Anda di halaman 1dari 8

Artikel Asli

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kolonisasi


Mikroflora Saluran Cerna Neonatus Kurang
Bulan dengan Enterokolitis Nekrotikans
Ratno Juniarto Marulitua Sidauruk, Idham Amir, Muzal Kadim, Mardjanis Said
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Jakarta

Latar belakang. Insiden enterokolitis nekrotikans (necrotizing enterocolitis,NEC) sekitar 1 per 1000 kelahiran
hidup, dan 90% terjadi pada neonatus kurang bulan (NKB). Patofisiologi NEC belum jelas, salah satu
penyebabnya diduga akibat kolonisasi mikroflora yang abnormal. Faktor risiko yang dapat memengaruhi
kolonisasi mikroflora saluran cerna, yaitu cara persalinan, lama pemakaian antibiotik, dan tipe nutrisi.
Tujuan. Mengetahui proporsi mikroflora pada NKB dengan dan tanpa NEC serta faktor risiko yang
memengaruhi kolonisasi mikroflora saluran cerna NKB dengan NEC.
Metode. Penelitian potong lintang dilakukan pada NKB dengan NEC derajat II selama periode Maret-
Oktober 2012. Dilakukan pemeriksaan tinja dengan quantitative realtime PCR untuk mendeteksi
kolonisasi mikroflora B. lactis, L. acidophilus, Bifidobacterium sp., Lactobacillus sp., E. coli, C. difficile, dan
K. pneumoniae.
Hasil. Tigapuluh subjek NKB dengan NEC dan 10 subjek NKB tanpa NEC diikutsertakan dalam penelitian.
Pada subjek NEC, K. pneumoniae terdeteksi dengan median proporsi 15,2%, Bifidobacterium sp. 13,4%,
E. coli 1,0%, Lactobacillus sp. 0,1%, B. lactis 0,0%, C. difficile 0,0%, dan L. acidophilus 0,00% (0,0-1,8%).
Pada subjek tanpa NEC, Bifidobacterium sp. terdeteksi dengan proporsi 29,5%, K. pneumoniae 0,9%, E.
coli 0,3%, Lactobacillus sp. 2,3%, B. lactis 0,0%, C. difficile 0,0%, sedang L. acidophilus tidak terdeteksi.
Tidak ditemukan perbedaan proporsi ketujuh mikroflora yang bermakna secara statistik pada NKB dengan
NEC berdasarkan cara persalinan, lama mendapat antibiotik, dan tipe nutrisi (p>0,05).
Kesimpulan. K.pneumoniae memiliki proporsi terbesar pada subjek NEC, sedangkan Bifidobacterium sp.
pada subjek tanpa NEC. Cara persalinan, lama pemakaian antibiotik, dan tipe nutrisi tidak memengaruhi
proporsi kolonisasi mikroflora saluran cerna subjek NEC.
Sari Pediatri 2014;15(6):353-60.

Kata kunci: neonatus kurangbulan, enterokolitis nekrotikans, kolonisasi mikroflora

E
nterokolitis nekrotikans (necrotizing en­
Alamat korespondensi:
te­r o­c o­l itis, NEC) merupakan sindrom
Dr. Ratno Juniarto Marulitua Sidauruk, Sp.A. Jl. Gandaria Raya RT 006/ multi­­faktorial nekrosis iskemik intestinal
RT 002 Jagakarsa. Telp. (021) 78885676. E-mail: sidbers@gmail.com akut dan menjadi salah satu penyebab

Sari Pediatri, Vol. 15, No. 6, April 2014 353


Ratno Juniarto Marulitua Sidauruk dkk: Faktor Kolonisasi mikroflora saluran cerna neonatus kurang bulan dengan enterokolitis nekrotikans

kegawatan gastrointestinal pada neonatus. Kemajuan menunjukkan bahwa pada pasien NEC terdapat low
unit perawatan neonatus menyebabkan NKB yang diversity mikroflora dibandingkan dengan pasien
mampu bertahan hidup bertambah sehingga insiden tanpa NEC sebagai akibat penggunaan antibiotik
NEC juga bertambah. Insiden NEC adalah 1 per yang lama. Low diversity mikroflora ini dapat
1000 kelahiran hidup (5%-10%), dan lebih dari meningkatkan risiko translokasi mikroflora patogen
90% terjadi pada NKB.1,2 Selama tahun 2009, di sehingga memudahkan terjadinya NEC.7
Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Pemberian ASI telah diketahui dapat menurunkan
(IKA) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) insiden NEC dengan menurunkan kolonisasi bakteri
terdapat 31 kasus NEC dari sekitar 737 kelahiran patogen, membantu pertumbuhan mikroflora non-
kurang bulan. patogen, maturasi sawar intestinal, dan memperbaiki
Angka kematian akibat NEC berkisar antara respon pro-inflamasi.8,9 Hunter dkk6 mengemukakan
15%-30%, lebih tinggi pada bayi dengan usia bahwa ASI dapat menstimulasi mikroflora saluran
gestasi yang lebih muda, dan merupakan salah satu cerna yang didominasi oleh Bifidobacteria sedang
penyebab kematian terbanyak di neonatal intensive susu formula dapat mempromosikan mikroflora yang
care unit (NICU). Angka kematian dapat mencapai lebih beragam, didominasi oleh Enterobacteriaceae,
40% pada neonatus yang mengalami NEC dengan Bacteroides,Clostridia, serta lebih sedikit Bifidobacteria.
perforasi dan membutuhkan intervensi bedah. 1 Terdapat 3 studi pada bayi kurang bulan dan cukup
Neonatus dengan NEC juga lebih sering mengalami bulan yang mengemukakan bahwa tidak ada perbedaan
infeksi nosokomial, asupan nutrisi yang tidak kolonisasi Bifidobacteria pada kelompok yang diberi
adekuat, pertumbuhan yang lambat, insiden displasia ASI maupun susu formula, tetapi secara konsisten
bronkopulmonal dan retinopati prematuritas lebih menunjukkan kecenderungan prevalensi Clostridia
tinggi, serta membutuhkan waktu perawatan intensif yang rendah pada kelompok ASI.10,11,12
yang lama.3 Bayi yang dilahirkan secara bedah kaisar mengala­
Penyebab NEC belum diketahui secara jelas mi penundaan kolonisasi mikroflora saluran cerna.
sampai saat ini, tetapi beberapa hal yang diduga Kolonisasi awal pada bayi yang lahir bedah kaisar
menjadi penyebab, yaitu respon hipereaktivitas tersebut didominasi oleh bakteri lingkungan seperti
sistem imun, iskemik, infeksi, pengenalan makanan Clostridia, E. coli, dan Streptococci.13 Studi oleh Penders
enteral, kolonisasi mikroflora yang abnormal, dkk14 menyebutkan bahwa bayi yang lahir secara
ataupun respon terhadap translokasi mikroflora pada bedah kaisar mempunyai jumlah Bifidobacterium
saluran cerna.4 Imaturitas sel epitel intestinal dan dan Bacteroides yang lebih sedikit dan lebih sering
mekanisme respons imun traktus gastrointestinal terkolonisasi oleh C. difficile dibanding bayi yang
pada NKB memudahkan terjadinya kerusakan sawar lahir per vaginam. Sebaliknya, terdapat juga beberapa
intestinal dan kolonisasi abnormal mikroflora. 4 studi yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
Paparan terhadap beragam bakteri nosokomial mikroflora baik pada bayi yang lahir per vaginam
di NICU dan ketidakmampuan respon sistem maupun bedah kaisar. 10,15,16
imun terhadap kolonisasi mikroflora abnormal Berbagai interaksi antara mikroflora normal dan
memudahkan terjadi NEC pada NKB.5 pejamu dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa patogen. Mikroflora normal seperti Bifidobacterium
koloni­sasi abnormal saluran cerna berkaitan erat sp. dan Lactobacillus sp. yang juga dikenal sebagai
dengan NEC, tetapi semuanya memperlihatkan probiotik telah diketahui dapat mencegah NEC
bahwa tidak ada mikroflora patogen tunggal yang dengan meng­atur keseimbangan antara mikroflora
secara konsisten berkaitan dengan perkembangan komensal dan patogen pada saluran cerna. Meta-
terjadinya NEC. 6 Mikroflora Clostridium sp., analisis terhadap beberapa uji klinis acak tersamar
Klebsiella pneumoniae, E. coli, Enterobacter, dan gan­da menyebutkan bahwa pemberian probiotik pada
Staphylococci banyak ditemukan pada saluran cerna NKB dapat menurunkan insidens NEC (menurun­kan
NKB dengan NEC. Translokasi mikroflora patogen ri­siko relatif NEC sebesar 0,35 dan mortalitas sebesar
akibat imaturitas sawar intestinal juga dipengaruhi 0,41). Hasil terbaik dengan memberikan dua atau
diversitas mikroflora pada saluran cerna. Studi yang lebih spesies dan atau kombinasi Bifidobacterium sp.
menggunakan pemeriksaan mikro­biologi molekular dan Lactobacillus acidophilus.17

354 Sari Pediatri, Vol. 15, No. 6, April 2014


Ratno Juniarto Marulitua Sidauruk dkk: Faktor Kolonisasi mikroflora saluran cerna neonatus kurang bulan dengan enterokolitis nekrotikans

Metode atresia, striktur atau kelainan posisi saluran cerna


yang membutuhkan tindakan operasi untuk
Penelitian potong lintang dengan melakukan pemerik- memperbaiki kelainan tersebut.
saan quantitative real time PCR. Penelitian dilakukan • Quantitative real-time PCR adalah suatu pe­
di Divisi Perinatologi Departemen IKA RSCM, Ru- meriksaan laboratoris yang berdasarkan PCR,
mah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Rumah digunakan untuk amplifikasi dan kuantifikasi
Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, dan Rumah secara simultan molekul DNA target. Hasil dapat
Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita. Sampel berupa jumlah kopi absolut ataupun relatif.
pe­nelitian di­­ambil secara consecutive sampling. Subjek
pe­nelitian adalah NKB yang mengalami NEC derajat Data diolah dengan menggunakan program SPSS
II berdasarkan kriteria Bell’s.18 Untuk mengetahui versi 17. �������������������������������������������
Persetujuan penelitian diberikan oleh Komi-
gambaran kolonisasi mikroflora pada saluran cerna si Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas
NKB tanpa NEC, peneliti memeriksa tinja 10 subjek. Indonesia. Persetujuan mengikuti penelitian diberikan
Neonatus dengan suatu sindrom atau kelainan konge- oleh orangtua setelah diberikan penjelasan mengenai
nital, kelainan anatomis saluran cerna dieksklusi dalam tujuan, prosedur, manfaat, serta risiko penelitian.
penelitian ini.
• Kolonisasi mikroflora saluran cerna adalah
kolonisasi mikroorganisme yang hidup di sa­ Hasil
luran cerna, antara lain B. lactis, L. acidophilus,
Bifidobacterium sp., Lactobacillus sp, E. coli, C. Selama kurun waktu penelitian didapatkan 34 subjek
difficile, dan K. pneumoniae. Kolonisasi mikroflora NKB dengan NEC yang memenuhi kriteria inklusi.
tersebut dinyatakan dalam proporsi terhadap Dua subjek meninggal sebelum sampel tinja dapat
jumlah seluruh mikroflora yang terdeteksi oleh dikumpulkan. Sampel tinja 2 subjek lainnya tidak
pemeriksaan quantitative real time PCR. mencukupi untuk dilakukan analisis. Alur pengambilan
• Neonatus kurang bulan adalah bayi dengan usia sampel tertera pada Gambar 1.
gestasi <37 minggu berdasarkan skor Ballard.19Skor Karakteristik subjek penelitian tertera pada
Ballard akan dinilai oleh dokter anak. Tabel 1. Subjek NEC terdiri dari 18 laki-laki dan 12
• Enterokolitis nekrotikans adalah penyakit nekrosis perempuan. Median usia gestasi subjek NEC adalah 32
akut intestinal yang patofisiologinya belum minggu (27-35 minggu). Median usia pengumpulan
diketahui secara pasti, terdiri atas tiga derajat tinja subjek NEC adalah 11 hari (5-64 hari). Subjek
menurut kriteria Bell’s.18 Sampel penelitian ini NEC yang meninggal memiliki berat lahir <1000
merupakan NKB dengan NEC minimal derajat 2 gram sejumlah 4 subjek, 2 subjek lainnya memiliki
berdasarkan kriteria tersebut. berat lahir 1000-1499 gram (median 922 gram, 650-
• Neonatus kurang bukan tanpa NEC adalah 1060 gram). Subjek tanpa NEC terdiri dari 6 laki-laki
neonatus yang tidak mengalami NEC dengan usia
gestasi dan usia kehidupan yang sama dengan
NKB dengan NEC. Neonatus kurang bulan dengan NEC (n=34)
• Subjek ASI adalah subjek yang hanya mendapat
asupan nutrisi berupa ASI.
• Subjek Non-ASI meliputi subjek yang mendapat Eksklusi (n=4)
asupan nutrisi berupa susu formula, campuran 1. Sampel tinja tidak dapat dikum­
ASI dan susu formula, maupun subjek yang belum pulkan (n=2)
minum. 2. Sampel tinja tidak dapat dianalisis
• Lama pemakaian antibiotik pada neonatus adalah (n=2)
durasi sejak subjek mulai mendapat antibiotik
hingga mengalami NEC. Lama pe­m akaian
antibiotik dibagi menjadi 2 kelompok yaitu ≤1 Hasil dan analisis (n=30)
minggu dan >1 minggu.
• Kelainan kongenital saluran cerna meliputi Gambar 1. Alur pengambilan subjek penelitian

Sari Pediatri, Vol. 15, No. 6, April 2014 355


Ratno Juniarto Marulitua Sidauruk dkk: Faktor Kolonisasi mikroflora saluran cerna neonatus kurang bulan dengan enterokolitis nekrotikans

Tabel 1. Karakteristik dasar subjek penelitian dan 4 perempuan. Median usia gestasi subjek tanpa
Subjek NEC yaitu 32 minggu (26-35 minggu). Median usia
NEC Tanpa pengumpulan tinja subjek tanpa NEC yaitu 15,5 hari
Karakteristik
(n=30) NEC (9-27 hari).
(n=10) Jumlah mikroflora yang dinyatakan sebagai pro­­
Jenis kelamin por­si terhadap total mikroflora yang terdeteksi pada
Laki-laki 18/30 6/10 sam­pel tinja subjek NEC dan tanpa NEC tertera pada
Perempuan 12/30 4/10 Tabel 2. Pada subjek NEC, K. pneumoniae memiliki
Usia gestasi proporsi paling banyak dengan median 15,2% (0,0-
Median (rentang)/minggu 32 (27-35) 32(26-35) 70,2%) dan jumlah absolut/100 mg tinja berkisar
Usia pengumpulan tinja 0-3,8x106. Mikroflora B. lactis dan L. acidophilus
Median (rentang)/hari 11 (5-64) 15,5 (9-27) memiliki proporsi paling sedikit dengan median
Cara persalinan masing-masing 0,0% (0,0-0,2%) dan 0,0% (0,00-
Spontan 13/30 6/10 1,8%). Pada subjek tanpa NEC, Bifidobacterium
Bedah kaisar 17/30 4/10 species memiliki proporsi terbesar dengan rerata 29,5%
Tipe nutrisi (13,3%) dan jumlah absolut/100 mg tinja berkisar
ASI 11/30 5/10
5,4x10 4 hingga 4,3x10 6. Mikroflora C. difficile
Non ASI 19/30 5/10
memiliki proporsi paling sedikit dengan median 0,0%
Lama pemakaian antibiotik
(0,0-0,0%) dan rentang jumlah absolut/100 mg tinja
(minggu)
≤1 7/30 8/10
berkisar 0,2x102-0,4x102
>1 23/30 2/10 Jumlah mikroflora yang dinyatakan sebagai
Berat lahir (gram) proporsi terhadap total mikroflora yang terdeteksi pada
<1000 5/30 0/10 sampel tinja subjek NEC berdasarkan cara persalinan
1000-1499 15/30 4/10 tertera pada Tabel 3. Uji statistik pada kelompok
1500-1999 10/30 6/10 subjek NEC berdasarkan cara persalinan baik secara
Luaran spontan maupun bedah kaisar tidak menunjukkan
Hidup 24/30 10/10 perbedaan proporsi mikroflora Bifidobacterium sp., K.
Meninggal 6/30 0/10 pneumoniae, B. lactis, Lactobacillus sp., L. acidophilus,

Tabel 2. Proporsi mikroflora terhadap total bakteri saluran cerna NKB dengan
dan tanpa NEC
Rentang jumlah absolut/100 mg tinja
Mikroflora
Subjek NEC Subjek tanpa NEC
Bifidobacterium sp. 13,4 (1,8-50.9)** 29,5 (13,3)*
1,7x104-2,8x106 5,40x104-4,3x106
B. lactis 0,0 (0,0-0,2)** 0,0 (0,0-0,01)**
0-9,0x103 0,4x102-3,2x102
Lactobacillus sp. 0,1 (0,0-19,4)** 2,3 (2,3)*
0-2,2x106 1,4x104-7,9x105
L. acidophilus 0,0 (0,0-1,8)** 0,0 (0,0-0,0)**
0-2,0x105 0-0
E. coli 1,4 (0,0-43,9)** 0,3 (0,0-1,8)**
0-1,3x106 1,5x102-5,1x104
C. difficile 0,0 (0,0-11,6)** 0,0 (0,0-0,0)**
0-7,6x104 0,2x102-0,4x102
K. pneumoniae 15,2 (0,0-70,2)** 0,9 (0,1-41,5)**
0-3,8x106 0,2x102-1,0x106
Rerata (SD)*/median (/rentang)**%

356 Sari Pediatri, Vol. 15, No. 6, April 2014


Ratno Juniarto Marulitua Sidauruk dkk: Faktor Kolonisasi mikroflora saluran cerna neonatus kurang bulan dengan enterokolitis nekrotikans

E. coli, maupun C. difficile (p>0,05). proporsi Bifidobacterium sp, B. lactis, Lactobacillus sp.,
Jumlah mikroflora yang dinyatakan sebagai L. acidophilus, E. coli, C. difficile, dan K. pneumoniae
proporsi terhadap total mikroflora yang terdeteksi pada (semuanya dengan p>0,05) pada kelompok lama
sampel tinja subjek NEC berdasarkan lama pemakaian pemakaian antibiotik ≤1 minggu maupun >1 minggu.
antibiotik tertera pada Tabel 4. Uji bivariat Mann Jumlah mikroflora yang dinyatakan sebagai
Whitney pada kelompok subjek NEC berdasarkan lama proporsi terhadap total mikroflora yang terdeteksi
pemberian antibiotik tidak menunjukkan perbedaan pada sampel tinja subjek NEC berdasarkan tipe nutrisi

Tabel 3. Proporsi mikroflora terhadap total bakteri saluran cerna NKB dengan NEC berdasarkan cara
persalinan
Cara persalinan
Mikroflora p
Spontan(n=13) Bedah kaisar(17)
Bifidobacterium sp. 0 16, 4 (6,7-50,9) 9,7 (1,8-41,9) 0,300*
Bifidobacterium lactis0
0,0 (0,0-0,2) 0,0 (0,0-0,1) 0,183*
Lactobacillus sp. 0 0,1 (0,0-6,3) 0,2 (0,00-19.40) 0,300*
Lactobacillus acidophilus0 0,0 (0,0-0,0) 0,0 (0,0-1,8) 0,592*
E. coli0 4,8 (0,0-19,3) 0,4 (0,0-43,9) 0,967*
C. difficile0
0,0 (0,0-11,1) 0,0 (0,0-11,1) 1,000*
K. pneumoniae00 27,7 (25,2) 12,5 (9,6) 0,057**
* Uji Mann Whitney 0 Median (rentang) %
** Uji T-independent 00 Rerata (SD)%

Tabel 4. Proporsi mikroflora terhadap total bakteri saluran cerna NKB dengan NEC berdasarkan lama pemberian
antibiotik
Lama pemberian antibiotik
Mikroflora p
≤1 minggu(n=7) >1 minggu(n=23)
Bifidobacterium sp. 0 22,9 (3,9-41,9) 12,4 (1,8-50,9) 0,360
Bifidobacterium lactis0 0,0 (0,0-0,0) 0,0 (0,0-0,2) 0,131
Lactobacillus sp. 0
0,6 (0,0-3,8) 0,1(0,0-19,4) 0,360
Lactobacillus acidophilus0 0,0 (0,0-0,0) 0,0 (0,0-1,8) 0,737
E. coli0 0,4 (0,0-22,6) 1,6 (0,0-43,9) 0,848
C. difficile0 0,0 (0,0-0,0) 0,0 (0,0-11,6) 0,598
K. pneumoniae 0
6,5 (0,0-23,7) 15,6 (0,0-70,1) 0,266
0
Median (rentang) %

Tabel 5. Proporsi mikroflora terhadap total bakteri saluran cerna NKB dengan NEC berdasarkan tipe nutrisi
Tipe nutrisi
Mikroflora p
ASI (n=11) Non-ASI(n=19)
Bifidobacterium sp.0 17,9 (2,6-35,9) 9,9 (1,8-50,9) 0,582
Bifidobacterium lactis0 0,0 (0,0-0,0) 0,0(0,0-0,2) 0,672
Lactobacillus sp. 0 0,2 (0,0-19,4) 0,0 (0,0-6,3) 0,395
Lactobacillus acidophilus0
0,0 (0,0-1,8) 0,0 (0,0-0,0) 0,866
E. coli0 0,5 (0,0-22,5) 1,6 (0,0-43,9) 0,899
C. difficile0 0,0 (0,0-11,6) 0,0 (0,0-11,1) 0,767
Klebsiella pneumoniae0 15,2 (0,0-70,2) 16,8 (0,0-56,5) 0,735
0
Median (rentang) %

Sari Pediatri, Vol. 15, No. 6, April 2014 357


Ratno Juniarto Marulitua Sidauruk dkk: Faktor Kolonisasi mikroflora saluran cerna neonatus kurang bulan dengan enterokolitis nekrotikans

tertera pada Tabel 5. Uji bivariat Mann Whitney Kecenderungan dominasi Klebsiella pneumoniae
pada kelompok subjek NEC berdasarkan tipe nutrisi pada subjek NEC menunjukkan adanya kolonisasi
tidak menunjukkan perbedaan proporsi mikroflora abnormal saluran cerna dan ketidakseimbangan antara
Bifidobacterium sp., B. lactis, Lactobacillus sp., L. kolonisasi mikroflora patogen dan normal. Komponen
acidophilus, E. coli, C. difficile, dan K. pneumoniae liposakarida Klebsiella pneumoniae dapat menyebabkan
(semuanya dengan p>0,05) pada kelompok ASI kerusakan sel epitel saluran cerna dan mengganggu
maupun non-ASI. hemodinamik splanchic. Produk mikroflora normal
saluran cerna berupa asam lemak rantai pendek,
asetat, propionat, dan butirat yang diperlukan untuk
Pembahasan diferensiasi sel-sel epitel intestinal juga terganggu
dengan adanya mikroflora patogen ini. Klebsiella
Kemajuan perawatan obsteri dan neonatal meningkat­ pneumoniae merupakan salah satu mikroflora patogen
kan angka bertahan hidup bayi kecil dan imatur penyebab infeksi nosokomial dan dapat tumbuh leluasa
sehingga lebih banyak bayi berat lahir sangat rendah pada pasien imunokompromais termasuk NKB.24,25
(<1500 gram) yang dapat hidup. Bayi imatur Kecenderungan dominasi Bifidobacterium sp. pada
merupakan populasi yang sangat berisiko mengalami subjek tanpa NEC menunjukkan bahwa mikroflora
NEC. Studi epidemiologi oleh Lin dkk20 menyebutkan ini dapat mengatur keseimbangan antara mikroflora
bahwa angka kejadian NEC berhubungan terbalik komensal dan patogen pada saluran cerna sehingga
dengan berat lahir dan usia gestasi. Penyakit NEC dapat mencegah NEC. Bifidobacterium merupakan
terjadi pada 11,5% bayi dengan berat (401-750) gram, kelompok utama bakteri sakarolisis di usus besar,
9% (751-1000) gram, 6% (1001-1250) gram, dan 4% sekitar 25% ada pada kolon dewasa, dan 95% pada
(1251-1500) gram. bayi baru lahir yang diberi ASI. Flora normal ini
Pada penelitian kami, 15 subjek NEC merupakan dapat memproduksi asam kuat sebagai hasil akhir
bayi dengan berat lahir (1000-1499) gram, 5 (<1000), metabolisme seperti asetat dan laktat yang dapat
dan 10 (1500-1999). Rerata berat lahir pada subjek menurunkan pH lingkungan lokal, serta menghasilkan
NEC 1320 gram (SD 330 gram, rentang 650 -1850 efek antibiotik. Bifidobacterium juga menghasilkan
gram). Median usia gestasi subjek NEC yaitu 32 produk-produk enzimatik yang dapat memperkuat
minggu (27-35 minggu). Studi oleh Lin dkk20 juga integritas sawar intestinal sehingga dapat mencegah
menyebutkan bahwa tidak ada hubungan yang translokasi bakteri patogen. Bifidobacterium secara
konsisten antara jenis kelamin dan penyakit NEC, in vitro dapat menghambat bakteri anaerob seperti
tetapi bayi laki-laki dengan berat lahir sangat rendah Clostridium, Bacteroides, Pseudomonas, Staphylococcus,
memiliki risiko meninggal lebih tinggi. Streptococcus, Enterobacter, dan Salmonella.10
Didapatkan 24 subjek NEC sebelumnya telah Pada bayi yang lahir bedah kaisar terjadi penunda­
mendapat minum berupa ASI, susu formula, gabungan an dan pola abnormal kualitatif kolonisasi usus.
ASI dan susu formula, dan 6 subjek lainnya belum Pola abnormal ini memengaruhi perkembangan
mendapat minum. Enterokolitis nekrotikans sangat saluran cerna dan berisiko tinggi mengalami infeksi
jarang terjadi pada neonatus yang belum mendapat gastrointestinal seperti NEC. Hasil penelitian
minum. Penyakit NEC biasanya terjadi pada minggu kami tidak menunjukkan perbedaan proporsi
kedua kehidupan setelah pemberian minum enteral mikroflora Bifidobacterium sp., K. pneumoniae, B. lactis,
diberikan. Berseth dkk21 melaporkan bahwa lebih dari Lactobacillus sp., L. acidophilus, E. coli, maupun C.
90% kasus neonatus dengan NEC telah mendapat difficile pada subjek NEC yang lahir spontan maupun
minum sebelumnya. Namun, Berman dkk22 melapor­ bedah kaisar. Proporsi mikroflora dengan rerata 27,7%
kan bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus NEC pada pada subjek NEC yang lahir spontan dan 12, 5% lahir
bayi yang belum pernah mendapatkan minum. Juga bedah kaisar juga tidak berbeda.
terdapat laporan bahwa bayi usia gestasi 23-28 minggu Walaupun tidak menunjukkan perbedaan, terdapat
mengalami NEC saat usia beberapa minggu kehidupan kecenderungan proporsi mikroflora Bifidobacterium sp.
dan hal ini terjadi lama setelah pemberian minum yang lebih besar pada subjek yang lahir per vaginam.
diberikan.23 Median usia saat subjek mengalami NEC Hal tersebut sesuai dengan penelitian Penders dkk14
13,5 hari setelah lahir (rentang 5-64 hari). yang melaporkan bahwa bayi yang lahir dengan

358 Sari Pediatri, Vol. 15, No. 6, April 2014


Ratno Juniarto Marulitua Sidauruk dkk: Faktor Kolonisasi mikroflora saluran cerna neonatus kurang bulan dengan enterokolitis nekrotikans

bedah kaisar menunjukkan jumlah Bifidobacterium tersebut terhadap total mikroflora yang terdeteksi pada
lebih sedikit dibanding bayi yang lahir per vaginam. sampel tinja berkisar dari 4,1% hingga 98,6% sehingga
Kolonisasi saluran cerna dimulai saat bayi dilahirkan diperlukan penelitian lain yang memeriksa lebih banyak
melewati vagina ibu dan bakteri fekal selama proses jenis mikroflora. Desain paling ideal untuk menilai
persalinan. 26 Bakteri anaerob fakultatif dengan faktor risiko yang memengaruhi kolonisasi mikroflora
predominan Enterobacteriaceae, Entrococci, Streptoccoci, saluran cerna pada NKB dengan NEC adalah kohort
dan Staphylococci merupakan bakteri awal yang prospektif yang subjeknya diikuti sejak lahir sampai
berkolonisasi pada saluran cerna bayi dengan jumlah mengalami NEC. Pemeriksaan tinja yang dilakukan
108-109 sel/g tinja dalam beberapa hari setelah lahir. sebaiknya berkala, tidak hanya saat mengalami NEC,
Kemudian diikuti dengan kolonisasi Clostridia, sehingga bias diketahui perubahan kolonisasi mikroflora
Bacteroides, dan Bifidobacterium dengan dominasi saluran cerna.
Bifidobacterium dalam beberapa hari setelahnya.13
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa
pada subjek NEC tidak terdapat perbedaan proporsi Kesimpulan
mikroflora Bifidobacterium sp.,B. lactis, Lactobacillus sp.,
L. acidophilus, E. coli, C. difficile, dan K. Pneumoniae. K. pneumoniae memiliki proporsi terbesar pada subjek
Pada kelompok lama pemakaian antibiotik ≤1 minggu, NEC sedang Bifidobacterium sp. memiliki proporsi
>1 minggu. Walaupun tidak menunjukkan perbedaan, terbesar pada subjek tanpa NEC. Cara persalinan, lama
terdapat juga kecenderungan penurunan proporsi pemakaian antibiotik, dan tipe nutrisi secara statistik
mikroflora Bifidobacterium sp. dan peningkatan K. tidak memengaruhi proporsi kolonisasi mikroflora
pneumoniae pada lama pemberian antibiotik >1 saluran cerna subjek NEC.
minggu. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengguna­
an antibiotik secara ekstensif dapat mengganggu
mikroflora normal saluran cerna, mengganggu Daftar pustaka
keanekaragaman alamiah kolonisasi mikroflora, dan
meningkatkan risiko bakteri tumbuh lampau.4,6 1. Stoll BJ, Hansen NI, Bell EF. Neonatal outcomes of
Pada subjek NEC tidak terdapat perbedaan pro­por­ extremely preterm infants from the NICHD neonatal
si mikroflora,Bifidobacterium sp., B. lactis, Lactoba­cillus research network. Pediatrics 2010;126:443-56.
sp., L.acidophilus, E. coli, C. difficile, dan K. pneumo­niae 2. Beeby PJ, Jeffery H. Risk factors for necrotizing
pada kelompok ASI maupun Non-ASI. Walaupun enterocolitis: the influence of gestasional age. Arch Dis
tidak menunjukkan perbedaan, terdapat kecenderung­ Child 1992:67:432-5.
an proporsi mikroflora Bifidobacterium sp.lebih besar 3. Leviton A, Damman O, Engelke S. The clustering
pada subjek yang mendapat ASI. Pemberian ASI pada of disorders in infants born before the 28th week of
neonatus baru lahir dapat menstimulasi mikroflora gestation. Acta Pediatr 2010;99:1795-800.
saluran cerna yang didominasi Bifidobacteria, sedang­ 4. Lin PW, Nasr TR, Stoll BJ. Necrotizing enterocolitis:
kan susu formula dapat meningkatkan keragaman recent scientific advances in patophysiology and
mikroflora yang didominasi oleh Enterobacteriaceae, prevention. Semin Perinatol 2008;32:70-82.
Bacteroides, dan Clostridia dengan jumlah Bifidobacteria 5. Wendelboe AM, Smelser C, Lucero CA, McDonald LC.
yang lebih sedikit.4,6 Air susu ibu mengandung laktosa, Cluster of necrotizing enterocolitis in a neonatal intensive
whey, kasein, dan bermacam-macam oligosakarida yang care unit. Am J Infect control 2010;38:144-8.
dapat memengaruhi pertumbuhan mikroflora. Air 6. Hunter CJ, Upperman JS, Ford HR, Camerini V.
susu ibu juga terdiri atas komponen bioaktif seperti Understanding the susceptibility of the premature infants
IgA, laktoferin, β-laktoglobulin, dan α-laktalbumin to necrotizing enterocolitis. Pediatr Res 2008;63:117-
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat 23.
memengaruhi kolonisasi mikroflora.4 7. Wang Y, Hoenig JD, Malin KJ, Qamar A, Petrof EO, Sun
Keterbatasan penelitian kami yaitu hanya meme­rik­sa J, dkk. 16S rRNA gene based analysis of fecal microbiota
7 mikroflora (B.lactis, L. acidophilus, Bifidobacteriumsp., for preterm infants with and without necrotizing
Lactobacillus sp..E. coli, C.difficile, dan K.pneumoniae). enterocolitis. ISME J 2009;3:944-54.
Pada keseluruhan subjek, proporsi ketujuh mikroflora 8. Morgan JA, Young L, McGuire W. Pathogenesis and

Sari Pediatri, Vol. 15, No. 6, April 2014 359


Ratno Juniarto Marulitua Sidauruk dkk: Faktor Kolonisasi mikroflora saluran cerna neonatus kurang bulan dengan enterokolitis nekrotikans

prevention of necrotizing enterocolitis. Curr Opin Inf 1999;80:167-73.


Dis 2011;24:183-9. 17. Deshpande G, Rao S, Patole S, Bulsara M. Updated
9. Boyd CA, Quigley MA, Brocklehurst P. Donor breast meta-analysis of probiotics for preventing necrotizing
milk versus infant formula for preterm infants: systematic enterocolitis in preterm neonates. Pediatrics. 2010;125:
review and meta-analysis. Arch Dis Child Fetal Neonatal 921-30.
2007;92:169-75. 18. Bell MJ. Neonatal necrotizing enterocolitis. N Engl J
10. Butel MJ, Suau A, Campeotto F, Magne F. Conditions of Med 1978;298:281-2.
bifidobacterial colonization in preterm infants. J Pediatr 19. Ballard JL, Khoury JC, Wedig K. New Ballard score,
Gastroenterol Nutr 2007:44:577-82. expanded to include extremely premature infants. J Pediatr
11. Harmsen H, Wildeboer-Veloo A, Raangs G. Analysis 1991;119:417-23.
of intestinal flora development in breast-fed and 20. Lin PW, Stoll BJ. Necrotizing enterocolitis. Lancet.
formula-fed infants by using molecular identification 2006;368:1271-83.
and detection methods. J Pediatr Gastroenterol Nutr 21. Berseth CL. Feeding strategies and necrotizing
2000;30:61-7. enterocolitis. Curr Opin Pediatr 2005;17:170-3.
12. Penders J, Vink C, Driessen C, London N, Thijs C, 22. Berman L, Moss RL. Necrotizing enterocolitis: an
Stobberingh EE. Quantification of Bifidobacterium update. Semin Neonatol 2011;16:145-50.
sp., Escherichia coli and Clostridium difficile in faecal 23. Moss RL, Kalish LA, Duggan C. Clinical parameters
samples of breast-fed and formula-fed infants by realtime do not adequately predict outcome in necrotizing
PCR. FEMS Microbiol Letters 2005;243:141-7. enterocolitis: a multi-institusional study. J Perinatol
13. Thompson-Chagoyan OC, Maldonado J, Gil A. 2008;28:665-774.
Colonization and impact of disease and other factors on 24. Schwiertz A, Gruhl B, Lobnitz M, Michel P, Radke
intestinal microbiota. Dig Dig Sci 2007;52:2069-77. M, Blaut M. Development of the intestinal bacterial
14. Penders J. Factors influencing the composition of composition in hospitalized preterm infants in
the intestinal microbiota in early infancy. Pediatrics comparison with breastfed, fullterm infants. Pediatr
2006;118:511-21. Research 2003;3:393-9.
15. Hall M, Cole C, Smith S. Factor influencing the presence 25. Podschun R, Ullman U. Klebsiella spp. as nosocomialpatho­
of faecal Lactobacilli in early infancy. Arch Dis Child gens: epidemiology, taxonomy, typingmethods, and pathogeni­
1990;65:185-88. cityfactors. Clin Microbiol Rev 1998;11:589–603.
16. Gewolb IH, Schwalbe RS, Taciak VL, Harrison 26. Stark P, Lee A. The microbial ecology of the large bowel
TS, Panigrahi P. Stool microflora in extremely low of breast-fed and formula-fed infants during the first year
birthweight infants. Arch Dis Child Fetal Neonatal of life. J Med Microbiol 1982;15:189-203.

360 Sari Pediatri, Vol. 15, No. 6, April 2014

Anda mungkin juga menyukai