GIZI
OLEH :
dr. Daniel Satyo Nurcahyo
PENDAMPING
dr. Suharja
PUSKESMAS MULYOHARJO
KABUPATEN PEMALANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Peserta Pendamping
II. PERMASALAHAN
Angka kematian penyakit kardiovaskular di Indonesia cenderung meningkat
terlihat dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1992 angka kematian
penyakit kardiovaskular hanya sebesar 2,8%, mengalami peningkatan menjadi 3%
pada SKRT 1995. Hasil Sensus Kesehatan Masyarakat tahun 2001 menunjukkan
bahwa kematian karena penyakit kardiovaskular adalah sebesar 14,9%. Sampai saat
ini, banyak obat yang digunakan untuk penanganan hiperlipidemia, baik obat sintetik
maupun obat herbal, namun pengaturan diet makanan tetap menjadi salah satu
tatalaksana yang baik dalam menurunkan angka kolesterol dalam tubuh.
LDL 60-160
HDL 35-65
Trigliserida 10-160
Tinggi 160-189
Komplikasi Hiperlipidemia
a. Hipertensi
Hipertensi merupakan penyakit pada pembuluh darah, karena tekanan darah tinggi
disebabkan oleh menumpuknya zat lemak sehingga menyumbat jalan aliran darah
sehingga jantung harus memompa darah dengan cepat, orang yang divonis penyakit
ini biasanya disesuaikan oleh usia, namun secara umum seseorang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari pada 140 mm/hg
sistolik atau 90 mmHg diastolik (140/90).
b. Penyakit Jantung Kororner
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit dimana arteri koronasia mengalami
lesi stenosis. Penyebab stenosis ini terutama disebabkan oleh timbulnya plak
natherosclerosis dalam pembuluh darah tersebut (99%). Atherosclerosis
menyebabkan dinding arteri kaku dan lumen menyempit disebabkan oleh lemak
berlebihan, lemak menyempitkan arteri tersebut, mengakibatkan aliran darah dan
suplai oksigen berkurang mungkin saja bila stenosis ringan waktu istirahat suplay
oksigen masih cukup, tetapi saat mengadakan aktifitas, dimana diperlukan oksigen
lebih banyak, suplay oksigen tidak cukup, penyakit jantung koroner lebih sering
tidak memberi gejala selama bertahun-tahun (latent), sering penderita ditemukan
secara tidak sengaja yaitu pada pemeriksaan untuk penyakit lain atau ditemukan
pada waktu skrening, gejala yang umum dari penyakit jantung dimulai dari :
Rasa tidak enak di dada, nyeri dada
Berdebar, merasa detak jantung tidak beraturan
Sesak nafas pada waktu kegiatan fisik, berbaring, sesak malam hari
Bengkak kaki, perut
Nyeri kepala atau tengkuk kalau disertai tekanan darah tinggi
Rasa mudah lelah, mudah pingsang, dan
Mati mendadak, merupakan bentuk fatal dari serangan jantung
c. Obesitas
Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelebihan lemak dalam tubuh. Secara klasik
obesitas telah diidentifikasikan sebagai bobot yang lebih besar dari 20% bobot yang
layak bagi pria dan wanita untuk tinggi tertentu. Perkiraan banyaknya lemak pada
tubuh manusia umumnya diduga melalui penggunaan gerakan teknik secara non-
invasisive yaitu pengukuran lipatan kulit, desitometri, pencacahan kalium tubuh
secara menyeluruh, pengenceran dengan bahan air yang mengandung tritium dan
yang terbaru dengan menggunakan kondoktifitas listrik tubuh total. Obesitas tidak
mempunyai penyebab tunggal, tetapi merupakan gambaran berbagai keadaan
dengan latar belakang etiologi atau sejarah kejadian yang berbeda.
Syarat Diet Rendah Lemak
1. Energi diberikan sesuai dengan berat badan dan aktivitas fisik, jumlah energi
dibatasi jika ada kegemukan.
2. Protein 10-20 % dari total energi
3. Lemak kurang dari 30 % energi total, diutamakan lemak tidak jenuh. Kolesterol
200-300 mg/hari
4. Karbohidrat 50-60% dari energi total, sisa dari kebutuhan protein dan lemak.
5. Serat minimal 25 gr/hari
Pengaturan makanan (Bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan dihindari)
1. Bahan Makanan yang Dianjurkan
Sumber karbohidrat: beras merah, roti gandum, havermout, makaroni, jagung,
kentang, ubi, talas, sereal (hidrat arang kompleks yang banyak mengandung
serat).
Sumber protein hewani : ayam tanpa kulit, ikan segar dan susu low fat.
Sumber protein nabati : tempe , tahu, oncom, kacang-kacangan (kacang ijo,
kacang tanah, kedelai).
Sayuran : semua jenis sayuran
Buah-buahan : semua jenis buah-buahan.
Lemak : yang mengandung lemak tak jenuh dalam jumlah sesuai kebutuhan :
- minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (minyak kacang tanah,
minyak kelapa, minyak jagung, minyak kedelai, minyak wijen, minyak
biji bunga matahari, minyak zaitun, dan margarine.
- Makanan tidak berlemak dan menggunakan santan encer. Gunakan
minyak untuk menumis. Makanan yang ditumis lebih dianjurkan daripada
makanan dengan digoreng.
2. Bahan Makanan yang Dibatasi
Sumber karbohidrat : Pemakaian gula dan makanan yang diolah dengan gula
seperti: permen, selai, minuman manis, kolak, dan soft drink. Kue-kue yang
mengandung santan,, biskuit , cake, pastries.
Sumber protein hewani : daging tanpa lemak, udang dan kuning telur.
3. Bahan Makanan yang Dihindari
Sumber protein hewani : daging berlemak, otak, limpa, ginjal, hati, ham, sosis,
babat, usus, cumi, sarden kaleng.
Lemak : yang mengandung lemak jenuh ; minyak yang berasal dari hewan :
lemak sapi, babi, kambing, susu penuh (full cream), cream, keju dan mentega.
Minuman : minuman yang mengandung alkohol, arak, bir dan soft drink