2012-2-00478-AK Bab4001
2012-2-00478-AK Bab4001
dibahas adalah evaluasi pengendalian internal secara umum pada PT. Telkom,
untuk menilai keefektifan dan kesesuaian prosedur yang telah diterapkan oleh
diterapkan oleh perusahaan sudah berjalan dengan efektif dan efisien demi
51
terdiri dari tindakan, kebijakan, dan prosedur yang menggambarkan
aturan perilaku.
PT. Telkom telah menerapkan kode etik yang berlaku bagi komisaris,
(SOA). Pemahaman dan penerapan etika bisnis yang telah dilakukan juga
telah diaudit secara internal maupun eksternal melalui proses audit terkait
etika bisnis yang didalamnya memuat kuesioner dan studi kasus terkait
informasi, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan praktek tata kelola
perusahaan. Selain itu, adanya pelanggaran kode etik oleh karyawan juga
52
tertentu maka akan dipilih karyawan yang memiliki latar belakang sesuai
dan kompeten agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga
perusahaan.
Guna mendukung proses pengelolaan pengetahuan tersebut,
jawab untuk :
1) Mengawasi proses pelaporan keuangan Perusahaan atas nama
Dewan Komisaris.
53
2) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai
penyelenggaraan bisnis tetap pada arah yang tepat dan taat pada rambu-
54
3) Kecurangan dan/atau dugaan korupsi. Kecurangan dan/atau dugaan
PT. Telkom.
4. Filosofi dan gaya operasi manajemen
Dalam pengelolaan manajemennya, PT. Telkom berfokus kepada
atau pendapat dari karyawan, hal ini dapat mempererat hubungan antara
55
dengan jelas tingkat jabatan, wewenang, dan tanggung jawab dalam
Struktu organisasi pada PT. Telkom bisa dilihat pada bab sebelumnya
prinsip dan tata kelola perusahaan yang baik. Jadi, dapat dikatakan bahwa
baik divisi yang dibawahinya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
56
wewenang dan tanggung jawab di perusahaan sudah berjalan dengan
menurut COSO.
7. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Sebagai perusahaan milik pemerintah, PT. Telkom harus
laporan keuangan. Namun hal ini tidak terbatas pada risiko laporan keuangan,
pengendalian juga diterapkan untuk risiko lain, termasuk risiko bisnis dan
operasi.
a. Risiko Operasi
a) Operasi jaringan
Risiko operasi pada perusahan terutama pada operasi jaringan sebagai
57
serupa lainnya. Jaringan, terutama akses kabel memiliki potensi
rusak atau hancur selama masa operasi orbit. Kerugian atau kinerja
58
mengintegrasikan secara efektif teknologi baru ke dalam model bisnis
depan atau tidak akan terpengaruh negatif akibat risiko nilai tukar.
2) Risiko tingkat suku bunga
Hutang perusahaan yang termasuk pinjaman bank untuk mendanai
hal ini dapat berakibat buruk pada bisnis, kondisi keuangan dan hasil
suku bunga dan profil jatuh tempo asset dan liabilitas keuangan
59
terus menerus atas saldo dan penagihan piutang usaha dan piutang
kerugian historis.
4) Risiko likuiditas
Risiko likuiditas timbul apabila perusahaan mengalami kesulitan
kecukupan saldo kas dan setara kas dalam upaya pemenuhan liabilitas
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penerapan GCG dan pengendalian
tiga bulan.
3) Rapat pembahasan terkait risiko perusahaan tingkat Direksi maupun
dewan Komisaris.
60
4) Melakukan pengukuran implementasi budaya risiko melalui survei
risiko.
Penilaian risiko mempertimbangkan kejadian ekstern dan intern yang
sebagai berikut :
1) Perubahan dalam lingkungan operasi
Misalnya seperti munculnya Peraturan Menkominfo tentang
kedalam sistem agar semua yang terkait dapat menerima informasi yang
61
ada dalam menjalankan tugasnya. Apabila perusahaan tidak dapat
risiko aplikasi. Seperti risiko kerusakan sistem, sistem menolak data yang
62
berjalan akan mempengaruhi cash flow perusahaan. Maka dari itu, perlu
yang akan dihadapi oleh PT. Telkom yang dikelola oleh manajemen risiko yang
antara lain :
sesuai etika memalui tata kelola yang baik dengan cara penerapan etika
63
management di setiap unit bisnis, penerapan program fraud, dan lain-lain.
aplikasi IT, dan menjamin bahwa penggunaan aplikasi telah sesuai dengan
64
perusahaan dan tanggung jawab yang berkaitan dengan pengendalian internal
jaringan TI. Beberapa contoh praktik tata kelola TI dalam operasi perusahaan
melalui sistem aplikasi SAP tersebut, melalui aplikasi ini seluruh kegiatan
transaksi dicatat dan diawasi secara real time karena aplikasi ini sudah
65
Dengan demikian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan
manually.
Pengeluaran Kas
pengeluaran kas dilakukan oleh suatu unit didalam perusahaan yaitu Finance,
Billing & Collection Center. Didalam unit ini terdapat sumber daya yang
66
transfer ditujukan kepada rekening Bank Operasional sebagai penampung
Korporat pada hari itu juga, sehingga tidak ada saldo yang mengendap.
Kerjasama antara personil yang terkait dalam aktivitas penerimaan kas sudah
dilakukan dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh
jawab mengelola billing atau tagihan kepada pelanggan maupun dari vendor.
otorisasi oleh pejabat yang memiliki wewenang atas setiap kegiatan. Mulai
dari verifikasi atas kelengkapan dokumen dari vendor, input data kedalam
yang sesuai dengan kondisi didalamnya. Setiap kegiatan pasti memiliki risiko
Penerimaan Kas
67
1. Ketika Bank Operasional melakukan transfer ke Korporat, jumlah
lengkap.
4. Posting data transfer Bank Operasional ke Korporat tidak akurat
jurnal.
3. Pengendalian ini dilakukan oleh aplikasi. Aplikasi menolak input
hasil posting.
Pengeluaran Kas
68
2. Dokumen pertanggungan yang dikirim tidak lengkap atau tidak
akurat.
3. Dokumen pertanggungan yang diterima tidak lengkap atau tidak
akurat.
4. Terdapat duplikasi penginputan.
5. Posting tidak lengkap dan tidak akurat.
6. Proses dokumen pertanggungan pada SAP melebihi anggaran.
7. SPB yang dicetak tidak akurat.
8. SPB tidak absah, tidak akurat dan tidak diotorisasi oleh pejabat
berwenang.
Adapun risiko yang terkait dengan aplikasi SAP yang digunakan pada saat
Transfer Pembayaran.
12. Nota Transfer Pembayaran dan Daftar Transfer Pembayaran dicetak
69
6. Manager Cash Operation mereview hasil posting dan tanda tangan
Pembayaran.
10. Nota Transfer Pembayaran dan Daftar Transfer Pembayaran tidak
yang sama.
12. Pejabat berwenang mereview kelengkapan dan keakuratan Nota
transfer dan Rekening Koran hingga pencatatan memo jurnal. Serta aktivitas
dengan baik apabila tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang
70
karyawannya agar tetap sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
perusahaan.
dimulai sejak awal proses dengan tujuan tetap terjaga keakuratan data hingga
melakukan evaluasi terhadap hasil CSA secara periodik. CSA adalah Control
transaksi penerimaan kas yang sudah berjalan adalah melalui suatu sistem
secara terpadu yaitu aplikasi SAP, melalui aplikasi ini seluruh penerimaan
kas yang berasal dari pembayaran jasa telekomunikasi dicatat dan diawasi
secara real time karena aplikasi ini sudah terintegrasi dengan jaringan
telekomunikasi.
71
Secara teknis, pelaksanaan collecting penerimaan pembayaran
disamping langsung melalui loket bank yang sudah ada kerjasama dengan PT.
Telkom, juga dapat dilakukan melalui loket Plaza Telkom dan selanjutnya
mengendap.
Dalam pengolahan informasi terdapat pengendalian aplikasi yang
otorisasi, dan validitas. Meskipun sistem yang digunakan oleh PT. Telkom
yang sudah masuk statusnya menjadi uang titipan meskipun secara cash
usaha belum bisa di clear pada saat itu. Apabila transaksi penerimaan terjadi
mendekati akhir bulan maka akan menyebabkan pos piutang pada buku besar
72
a. Mempengaruhi pencapaian kinerja unit kerja keuangan dalam hal
teliti dan dapat dipercaya bahwa telah ada transaksi dengan bukti yang
sudah diterima oleh perusahaan. Invoice tersebut berisi berisi nomor tagihan,
73
telekomunikasi yang ditagih, jumlah total tagihan, dan Tanda Bea Materai
dokumen pendukung yaitu berkas Berita Acara yang berisi detil penggunaan
dilakukan)
Perintah Bayar (SPB), setelah SPB diotorisasi oleh pejabat berwenang maka
Pembayaran.
Kondisi :
74
Dokumen pendukung yang diterima oleh perusahaan terkadang masih
dilengkapi.
dari banyak dokumen yang terkait disertai otorisasi oleh bagian yang
berisi nama barang dan jasa, jumlah yang diperlukan, serta total
harga. Form ini dibuat oleh petugas Network dan disetujui oleh
Accounting.
3. Nota, yang ditujukan kepada pihak ketiga yang diberi tugas untuk
75
4. Berita Acara, Surat permohonan pembayaran, Faktur pajak atas
Telkom.
5. Lembar verifkasi pajak. Sebagai verifikator adalah Officer-2
agar setiap bagian pekerjaan dapat berjalan dengan efektif, dan efisien
Kegiatan pengeluaran kas ini dilakukan oleh satuan Unit Fungsional Logistik
(Bagian Pengadaan Barang) dan Unit Keuangan yang terdiri dari bagian
jurnal dan member cap “PAID” pada berkas yang sudah dibayar.
Dapat dilihat bahwa sudah terdapat pemisahan fungsi dengan baik
76
sudah dilakukan secara terpisah. Fungsi Billing Management mengelola
Operasional.
Memverifikasi transaksi atas transfer bank dari Bank Operasional
diterima.
2. Officer Cash&Bank/ Officer-1 Financial Service
Menginput data atas transfer Bank Operasional ke Korporat.
Mencantumkan nomor dokumen pada memo jurnal atau dokumen
pendukung.
3. Asman Cash&Bank/ Officer-2 Financial Service/ Pejabat berwenang
Mereview hasil input
Melakukan posting dokumen data atas transfer Bank Operasional
Akuntansi.
1. Verification
Menerima dokumen pendukung
Memvalidasi keabsahan dokumen pendukung
Membuat dan memverifikasi Checklist Pemeriksaan Dokumen
2. Verification&Tax
Mengirimkan dokumen yang telah diverifikasi beserta checklist ke
Financial Service
77
Mencatat pengiriman dokumen dalam log book
3. Financial Service
Menerima dokumen yang telah diverifikasi
Input dokumen kedalam SAP
Melakukan review hasil input dan melakukan posting ke SAP
Memproses dan mencetak SPB untuk ditandatangani oleh pejabat
berwenang
4. Cash & Bank
Membuat dan mencetak perintah pembayaran berupa Nota dan
Transfer Pembayaran
Pemisahan fungsi antara aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas
Telkom sudah berjalan dengan baik. Pembagian tugas pada perusahaan sangat
mendukung kinerja atas perusahaan karena sudah dengan jelas tertulis dalam
tujuan perusahaan.
sudah berjalan adalah melalui sistem aplikasi SAP tersebut, melalui aplikasi
ini seluruh penerimaan kas yang berasal dari pembayaran jasa telekomunikasi
dicatat dan diawasi karena aplikasi ini sudah terintegrasi secara terpadu.
78
Penggunaan sistem informasi pada PT. Telkom memberikan
melihat pembayaran yang sudah dilakukan oleh pelanggan, tidak tertera nama
belum bisa di clear pada saat itu walaupun uang secara cash sudah masuk ke
rekening PT. Telkom tetapi statusnya adalah uang titipan dan belum diakui
pendapatan.
bulan dan identifikasi masih belum jelas, maka akan mengakibatkan pos
piutang pada buku besar masih terbuka pada tutup buku akhir bulan.
Penerimaan Kas
yang dimiliki perusahaan. PT. Telkom memiliki database pelanggan retail dan
tagihan, apabila ada pelanggan yang belum membayar tagihannya maka akan
Pengeluaran Kas
membayar, semua ketentuan sudah ada di SAP. Adapun pengeluaran kas yang
peraturan tersendiri yakni waktu 4 hari, semua ketentuan ada di SLA (Service
Level Agreement).
pengecekan lagi oleh pihak yang independen atas kinerja setiap personil.
perusahaan.
80
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diperoleh kesimpulan
kas sudah dilakukan dengan baik oleh perusahaan, dan sudah berjalan dengan
efektif dan efisien sesuai dengan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan
1.6 Pembahasan
Telkom Tbk sudah melalui bank sehingga pengendalian terhadap kas sudah
Kegiatan otorisasi atas dokumen termasuk kegiatan yang sulit dengan begitu
karena terlalu lelah untuk mengecek setiap lembar dokumen yang diberikan.
independen pada setiap aktivitas yang dilakukan dan pemantauan oleh auditor
81
menunjukkan kualitas yang baik. Pengendalian internal yang diterapkan oleh
yang terdapat dalam aktivitas pengeluaran kas seperti dokumen dari vendor
pekerjaan dan menjadi tidak efektif dan efisien. Perusahaan terus menegaskan
sejauh ini kelemahan tersebut dapat diatasi dengan pengendalian oleh sistem
yang tidak akan berjalan apabila data yang diinput tidak lengkap dan
proses.
bulan, maka akan mengakibatkan akun piutang belum bisa di clear dan status
82