Anda di halaman 1dari 4

25

BAB V

MASALAH DAN HAMBATAN


SERTA UPAYA PENANGANAN

Masalah dan Hambatan

Kualitas sumber daya manusia antara lain sangat ditentukan oleh dua
faktor yang satu sama lain saling berkaitan dan bergantung yaitu
pendidikan dan kesehatan, dimana kesehatan menjadi syarat utama agar
upaya pendidikan dapat berhasil, sementara pendidikan yang diperoleh
dapat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang.
Populasi kelompok anak usia sekolah (7-21 tahun) merupakan
komponen yang cukup penting dalam masyarakat, mengingat jumlahnya
yang diperkirakan sepertiga dari total populasi Indonesia, diantaranya + 46
juta mengikuti pendidikan di tingkat SD/MI, SMP/MTs, sampai SMA/MA
dan kelak mereka akan menjadi orang tua dan calon pemimpin bangsa di
masa depan. Oleh sebab itu, upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik (usia sekolah) merupakan
salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Berbagai situasi dan kondisi yang dapat mengancam kesehatan dan
kesejahteraan anak dan remaja kita, yaitu antara lain:
• Penyalahgunaan Narkoba dan rokok
• Kekerasan, baik fisik maupun mental
• Perkosaan dan exploitasi seksual
• Berbagai macam konflik
• Ketimpangan gender
• Masalah-masalah lingkungan
• Masalah-masalah kesehatan reproduksi
• Perilaku seks bebas
• Kehamilan remaja/kehamilan tak diinginkan dan aborsi
• Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS
• Penyakit-penyakit infeksi lainnya
26

• Sumber air bersih yang memadai


• Sanitasi yang memenuhi syarat
• Kantin yang sehat
• Belum semua sekolah melaksanakan UKS
Sedangkan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS dapat dicapai
bila sekolah melaksanakan) melalui tiga program UKS (Trias UKS) yaitu
Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan
Sekolah Sehat, serta Melaksanakan upaya-upaya peningkatan kebugaran
jasmani secara baik, melalui program Pendidikan Jasmani.
Permasalahan Mendasar Dalam Pembinaan Dan Pengembangan UKS
1.Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai tingkat yang
diharapkan.
2. Adanya berbagai masalah kesehatan anak usia sekolah.
3. Masalah sumber daya manusia.
4. Terbatasnya sarana dan prasarana UKS
5. Pencatatan dan pelaporan yang masih/kurang terpenuhi
6. Masih belum optimalnya Koordinasi antar Instansi terkait dalam
menangani UKS.
Hambatan Utama yang saling terkait Dalam Upaya Peningkatan
Program UKS:
a. Pemahaman dan penerimaan program UKS yang belum memadai
b. Kolaborasi antar pihak- pihak yang terkait belum optimal
c. Belum adanya VISI yang jelas tentang apa yang dapat dicapai dengan
Program UKS dan tidak adanya kemampuan untuk membuat
perencanaan yang strategis untuk mencapai VISI tersebut.

UPAYA PENANGANAN
 Penanganan yang perlu dikembangkan antara lain:
1. Visi UKS yang jelas,Perencanaan yang sesuai dan Strategi yang
tepat
2. Strategi Mendasar Perkuat advokasi dan sosialisasi dan Mobilisasi
Sumber Daya
27

3. Capacity Building (pemberdayaan tenaga pendidik dan tenaga


kesehatan)
4. Akselerasi program UKS melalui :
a. Pemantapan dan Pengembangan Program UKS
b. Memperluas jangkauan dan peningkatan kualitas
5. Mempercepat peningkatan status kesehatan dan prestasi belajar
anak usia sekolah melalui pemantapan dan pengembangan
program UKS.
a. Meningkatnya peran lintas sektor dalam pelaksanaan program UKS
b. Meningkatnya pelaksanaan Trias UKS dan program
pengembangannya.
c. Teratasinya masalah kesehatan anak usia sekolah.
d. Meningkatnya kemandirian program UKS.
e. Akselerasi Program UKS dengan sasaran:
- Langsung :
TK/RA, SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,SMA/SMK/MA/SMALB,
Warga Belajar, setara SD/SMP/SMA, Pontren.
- Tidak langsung:
Guru, orang tua, Kader Kesehatan Sekolah, TP UKS, LSM,
Ormas,Tutor/Pamong Belajar di SKB, Pengasuh Pontren.
f. Meningkatkan kualitas dan cakupan UKS, termasuk pelatihan guru
UKS.
g. Memantapkan Tim Pembina UKS dan meningkatkan koordinasi
lintas program/lintas sektoral dengan sektor terkait.

 Beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mencapai optimalisasi


program UKS:
1. Aspek Sistem, yaitu kerangka peraturan dan kebijakan publik yang
mendukung pencapaian program UKS. Misalnya:
 Pemerintah Daerah dan DPRD dapat membuat Peraturan Daerah
atau kebijakan lain yang berkaitan dengan program UKS.
28

 Kepala Sekolah juga dapat membuat kebijakan yang dapat


mendukung terlaksananya program UKS di sekolah.
2. Aspek Kelembagaan, yaitu struktur organisasi, prosedur dan
mekanisme kerja, hubungan antar unit kerja, antar instansi, dsb.
Instansi terkait dalam UKS yang bekerja bersama-sama untuk
tujuan yang sama perlu bekerja secara koordinatif dan sinergis
Tim Pembina UKS Pusat dan Daerah.
3. Aspek Informasi, informasi yang harus disebarluaskan adalah
berupa kebijakan-kebijakan atau laporan perkembangan
pelaksanaan program UKS.
4. Aspek Individu, yaitu anggota Tim yang duduk dalam TP UKS
diharapkan adalah orang-orang yang dapat bekerja secara
profesional, memiliki komitmen yang kuat terhadap program UKS,
dan kemauan yang kuat untuk senantiasa meningkatkan
kemampuan dan pengetahuan dalam rangka penyelenggaraan
program UKS sebagai perwujudan ibadah.
5. Aspek Komitmen, yaitu Komitmen semua pihak di Pusat dan
Daerah.

Dengan demikian pada dasarnya UKS mempunyai nilai ganda yaitu


selain berdampak pada upaya peningkatan derajat kesehatan peserta didik
beserta masyarakat sekolah lainnya, juga terhadap pemberdayaan
komunitas sekolah dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. untuk itu keterlibatan para pendidik, peserta didik tenaga
kependidikan, Komite Sekolah/orang tua murid, masyarakat sekitar
sekolah, dan petugas kesehatan yang membina program UKS, dengan
komitmen sektor terkait di Pusat dan Daerah sangat menentukan
keberhasilan program ini. namun berdasarkan situasi dan kondisi,
pelaksanaan UKS masih belum optimal. Untuk itu perlu dilakukan
pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang pemerintahan dengan tetap
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai