Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

SKENARIO

Seorang anak laki-laki bernama Bryan, berusia 4 tahun dengan berat badan 10 kg dan tinggi badan 83
cm, dibawa ibunya ke dokter karena kakinya bengkak dan tidak mau makan. Ibunya mengatakan bahwa
setiap kali diberi makan ia muntah, sering menangis dan badan lemas. Menurut ibunya Berat Badan
anaknya terlalu kurus, tidak sesuai dengan teman sebayanya dan ibunya jarang membawa anaknya ke
POSYANDU. Keterangan dari ibunya, Bryan tidak diberi ASI eksklusif dan pemberian makanan
tambahannya sejak umur 3 bulan sering diberikan bubur halus dicampur dengan susu formula.
BAB II

KATA KUNCI

Adapun kata kunci dalam scenario ini adalah :

1. Terlalu kurus
2. Kaki bengkak
3. Muntah
4. Posyandu
5. Badan lemas
6. ASI eksklusif
7. Pemberian makanan pendamping

BAB III
PERMASALAHAN

1. Penyakit apa sajakah yang berhubungan dengan KEP ?


2. Bagaimana pathogenesis terjadinya
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Batasan
Karena pembahasan makalah ini dapat di uraikan secara luas, maka kami membuat batasan
makalah ini, yaitu Kekurangan Energi Protein (KEP).
B. Anatomi/Histologi/Fisiologi/Patofisologi/Patomekanisme
C. Jenis-jenis Penyakit Yang Berhubungan
1. Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang diakibatkan dari defisiensiprotein berat dan asupan
kalori yang tidak adekuat. Dari kekurangan masukanatau dari kehilangan yang berlebihan
atau kenaikan angka metabolik yangdisebabkan oleh infeksi kronik, akibat defisiensi vitamin
dan mineral dapat turutmenimbulkan tanda-tanda dan gejala-gejala tersebut. Kwashiorkor
berarti “anak tersingkirkan”, yaitu anak yang tidak lagi menghisap, dapat menjadi jelas sejak
masa bayi awal sampai sekitar usia 5 tahun, biasanya sudah menyapih dari ASI. Walaupun
pertambahan tinggi dan berat dipercepat dengan pengobatan, ukuran initidak pernah sama
dengan tinggi dan berat badan anak yang secara tetap bergizibaik
ETIOLOGI
Etiologi dari kwashiorkor adalah
1. Kekurangan intake protein
2. Gangguan penyerapan protein pada diare kronik
3. Kehilangan protein secara berlebihan seperti pada proteinuria dan infeksikronik
4. Gangguan sintesis protein seperti pada penyakit hati kronis.

Penyebab terjadinya kwashiorkor adalah inadekuatnya intake protein yangberlangsung


kronis. Faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut antara lain :

1. Pola makanProtein (asam amino) adalah zat yang sangat dibutuhkan anak untuk
tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori yangcukup,
tidak semua makanan mengandung protein / asam amino yang memadai.Bayi yang
masih menyusui umumnya mendapatkan protein dari ASI yangdiberikan ibunya, namun
bagi yang tidak memperoleh ASI protein dari sumber-sumber lain (susu, telur, keju, tahu
dll) sangatlah dibutuhkan. Kurangnyapengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi
anak berperan penting terhadapterjadi kwashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI
ke makanan penggantiASI.
2. Faktor social Hidup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi,
keadaansosial dan politik tidak stabil, ataupun adanya pantangan untuk
menggunakanmakanan tertentu dan sudah berlangsung turun temurun dapat menjadi
hal yangmenyebabkan terjadinya kwashiorkor.
4
3. Faktor ekonomiKemiskinan keluarga / penghasilan yang rendah yang tidak
dapatmemenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak
terpenuhi,saat dimana ibunya pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinnya.4.
Faktor infeksi dan penyakit lainTelah lama diketahui bahwa adanya interaksi sinergis
antara MEP daninfeksi. Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan
sebaliknyaMEP, walaupun dalam derajat ringan akan menurunkan imunitas tubuh
terhadapinfeksi. Seperti gejala malnutrisi protein disebabkan oleh gangguan
penyerapanprotein, misalnya yang dijumpai pada keadaan diare kronis, kehilangan
proteinsecara tidak normal pada proteinuria (nefrosis), infeksi saluran pencernaan,
sertakegagalan mensintesis protein akibat penyakit hati yang kronis.
PATOFISIOLOGI
MEP adalah manifestasi dari kurangnya asupan protein dan energi, dalammakanan
sehari-hari yang tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG), dan biasanya juga diserta
adanya kekurangan dari beberapa nutrisi lainnya. Disebut malnutrisi primer bila kejadian
MEP akibat kekurangan asupannutrisi, yang pada umumnya didasari oleh masalah sosial
ekonomi, pendidikanserta rendahnya pengetahuan di bidang gizi. Malnutrisi sekunder
bila kondisimasalah nutrisi seperti di atas disebabkan karena adanya penyakit utama,
sepertikelainan bawaan, infeksi kronis ataupun kelainan pencernaan dan metabolik,
yangmengakibatkan kebutuhan nutrisi meningkat, penyerapan nutrisi yang
turundan/meningkatnya kehilangan nutrisi. Makanan yang tidak adekuat, akan
menyebabkan mobilisasi berbagaicadangan makanan untuk menghasilkan kalori demi
penyelamatan hidup, dimulaidengan pembakaran cadangan karbonhidrat kemudian
cadangan lemak sertaprotein dengan melalui proses katabolik. Kalau terjadi stress
katabolik (infeksi)maka kebutuhan protein akan meningkat, sehingga dapat
menyebabkan defisiensiprotein yang relatif, kalau kondisi ini terjadi pada saat status gizi
masih di atas -3SD (-2SD- -3SD), maka terjadilah kwashiorkor (malnutrisi
akut /”decompensated malnutrition”). Pada kondisi ini penting peranan radikal bebas
dan anti oksidan. Bila stres katabolik ini terjadi pada saat status gizi di bawah -3 SD, maka
akanterjadilah marasmik-kwashiorkor. Kalau kondisi kekurangan ini terus
dapatteradaptasi sampai di bawah -3 SD maka akan terjadilah marasmik
(malnutrisikronik / compensated malnutrition). Dengan demikian pada MEP dapat
terjadi: gangguan pertumbuhan, atrofiotot, penurunan kadar albumin serum,
penurunan hemoglobin, penurunan sistemkekebalan tubuh, penurunan berbagai
sintesis enzim
PATOLOGI
Pada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yangsangat berlebihan
karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kaloridalam dietnya. Kelainan yang
mencolok adalah gangguan metabolik danperubahan sel yang disebabkan edema dan
perlemakan hati. Karena kekuranganprotein dalam diet akan terjadi kekurangan berbagai
asam amino dalam serumyang jumlahnya yang sudah kurang tersebut akan disalurkan ke
jaringan otot,makin kurangnya asam amino dalam serum ini akan menyebabkan
kurangnyaproduksi albumin oleh hepar yang kemudian berakibat timbulnya
odema.Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan beta liprotein,
sehinggatransport lemak dari hati terganggu dengan akibat terjadinya penimbunan
lemak dalam hati.

MANIFESTASI KLINIS

Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak dengan malnutrisi energiprotein
kwashiorkor, antara lain :
1. Wujud UmumSecara umumnya penderita kwashiorkor tampak pucat, kurus, atrofi
padaekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites. Muka penderita
adatanda moon face dari akibat terjadinya edema. Penampilan anak kwashiorkorseperti
anak gemuk (sugar baby).
2. Retardasi PertumbuhanGejala penting ialah pertumbuhan yang terganggu. Selain
berat badan,tinggi badan juga kurang dibandingkan dengan anak sehat.
3. Perubahan MentalBiasanya penderita cengeng, hilang nafsu makan dan rewel. Pada
stadiumlanjut bisa menjadi apatis. Kesadarannya juga bisa menurun, dan anak
menjadipasif. Perubahan mental bisa menjadi tanda anak mengalami dehidrasi. Gizi
buruk dapat mempengaruhi perkembangan mental anak. Terdapat dua hipotesis
yangmenjelaskan hal tersebut karakteristik perilaku anak yang gizinya kurang
menyebabkan penurunan interaksi dengan lingkungannya dan keadaan iniselanjutnya
akan menimbulkan outcome perkembangan yang buruk, hipotesis lainmengatakan
bahwa keadaan gizi buruk mengakibatkan perubahan struktural danfungsional pada
otak.

4 Edema Pada sebagian besar penderita ditemukan edema baik ringan maupunberat.
Edemanya bersifat pitting. Edema terjadi bisa disebabkan hipoalbuminemia,gangguan
dinding kapiler, dan hormonal akibat dari gangguan eliminasi ADH.

Gambar 1. Edema pada kwashiokor

5. Kelainan Rambut Perubahan rambut sering dijumpai, baik mengenai bangunnya


(texture),maupun warnanya. Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut
kepalayang mudah tercabut tanpa rasa sakit. Pada penderita kwashiorkor lanjut,
rambutakan tampak kusam, halus, kering, jarang dan berubah warna menjadi
putih.Sering bulu mata menjadi panjang. Rambut yang mudah dicabut di
daerahtemporal (Signo de la bandera) terjadi karena kurangnya protein menyebabkan
degenerasi pada rambut dan kutikula rambut yang rusak. Rambut terdiri darikeratin
(senyawa protein) sehingga kurangnya protein akan menyebabkan kelainan pada
rambut. Warna rambut yang merah (seperti jagung) dapatdiakibatkan karena
kekurangan vitamin A, C, E
Gambar 2. Kelainan rambut pada kwashiorkor
6. Kelainan Kulit
Kulit penderita biasanya kering dengan menunjukkan garis-garis kulityang lebih
mendalam dan lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan persisikankulit karena
habisnya cadangan energi maupun protein. Pada sebagian besarpenderita dtemukan
perubahan kulit yang khas untuk penyakit kwashiorkor, yaitu crazy pavement
dermatosis yang merupakan bercak-bercak putih atau merahmuda dengan tepi
hitam ditemukan pada bagian tubuh yang sering mendapattekanan. Terutama bila
tekanan itu terus-menerus dan disertai kelembapan olehkeringat atau ekskreta,
seperti pada bokong, fosa poplitea, lutut, buku kaki, paha,lipat paha, dan
sebagainya. Perubahan kulit demikian dimulai dengan bercak-bercak kecil merah
yang dalam waktu singkat bertambah dan berpadu untuk menjadi hitam. Pada suatu
saat mengelupas dan memperlihatkan bagian-bagianyang tidak mengandung
pigmen, dibatasi oleh tepi yang masih hitam olehhiperpigmentasi. Kurangnya
nicotinamide dan tryptophan menyebabkan gampangterjadi radang pada kulit.

Gambar 3. Crazy pavement dermatosis


7. Kelainan Gigi dan Tulang Pada tulang penderita kwashiorkor didapatkan dekalsifikasi,
osteoporosis,dan hambatan pertumbuhan. Sering juga ditemukan caries pada gigi
penderita.
8. Kelainan Hati
Pada biopsi hati ditemukan perlemakan, bisa juga ditemukan biopsi hati yang hampir
semua sela hati mengandung vakuol lemak besar. Sering jugaditemukan tanda
fibrosis, nekrosis, dan infiltrasi sel mononukleus. Perlemakanhati terjadi akibat
defisiensi faktor lipotropik.
9. Kelainan Darah dan Sumsum Tulang
Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor. Bila disertaipenyakit
lain, terutama infestasi parasit (ankilostomiasis, amoebiasis) maka dapatdijumpai
anemia berat. Anemia juga terjadi disebabkan kurangnya nutrien yangpenting untuk
pembentukan darah seperti Ferum, vitamin B kompleks (B12, folat,B6). Kelainan dari
pembentukan darah dari hipoplasia atau aplasia sumsum tulangdisebabkan
defisiensi protein dan infeksi menahun. Defisiensi protein juga menyebabkan
gangguan pembentukan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya terjadi defek umunitas
seluler, dan gangguan sistem komplimen.
10. Kelainan Pankreas dan Kelenjar LainDi pankreas dan kebanyakan kelenjar lain seperti
, lakrimal, salivadan usus halus terjadi perlemakan. Pada pankreas terjadi atrofi sel
asinussehingga menurunkan produksi enzim pankreas terutama lipase.
11. Kelainan JantungBisa terjadi miodegenerasi jantung dan gangguan fungsi
jantungdisebabkan hipokalemi dan hipomagnesemia.
12. Kelainan GastrointestinalGejala gastrointestinal merupakan gejala yang penting.
Anoreksia kadang-kadang demikian hebatnya, sehingga segala pemberian makanan
ditolak danmakanan hanya dapat diberikan dengan sonde lambung. Diare terdapat
padasebagian besar penderita. Hal ini terjadi karena 3 masalah utama yaitu
berupainfeksi atau infestasi usus, intoleransi laktosa, dan malabsorbsi lemak.
Intoleransilaktosa disebabkan defisiensi laktase. Malabsorbsi lemak terjadi akibat
defisiensigaram empedu, konjugasi hati, defisiensi lipase pankreas, dan atrofi villi
mukosausus halus. Pada anak dengan gizi buruk dapat terjadi defisiensi
enzimdisakaridase.
13. Atrofi OtotMassa otot berkurang karena kurangnya protein. Protein juga
dibakaruntuk dijadikan kalori demi penyelamatan hidup.
14. Kelainan GinjalMalnutrisi energi protein dapat mengakibatkan terjadi atrofi
glomerulussehingga GFR menurun.
Gambar 3. Manifestasi klinis kwashiorkor pada anak

F. Pemeriksaan Fisik Penyakit

1. Identitas pasien
Nama : An. Bryan
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 4 Tahun
Alamat : Jl. Banjir terus no 23 Desa Hujan Badai Kec.Muara Sungai Kab.Batu Kali
2. Anamnesis
Keluhan Utama : bengkak pada kaki
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Muntah
- Kaki bengkak
- Terlalu kurus
- Menangis terus-menerus (cengeng)
- Badan lemas.

Riwayat Penyakit Dahulu :

- Pemberian ASI hanya 1 bulan pertama


- Sering mengalami muntah
- 1 minggu diare
- Pemberian makanan tambahan bubur halus dicampur susu formula sejak 3 bulan
pertama

Riwayat Keluarga :

- Tidak ada yang seperti ini

Riwayat Sosial :

- Sulit makan
- Ibu jarang membawa ke Posyandu
- Ibunya memberikan makanan tambahan sejenak anak umur 3 bulan
- Ibu jarang mencuci tangan sebelum makan.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Cengeng

BB : 10 kg

TB : 83 cm

Nadi : 96 x/menit

Suhu : 36,9 C

Kepala/Leher

- Anemis (-), icteric (-), cyanosis (-), dyspneu (-)


- Rambut : merah dan sering rontok
- Mata : sayu ( cowong )

Thorax :
Polmo dan Cor : DBN

Absomen :

Asites (+)

Ekstremitas :

Dorsum pedis : oedem, akral dingin

Pemeriksaan Penunjang

GAK TAU AKU NA YANG LAINNYA, INI SEGINI AJA BISA AKU BUAT, MOHON REVISI LAGI YA
ANA CANTIK :*:*:*:*:*:*:*:*

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/92761988/Kwashiorkor

Anda mungkin juga menyukai