DISUSUN OLEH:
HARI KRISTIANTO
1602011249
MATA KULIAH :
DINAMIKA KELOMPOK DAN KEPEMIMPINAN
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
kelimpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah “Dinamika Kelompok Dan Kepemimpinan “ ini yang berjudul
tentang “Kesehatan Fisik Individu”. Shalawat beriringan salam semoga tetap
tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan
pengikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II ISI
PENDAHULAN
Di dalam tulisan saya kali ini, kita bukan hanya akan membahas kesehatan
berdasarkan fisik, tetapi juga mengenai konsep sehat berdasarkan dimensi emosi,
intelektual, sosial, fisik, mental, maupun spritual. Dan juga menerangkan tentang
teori perkembangan kepribadian yang terkenal dari tokoh erikson, freud dan
allport.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar para pembaca dan penulis
sendiri dapat mengetahui lebih dalam mengenai konsep kesehatan mental
berdasarkan dimensi emosi, intelektual, sosial, fisik, spiritual dan teori
perkembangan kepribadian dari tokoh erikson, freud dan allport.
BAB II
ISI
Emosi
emosi adalah reaksi kompleks yang mengandung tingkatan
aktivitas yang tinggi, dan diikuti perubahan dalam kejasmanian
serta berkaitan dengan perasaan yang kuat. sehat secara emosional
adalah kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya
seperti marah, senang, sedih, takut, benci, bosan.
Intelektual
berhubungan dengan kecerdasan dalam berfikir. dimana kita
mampu untuk berfikir dalam mengolah informasi dengan baik dan
memecahkan masalah yang dihadapi.
Sosial
sehat secara sosial adalah sehat dalam bersosialisasi dengan
masyarakat dan lingkungan sekitar tanpa membedakan bedakan
ras, agama, suku, status sosial sehingga dapat hidup bersama
dengan damai.
Fisik
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat
seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih,
mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak
gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit
dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
Spiritual
Erik Erikson
Tahap perkembangan erikson terletak di atas prinsip epigenik,
yang artinya tiap komponen berlangsung selangkah demi
selangkah dengan pertumbuhan lebih lanjut yang dibangun
berdasarkan perkembangan sebelumnya.
Selama tiap tahapan, manusia mengalami interaksi sikap sintonik
dan distonik yang berlawanan, yang mengakibatkan konflik atau
krisis psikososial.
Penyelesainya krisis ini menghasilkan kekuatan dasar dan
memungkinkan seseorang untuk bergerak ke tahap selanjutnya.
Komponen biologis memberikan landasan pada tiap individu,
namun keragaman peristiwa sejarah dan kultur juga membentuk
ego identitas.
Tiap kekuatan dasar memiliki antipati yang mendasarinya menjadi
patologi inti dari tahapan tersebut.
Tahapan-tahapan teori psikososial:
1. Basic trust vs Mistrust (lahir-12/18 bulan)
harus ada keseimbangan dari rasa percaya dan tidak
percaya. pengembangan mistrust agar si bayi lebih aware
dengan dunia tapi harus lebih dominan basic trust. kekuatan
dasar harapan, dan patologi inti penarikan diri.
Sigmund Freud
Freud mengidentifikasi tiga tingkatan dalam kehidupan mental –
alam tidak sadar (ketidaksadaran), alam bawah sadar, dan
kesadaran.
Pengalaman awal masa kecil yang menyebabkan kadar kecemasan
yang tinggi biasanya ditekan ke dalam ketidak sadaran, dimana
hal-hal tersebut akan memengaruhi perilaku, emosi, dan sikap
sesorang selama bertahun-tahun.
Kejadian yang tidak diasosiasikan dengan kecemasan tetapi hanya
terlupakan menjadi isi dari alam bawah sadar.
Gambaran-gambaran kesadaran adalah hal-hal yang disadari dalam
waktu apapun.
Freud menemukan tiga bagian dari pikiran – id, ego, dan superego.
Id tidak disadari, kacau, tidak berhubungan dengan realitas, dan
mengikuti prinsip kepuasan.
Ego adalah bagian eksekutif dari kepribadian, berhubungan dengan
dunia nyata, dan mengikuti prinsip realitas.
Superego mengikuti prinsip moral dan idealitas yang mulai
terbentuk setelah masalah Oedipus Complex terselesaikan.
Semua motivasi dapat dirunut kembali pada dorongan seksual dan
agresif. perilaku masa kecil yang berhubungan dengan seks dan
agresi biasanya akan mendapatkan hukuman, yang kemudian
berakibat pada represi dan kecemasan.
Untuk melindungi dirinya dari kecemasan, ego membentuk
mekanisme pertahanan yang beragam dan salah satu contoh paling
mendasarnya adalah represi.
Freud menggaris bawahi tiga tahapan perkembangan yang utama –
periode masa bayi, periode laten, dan genital – akan tetapi ia lebih
mendedikasikan perhatiannya pada tahapan infantil.
Tahapan infantil dibagi menjadi tiga subtahapan – oral, anal, dan
falik, dimana pada tahapan falikakan diberangi dengan oedipus
complex.
Selama tahapan oedipal, seorang anak menginginkan penyatuan
secara seksual dengan salah satu orang tua sekaligus juga mulai
membangun rasa tidak bersahabat dan hostilitas terhadap orang tua
yang satunya lagi.
Allport
Ia mendefinisikan kepribadian sebagai organisasi dinamis dari
sistem psikofisik seseorang yang menentukan perilaku dan pikiran
dari orang tersebut.
Orang yang sehat secara psikologis ada enam kriteria :
1. pertama adlah perluasan perasaan diri. pribadi yang matang
terus mencari untuk dapat mengidentifikasi diri dan
berpartisipasi dalam kejadian yang terjadi di luar diri
mereka.
2. kedua adlah kepribadian yang matang memiliki karakter
berupa “hubungan yang hangat dengan orang lalin”
(allport,1961,hlmn.285.)
3. ketiga adalah keamanan emosional atau penerimaan diri.
pribadi yang matang menerima diri mereka apa adanya, dan
memiliki apa yang disebut allport (1961) sebagai
keseimbangan emosional.
4. keempat adalah manusia yang sehat secara psikologis juga
memiliki persepsi yang realistis mengenai lingkungan di
sekitarnya.
5. kelima adalah insight dan humor. pribadi yang matang
mengenal dirinya sendiri, sehingga tidak mempunyai
kebutuhan untuk mengatribusikan kesalahan dan
kelemahannya kepada orang lain.
6. keenam adalah filosofi hidup yang integral. manusia yang
sehat mempunyai pandangan yang jelas mengenai tujuan
hidup mereka.
BAB III
PENUTUP
Masing masing dimensi memiliki peran penting yang tidak bisa digantikan
dengan dimensi lainnya. Kelima dimensi ini secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi kesehatan kita, untuk itu kita harus mengembangkan dan menjaga
keseimbangannya dengan cara terus belajar atau berlatih.
DAFTAR PUSTAKA