Anda di halaman 1dari 4

Majalah

KESEJAHTERAAN SOSIAL Vol. IX, No. 06/II/Puslit/Maret/2017

Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis

PEDOFIL ONLINE DAN


PERLINDUNGAN ANAK
Elga Andina*)

Abstrak
Maraknya kasus pedofil online menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.
Meskipun telah banyak peraturan yang bertujuan untuk melindungi anak, namun
pelaksanaannya masih jauh dari harapan. Apalagi peraturan hanya dapat
mengkondisikan ruang bagi tumbuh kembang anak yang positif, namun tidak dapat
mengontrol interaksi personal yang terjadi di dunia maya. Oleh karena itu, sosialisasi
pemerintah terhadap masyarakat menjadi penting agar selalu waspada terhadap
pedofil online. Orang tua perlu membekali diri dengan informasi untuk menjaga
anak agar tidak terjebak menjadi korban kejahatan pedofil online. DPR RI juga harus
senantiasa mengawasi pemerintah dalam implementasi peraturan terkait perlindungan
anak.

Pendahuluan
Hadirnya media sosial tidak terlepas mencapai 21% setiap tahun, dengan 482 juta
dari perkembangan teknologi telekomunikasi. pengguna baru mendaftarkan akun di akhir
Media sosial merupakan salah satu fitur tahun 2016. Indonesia merupakan negara
internet yang terus berkembang. Global Web kedua setelah India yang pertumbuhannya
Index menemukan bahwa rata-rata orang paling pesat, yaitu dengan pertambahan
menghabiskan 2 jam di media sosial setiap hari. kurang lebih 27 juta pengguna. Mereka juga
Lama waktu yang digunakan untuk melakukan menemukan facebook masih menjadi salah
aktivitas sosial terus meningkat sejak tahun satu media sosial yang digemari. Global Web
2012 dengan bertambahnya jenis platform Index mencatat rata-rata pengguna facebook
dan aplikasi saat ini. Dalam laporannya menghabiskan 2 jam 20 menit di media sosial
untuk Januari 2017, Global Web Index itu setiap harinya.
mencatat bahwa setiap hari orang Indonesia Ironisnya, perkembangan teknologi ini
menghabiskan 4 jam 48 menit mengakses dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan seksual
internet melalui laptop/desktop dan 3 jam 55 untuk melancarkan aksinya. Salah satu kasus
menit mengakses dengan perangkat mobile. yang paling menarik adalah dibongkarnya
Menurut We Are Social, pertumbuhannya akun facebook bernama Candy’s Group yang

*) Peneliti Muda Psikologi pada Bidang Kesejahteraan Sosial, Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Email: elga.andina@gmail.com

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian
Badan Keahlian DPR RI
www.puslit.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

-9-
mencatat aktivitas pedofilia. Akun tersebut Beberapa studi menemukan bahwa
memiliki 7.000 anggota dan telah dibuat beberapa pedofil (khususnya yang memilih
sejak tahun 2014. Setidaknya 5 kasus pedofilia anak lelaki yang tidak berhubungan keluarga
terungkap dalam bulan Maret 2017. Kasus- dengan dirinya) memiliki keselarasan emosional
kasus tersebut terjadi di berbagai lokasi di dengan anak-anak, dibandingkan penyimpang
Indonesia, mengindikasikan bahwa fenomena seksual lain (Underhill, Wakeling, Mann, &
ini perlu disikapi secara nasional. Webster, 2008; Wilson, 1999, dalam Seto, 2012).
Keselarasan emosional dengan anak-anak yang
Tabel 1. Kasus Pedofil yang Terungkap di Bulan dimaksud di sini adalah sejauh mana hubungan
Maret 2017 seksual dengan anak-anak dapat memuaskan
Tanggal Tempat Kasus kebutuhan emosionalnya (Finkelhor, 1984,
25 anak dipaksa dalam Seto, 2012). Keselarasan emosional juga
Mataram, Nusa oleh warga negara meliputi sejauh mana ia memilih untuk ditemani
3 Maret 2017
Tenggara Barat Italia, Bruno Gallo anak-anak, menikmati aktivitas untuk anak-
(70th) anak, dan merasa kebutuhan emosi dan intim
13 anak menjadi dapat dipuaskan oleh anak-anak (Wilson, 1999,
korban medsos
dalam Seto, 2012). Beberapa pedofil tidak hanya
9 Maret 2017 Jabodetabek pedofil Wawan (25
th) dan AA Januar menginginkan kontak seksual dengan anak-
(24 th) anak, tapi juga mencari hubungan romantisme.
23 anak dirayu Ada juga yang merasa hubungannya dengan
dengan uang anak hanya bersifat platonik.
Karawang, Jawa
15 Maret 2017 dan jajanan oleh Menurut beberapa peneliti, pedofilia
Barat
pedofil Oki Akbar
memiliki jangka waktu seumur hidup. Biasanya
(27 th)
pertama kali muncul pada awal remaja, yang
16 anak tetangga
Karanganyar, dicabuli dengan
dapat diprediksikan akan menikmati hubungan
15 Maret 2017 seksual dengan anak-anak sampai 40 tahun
Jawa Tengah iming-iming uang
oleh F (29th) mendatang (Hanson, Steffy, & Gauthier, 1993,
42 anak (5 korban dalam Seto, 2012).
Tapanuli Selatan,
juga dari Jakarta Pedofil biasanya menjalani kehidupan
18 Maret 2017 dan 7 di Langkat) ganda, di mana di depan orang bertindak
Sumatera Utara
dicabuli Samsul
normal, terhormat, bertanggung jawab,
Anwar (36 th)
Sumber: Republika, 21 Maret 2017, dan menjalankan tanggung jawab sebagai
Trans TV Live, 23 Maret 2017. orang dewasa. Beberapa malah menikah dan
memiliki keluarga. Tidak jarang pasangannya
Meningkatnya kasus pedofil online ini tidak menyadari hasrat dan aktivitas
merupakan tantangan bagi negara dalam menyimpangnya (Salter, 2003).
menjamin hak anak atas kelangsungan hidup,
tumbuh dan berkembang, serta perlindungan Penyalahgunaan Internet oleh Pedofil
dari kekerasan dan diskriminasi sebagaimana Seiring dengan perkembangan teknologi,
tercantum dalam Undang-Undang Dasar internet memberikan akses bagi aktivitas
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh pedofilia. Internet merupakan sumber
karena itu, tulisan ini ingin mengulas pedofil informasi bagi pedofil untuk memilih calon
online dan upaya yang perlu dilakukan untuk korbannya. Mereka juga dapat mencitrakan
melindungi anak-anak dari kejahatan seksual di dirinya sebagai individu yang disukai anak-
internet. anak. Mereka bisa saja memberikan waktu
untuk mendengarkan dan menjadi teman
Apa itu Pedofilia? bagi si korban, sehingga tumbuh kepercayaan
Dalam psikologi, pedofilia diklasifikasikan korban terhadap si pelaku.
sebagai parafilia (penyimpangan seksual). Menurut Keith Durkin ada 4 cara
Pedofilia didefinisikan sebagai fantasi atau penggunaan internet oleh pedofil, yaitu (1)
perilaku seksual dengan anak berusia 13 tahun menyebarkan pornografi anak; (2) menemukan
atau lebih muda. Pedofil biasanya laki-laki dan lokasi anak untuk dianiaya; (3) membina
dapat tertarik pada salah satu atau kedua jenis komunikasi seksual yang menyimpang dengan
kelamin. Korban Pedofilia biasanya mereka anak; dan (4) berkomunikasi dengan sesama
yang dekat dengan pelaku. pedofil.

- 10 -
Pedofil online dibagi atas 2 kategori: Dulu orang berpikir bahwa sekali
pelaku amatir dan prefensial. Pelaku amatir pedofil akan tetap pedofil. Namun, dalam
adalah mereka yang mencari pornografi atau perkembangan ilmu psikologi, para ahli
kriminal berorientasi profit. Sedangkan pelaku mulai merumuskan intervensi psikologis
prefensial merupakan mereka yang memiliki yang dianggap dapat mengontrol perilaku
penyimpangan minat seksual terhadap anak. tersebut. Diagnostic and Statistical Manual
Menariknya, pelaku pedofil online memiliki of Mental Disorder (DSM) 5 menegaskan
karakteristik pekerja kerah putih yang bahwa gangguan pedofilia dapat berfluktuasi,
profesional. Di Amerika, FBI menemukan meningkat ataupun menurun bergantung pada
bahwa kebanyakan pedofil online merupakan usia (APA, 2013: 699). Hal ini dibuktikan Sexual
pria kulit putih berusia antara 25 hingga 45 Behaviours Clinic (SBC) di The Royal Ottawa
tahun yang berprofesi sebagai pejabat militer, Mental Health Centre yang pada tahun 2015
pediatrik, pengacara, kepala sekolah, dan menggunakan pendekatan untuk mengukur
eksekutif teknologi. dan menangani pada pelaku penyimpangan
seks. Hasil penelitian Marshal (2008, dalam
Penanganan Pedofil Seto, 2012) juga menemukan bahwa preferensi
Sudah banyak peraturan mengenai pedofilik dapat berubah. Dengan perlakuan
penanganan kejahatan pedofilia. Pemerintah tertentu, minat seksual terhadap anak-anak
juga telah melakukan berbagai upaya dimulai dapat diturunkan. Drescher & Zucker (dalam
dari preventif hingga pemberian hukuman bagi Seto, 2012) menambahkan bahwa dengan
pelaku. Salah satu upaya pencegahan kejahatan memandang pedofilia sebagai orientasi seksual,
pedofilia dilakukan dengan memblokir konten perlakuan yang menekankan pada keterampilan
yang bermuatan pedofilia oleh Kementerian pengaturan diri akan lebih efektif, dibandingkan
Komunikasi dan Informatika. Namun, dengan mencoba mengubah preferensi seksual.
pemblokiran hanya dapat dilakukan pada ranah Pada kenyataannya, peraturan yang ada
publik. Menteri Komunikasi dan Informatika hanya dalam mengkondisikan lingkungan
mengakui tidak bisa memata-matai seluruh untuk menciptakan kehidupan yang kondusif
komunitas di media sosial yang berstatus bagi anak. Namun, interaksi personal antara
rahasia atau private, apalagi memblokir, karena anak dan pedofil seksual tidak mungkin dicegah
dinilai melanggar hak asasi manusia. dengan pengaturan di atas. Oleh karena itu,
Sementara pemberatan hukuman bagi peran serta masyarakat terutama keluarga
pedofil diatur dalam UU. No. 35 Tahun 2014 menjadi signifikan. Keluarga merupakan lapisan
tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun terdalam sistem dukungan sosial individu.
2002 tentang Perlindungan Anak. Di dalamnya Keluarga adalah yang paling dapat melakukan
tertuang 4 sanksi yang akan dijatuhkan kepada kontrol anak. Orang tua memiliki tanggung
pelaku kejahatan seksual terhadap anak, yaitu: jawab terbesar untuk melindungi anak.
(a) hukuman mati, hukuman seumur hidup Orang tua perlu melakukan
atau pidana minimal 10 tahun dan maksimal pengasuhan dengan menekankan kehati-
20 tahun; (b) pengumunan kepada publik hatian kepada anak. Hubungan antara anak
tentang identitas pelaku; (c) pemberian suntikan dan orang tua perlu dikembangkan secara
kebiri kimia paling lama 2 tahun setelah pelaku sehat dan harmonis, agar anak senantiasa
menjalankan pidana pokok; dan (d) pemberian mengkomunikasikan interaksinya dengan
cip terhadap pelaku untuk mengetahui orang lain kepada orang tua. Keterbukaan anak
keberadaan mantan narapidana sehingga mudah ini menjadi sumber data bagi orang tua untuk
untuk melakukan kebiri kimia dan mengetahui melakukan pengawasan dan pengontrolan
keberadaan mantan narapidana tersebut. pergaulan anak. Selain itu, orang tua juga perlu
Akan tetapi, pemberatan sanksi tanggap terhadap perkembangan teknologi agar
seharusnya juga beriringan dengan pengobatan dapat mendampingi anak ketika mengakses
penyimpangan perilaku. Selain diganjar pidana, internet.
pedofil sebaiknya juga diwajibkan untuk melalui Orang tua juga perlu mencari informasi
proses intervensi psikologi, seperti konseling mengenai apa yang perlu dilakukan ketika
dan terapi. Dengan begitu, tidak hanya tindak mengenali gejala-gejala anak menjadi korban
kejahatannya dihukum, namun juga diberikan kekerasan seksual di internet. Sebaliknya,
kesempatan untuk mengelola dan mengontrol pemerintah perlu mempersiapkan sarana dan
perilaku meyimpangnya. prasarana, juga sumber daya manusia yang

- 11 -
dapat membantu orang tua melindungi anak Referensi
dari pedofil online, misalnya dengan spanduk, “Daerah Waspada Pedofilia”, Republika, 21
buku, iklan, atau hotline layanan konseling Maret 2017. Hal 16.
terkait dengan pencegahan kejahatan seksual Durkin, K. F. (1997). “Misuse of the internet
online pada anak. Selain itu, pemerintah by Pedophiles: Impliocations for Law
perlu juga membuka informasi mengenai Inforcement and Probation Practice”. Federal
pedofil kepada orang tua. Di sejumlah negara, Probration, 61 (3), 14-18.
pelaku pedofilia tidak dibiarkan berkeliaran Fried, Robert B. “The Internet: A Breeding
karena dicatat dan dipublikasikan di situs Ground for Online Pedophiles”, http://
yang berisi daftar pelaku kekerasan seks www.crime-scene-investigator.net/
(list of sex offenders). Empat negara seperti OnlinePred.pdf, diakses 23 Maret 2017.
Amerika, Inggris, Australia, dan Kanada, Kemp, Simon. “Digital in 2017: An Overview”,
punya situs semacam itu. Meskipun di satu sisi http://wearesocial.com/blog/2017/01/
memberikan label kepada pedofil, di sisi lain digital-in-2017-global-overview, diakses 23
daftar ini dapat menjadi pedoman orang tua Maret 2017.
untuk menyeleksi lingkungan yang baik untuk “Menkominfo Akui Sulit Blokir Laman Komunitas
anak. Fedofilia di Media Sosial”, http://selular.
id/news/2017/03/menkominfo-akui-sulit-
Penutup blokir-laman-komunitas-fedofilia-di-media-
Maraknya kasus pedofilia online sosial/, diakses 23 Maret 2017.
menuntut pemerintah dan masyarakat menjadi Salter, A. (2003). Pedofils: Rapists, Pedophiles,
lebih waspada untuk menjamin perlindungan and Other Sex Offenders. Chapter Four.
terhadap anak. Meskipun sudah banyak NY: Basic Books.
peraturan yang memberikan perlindungan Seto, M.C. (2012). “Is Pedophilia a Sexual
kepada anak, namun semuanya hanya dapat Orientation?” Archives of Sexual Behavior, 41
mengkondisikan lingkungan yang kondusif (1), 231-6.
bagi anak. Interaksi personal yang terbentuk Young, Katie. “Facebookers Spend 2 Hours+
antara anak dan pedofil seksual merupakan on Social Media Daily”, https://www.
ranah yang tidak dapat dijangkau pemerintah. globalwebindex.net/blog/facebookers-spend-
Oleh karena itu, pengawasan dari masyarakat 2-hours-on-social-media-daily, diakses 21
terutama keluarga menjadi signifikan. Maret 2017.
Untuk membantu keluarga melindungi Wahyuni, Dinar. Ketahanan Keluarga Sebagai
anak dari pedofil online, pemerintah perlu terus Upaya Pencegahan Perdagangan Anak.
melakukan sosialisasi bahaya pedofil online. Info Singkat, Vol. VIII, No.17/I/P3DI/
Perlu disediakan hotline untuk menerima September/2016.
pengaduan dan memberikan layanan konseling Trans TV Live, 23 Maret 2017.
agar orang tua dapat mendiskusikan langkah-
langkah personal untuk mencegah hal terburuk
terjadi pada anak. Pemerintah perlu membekali
orang tua dengan informasi yang tepat
sebanyak mungkin.
DPR RI melalui komisi Komisi VIII,
Komisi IX, dan Komisi X juga harus terus
menerus melakukan pengawasan atas
implementasi peraturan yang sudah berlaku.
Selain itu, perlu segera dilakukan pembahasan
RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual
dengan memperhatikan aspek psikologis,
bukan semata berfokus pada peningkatan
hukuman pelaku.

- 12 -

Anda mungkin juga menyukai