BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan,
pembatasan masalah dan asumsi, serta sistematika penulisan dalam penulisan
laporan praktikum ini.
Bab ini berisi gambaran profil perusahaan, data given dan pengolahan data
dengan menggunakan Wheelen Hunger.
BAB V PEMBAHASAN
Bab ini berisi strategi inti, profil perusahaan, visi dan misi perusahaan,
penjelasan logo dan arti logo perusahaan, value dan belief perusahaan,
tujuan dan sasaran perusahaan, proses bisnis, perancangan struktur
organisasi, dan kebijakan struktur organisasi.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi pribadi dari anggota
organisasi. Namun kita harus mampu merumuskan gambaran bersama mengenai masa
depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah mental model
masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh
seluruh anggota organisasi.
Ada beberapa strategi dalam menentukan visi, yaitu :
1. Mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin dikejar
2. Menetapkan arah yang jauh ke depan (pandangan masa depan)
3. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa "kita", apa yang "kita"
lakukan, dan kemana "kita" mengarah.
2.2.2 Misi
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal (poin-poin) yang harus dicapai organisasi bagi
pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi ini lebih
mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan
misi harus:
1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan
bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang itama yang
digeluti organisasi.
Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana
melakukannya. Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut,
diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi
dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa
mendatang.
Menurut Jones dan Kahaner (1999) ada empat peraturan untuk menulis dan
melaksanakan pernyataan Misi:
1. Jagalah agar pernyataan tetap sederhana. Tidak harus pendek tetapi sederhana.
2. Memungkinkan masukan dari seluruh SDM perusahaan.
3. Orang luar bisa mendatangkan kejelasan dan perspektif yang segar ke dalam proses
penulisan pernyataan misi anda.
sebagai motivasi; (4) nilai sebagai dasar penyesuaian diri; dan (5) nilai sebagai dasar
perwujudan diri. Hal senada dikemukakan oleh Rokeach yang dikutip oleh Danandjaya
dalam Taliziduhu Ndraha (1997) bahwa : “ a value system is learned organization rules
to help one choose between alternatives, solve conflict, and make decision” (Sudrajat,
2010).
Value adalah nilai-nilai yang menjadi landasan dalam perilaku dan motivasi karyawan
serta mempengaruhi persepsi karyawan mengenai perusahaan. Value & belief
merupakan ciri khas dan sifat perusahaan. Nilai-nilai yang menjadi landasan dalam
perilaku dan motivasi karyawan serta mempengaruhi persepsi karyawan mengenai
Perusahaan (Robbins, 2003).
Value & belief sering dikaitkan dengan falsafah dari suatu perusahaan. Perilaku yang
diharapkan diikuti oleh setiap orang di dalam perusahaan, dan diperkuat antara satu dan
lainnya tanpa mempedulikan kedudukan dan tingkatan dalam perusahaan. Values:
adalah nilai-nilai utama (main values) yang di anut atau diciptakan oleh organisasi
selama perkembangan, mereflesikan budaya organisasi dan prioritas-prioritas
organisasi. Nilai-nilai utama akan memandu arah organisasi. Disebut nilai utama,
karena ia menjadi sandaran utama yang akan memayungi semua aktivitas organisasi.
Dari nilai-nilai inilah kemudian dibuat orientasi strategis organisasi. Nilai-nilai ini
terkait dengan keyakinan ataupun ideologi yang dianut oleh organisasi.
2.3.2 Belief
Beliefs merupakan asumsi dasar tentang dunia dan bagaimana dunia berjalan. Duverger
sebagaimana dikutip oleh Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2000)
mengemukakan bahwa belief (keyakinan) merupakan state of mind (lukisan fikiran)
yang terlepas dari ekspresi material yang diperoleh suatu komunitas (Sudrajat, 2010).
Belief lebih mengarah pada apa yang dirasa benar atau tidak benar oleh organisasi dan
seluruh anggotanya.
Tujuan mempunyai rentang waktu pencapaian yang lebih pendek dari visi. Tujuan
yang berpengaruh terhadap arah dan kelangsungan hidup perusahaan disebut tujuan
strategis atau strategic goals (Quinn, 1990).
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan akan
mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan dalam rangka
merealisasikan misi, oleh karena itu tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat
untuk menetapkan indikator (Furry, 2011).
Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan
diselesaikan dan kapan akan diselesaikan.
Tujuan dicapai melalui sasaran yang terukur. Jika sulit menentukan ukuran sasaran
maka dipakai ukuran pendekatan, contoh indeks kepuasan karyawan dan indeks
kepuasan konsumen Berdasarkan dimensi waktu, sasaran terbagi atas sasaran jangka
panjang dan sasaran jangka pendek. Dalam sasaran jangka panjang, target dicapai dalam
jangka waktu 3 sampai 5 tahun sedangkan target dalam sasaran jangka pendek dicapai
dalam 1 tahun atau kurang (Thompson,1998). Tujuan adalah dasar penyusunan dari
struktur organisasi.
2.4.2 Sasaran
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi, dalam bentuk terakhir dan
akan dapat dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tahunan, semesteran, atau
bulanan. Sasaran juga menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-
tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan, oleh karena itu sasaran yang
ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan progam dan kegiatan
yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang
bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu
produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen.
Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada
falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan
melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih
terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih
efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
3. Penempatan Produk
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam
persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya
Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar
tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Bagi setiap segmen yang dimasuki
perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap
produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya.
Pilihan strategi biasanya juga dipengaruhi oleh ambisi dan visi pendiri/pemilik
perusahaan. Setiap business owner memiliki pandangan yang berbeda-beda
mengenai bagaimana cara bersaing, bagaimana memposisikan perusahaan, serta
image apa yang ingin dibentuk.
Pengaruh Shared Values dan Company Culture dalam Strategi
Kultur perusahaan juga memiliki kemungkinan yang besar dalam menentukan
tindakan strategis perusahaan, terkadang bahkan mendominasi pilihan langkah
strategis. Nilai, budaya kerja dan keyakinan tertentu dapat terpatri dalam
pemikiran dan tindakan top manajemen. Hal ini pada giliran berikutnya akan
ikut mempengaruhi pilihan strategi yang akan dirumuskan.
Ada 3 cara yang untuk menguji strategi bisnis. Tiga pengujian dapat digunakan untuk
mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :
1. Goodness of Fit Test— Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi
industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari lingkungan
eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan dan
kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .
2. Competitive Advantage Test— Strategi yang baik harus mampu menigkatkan daya
saing perusahaan.
3. Performance Test— Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja
perusahaan. Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai
kemampuan strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan
kekuatan kompetitif perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.
Untuk mencapai strategi yang sukses maka dibutuhkan proses perumusan strategi dan
pelaksanaannya yang berisi lima tahapan kunci yang saling berhubungan, yaitu :
1. Membentuk visi strategis mengenai ke mana organisasi akan bergerak
2. Menetapkan tujuan — mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik
yang harus dicapai perusahaan.
3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif.
Strategi Stabilitas :
1. Istirahat
2. Waspada
3. Tanpa Perubahan
4. Laba
Strategi Penciutan:
1. Perubahan Haluan
2. Memikat Perusahaan Lain
3. Jual/Tutup
4. Bangkrut
5. Likuidasi
Jabaran strategi utama dari strategi generic versi wheelen hunger yang
menggunakan konssep dari GE ini, dapa dilihat pada tabel berikut:
Matrik SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis organisasi yang dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) adalah ringkasan atau rumusan
faktor-faktor strategis internal dalam kerangka kekuatan (Strengths) dan kelemahan
(Weaknesses).
EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) adalah ringkasan atau rumusan
faktor-faktor strategis eksternal dalam kerangka Kesempatan (Opportunities) dan
Ancaman (Threats).
Strategi SO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jalan pikiran organisasi yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.Strategi WO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan
peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.Strategi ST adalah
strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi
ancaman.Strategi WT adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kegiatan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari
perusahaan-perusahaan Fortune 500.
EFE
Skor
Faktor-faktor Pembobotan
Bobot Rating
Strategis Eksternal (Bobot x
Rating)
Jumlah O A B
Jumlah T C D
(Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal
(Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis
yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan
Keterangan:
Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bias berkembang
lebih cepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan
organisasi untuk Comparative Advantage, Divestment/Investment
Damage Control, Mobilization memperlunak ancaman dari luar tersebut,
bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang
dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang
kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat
dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk
menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang
yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan
menggarap peluang itu (investasi).
3.Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.
Tabel 2.5 Matriks SWOT
Ada tujuh elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur organisasi:
Kompleksitas
Yaitu mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi.
Termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah
tingkatan dalam hierarki organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit
organisasi tersebar secara geografis.
PIMPINAN
PERUSAHAAN
2.Struktur Produk
Strukur produk terdiri dari bagian yang masing-masing merupakan unit organisasi yang
lengkap memiliki seluruh fungsi yang diperlukan. Pengelompokan bisa juga dilakukan
menurut aspek lainnya seperti kelompok jenis pelayanan yang dihasilkan ,jenis
pasar,jenis konsumen ,lokasi pasar atau konsumen atau menurut program.
Contoh :
Pimpinan Perusahaan
Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian
Litbang Produksi Keuangan Pemasaran Litbang Produksi Keuangan Pemasaran Litbang Produksi Keuangan Pemasaran
3.Struktur Matriks
Struktur matriks ini digunakan apabila struktur fungsional maupun kombinasi struktur
produk dengan pemakaian alat kontribusi horizontal,untuk mencapai tingkat koordinasi
tertentu ,ternyata tidak mampu lagi menjawab tuntunan lingkungan terhadap organisasi.
PIMPINAN
ORGANISASI
PIMPINAN
FUNGSIO
NAL
PRODUK 1
Aliran
horizontal
PRODUK 2 wewenang
tanggungjawab
menurut
produk
Dari sinilah jabatan bisa disebut sebagai kumpulan tanggungjawab / aktifitas untuk
menghasilkan sesuatu .
Agar mengetahui letak suatu jabatan di dalam struktur organisasi, maka job description
yang baik dilengkapi dengan bagan posisi tersebut di dalam struktur organisasi.
Kelengkapan ini tidak mutlak, namun sebaiknya disediakan untuk memudahkan
pemangku jabatan mengetahui konfigurasi penugasannya di dalam struktur.
Supaya lebih mudah, bagan posisi jabatan tersebut di dalam organisasi tidaklah perlu
dibuat komplit atau sangat lengkap, misalnya sampai 2 atau 3 layer (lapisan) struktural
ke atas / bawah. Namun, yang penting adalah bagan posisi yang dibuat sudah
memberikan detil yang cukup melihat hubungan si pemangku jabatan dengan atasan dan
bawahan serta hubungan rekan kerja. Detil ini bersifat relatif, sekali lagi tergantung
seberapa penting dan kritikal posisi tersebut perlu dilengkapi dengan bagan
organisasinya.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Dalam praktikum perancangan organisasi bisnis ini, metodologi yang digunakan adalah:
BAB IV
Karyawan perusahaan dituntut untuk memahami semua nilai yang ada. Jika antara
manajemen puncak dengan karyawan memahaminya maka visi perusahaan bukan hal
yang mustahil cepat tercapai. Proses bisnis merupakan hal yang mutlak sebagai dasar
pelaksanaan yang dijalankan masing-masing Fungsi bisnis perusahaan. PT Indonesia
Tamiya Motor harus melakukan pemetaan terhadap proses bisnis secara terperinci
dengan kali pertama mengidentifikasi proses bsnis terlebih dahulu. PT Indonesi Tamiya
Motor berpedoman pada proses bisnis perusahaan induknya. Proses bisnis Toys Motor
Inc. secara umum dijelaskan pada point berikut:
Menentukan jumlah komponen yang akan dibeli dan kapan komponen tersebut
dibeli(MRP)
Menghitung kebutuhan Bersih (Netting dan MRP)
Menentukan ukuran lot(Lotting dalam MRP)
Menentukan waktu pemesanan(Offsetting dalam MRP)
Menghitung kebutuhan kotor komponen(Exploding dalam MRP).
Melaporkan hasil perencanaan produksi ke divisi PPIC
Melakukan proses produksi per part dengan dibawah pengontrolan divisi PPIC
Melakukan perakitan mini 4 WD
Melakukan pemeriksaan lot
Mengubah metode penginspeksikan jika ternyata banyak lot yang reject
Melakukan audit kualitas secara berskala untuk proses produksi secara
keseluruhan
Melakukan inspeksi in process
Melakukan inspeksi finish product
Mengangkut finish productdari lantai produksi
Melakukan pengepakan mini 4 WD yang telah di rakit
Melakukan inspeksi packaging
Mengangkut packaged mini 4 WD ke gudang (warehouse)
Menyimpan packaged mini 4 WD sebelum didistribusikan ke konsumen
Membuat laporan penjualan mini 4 WD di pasaran
Menganalisa pola penjualan mini 4 WD dari satu periode ke periode lainnya
Mendistribusikan packaged mini 4 WD kepada distributor-distributor yang
bekerja sama dengan Tamiya Motor Inc.
Mendistribusikan packaged mini 4 WD kepada toko-tokoyang telah memesan
mini 4 WD pada Tamiya Motor Inc.
Mendistribusikan packaged mini 4 WD kepada sales sesuai dengan pembagian
jumlah distribusi masing-masing sales untuk dijual
Mengirim packaged mini 4 WD yang telah dipesan kepada konsumen akhir
Menganalisa semua pembiayaan yang diajukan masing-masing departemen
Membuat jurnal tehadap semua pengeluarandan pemasukan dalam buku besar
Kebijakan manajemen puncak Toys Motor Inc. dalam biaya overtime tidak boleh lebih
dari biaya regular time karena dapat mempengaruhi biaya produksi yang lebih mahal
jam kerja per hari adalah 8 jam dan hari kerja 5 hari/minggu. Dalam memenuhi
permintaan pelanggan service level sebesar 95%.
No Nama PT Share
1 PT. A 27
2 PT. B 21,23
3 PT.C 26
4 PT.D 25,77
100
B. Omset Penjualan
No Nama PT Share
1 PT. A 495000000
2 PT. B 300000000
3 PT.C 360000000
4 PT.D 400000000
1555000000
No Nama PT Jumlah
1 PT. A 45
2 PT. B 55
3 PT.C 40
4 PT.D 38
178
D. Jumlah Outlet
3 PT.C 5
4 PT.D 4
19
F. Komponen kekuatan
Reliability 40
100
c. Daerah Pemasaran
y1 = 1 x1 = 21.35
y2 = 4 x2 = 30.89
y1 y 2 1 4
b= 0.3141
x1 x2 21.35 30.89
a = y1 – b x1 = 1- (0.3141)(21.35)
= -5.705
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
= (-5.705) + (0.3141)(25.28)
= 2.23 untuk PT. A
Y3 = a + bX3
= (-5.705) + (0.3141)(22.47)
= 1.35 untuk PT. C
Tabel 4.10 Perhitungan Daerah Pemasaran
No Nama PT Peringkat Bobot Score Share
2.23 0.1985 0.4437 25.2809
1 PT. A
4 0.1985 0.794 30.89888
2 PT. B
1.35 0.1985 0.2685 22.47191
3 PT. C
1 0.1985 0.1985 21.34831
4 PT. D
a. Jumlah Gudang
y1 = 1 x1 = 21.05
y2 = 4 x2 = 31.58
y1 y 2 1 4
b= 0.285
x1 x 2 21.05 31.58
a = y1 – b x1 = 1- (0.285)(21.05)
= -5
Y = a + bX
Y3 = a + bX3
= (-5) + (0.285)(26.31)
= 2.5 untuk PT. C
Y3 = a + bX3
= (-19.546) + (0.872)(24.31)
= 1.66 untuk PT. C
Vertikal Score
Komponen Daya Tarik Industri
Horizontal Score
PT.A
Kekuatan Bisnis
Jumlah Score untuk PT. A:
Kekuatan Bisnis
4 3 2 1
1 2 3
Daya 3
Tarik 4 5 6
2
7 8 9
1
Gambar 4.1 Posisi PT. A
PT. B
Kekuatan Bisnis
Jumlah Score untuk PT. B:
Kekuatan Bisnis
4 3 2 1
1 2 3
Daya 3
Tarik 4 5 6
2
7 8 9
1
Gambar 4.2 Posisi PT. B
PT. C
Kekuatan Bisnis
Jumlah Score untuk PT. C:
Kekuatan Bisnis
4 3 2 1
2
1 3
Daya 3
Tarik 4 5 6
2
7 8 9
1
Gambar 4.3 Posisi PT. C
PT. D
Kekuatan Bisnis
Jumlah Score untuk PT. D:
Kekuatan Bisnis
1 2 3
Daya 3
Tarik 4 5 6
2
7 8 9
1
Gambar 4.4 Posisi PT. D
Kesimpulan :
Kekuatan Bisnis
4 3 2 1
1 2
3
PT. D PT. A
PT. B
PT. C
3
4
Daya
Tarik 5 6
2
7
8 9
1
Gambar 4.5 Pemetaan Skor
BAB V
PEMBAHASAN
PT. A
PT. D PT. B
PT. C
Sebagai salah satu pesaing PT. Indonesia Tamiya Motor yang menguasai pasar
Indonesia, PT. A dan PT. C menggunakan strategi pertumbuhan via konsentrasi
integrasi horisontal berdasarkan perhitungan Wheelen Hunger. Strategi ini dimaksudkan
adalah perusahaan melakukan pengawasan terhadap para pesaingnya. Salah satu
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 52
2011
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 “Perancangan Organisasi Bisnis”
Kelompok 16
b. PT. B
Berdasarkan perhitungan Wheelen Hunger PT. B sebagai salah satu pesaing PT
Indonesia Tamiya Motor menggunakan strategi pengurangan (turnaround). Strategi ini
ditujukan untuk memperkokoh keunggulan yang membedakan yang dimiliki oleh
perusahaan. Di mana pada strategi ini perusahaan dijalankan dengan sumber daya yang
terbatas dan juga perusahaan mendapatkan tekanan dari berbagai pihak seperti para
pemegang saham, karyawan, dan media. Strategi pengurangan ini dapat berbentuk
penjualan aset untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk
akusisi atau investasi strategis lebih lanjut, pemangkasan lini produk (product line),
menutup bisnis yang kurang menguntungkan atau yang tidak termasuk core
competence perusahaan, otomasi proses, pengurangan jumlah pegawai, dan penerapan
sistem kontrol pengeluaran biaya. Dan yang perlu diperhatikan adalah keputusan untuk
membangkrutkan diri bisa juga hadir sebagai salah satu bentuk penerapan strategi
pengurangan perusahaan ini. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya
bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih
baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
c. PT. D
Strategi yang diterapkan oleh PT. D adalah strategi pertumbuhan (konsentrasi via
integrasi vertikal) dan hal tersebut ditunjukkan dalam matrik Whelen Hunger pada
posisi nomor satu. Konsentrasi via integrasi vertikal dapat dicapai melalui backward
integration (mengambil alih fungsi suppliyer atau pemasok) dan forward integration
(mengambil alih fungsi distributor). Kedua cara tersebut merupakan strategi utama
untuk perusahaan yang memiliki kompetitif pasar yang kuat dalam industry yang
berdaya tarik tinggi. Integrasi vertical ini dapat dicapai melalui sumber daya eksternal
maupun internal. Keuntungan dari strategi vertikal ini adalah turunnya biaya serta
meningkatnya koordinasi dan control dari PT. D tersebut.
Strength
a. Merupakan cabang dari perusahaan multinasional Toys Motor Inc
produsen utama pembuatan mainan mobil mini, sehingga brandnya
sudah terkenal.
b. Memiliki modal awal 70% dari perusahaan induk.
c. Memiliki citra baik yang diturunkan dari perusahaan induknya.
Weakness
a. Merupakan perusahaan yang baru berdiri di Indonesia.
b. Karyawan atau sumber daya manusia yang bekerja harus beradaptasi
dengan pekerjaan dan lingkungan baru.
c. Karena merupakan perusahaan baru, segala sitem informasinya belum
sebagus perusahaan induk.
d. Harus mencari investor di Indonesia karena 30% modal yang dibutuhkan
berasal dari investor.
Opportunity
a. Respon masyarakat Indonesia yang bagus terhadap produk tamiya.
b. Masyarakat Indonesia dari anak-anak hingga remaja menyukai tamiya.
c. Trend tamiya di kalangan anak-anak maupun remaja.
Threat
a. Adanya beberapa pesaing sejenis.
b. Adanya ketidakpastian alam. Misalnya keterlambatan pengiriman
material dari suppliyer.
10. Kejujuran
Kami junjung tinggi untuk menyampaikan apa adanya dalam bekerja. Kami menyadari
bahwa segala yang ditutupi itu seperti bangkai; sekecil apapun itu, ia akan kentara pada
suatu masa. Kami juga sangat menyadari bahwa sekali lancung ke ujian, akan sirnalah
kepercayaan yang telah kami bangun, baik kepercayaan klien, user, maupun mitra kerja.
Dan hilangnya kepercayaan sama artinya dengan kematian bisnis kami.
11. Amanah
Filosofi perusahaan dalam melakukan pekerjaan, yakni Nourish the System dan bukan
sekadar Develop the System, berangkat dari nilai ini. Kami menyadari bahwa
mengimplementasikan sebuah sistem tidak sama dengan menjual dan memasang barang
mati. Sistem itu hidup. Ia tumbuh seperti makhluk hidup dan karenanya perlu sentuhan.
Dan semakin kompleks sebuah sistem, maka ia akan semakin tinggi tingkat
ketidakpastiannya. Karena itu, sistem harus senantiasa dirawat (nourished), bahkan
seperti merawat bayi hingga ia bisa mandiri.
12. Profesional
Kami melaksanakan segala kegiatan baik teknis maupun non teknis semaksimal
mungkin sesuai dengan kompetensi yang kami miliki. Hal ini sebagai bentuk tanggung
jawab kami terhadap perusahaan dan klien kami.
5.5.2 Belief
Kerjasama antara karyawan dan pemimpin merupakan kunci keberhasilan
perusahaan.
Produk yang inovatif dan daya saing tinggi merupakan keunggulan perusahaan
Daya tarik dan kepuasan pelanggan merupakan bukti dari kunci keberhasilan
perusahaan.
Teknologi yang handal dan karyawan yang berwawasan serta kompeten
menciptakan kekuatan perusahaan.
5.5.2 Sasaran
Meningkatkan jumlah dan variasi tamiya menjadi 5% dalam waktu 1 tahun.
Meningkatkan jumlah permintaan konsumen dengan menghasilkan produk tamiya
yang berinovasi sebesar 5% dalam waktu 1 tahun.
Meningkatkan jumlah konsumen di tiap daerah dengan cara meningkatkan daya
beli masyarakat agar memperluas wilayah pemasaran.
Meningkatkan keuntungan perusahaan menjadi 5% dalam kurun waktu 1 tahun.
2) Pengembangan Produk
Melakukan riset pasar
- Input : Peralatan/infrastruktur perusahaan sesuai kebutuhan
- Output : Data riset pasar (konsumen, supplier)
Menganalisa pasar mainan mobil mini 4WD
- Input : data riset pasar (konsumen, supplier)
- Output : strategi pengembangan produk
Melakukan inovasi terhadap produk
- Input : strategi pengembangan produk
- Output : Standardisasi bahan untuk produksi
3) Perencanaan Produksi
Melakukan peramalan permintaan pasar
- Input : data riset pasar dan data historis, standarisasi bahan untuk
produksi
- Output : hasil peramalan
Melakukan perencanaan tingkat produksi
- Input : hasil peramalan
- Output : perencanaan tingkat produksi
Menentukan jumlah dan waktu pengadaan komponen dan bahan baku
(raw material) setiap periodenya
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 61
2011
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 “Perancangan Organisasi Bisnis”
Kelompok 16
4) Proses produksi
Melakukan perakitan mini 4 WD
- Input : raw material yang telah terdistribusi
- Output : produk mainan mobil mini
Melakukan inspeksi finish product
- Input : produk mainan mobil mini
- Output : hasil produksi yang berkualitas
Melakukan pengepakan mini 4 WD yang telah dirakit
- Input : hasil produksi yang berkualitas
- Output : hasil produksi yang sudah dipack
Melakukan inspeksi packaging
- Input : hasil produksi yang sudah dipack
- Output : hasil produksi yang lulus inspeksi
Menyimpan produk jadi ke gudang
- Input : hasil produksi yang telah lulus inspeksi
- Output : inventori produk jadi, rancangan strategi
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 62
2011
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 1 “Perancangan Organisasi Bisnis”
Kelompok 16
4. Perencanaan Produksi
Melakukan peramalan permintaan pasar
Melakukan perencanaan tingkat produksi
Menentukan jumlah dan waktu pengadaan komponen dan bahan baku
(raw material) setiap periodenya
Melakukan pembelian raw material
5. Inspeksi
Melakukan inspeksi raw material
Melakukan inspeksi finish product
Melakukan inspeksi packaging
6. Penyimpanan
Menyimpan raw material di gudang
Mendistribusikan raw material ke masing-masing lantai produksi
Menyimpan produk jadi ke gudang
7. Proses produksi
Melakukan perakitan mini 4 WD
Melakukan pengepakan mini 4 WD yang telah dirakit
a. Departemen Akunting
Pada departemen akunting, dipimpin oleh seorang manager yang memantau
para karyawan yang bertugas di bagian akunting. Pada bagian departemen
b. Departemen Pengembangan
Pada departemen pengembangan, terdapat seorang manager yang
membawahi 4 kepala bidang yaitu bidang HRD (Human Resources
Development), bidang RND (Research and Development), bidang GA
(General Affair), dan bidang IT (Information Technology). Berikut
penjelasannya :
1. HRD
Dalam suatu perusahaan, yang paling penting berperan dalam
menjalankan operasional perusahaan yaitu manusia sebagai pekerja.
Apapun jabatan dan pekerjaan manusia di suatu perusahaan, mereka
tetap berjalan sesuai dengan sumber daya manusia yang mereka miliki.
Karena sumber daya manusia yang akan menjadi awal pekerja untuk
bertindak dalam menjalankan perusahaan. Oleh karena itu, PT Indonesia
Tamiya Motor membentuk departemen ini untuk memantau kinerja para
karyawan. HRD ( Human Resourch Development ) yang akan bertugas
untuk menyeleksi karyawan, memantau kinerja karyawan, dan
memberikan pelatihan atau motivasi untuk meningkatkan produktivitas
karyawan.
2. RND
Dalam meningkatkan daya beli konsumen, perusahaan harus bisa
menciptakan hal-hal baru dalam produk agar konsumen tidak bosan
dengan produk lama yang tidak berkembang. Dimana, yang berperan
3. GA (General Affair)
Pada unit ini, terdapat pemeliharaan fasilitas perusahaan PT Indonesia
Tamiya Motor. Dimana, unit ini yang berguna untuk merawat dan
menjaga seluruh fasilitas perusahaan agar ketika digunakan oleh tenaga
kerja dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat mengurangi
pengeluaran untuk biaya perbaikan.
4. IT (Information Technology)
Unit ini berfungsi agar sistem informasi di dalam perusahaan PT
Indonesia Tamiya Motor dapat dikembangkan lagi. Dengan adanya
kemajuan teknologi dalam sistem informasi perusahaan, dapat
meningkatkan kinerja para karyawan di dalam perusahaan.
c. Departemen Logistik
Pada departemen Logistik dipimpin oleh seorang manajer yang
membawahi 4 kepala unit yaitu Unit PPIC, Unit Distribusi, Unit Gudang,
dan Unit Purchasing. Berikut penjelasan unit-unitnya :
1. PPIC
Pada unit ini, PT Tamiya Indonesia Motor mengatur seluruh
perencanaan aliran lantai produksi. Dimana perencanaan tersebut dibagi
menjadi perencanaan tingkat produksi serta jumlah dan waktu
2. Distribusi
Sebelum sampai ke tangan pelanggan atau konsumen, hasil rakitan
tamiya akan disimpan di gudang sebelum diantar sesuai pesanan.
Setelah dilakukan pemesanan, maka tamiya akan diantar ke distributor
atau toko besar. Kemudian, mereka yang akan menyampaikan produk
sampai ke tangan konsumen.
3. Warehouse
Pada bagian unit warehouse, produk yang telah melalui proses assembly
hingga finishing, akan disimpan di gudang penyimpanan. Produk yang
sudah siap dilemparkan ke pasar akan disimpan terlebih dahulu dan akan
dipasarkan sesuai dengan jumlah permintaan pasar yang telah dipesan
terlebih dahulu.
4. Purchasing
Pada unit ini, terdapat proses pembelian untuk penyediaan raw material
sebagai bahan utama untuk rakitan. Oleh karena itu, perencanaan
pembelian telah diramalkan di unit PPIC selanjutnya akan diserahkan ke
unit purchasing untuk proses pembelian.
d. Departemen Produksi
Pada departemen Produksi dipimpin oleh seorang manajer yang membawahi
2 kepala unit yaitu Unit Assembly dan Unit Quality Control. Berikut
penjelasannya :
1. Assembly
Unit Assembly PT Indonesia Tamiya Motor merupakan suatu proses yang
paling utama dalam sistem operasional perusahaan. Dimana, pada proses ini
seluruh material dari tamiya dirakit menjadi satu untuk menghasilkan suatu
produk tamiya.
Sebelum proses perakitan, disini juga dilakukan perencanaan proses
assembly dan ditentukan juga material yang akan digunakan serta
penyimpanan setelah dilakukannya assembly dan finishing produk tamiya.
2. Quality Control
Pada unit ini, seluruh inspeksi bahan baku seperti raw material, serta
inspeksi in process dan inspeksi finish product dilakukan. Seluruh produk
yang telah dirakit, akan diinspeksi lagi pada finish product. Oleh sebab itu,
produk yang dihasilkan PT Indonesia Tamiya Motor lebih baik dan selektif.
1. Pemasaran (Marketing)
Unit Pemasaran merupakan bagian yang akan mempromosikan produk
ke tengah pasar. Dimana, masyarakat yang nantinya akan menjadi
konsumen akan diperkenalkan terlebih dahulu dengan produk yang
akan ditawarkan. Gencarnya promosi yang dilakukan dan strategi yang
digunakan Departemen Pemasaran sangat penting untuk mencapai visi
perusahaan. Hal utama yang harus diperhatikan adalah kepuasan
konsumen terhadap produk yang kita tawarkan. Oleh karena itu,
pengenalan produk ketengah pasar harus sesuai dengan produk asli dan
bukan rekayasa.
2. Penjualan (Sales)
Selain melakukan promosi untuk mengenalkan produk ke tengah pasar,
unit penjualan juga sangan dibutuhkan. Dimana, departemen ini
5.8.2 Sentralisasi
Sistem pengambilan keputusan yang diterapkan oleh PT Indonesia Tamiya
Motor adalah sistem desentralisasi. Pada sistem ini, pimpinan suatu departemen
memiliki wewenang untuk mengambil keputusan mengenai hal – hal yang berkaitan
dengan departemen yang dipimpinnya atau cenderung bersifat internal. Sedangkan
untuk hal – hal yang bersifat eksternal diputuskan oleh direktur utama.
Sistem sentralisasi ini juga dibagi beberapa tingkatan umum, yaitu:
1. Strategic
Adapun wewenang pada strategic PT Indonesia Tamiya Motor yang dipegang oleh
direktur, yaitu:
Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dengan memasarkan mini
4WD di berbagai daerah di Indonesia
Membuat rencana pengembangan produk dengan melakukan inovasi-inovasi baru
pada mini 4WD
Mengawasi serta mengurus aset perusahaan
Menerima seluruh laporan dari manajer dan kepala unit tiap departemen
2. Tactical
Manajer pada PT Indonesia Tamiya Motor memiliki wewenang pada tingkat tactical,
yaitu:
Memimpin kegiatan dan bertanggung jawab pada masing-masing departemen
(akunting, pengembangan, logistik, produksi, pemasaran dan penjualan)
Merencanakan dan menyiapkan rapat tinjauan perusahaan
Menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai perusahaan
Menerima langsung laporan dari setiap kepala unit dan mempertanggung
jawabkannya pada direktur
Mengambil keputusan atas segala permasalahan di dalam masing-masing
departemen.
3. Operasional
Kepala unit memiliki wewenang pada tingkat operasional PT Indonesia Tamiya
Motor yaitu:
Pelaksana akhir segala perintah dan keputusan dari manajer
Memberikan perintah langsung kepada pekerja/karyawan
Masing-masing kepala unit bertanggung jawab langsung atas hasil kerja
karyawannya kepada manajer.
5.8.3 Formalisasi
Formalisasi dapat dicapai dengan pengaturan yang bersifat on the job. Akan
tetapi, formalisasi juga bisa dicapai apabila latihan maupun pendidikan dilakukan
di luar organisasi (off the job). Formalisasi PT. Indonesia Tamiya Motor cukup
tinggi karena telah dibagi menjadi beberapa departemen.
2. Dewan Komisaris
Rincian tugas dan tanggung jawab Dewan komisaris adalah :
- Melakukan pengawasan dan bertanggung jawab pada RUPS atas
berjalannya keseluruhan proses kegiatan perusahaan
- Memberikan nasehat kepada Direktur perusahaan tentang operasi yang
berjalan yang tidak sesuai dengan aturan perusahaan.
- Mengidentifikasi dan mengembangkan rancangan dari strategi bisnis
- Memantau penempatan dan efektifitas kinerja perusahaan
- Memelihara kondisi lingkungan perusahaan
- Mengelola sumber daya manusia para karyawan dan menjaga
profesionalisme setiap tenaga kerja di perusahaan.
- Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada RUPS
- Menjalin kerja sama dengan instansi lain yang berada di luar perusahaan
3. Direktur Perusahaan
Rincian tugas dan tanggung jawab Direktur Utama adalah :
- Bertanggung jawab terhadap berjalannya seluruh operasional perusahaan
- Memantau kinerja karyawan dan mengelola risiko perusahaan
- Mengelola sumber daya manusia dan menjaga profesionalisme
- Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada RUPS
- Menerapkan dan mengembangkan cara-cara agar mendapatkan keuntungan
yang maksimal.
4. General Manager
Rincian tugas dan tanggung jawab General Manager adalah :
- Bertanggung jawab atas berjalannya operasional perusahaan untuk
memastikan efisiensi produksi, kualitas, pelayanan, dan manajemen
sumber daya yang efektif
- Memelihara iklim yang mendukung terciptanya produktivitas dalam
perusahaan
5. Departemen Pengembangan
Rincian tugas dan tanggung jawab Departemen Pengembangan adalah :
B. Kepala Unit GA
Rincian tugas dan tanggung jawab Kepala Unit GA adalah :
- Bertanggung jawab atas kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
sumber daya perusahaan seperti gedung dan mesin
- Melakukan perawatan sumber daya perusahaan
- Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan
kegiatan pengelolaan sumber daya perusahaan kepada Manager HRD
and GA
D. Kepala Unit IT
Rincian tugas dan tanggung jawab kepala unit IT adalah :
- Melakukan pengembangan sistem informasi perusahaan
- Melakukan pengembangan teknologi yang digunakan oleh perusahaan
- Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan denga n
penggunaan teknologi dan sistem informasi dalam perusahaan kepada
Manajer Departemen Pengembangan
6. Departemen Produksi
Rincian tugas dan tanggung jawab Manajer Departemen Produksi adalah :
- Bertanggung jawab atas seluruh proses produksi dalam perusahaan,
meliputi assembly dan pengepakan
- Mengontrol dan mengawasi seluruh proses produksi dalam perusahaan,
meliputi assembly dan pengepakan
- Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan
proses produksi dalam perusahaan kepada Direktur dan General Manager
8. Manager Marketing
Rincian tugas dan tanggung jawab Manajer Departemen Marketing :
- Bertanggung jawab atas proses pemasaran meliputi penyusunan strategi
pemasaran, penjualan dan promosi, fokus terhadap kepuasan pelanggan,
dan hubungan dengan pelanggan
- Mengontrol dan mengawasi seluruh proses marketing perusahaan
- Menyampaikan laporan pertanggungjawaban yang berhubungan dengan
proses marketing dalam perusahaan kepada Direktur dan General
Manager
3. The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang
memimpin tiap departemen yang menjembatani manajer tingkat atas dengan
kepala unit dan stafnya, yaitu manajer akunting, manajer pengembangan,
manajer logistik, manajer produksi, dan manajer pemasaran.
4. The Technostructure. Standardisasi PT. Indonesia Tamiya Motor mengacu pada
standardisasi perusahaan induk Toys Motor Inc. yang sudah ada sebelumnya.
5. The Support Staff. Yang termasuk disini adalah petugas keamanan, petugas
kebersihan, office boy, dan supir.
Aliran Informasi
Aliran informasi PT. Indonesia Tamiya Motor:
15
7
14
8
10
11
Aliran informasi dalam perusahaan harus dapat bejalan dengan baik. Apabila ada
informasi yang tidak tepat, terlambat, bahkan terjadi kealpaan informasi, jalannya
proses bisnis di perusahaan tidak lancar. Aliran informasi terjadi dari atasan ke
bawahan, bawahan ke atasan, antar departemen, antar unit dalam departemen, dan antar
unit antar departemen.
Desain organisasi yang digunakan untuk PT. Indonesia Tamiya Moor adalah desain
organisasi sederhana.
Departemen Pengembangan
HRD
R&D
- Menambah variasi desain produk untuk meningkatkan permintaan
konsumen di pasar.
- Melakukan riset pasar secara berkesinambungan agar dapat melihat
perkembangan mainan Tamiya yang ada di pasar. Sehingga PT. Indonesia
Tamiya Motor dapat terus menjaga kualitas dan berinovasi dan bertahan di
pasar.
GA (General Affair)
- Melakukan perawatan infrastruktur perusahaan minimal sebulan sekali
- Melakukan maintenance mesin-mesin di perusahaan secara teratur dan
berkala sesuai dengan perhitungan system perawatan yang ada.
IT (Information Technology)
- Menggunakan strategi Komunikasi Pemasaran terpadu ( Intergrated
Marketing Communication ) yaitu memadukan dan mengkoordinasikan
semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan secara jelas,
konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya,
merambah dunia internet untuk mengembangkan produk dan
memasarkannya.
Departemen Logistik
- Bekerjasama dengan distributor yang terpercaya agar produk yang telah
diproduksi dapat dikirim dari tempat asal ke pelanggan dalam waktu yang
lebih cepat dan terjamin.
- Menggunakan software serta internet untuk meramalkan data permintaan
yang akurat dan cepat untuk memenuhi permintaan pasar.
Departemen Produksi
- Strategi yang dijalankan pada departemen produksi adalah dengan
menggunakan sistem Make to Stock.
- Kebijakan Subkontrak dilaksanakan ketika kebijakan overtime dan regular
time tidak dapat memenuhi demand.
- Dalam memenuhi permintaan pelanggan service level sebesar 95%.
- Kebijakan rework dilakukan ketika jenis cacatnya disebabkan oleh
kegagalan mekanis, yang menyebabkan produk tamiya mini 4WD tidak
dapat menjalankan fungsinya sama sekali.
- Kebijakan downgrading dilakukan ketika jenis cacatnya berupa penurunan
performansi atau standard.
- Perbaikan dengan konsep total pengendalian kualitas (TQM), maka:
1. Masing-masing fungsi dalam organisasi harus mempunyai pedoman
pengendalian mutu yang akan menunjukkan jalan untuk menjaga
mutu dalam kinerja.
2. Konsep total pengendalian kualitas mengharuskan unit kualitas untuk
lebih menitikberatkan perhatian pada perencanaan dan mengurangi
perhatian pada pemeriksaan dan pengawasan.
3. Pendekatan total kualitas menekankan pencegahan terhadap suatu
kesalahan dan memperkenalkan semua konsep mutu dalam rangka
pencapaian tujuan perusahaan sehingga masing-masing fungsi akan
bertanggung jawab pada mutu pekerjaan.
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3.Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Melihat posisi perusahaan pesaing dari metode wheelen hunger, dan
berbagai strategi, maka PT Indonesia Tamiya Motor berpeluang untuk
mengembangkan produknya di pasar Indonesia.
2. Strategi yang digunakan PT Indonesia Tamiya Motor yaitu
menggunakan strategi segera memasarkan Tamiya di berbagai daerah
saat perusahaan telah siap.
6.2 Saran
Dalam praktikum ini saran kami yaitu:
1. Praktikan harus memastikan bahwa proses bisnis benar sebelum melangkah
pada proses selanjutnya.
2. Dalam pembuatan job description harus disesuaikan dengan
pengelompokkan bisnis.
3. Dalam membuat strategi bisnis harus disesuaikan dengan posisi perusahaan,
visi, misi, serta tujuan dan sasaran perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA