HASIL PENELITIAN
Karangasem Bali periode maret sampai april 2015 telah dilakukan. Data
penelitian ini didapat dari data primer hasil dari kuisioner yang telah dibagikan
oleh peneliti. Jumlah sampel pada penelitian ini sebesar 67 responden. Hasil
penelitian akan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi pearson dengan uji
kontingensi.
Total 67 100.0
35.8
< 35 Tahun
64.2
> 35 Tahun
Tabel 5.1 dan Grafik 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
Rendah 19 28,4
Tinggi 48 71,6
Total 67 100.0
Rendah
71.6
Tinggi
Tabel 5.2 dan Grafik 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
penelitian ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan formal terakhir yang
pendidikan rendah adalah SD, SMP. Dan kategori tingkat pendidikan tinggi
Cukup 15 22,4
Baik 52 77,6
Total 67 100.0
22.4
Cukup
77.6 Baik
Tabel 5.3 dan Grafik 5.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memiliki pengetahuan pada kategori baik yaitu sebanyak 52 orang (77,6%) dan
baik apabila skor atau nilai : (76-100%), Tingkat pengetahuan cukup apabila
skor atau nilai : (56-75%) dan Tingkat pengetahuan kurang apabila skor atau
Sehat 62 92,5
Total 67 100.0
Tidak Sehat
92.5 Sehat
Tabel 5.4 dan Grafik 5.4 menunjukkan bahwa hanya 5 orang balita
(7,5%) yang mempunyai mata tidak sehat, sedangkan sebanyak 62 orang balita
(92,5%) mempunyai mata pada kategori sehat. Dalam penelitian ini kategori
untuk kesehatan mata menggunakan dua kategori yaitu tidak sehat bila tidak
bisa melihat suatu objek dengan fokus dan jelas melalui mata dan kategori baik
bila bisa melihat suatu objek dengan fokus dan jelas melalui mata.
C. Uji Statistik
Sig. = 0,000
Total 5 (7,5%) 62 (92,5%) 67 (100%)
Berdasarkan hasil uji korelasi pearson diperoleh nilai Sig. = 0,000 (< 0,05),
artinya ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian vitamin A dengan
(korelasi) pada kategori sedang, dan hubungannya bersifat positif yang artinya
semakin baik pengetahuan ibu tentang pemberian vitamin A maka semakin sehat
mata balita.
.
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji korelasi pearson diperoleh nilai Sig. = 0,000 (< 0,05),
artinya ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian vitamin A dengan
Karangasem Bali.
dipahami dan diperoleh dari proses belajar selama hidup dan dapat dipergunakan
pengenalan terhadap kenyataan, kebenaran, prinsip dan kaidah suatu objek dan
sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respon/reaksi seorang
individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon
ini dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berpikir, berpendapat, bersikap) maupun aktif
perilaku ke dalam tiga domain yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan atau sering kita
berusia di bawah 35 tahun yaitu sebanyak 43 orang (64,2%). Hal ini sama dengan
teori menurut Nubeis Aids (1998) yang menyatakan bahwa umur berpengaruh
memiliki tingkat pendidikan tinggi sebanyak 48 orang (71,6%). Hal ini menunjukkan
seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam
memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Nursalam, 2003) pada
PENUTUP
A. Kesimpulan
penelitian ini berasal dari lulusan SMP ke atas yaitu sebanyak 71,6%.
beriku:
yang telah ada dilakukan lebih rutin dan pemasangan poster atau pamflet yang
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip dasar ilmu gizi, Gramedia pustaka utama, Jakarta.
50-58
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia pustaka utama, Jakarta
Departemen Kesehatan RI. 2002. Buku Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk, Buku
I, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Direktorat Gizi
Masyarakat. Jakarta. 100-120
Supartini, Y., 2004, Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak,EGC ; Jakarta. 30-
35
Supariasa, I Dewa nyoman dkk, 2002, Penilaian Status Gizi.EGC ; Jakarta. 119-125
Soekanto, S. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
45-50