NOMOR : 213/R/Dir-SK/XII/2016TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY
RUMAH SAKIT
DIREKTUR RUMAH SAKIT
BANG : 1. Bahwa perbekalan emergency adalah perbekalan emergency yang digunakan dalam keadaan
darurat dan disimpan dalam troli emergency, ditempatkan di seluruh ruang keperawatan dan
unit khusus dan poliklinik rawat jalan.
2. Bahwa pengelolaan perbekalan farmasi di troli emergency yang baik dan tepat dapat
meningkatkan mutu pelayanan farmasi.
3. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian khususnya dalam hal pengelolaan
perbekalan farmasi emergency diperlukan adanya kebijakan Driektur Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
TU : Pengelolaan perbekalan farmasi di troli emergency menjadi tanggung jawab Instalasi Farmasi
bekerjasama dengan keperawatan.
A : Setiap ruang keperawatan dan unit khusus menyimpan obat emergency dalam troli
emergency.
GA : Daftar obat dan jenis obat yang disimpan dalam troli emergency terlampir dalam surat
keputusan ini.
PAT : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 tahun sekali.
MA : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan dilakukan perubahan dan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkandi : Tangerang
Tanggal : 30Desember2016
RUMAH SAKIT TANGERANG
Direktur
TEMBUSAN Yth :
1. Wadir Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Seluruh Dokter di Rumah Sakit
4. Kepala Bagian Keperawatan
5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
6. Instalasi Farmasi
7. Arsip
3. Jenis dan jumlah obat obat emergensi yang disimpan di dalam troli sesuai dengan daftar yang
telah ditetapkan.
a. Daftar perbekalan farmasi yang disimpan di luar troli emergency:
Oxygen Supply
Defibrilator dengan monitor
Stetoskop
Lembar informasi khusu obat emergency
Kartu pengendali stok
4. Kontrol stok perbekalan di troli emergensi dilakukan setiap sebulan sekali dilakukan oleh
tenaga teknik kefarmasian atau apoteker meliputi jumlah, jenis, kondisi fisik dan tanggal
kadaluarsa.
5. Setiap kali setelah obat dan alkes dalam troli emergensi digunakan harus segera diisi kembali
oleh perawat dengan cara permintaan ke depo farmasi rawat inap.
6. Petugas yang melakukan control troly emergensi digunakan harus mencatat setiap
pengeluaran kunci troli emergensi sesuai nomor urutnya.
7. Troli emergensi digunakan hanya untuk keadaan emergensi saja meliputi (kondisi pasien
sangat membutuhkan obat dan apabila obat tidak segera diberi akan membahayakan kondisi
pasien).
8. Isi dari troli emergensi bias ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan ruangan
masing masing.