Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH POSISI TEMPERATUR TRANSIENT PADA PENGELASAN

MIG TERHADAP DISTORSI SUDUT DAN SIFAT MEKANIK PADA


ALUMINIUM 5083
Oleh : Hendro Pranata (201310120311087)
Pembimbing I : Dr. Nur Subeki, ST, MT., Pembimbing II : Ir. Daryono, ST, MT
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318-128 Fax. (0341) 460782 Malang 65144

Abstrak

Aluminium dan paduannya merupakan logam non-ferrous yang banyak


digunakan pada industri perkapalan karena aluminium merupakan logam yang
ringan, serta memiliki kekuatan tarik yang relatif tinggi dan ketahanan terhadap
korosi yang cukup baik. Pemanasan transient adalah metode untuk mengurangi
distori dengan memberikan panas lokal disekitar jalur pengelasan selama
pengelasan. Tujuanya yaitu untuk memperlambat pendinginan cepat akibat panas
las yang tidak merata, sehingga pendinginan terjadi bersamaan.
Panas yang terjadi pada saat pengelasan akan mempengaruhi perubahan
distorsi pada material, sehingga akan berpengaruh pada sifat mekanik material.
Dalam penelitian ini digunakan fariasi jarak temperatur transient yang berbeda
yaitu pada jarak 5cm, 10cm, dan 14cm. Temperatur yang digunakan adalah 150 oC
dengan kecepatan pengelasan 10 mm/s. Material yang digunakan pada penelitian
ini adalah aluminium 5083 dengan tebal plat 3mm. Elektroda yang digunakan
adalah type AWS 5356. Gas yang digunakan adalah argon, CO2, dan O2. Jenis
pengelasan yang digunakan adalah Metal Inert Gas (MIG).
Pengujian yang dilakukan uji distorsi, uji kekerasan, dan uji tarik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian temperatur transient selama proses
pengelasan dapat mengurangi sisa distorsi, mempengaruhi nilai kekerasan dan
kekuatan tarik. Distorsi minimum terjadi pada hasil pengelasan dengan jarak
temperatur transient 14 cm, nilai kekerasan tertinggi dan kekuatan tarik maksimum
tertinggi terjadi pada hasil pengelasan dengan jarak temperatur transient 5 cm.

Kata kunci : Aluminium 5083; temperature transient; distorsi; uji tarik; uji
kekerasan
PENGARUH POSISI TEMPERATUR TRANSIENT PADA PENGELASAN MIG
TERHADAP DISTORSI SUDUT DAN SIFAT MEKANIK PADA ALUMINIUM 5083
Oleh : Hendro Pranata (201310120311087)
Pembimbing I : Dr. Nur Subeki, ST, MT., Pembimbing II : Ir. Daryono, ST, MT
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Telp. (0341) 464318-128 Fax. (0341) 460782 Malang 65144

EFFECT OF MIG WELDING TRANSIENT TEMPERATURE POSITION TO MULTIPLE DISTORTION


AND MECHANICAL PROPERTIES OF 5083 ALUMINUM

ABSTRACT

Aluminum and its alloys are non-ferrous metals that are widely used in the shipping
industry because it has a lightweight, and has relatively high tensile strength and good corrosion
resistance. Transient heating is a method to reduce the distortion by providing local heat around
the welding path. It is to retard rapid cooling due to uneven welding heat, that cooling process
could be simultaneously.
Heat during welding process will affect the distortion changes in material that
furthermore influence material mechanical properties. In this research, the distance of different
transient temperature between 5cm, 10cm and 14cm are used. The temperature determined in 150o
C with 10 mm/s welding speed by using argon, CO2 and O2 and AWS 5356 electrode. Material
used in this research was 5083 aluminum with 3mm thick plate. The type of welding used was
Metal Inert Gas (MIG).
Examinations conducted was distortion, hardness, and tensile tests. Results shows that
the application of transient temperature during the welding process can reduce residual distortion,
influence hardness value and tensile strength. At 14 cm distance of transient temperature the
minimum distortion achieved; the highest hardness value and maximum tensile strength occurs at
the distance of 5 cm transient temperature.

Keywords: Aluminum 5083; temperature transient; distortion; tensile test; hardness test

Anda mungkin juga menyukai