Anda di halaman 1dari 4

Makna kesehatan seringkali diartikan dengan sehat jasmani dan rohani.

Sehat rohani
maksudnya tidak adanya gangguan dari segi jiwa (spiritual). Masalah terkait kesehatan jiwa
masih terjadi di Indonesia. Data Riskesdas 2013 menunjukkan angka rata-rata gangguan
jiwa berat seperti skizofrenia sebesar 0,17 persen atau sekitar 400.000 orang. Data
tersebut belum termasuk penderita gangguan jiwa ringan seperti cemas dan depresi yang
mencapai 14 juta penduduk. Tidak bisa dipungkiri angka gangguan jiwa di Indonesia masih
cukup besar. Masalah gangguan jiwa membuat seseorang menjadi tidak produktif bahkan
membuat seseorang menjadi beban / gangguan bagi orang lain. Berikut adalah penjelasan
mengenai gangguan jiwa dan cara menjaga kesehatan jiwa.

Kesehatan Jiwa

Kesehatan Jiwa menurut WHO merupakan status kesejahteraan dimana setiap orang dapat
menyadari secara sadar terkait kemampuan dirinya, kemudian dapat mengatasi berbagai
tekanan dalam kehidupannya, dan dapat bekerja secara produktif dapat dilihat pada
kemampuan dirinya dalam memberikan kontribusi pada lingkungan sekitar. Terdapat 3 ciri
khusus yang menandakan seseorang dapat dinyatakan sehat secara mental yaitu dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dapat menunjukkan integritasnya dan dapat
mandiri.

Apa itu Gangguan Jiwa?

Gangguan jiwa adalah gangguan mengenai satu atau lebih fungsi jiwa. Gangguan jiwa
adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku,
dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan
penderitaan bagi penderita. Penyebab gangguan jiwa terdiri dari berbagai unsur yang saling
mempengaruhi, yang mana penyebab utamanya berasal dari badan (somatogenik),
lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis (psikogenik) lalu timbulah gangguan badan
ataupun jiwa.

Macam – Macam Gangguan Jiwa

Terdapat berbagai macam gangguan jiwa diantaranya yang paling berat adalah skizofrenia.
Tanda penderita mengalami skizofrenia biasanya pembicaraan sulit dimengerti, isi pikir
yang tidak sesuai realita (delusi atau waham), disertai gangguan persepsi panca indera
yaitu halusinasi, dan disertai tingkah laku yang aneh, seperti berbicara atau tertawa sendiri.
Selain skizofrenia, bentuk gangguan jiwa diantaranya depresi, kecemasan, gangguan
kepribadian, gangguan mental organik, retardasi mental, gangguan psikosomatik serta
gangguan perilaku masa anak dan remaja.

Gejala Gangguan Jiwa

Gejala gangguan jiwa terdiri dari gejala psikis dan fisik, yaitu :

1. Gejala Psikis : perasaan sering gelisah, sering bingung, sering lupa, suka menyendiri,
kehilangan nafsu makan dan seksual, dan cenderung kehilangan kontrol diri, sering terjadi
disorientasi waktu, kadang-kadang berperilaku immoral, terkadang apatis, terkadang lupa
terhadap diri sendiri, terkadang berbicara ngelantur dan lain lain.
2. Gejala Fisik : gangguan fungsi pencernaan, alat pernafasan, stamina tubuh menurun
sehingga timbul rasa malas dan malas berfikir, bersikap agresif, mondar-mandir tanpa
tujuan yang jelas, tubuh terasa capek yang luar biasa, muka tampak memerah, pucat dan
lemas, dan lain – lain.

Bagaimana Pencegahannya?

1. Menjaga Pola Makan

Pola makan akan berefek pada tubuh dan juga mental. Makanan diperlukan untuk berfikir
dan bekerja setiap hari, oleh karenanya tubuh membutuhkan asupan gizi yang cukup.
Sayuran dan makanan yang mengandung asam lemak esensial, seperti ikan belida,
tongkol, labu dan kacang-kacangan. Susu dan coklat juga dipercaya menimbulkan efek
menenangkan pikiran.

2. Sosialisasi

Sosialisasi dapat meningkatkan mood, menjaga diri merasa bahagia dan membantu
meningkatkan kesehatan tubuh dan jiwa secara keseluruhan. Isolasi diri dari luar dapat
menjadi pemicu gangguan mental. Sebaliknya, bertemu dengan orang lain dapat menjaga
sudut pandang positif, tertawa dan bersikap ramah dapat membantu tubuh memproduksi
dan melepaskan hormon – hormon positif.

3. Cukup Istirahat

Tidur dapat mengembalikan tubuh ke dalam kondisi yang fit dan dapat menjaga kesehatan
otak. Beberapa studi menunjukkan bahwa otak manusia menetapkan dan mengatur memori
serta gagasan di saat tidur.

4.Olahraga
Penelitian menunjukkan bahwa olah raga lebih efektif dalam mencegah dan mengobati
depresi daripada obat-obatan. Menurut Daniel M. Landers, profesor ilmu kesehatan fisik
dan olahraga dari Univeritas Arizona menyatakan bahwa cukup dengan menggerakkan
tubuh selama 10 menit setiap hari kesehatan mental kita akan meningkat cepat.

5. Rekreasi

Rekreasi di tengah alam “Terapi hijau” dengan melihat pemandangan sawah, gunung,
danau dan sebagainya bisa menjadi salah satu cara efektif untuk menemukan kesejukan
dan menenangkan pikiran serta membebaskan dari pikiran negatif

6. Membaca

Salah satu cara menjaga pikiran agar selalu aktif adalah dengan membaca. Membaca bisa
menjadi kegiatan penguatan mental, terutama jika kita fokus pada bacaan yang positif.
Membaca buku biografi, kisah-kisah inspiratif, novel dan puisi dapat bermanfaat bagi
kesehatan mental.
Demikian informasi mengenai Gangguan Jiwa dan Pencegahannya. Biasakan hidup sehat
dan selalu berpikir positif agar kesehatan jiwa tetap terjaga.

5. Menjaga hubungan baik

Banyak riset telah menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki hubungan baik
baik dan harmonis dalam jangka panjang, lebih sehat dan bahagia.

Karenanya, jagalah selalu hubungan baik dengan orang-orang terpenting di dalam


hidup Anda. Mereka lah yang membuat Anda menjadi kuat.

3. Mengendalikan amarah

Kemarahan dapat merusak hubungan serta kesehatan. Untuk itu cobalah belajar untuk
mengatur dan mengendalikan amarah. Jangan biarkan kemarahan mengendalikan dan
menghancurkan hidup Anda.

Ambil waktu untuk bersenang-senang

Keluarlah dari rutinitas dan lakukan hal-hal yang Anda senangi. Tertawa, melakukan
perjalanan, menghabiskan waktu bersama teman, bermain, serta lakukan hal apapun
yang membuat Anda bahagia.

7. Melakukan apapun dengan rasa percaya diri

Kepercayaan diri yang rendah, berhubungan erat dengan kesehatan mental yang
rendah pula. Selain itu juga ternyata berkaitan dengan gangguan dan hilangnya selera
makan, menarik diri dari pergaulan, mengisolasi diri dan sebagainya.
Lakukanlah hal-hal yang membantu Anda tetap memiliki percaya diri yang tinggi.

8. Berpikir positif

Selalulah berpikir, dan jangan menganggap segala sesuatunya secara serius. Berpikir
bahwa gelas itu setengah penuh, bukannya setengah kosong, adalah melulu tentang
perspektif dan cara Anda memandang sesuatu.

Selalu ada sisi positif dalam setiap hal, carilah hal positif tersebut, sambil tetap
mengupayakan solusi untuk keluar dari masalah.

10. Jangan malu mencari bantuan

Jika segala sesuatunya terasa begitu berat, dan Anda menemukan diri Anda sendiri
berada pada kondisi yang tidak menguntungkan, carilah bantuan.

Berbagilah dengan orang-orang terdekat, minta pendapat dan saran dari mereka. Jika
semua itu belum berhasil, maka sudah waktunya Anda menghubungi seorang
profesional. Mereka pasti akan banyak membantu, karena mereka memiliki keahlian
dan sumberdaya untuk membantu Anda keluar dari tekanan berat yang Anda alami.

Let’s Keep Our Mental Health!

Anda mungkin juga menyukai