PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah kondisi medis dimana
tekanan darah di dalam arteri terjadi melalui beberapa cara yakni jantung
memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap
tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui pembuluh
darah. Karena itu pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh
yang sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan darah
(Haryono, 2013).
Menurut WHO, tekanan darah yang normal bagi orang dewasa adalah 120/80
mmHg. Akan tetapi, jika tekanan darah sistolik yaitu antara 120-139 dan tekanan
distolik antara 80-89, dan itu juga disebut dengan tekanan darah yang normal.
terdapat sekitar 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia. Prevalensi tertinggi
1
Penurunan fungsional tubuh akibat proses penuaan pada lansia menjdai salah satu
risiko lansia dapat rentan terhadap berbagai penyakit atau masalah kesehatan yang
ada dan memperngaruhi kualita hidupnya. Salah satunya penyakit atau masalah
kesehatan yang paling tinggi dan menempati urutan pertama pada masalah
RI, 2016).
Indonesia sebesar 25,8% dengan prevalensi hipertensi secara umum yang paling
dan Jawa Barat (29,4%). Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui
kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4%. Jadi ada 0,1% yang minum
obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang
umur >65 tahun. Prevalensi hipertensi cenderung lebih tinggi meski sedikit pada
dipengaruhi oleh dua jenis faktor, yaitu faktor yang tidak bisa diubah seperti
umur, jenis kelamin, keturunan/gen. Faktor yang bisa diubah diantaranya stres,
2
Sebagian besar penyebab penyakit hipertensi tak diketahui. Berbagai faktor terkait
dengan genetik dan pola hidup, seperti aktivitas fisik yang kurang, asupan
makanan asin dan kaya lemak, serta kebiasaan merokok dan minum alkohol
Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan, data hipertensi pada lansia yang
Utara di 21 desa terdapat 1584 lansia. Jumlah kunjungan lansia pada tahun 2015
di dapat 503 dan jumlah kunjungan pada tahun 2016 di dapat 543. Data tahun
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu
Puskesmas Tombatu?”
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penulisan
3
1. Institusi Pendidikan
2. Tempat Penelitian
3. Profesi Keperawatan
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Secara umum, seseorang
dimana tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik
2. Klasifikasi
N o r m o t e n s i < 1 4 0 < 9 0
Hipertensi ringan 1 4 0 - 1 8 0 9 0 - 1 0 5
Hipertensi perbatasan 1 4 0 - 1 6 0 9 0 - 9 5
( m m H g ) ( m m H g )
5
N o r m a l < 1 2 0 < 8 0
Pre-hypertension 1 2 0 - 1 3 9 8 0 - 8 9
Stage 1 hypertension 1 4 0 - 1 5 9 9 0 - 9 9
Stage 2 hypertension ≥ 1 6 0 ≥ 1 0 0
Tabel 2 : JNC 7
3. Etiologi
1. Hipertensi primer
2) Jenis kelamin dan usia; laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita
tekanan darah (bila gaya hidup yang tidak sehat tersebut tetap
diterapkan).
6
2. Hipertensi Sekunder
7
cushing, terjadi kelebihan glukokortikoid yang dieskresi dari
5) Kehamilan
6) Luka bakar
Ardiansyah 2012).
4. Patofisiologi
Tekanan arteri sistemik adalah hasil dari perkalian cardiac output dengan
perkalian antara stroke volume (volume darah yang dipompa dari ventrikel
8
Baroreseptor arteri terutama ditemukan di sinus carotid, tapi sering
ini, belum diketahui secara pasti mengapa kontrol ini gagal pada
tubuh mengalami kelebihan garam dan air, tekanan darah dapat meningkat
ambang tekanan pada ginjal dalam mengekskresikan garam dan air ini
Ginjal memproduksi renin, yaitu suatu enzim yang bertindak pada substrak
9
oleh enzim pengubah (converting enzyme) dalam paru menjadi bentuk
III mempunyai aksi vasokonstriktor yang kuat pada pembuluh darah dan
10
menimbulkan gejala hipertensi berkaitan dengan kelebihan asupan garam
5. Manifestasi klinis
1. Nyeri kepala saat terjaga, terkadang disertai mual dan muntah akibat
dari hipertensi
saraf pusat
6. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Terapi obat pada penderita hipertensi dimulai dengan salah satu obat
berikut:
11
3) Propanol mulai dari 10 mg dua kali sehari ynag dapat dinaikkan 20
asma).
2. Non farmakologi
5) Berhenti merokok
12
7. Komplikasi
1. Stroke
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak. Stroke dapat
2. Infark miokardium
3. Gagal Ginjal
13
darah akan mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, neuron akan
4. Ensefalopati
2012).
B. Kekambuhan Hipertensi
1. Kekambuhan
1. Faktor Risiko
1) Faktor Genetik
14
pengaruh tekanan darah dengan mengontrol keseimbangan garam
dari arteri.
2) Faktor Usia
3) Faktor Keturunan
4) Etnis
Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang yang berkulit hitam dari
besar.
5) Jenis Kelamin
15
Pada umumnya resiko hipertensi pada pria yang lebih tinggi dari
pada wanita. Namun, pada usia pertengahan dan lebih tua, insiden
2. Faktor Lingkungan
1) Stres
Keadaan non spesifik yang dialami penderita akibat tuntutan emosi, fisik atau
dengan efektif.
TIDAK.
16
2) Merokok
3) Kurang aktivitas/Olahraga
Banyakdihubungkandenganpengelolaanpenyakittidakmenular,
karenaolahragaisotonikdanteraturdapatmenurunkantahananperifer
danmelatihototjantungsehinggamenjaditerbiasaapabilajantungharusme
aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung
mereka harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras
dan sering jantung harus memompa semakin besar pula kekuaan yang
kelompok, yaitu;
17
2. Cukup, (jika dilakukan 30 menit/hari)
1. Definisi lansia
2. Batasan Lansia
(elderly), antara 60-74 tahun; selanjutnya lansia tua (old), yaitu antara
75 sampai 90 tahun; dan terakhir adalah usia sangat tua (very old),
18
mengambil dan beradaptasi terhadap peran sosial dengan cara yang
baik, yaitu;
disabilitas.
(Noorkasiani, 2009).
19
D. Hipertensi Pada Lansia
1. Pengertian umum
Lansia adalah orang dengan usia di atas 60 tahun. Pada usia ini lebih dari
Sementara itu, yang dimaksud dengan hipertensi pada orang tua adalah
sistolik konsisten tinggi (140 mmHg atau lebih) dengan tekanan diastolik
dalam batas normal (lebih rendah dari 85 mmHg). Kondisi ini disebut
seperti tingginya resiko stroke, payah jantung, atau paling tidak kualitas
yaitu;
3) Kolestrol tinggi
20
Dari faktor-faktor tersebut, hipertensi menjadi faktor resiko utama
2010).
(hipertensi berat atau hipertensi yang tidak tetap diobati dalam jangka
(Santoso, 2010).
5. Terapi
Terapi dapat dibagi menjadi dua yaitu; terapi bukan obat (modifikasi pola
21
1) Terapi bukan obat
tekanan darah. Akan tetapi, pada orang tua umumnya ada kesulitan
bertambah terus.
pengeluaran sodium (garam) dan air oleh ginjal dalam bentuk urine
22
KERANGKA KONSEP
Kekambuhan
Kambuh
Hipertensi
23
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
lansia.
1. Lokasi
2. Waktu
C. Variabel Penelitian
24
D. Definisi Operasional
Kakambuhan Hipertensi pada lansia Keada n nilai tekanan darah lansia pada sa t dilakukan pemeriksa n terjadi peningkatan lebih dari nilai/standar normal yang disebabkan oleh : stresPemeriksaan
, merokok, kurang aktivitas/olahraga Tensi meter dan kuesioner K a m b u h Ordinal
S : > 1 5 0
D : > 1 0 0
Tidak Kambuh
S : < 1 4 0
D : < 9 0
Suatu keada n non spesif k yang dialami lansia akibat untutan emosi,fis k atau lingkungan yang melebihi daya kemampuan lansia. Skor 5-9 : depresi ringan
Kebiasaan merokok yang dihisap oleh lansia yang diakumulasi dalam sehari
c. kurang aktivitas/olahraga : W awancar a Kuesioner Baik, (jika dilakukan ≥30 menit/hari) Ordinal
Fisik lansia yang dilakukan rutin setiap hari Cukup, (jika dilakukan 30 menit/hari)
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang menderita hipertensi yang
25
2. Sampel
Kriteria Inklusi:
responden
Kriteria Ekskusif:
2. Tidak kooperatif
F. Instrumen Penelitian
ini peneliti mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab
bobot 0.
26
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
H. Pengelolahan Data
1. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari
lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera
dilengkapi.
2. Coding
selanjutnya.
3. Tabulating
tabel
4. Cleaning
Yaitu pengecekan kembali data yang sudah di entri apakah ada kesalahan
atau tidak.
27
I. Rencana Jalannya Penelitian
Tahap persiapan :
pengujian kuesioner.
3. Pengesahan proposal
Tahap Pelaksanaan :
penelitian
keseragaman data
Tahap Penyelesaian :
3. Pengesahan KTI
28
J. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan mengumpulkan data yang ada kemudian ditabulasi
dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dengan menggunakan rumus
𝑓
𝑃= × 100
𝑛
Keterangan :
P : Persentase
f : Frekuensi
n : Jumlah responden
K . Etika Penelitian
1. Informed Consent
29
Tujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengtahui
persetujuan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
30
DAFTAR PUSTAKA
31