O MENERBITKAN TIKET
D PENERBANGAN INTERNASIONAL
U
L (NORMAL & PROMOSI)
Untuk SMK
Kelompok Pariwisata
Hormat kami,
Penulis
BAB I : PENDAHULUAN
A. Deskripsi ………………………………………… 1
B. Prasyarat ………………………………………… 2
C. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………… 2
D. Strategi Pembelajaran ………………………………… 3
E. Tujuan ………………………………………………… 4
F. Kompetensi ………………………………………… 4
G. Cek Kemampuan ………………………………………… 6
GLOSARIUM ………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….
KUNCI JAWABAN ………………………………………………….
PROFIL PENULIS ………………………………………………….
14. Menyiapkan penawaran harga 14.1 Menghitung biaya produk dan jasa
paket wisata wisata
14.2 Memberikan penawaran harga paket
wisata kepada pelanggan
14.3 Memutakhirkan penawaran harga paket
wisata
15. Memutakhirkan informasi umum 15.1 Mengumpulkan informasi umum bagi
bagi pramuwisata pramuwisata
15.2 Memutakhirkan informasi umum bagi
pramuwisata
16. Melaksanakan tugas 16.1 Menerapkan hukum, susila dan
kepramuwisataan persyaratan keselamatan pramuwisata
16.2 Meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan kepramuwisataan
17. Menyiapkan bantuan kedatangan 17.1 Melaksanakan transfer kedatangan
dan keberangkatan untuk wisatawan rombongan atau
perorangan
17.2 Melaksanakan transfer keberangkatan
untuk wisatawan rombongan atau
perorangan
18. Mengelola perjalanan wisata 18.1 Merencanakan kegiatan wisata
18.2 Memberikan penjelasan singkat kepada
wisatawan
18.3 Memberikan informasi dan bantuan
umum
18.4 Mengatasi peristiwa yang tidak
diharapkan
19. Mempresentasikan komentar 19.1 Menyiapkan informasi pemanduan
pemanduan wisata untuk disampaikan kepada
pelanggan/wisatawan
19.2 Menyajikan komentar pemanduan
kepada wisatawan.
MODUL KK.06
MEMPROSES RESERVASI JASA PENERBANGAN UDARA
MODUL KK.07
MENGOPERASIKAN COMPUTERIZE RESERVATION SYSTEM (CRS)
MODUL KK.08
MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN UDARA DOMESTIK
MODUL KK.09
MENERBITKAN TIKET PENERBANGAN UDARA INTERNASIONAL
(NORMAL DAN PROMOSI)
A. Deskripsi
Modul ini berjudul “Menghitung Dan Menerbitkan Tiket Penerbangan
Internasional (Normal dan Promosi)”, merupakan salah satu Standar Kompetensi
(SK) pada Kompetensi Kejuruan (KK) di SMK untuk Kelompok Pariwisata
Program Studi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW). Modul ini berisi uraian
3 (tiga) Kompetensi Dasar (KD) yang telah disesuaikan dengan tuntutan
kurikulum spectrum terbaru, sebagai berikut :
1. Menginterpretasikan informasi penerbangan udara internasional.
2. Menghitung tarif penerbangan udara internasional.
3. Menerbitkan tiket penerbangan udara internasional
Saat ini perjalanan udara internasional sudah mengalami perkembangan
yang sangat pesat, dengan hadirnya beberapa perusahaan penerbangan yang
menawarkan bermacam-macam jenis tariff penerbangan udara. Mulai dari tariff
normal sampai dengan tariff promosi.
Siswa SMK pada Program Studi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata
(UPW) dituntut untuk dapat menginterpretasikan informasi penerbangan udara
internasional termasuk menghitung dan menerbitkan tiket penerbangan udara
internasional, baik untuk tariff normal maupun promosi sesuai tuntutan kurikulum
juga tuntutan Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI)
Mudah-mudahan modul ini bisa membantu para siswa dalam belajar
“International Ticketing”, sehingga bisa memenuhi kebutuhan akan tenaga / staff
ticketing internasional yang dirasakan masih kurang.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari Standar Kompetensi “Menghitung Dan Menerbitkan
Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi)” ini diharapkan siswa
sudah menguasi 5 (lima) Dasar Kompetensi Keahlian (DKK) UPW. Selain itu,
D. Strategi Pembelajaran
Pada dasarnya, strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar
mengajar harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik, lingkungan sekolah dan
waktu pembelajaran. Untuk Standar Kompetensi “Menghitung Dan Menerbitkan
Tiket Penerbangan Internasional (Normal dan Promosi)” beberapa Strategi yang
bisa dijadikan sebagai acuan adalah Pembelajaran Langsung (Direct Learning),
Pembelajaran Konstektual (Contextual Learning) dan memperbanyak latihan-
latihan dan praktik. Untuk lebih menarik dan menciptakan pembelajaran yang
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari setiap KD dalam modul ini, diharapkan peserta
didik dapat menginterpretasikan informasi penerbangan udara internasional
dan menghitung tariff serta memproses dokumen penerbangan udara
internasional.
2. Tujuan Khusus
Tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan setelah proses pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a. Siswa dapat menginterpretasikan informasi yang berhubungan dengan
penerbangan udara internasional sesuai kebutuhan calon penumpang.
b. Menghitung tariff penerbangan internasional baik yang normal maupun
promosi sesuai dengan reservasi yang telah dipesan oleh calon penumpang.
c. Menerbitkan tiket penerbangan udara internasional dengan baik dan benar
sesuai standar IATA.
F. Kompetensi
Kode Kompetensi : 097.KK.09
Unit Kompetensi : Menghitung harga dan menerbitkan tiket penerbangan
Ruang lingkup ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkan untuk perhitungan tiket internasional harga normal dan promosi
1.2. Pemerintah
Merupakan forum pengembangan standar industry penerbangan udara dan
pusat koordinasi tarif perjalanan internasional.
1.3. Masyarakat
Menyederhanakan proses pengurusan dokumen perjalanan udara bagi
masyarakat yang hendak melakukan perjalanan internasional melalui
pengembangan kerja sama antar beberapa perusahaan penerbangan.
Misalnya tiket jasa penerbangan udara Singapore Airline dapat dibeli di
kantor Garuda Indonesia Airways.
IATA merupakan organisasi sosial bukan politik yang di kelola dengan sumber
dana dari anggotanya.
2. Aktivitas IATA
2.1. Menjaga keselamatan penerbangan, menerbitkan jadwal dan menentukan
tariff penerbangan internasional yang wajar bagi masyarakat dunia serta
membantu anggotanya untuk menemukan solusi atas permasalahan
penerbangan.
2.2. Menjalin kerja sama dengan ICAO (Internasional Civil Aviation
Organisastion), organisasi PBB yang bergerak dalam bidang penerbangan
didirikan tahun 1944.
3. Anggota IATA
3.1. Anggota aktif (Active Members)
Perusahaan penerbanga anggota IATA yang melakukan pelayanan udara
antar Negara.
3.2. Anggota Assosiasi (Association Members)
Perusahaan penerbangan anggota IATA yang melakukan pelayana udara
antar kota di dalam satu Negara.
Di dalam Eropa juga terdapat sub area yang umum diakai seperti berikut
ini :
2.2. AFRIKA
Afrika dibagi dalam beberapa wilayah yaitu :
a. Afrika Tengah: Malawi, Zambia, Zimbabwe
b. Afrika Timur : Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethopia, Kenya, Rwanda,
Somalia, Tanzania dan Uganda.
Berikut ini adalah kode-kode yang digunakan untuk menentukan Global Indicator
dalam menghitung sebuah perhitungan harga.
2. EH Eastern Hemisphere
Perjalanan di dalam TC 2
Perjalanan di dalam TC 3
Perjalanan antara TC 2 ke TC 3 kecuali TS/FE/RU)
Contoh : JED – AUH
PAR – LON – JNB
SIN – KUL – HKG
JKT – SIN – SYD
3. TS Trans Siberia
Perjalanan antara TC 2 ke TC 3 via Jepang/ Korea dimana perjalanan antara
Eropa dan Jepang/Korea dilakukan secara langsung.
Contoh : OSL – TYO
HKG – TYO – ZRH
SIN – SEL – MOW – PAR
AMS – MAN – OSA
6. AT Trans Atlantic
Perjalanan antara TC 1 dan TC 2/3 melalui atlantik.
Contoh : NYC – ROM
BKK – PAR – RIO
HKG – LON – BUE
8. PA Trans Pasific
Perjalanan antara TC 1 dan TC 3/2 melalui Pasifik.
Contoh : JKT – HKG – HNL
OSL – SIN – TYO – NYC
SIN – LAX
E. Sales Indicator
Di dalam penerbangan internasional terdapat empat International Sales Indicator
(ISI) yang ditentukan berdasarkan Negara asal keberangkatan (Country of
Meskipun saat ini, IATA hanya menggunakan satu dari empat Internasional Sales
Indicator yaitu SITI, namun tidak aa salahnya untuk mengetahui 4 ISI tersebut.
G. Rangkuman
IATA (International Air Transport Association) adalah asosiasi penerbangan
dunia yang membagi wilayah dunia ke dalam 3 Traffic Conference, yaitu : TC 1
meliputi seluruh benua America, TC 2 meliputi wilayah Europe, Middle East, dan
Africa serta TC 3 meliputi wilayah Asia dan South West Pacific.
Harga tiket penerbangan internasional tidak hanya ditentukan oleh kelas
pelayanan, tetapi juga ditentukan oleh route perjalanan serta Global Indicator (GI).
Ada 10 macam-macam Global Indicator, yaitu : EH, WH, AT, AP, PA, TS, FE, RU,
SA, PN.
Sedangkan indicator penjualan dibedakan kedalam 4 jenis, yaitu : SITI, SITO,
SOTI, dan SOTO. Dan yang berlaku saat ini hanya SITI.
I. Tugas Kelompok
Siswa dibagi kedalam 3 kelompok
Masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda, yaitu membuat
makalah tentang traffic conference lengkap dengan sub area dan code kota-kota
penting. Pembagiannya sebagai berikut :
Kelompok 1 : TC 1
Kelompok 2 : TC 2
Kelompok 3 : TC 3
Makalah yang telah disusun oleh masing-masing kelompok, wajib dicopy oleh
masing-masing siswa sebagai bahan belajar untuk meningkatkan kompetensi
tentang pengetahuan pembagian wilayah dunia penerbangan.
Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan makalahnya
didepan kelas.
a. TC 1 : ………………………………………………………………………
b. TC 2 : …………………………………………………………………….…
c. TC 3 : ………………………………………………………………………..
d. TC 12 : ……………………………………………………………………….
e. TC 31 : ……………………………………………………………………….
K. Lembar Penilaian
Nama Siswa :
Kelas :
No. Absen :
PARAF
NILAI
GURU ORANG TUA
SARAN-SARAN :
A. SUMBER-SUMBER INFORMASI
Menghitung tiket internasional akan sangat mudah jika telah mengenal
sumber-sumber informasi untuk melakukan perhitungan yang diantaranya adalah
Airtariff Worldwide, General Rule dan Official Airline Guide.
Bentuk daftar tarif penerbangan di industry perjalanan sangat variatif baik
bentuk maupun susunannya, namun sesungguhnya sama yaitu memuat informasi
dasar. Pada buku ini akan dijelaskan sumber informasi standar IATA yaitu Airtariff
yang digunakan oleh 100 perusahaan penerbangan dunia.
Airtariff secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Buku 1 berisi Worlwide Fare
Buku ini berisikan informasi-informasi penting seperti :
a. Editorial
b. Cara menggunakan air tariff
c. Aturan mata uang
d. Konversi NUC
e. Cara penentuan harga yang ada pada air tariff
f. Tipe/Kode harga dan Global Indicator
g. Kode Reservasi dank ode tiket
h. Validitas harga khusus tiket
i. Harga perjalanan udara internasional
j. Add – on
4. RU (Rounded Up)
Pembulatan nilai mata uang sesuai dengan prosedur IATA. Pembulatan
dilakukan setelah dilakukan perhitungan dalam mata uang lokal (LCF) dengan
memperhatikan table Rounded Up pada Buku General Rule IATA.
Contoh :
JKT – SIN – BKK – BOM – DEL
TPM JKTSIN 560
SINBKK 894
BKKBOM 1871
BOMDEL 708
------ +
Total TPM = 4033
Kota persinggahan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu kota Stop over dan
kota transit. Transit adalah singgah di kota kurang dari 24 jam sedangkan Stop
over berarti singgah lebih dari 24 jam kecuali pada hari itu tidak ada jadwal
penerbangan ke kota berikutnya maka dikategorikan sebagai transit.
Kota transit dalam serangkaian jadwal perjalanan ditandai dengan */……,
sehingga mudah menentukan apakah di suatu kota terjadi transit atau stop over.
Contoh : JKT - */HKG – AMS
*/HKG artinya di Hongkong hanya terjadi transit.
Dalam penentuan HIP sangat berkaitan dengan Sales Indicator (SITI, SOTI,
SITO, dan SOTO), meskipun saat ini IATA hanya menggunakan satu Sales
Indicator yaitu SITI.
10. Total
Menentukan total harga yang akan dipakai pada route tertentu setelah melalui
langkah 1 – 9 dalam NUC.
2. Mileage System
1. Milleage System Tanpa EMA dan EMS
Route : SIN - BKK - HKG - TPE – TYO (Kelas Y/SITI)
Entry E-Ticket :
SIN YY BKK YY HKG YY TPE YY TYO M1207.79NUC1207.79END ROE1.275625
Keterangan :
FCP SINTYO kota asal perjalanan Singapore dan kota Tujuan Tokyo
NUC Y (kode kelas ekonomi)
OW (One Way/Sekali Jalan)
EH (Global Indicator perjalanan Eastern Hemisphere)
RUL NIL (Tidak ada aturan pada harga tersebut)
Keterangan :
EMA E/BOMDEL 700 sesuai table EMA
Melalui kota BOM &DEL atau Ke/Dari BOM via DEL atau Ke/Dari
DEL via BOM diberikan EMA 700
EMS M (Mileage) karena jarak yg ditempuh tidak melebihi MPM
IROE 1.00 Harga Tukar Dollar Amerika terhadap NUC.
LCF Untuk Indonesia dan beberapa Negara berkembang lainnya sesuai
Ketentuan IATA menggunakan mata uang Dollar Amerika sebagai
Dasar perhitungan tiket.
Entry E-Ticket :
FUK JL HKG CX SIN QF PER QF SYD QF AKL25M3458.86NUC3458.86END ROE118.320210
Keterangan :
EMS : 10 M karena TTPM lebih besar dari MPM maka harus dicari prosentase
biaya tambahan yang akan dikenakan dengan menggunakan rumus sbb :
Karena hasilnya berada antara 1.20 – 1.25 maka EMS = 25% (25 M)
CARRIER pada Fare Calculation Box tertulis JL, CX, QF, QF, QF adalah kode
penerbangan yang digunakan pada tiap-tiap sektor yang diterbangi.
Entry E-Ticket :
JKT YY KUL YY PEN YY SIN YY BKK YY BOM YY DEL E/BOMDEL10M883.30NUC883.00END ROE1.00
Keterangan :
EMS 10 M TTPM setelah dikurangi EMA masih lebih besar dari MPM maka
harus dicari persentase biaya tambahan akan dikenakan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Karena hasilnya berada antara 1.05 – 1.10 maka EMS = 10% (10 M)
Entry E-Ticket :
SIN YY HKG YY TPE YY SEL YY TYO M SINSEL992.18NUC992.18END ROE2.74150
Keterangan :
AF Harga yang digunakan harga HIP SINSEL
MPM EH 8745
Entry E-Ticket :
LON YY PAR YY SIN YY JKT YY PEN M PARJKT 2727.42NUC2727.41END ROE0.64924
Entry E-Ticket :
MIL YY ZRH YY BKK YY SIN M ZRHSIN1863.86NUC1863.86END ROE1612.79936
Keterangan :
AF Harga yang digunakan harga HIP ZHRSIN, berada pada kota stop over
dengan kota tujuan.
Modul 097.KK.09-International ticketing Page 48
F. ONE WAY BACKHAUL RULE (BHCF)
Perhitungan BHC dilakukan hanya untuk perjalanan one way dan dalam
perhitungannya terdapat HIP dari Kota asal keberangkatan ke Kota Stop over. BHC
dihitung setelah AF dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Contoh
Langkah-langkah Menghitung BHC
Route SINLONAMS
1. Harga HIP Kota asal keberangkatan ke kota Stop over SINLON 1959.40
Dikurang Harga LCF (Kota asal ke kota tujuan) SINAMS 1847.40 -
2. Selisih/Difference (D) 112.00
Ditambah
Harga HI Kota asal keberangkatan ke kota stop over SINLON 1959.40 +
HARGA BHC 2017.40
Setelah menentukan harga BHC maka langkah berikutnya yang harus dilakukan
adalah membandingkan antara harga BHC dengan harga AF, Harga tertinggi dari
keduanyalah yang akan dijadikan harga tiket.
Untuk contoh di atas penulisan pada Fare Calculation Box tiket adalah sebagai
berikut :
Keterangan FROM/TO
SIN CARR FARE CALC
SINLON ------------------ LON YY M
HIP /// /// SINLON
AMS YY 1959.40
-----------
SINLON ------------------
SINLON
SINAMS ------------------
SINAMS
Penyesuaian BHC
P 112.00
------
P (Plus Up) -------/
Selisih antara harga ROE 2.74150
Entry E-Ticket :
KUL YY x/SIN YY BKK YY FRA YY GVA M KULFRA1370.41P KULFRA KULGVA14.95NUC1385.46END
ROE2.74150
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah SINFRA tapi tidak dapat digunakan sebagai
HIP karena SIN adalah kota transit.
Entry E-Ticket :
KUL YY X/SIN YY BKK YY FRA YY GVA M KULFRA1847.40NUC1847.40END ROE2.74150
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah SINFRA yang berposisi sebagai kota Stopover dan kota
tujuan. Setelah dilakukan perhitungan ternyata AF lebih tinggi dibandingkan BHC
sehingga yang dijadikan harga adalah AF.
Entry E-Ticket :
CAI QF x/LCA BA LON BA AMS5M CAILON756.80P CAILON CAIAMS25.92NUC782.72END
ROE4.632500
Keterangan :
Harga yang paling tinggi adalah CAIAMS yang berposisi sebagai kota asal ke kota stop
over dengan EMS 5%. Setelah dilakukan perhitungan ternyata BHC lebih tinggi
dibandingkan AF sehingga yang dijadikan adalah BHC. Plus diperoleh dari selisih antara
BHC dikurangi AF.
G. RANGKUMAN
H. TUGAS INDIVIDU
Buatlah alur/diagram yang menggambarkan langkah-langkah menghitung harga tiket
internasional untuk jenis perjalanan one way dalam sebuah kertas manila.
I. TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 3 kelompok
Masing-masing kelompok mempunyai tugas yang berbeda, yaitu membuat
susunan mata uang (currency conversion). Pembagiannya sebagai berikut :
o Kelompok 1 : Currency conversion Negara-negara di TC 1
o Kelompok 2 : Currency conversion Negara-negara di TC 2
o Kelompok 3 : Currency conversion Negara-negara di TC 3
Makalah yang telah disusun oleh masing-masing kelompok, wajib dicopy oleh
masing-masing siswa sebagai bahan belajar untuk meningkatkan kompetensi
tentang dasar perhitungan harga ticket Internasional
AUTOMATED ENTRY :
K. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas :
No. Absen :
PARAF
NILAI
GURU ORANG TUA
SARAN-SARAN :
F. ROUND TRIP
Round Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuannya sama,
mempunyai dua komponen harga (FCP) dan harga antara komponen keberangkatan
dan kepulangan sama serta tiddak mempunyai surface (Route yang menggunakan
jenis transportasi lain selain pesawat terbang).
Dari perjanjian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 4 syarat sebuah
perjalanan dikategorikan sebagai perjalanan Round Trip yaitu sebagai berikut :
a. Kota asal dan kota tujuannya sama
Contoh : SIN - HKG - TPE - SIN
b. Mempunyai dua Komponen harga (FCP)
Komponen Harga berangkat (Out Bound) dan Harga pulang (In Bound)
Contoh : SIN HKG TPE SIN
SIN HKG TPE = FCP 1 (Out Bound)
TPE SIN = FCP 2 (In Bound)
c. Mempunyai harga yang sama antara komponen Out Bound dan In Bound
Contoh : SIN HKG TPE SIN
SIN HKG TPE = M 746.87
TPE SIN = M 746.87
d. Tidak mempunyai surface
SIN SQ HKG CX TPE SQ SIN = Round
SIN SQ HKG … Kapal Laut TPE SQ SIN = Bukan Round Trip
Menghitung harga tiket internasional untuk route Roud Trip (RT) pada
dasarnya mempunyai cara dan system urutan perhitungan yang sama dengan route
Oneway. Berikut ini adalah penjelasan cara menghitung harga tiket penerbangan
untuk route round trip (RT).
OUTBOUND INBOUND
6. EMA, EMS, HIF, AF dan CHECK sama seperti perjalanan sekali jalan
(lihat pada perhitungan Mileage Fare).
7. Penentuan Total
Total harga pada perjalanan Round Trip adalah hasil penjumlahan antara
Komponen harga Out Bound dengan In Bound.
Contoh :
OUTBOUND INBOUND
ROE 1.62386
TOTAL FARE NUC 3267.26
FARE DEM 5306
TOTAL DEM 5306
Keterangan :
FCP FRASIN karena Singapore adalah kota terjauh dan termahal dari Frankfurt
NUC Harga ½ RT dari FRASIN
B. CIRCLE TRIP
Circle Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuan akhir
perjalanannya sama, mempunyai dua komponen harga yang berbeda atau lebih dari
dua kelompok harga da tidak mempunyai Surface dalam serangkaian route
perjalanan. Langkah-langkah perhitungan pada Circle Trip hampir sama dengan
Round Trip hanya pada Check/pemeriksaan dan Total harga yang berbeda.
ROE 1.64284
TOTAL FARE NUC 1893.90
FARE SGD 3112
TOTAL SGD 3112
C. RANGKUMAN
Round Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuannya sama, mempunyai
dua komponen harga (FCP) dan harga antara komponen keberangkatan dan
kepulangan sama serta tiddak mempunyai surface (Route yang menggunakan jenis
transportasi lain selain pesawat terbang).
Circle Trip adalah perjalanan yang kota asal dan kota tujuan akhir perjalanannya
sama, mempunyai dua komponen harga yang berbeda atau lebih dari dua kelompok
harga da tidak mempunyai Surface dalam serangkaian route perjalanan.
Menghitung harga tiket internasional untuk route Roud Trip (RT) dan Circle Trip
(CT) mempunyai dasar perhitungan yang sama dengan route Oneway, yaitu
menerapkan mileage system.
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam menghitung harga RT dan CT adalah :
Mencermati Route Perjalanan
Menentukan fare Construction point pada masing-masing komponen harga
Memilih harga dasar yang tepat pada buku air tariff, INGAT harga yang di
cetak TIPIS adalah untuk perjalanan OW, dan harga yang dicetak TEBAL
adalah untuk perjalanan pergi pulang.
D. TUGAS INDIVIDU
Siswa diwajibkan membuat entry automated ticket pada Fare Calculation Box untuk
route RT dan CT pada buku modulnya masing-masing
G. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas :
No. Absen :
PARAF
NILAI
GURU ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Jika menggunakan penerbangan yang spesifik dan terbatas kepada satu jenis
pelayanan yaitu udara, air, kereta, dan bis.
Kota keberangkatan dan kota tujuan, kelas, harga dan perhitungann akan
terlihat.
Tipe pelayanan yang dapat diberikan contohnya “air transportation”, “PTA”,
Excess Bagage, Down payment for, Defosit for, Additional collection for,
Extra fare for, Taxes on, dan lain-lain.
Nama penumpang akan terlihat, kecuali jika meco dikeluarkan untuk
mengkaver koleksi dari PTA yang kegunaannya untuk memberi otorisasi.
Todak boleh diterbitkan lebih dari satu penumpang kecuali :
d. Macam-macam biaya
B. MENERBITKAN DOKUMEN
Sejak diberlakukannya E-ticket, maka untuk menerbitkan dokumen ticket
ini sangatnya mudah, yaitu hanya dengan memilih tombol PRINT pada layar
komputer anda. Tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Pastikan proses reservasi telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
keinginan calon penumpang.
2. Lakukan Reconfirmation terlebih dahulu sebelum anda cetak. Pastikan anda telah
membaca ulang dan menerangkan dengan sejelas-jelasnya detail itinerary kepada
calon penumpang.
3. Jangan lakukan mencetakan dokumen jika calon penumpang masih ragu.
4. Cek harga tiket dengan baik.
C. RANGKUMAN
D. TUGAS INDIVIDU
1. Carilah beberapa contoh ticket penerbangan international !
2. Galih Informasi tentang MCO yang diterbitkan oleh salah satu travel agent !
3. Melalui media Internet, carilah gambar-gambar credit card.
G. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas :
No. Absen :
PARAF
NILAI
GURU ORANG TUA
SARAN-SARAN :
Excursion Fare :
These have duration limits as expressed by minimum and maximum stay limitations.
These may be accompanied by conditions regarding periods of application such as
seasonalities and/or days of week specifications.
Excursion fares usually allow open dated segments as long as flights are booked within
the minimum and the maximum stay dates.
Rebooking or cancellation penalty fees do not apply.
When calculating reduces fares express as a percentage of the normal fare, remember :
a. Apply the percentage to the base to establish the fare lever as an amount.
b. Use such fare level for the application of all fare construction rules, e.g. HIP,
CTM, etc.
C. RULES
SC 100/101 :
0. Application
a. Application : specifies the trip type, geographical coverage of the fare and
participating carrier(s), if any.
b. Fares : specifies either YY fares or carrier fares; shows how to obtain the
fare if not published in the main fares list.
c. Passenger Expenses : specifies situations when the carrier(s) absorbs
passenger costs such as meals, transfers, hotel accommodations.
1. Eligibility
a. Eligibility : specifies who may avail of the fare. If no eligibility
requirement is shown, you may quote the fare to any type of passenger.
Otherwise, this shows who is eligible : seamen, military fare, youth, etc.
When the given date is the last day in one month, then the corresponding date is
the last day in the subsequent months, e.g.
1 month validity 31JAN to 28/29FEB
2 month validity 28/29FEB to 30APR
3 month validity 30APR to 31JUL
Year – a period of time from the date of ticket issuance or the date of commencement of
travel, as applicable, to the corresponding date in the following year, e.g.
1 year validity 01JAN00 – 31JAN01
The minimum stay date is the earliest day that the passenger can start his return travel. In
order to determine this date it is important to study the paragraph concerning the
minimum stay requirement in the fare rule.
Example 1:
EH Journey : Proposed travel dates :
LON
NBO --- break point 03JUL
X/PAR 14JUL
LON 14JUL
In Rule Y059 used in Example 1, the General Rule continues with the following clause :
“to the earliest day return travel may commence from the last stopover point
outside the country of origin (including for this purpose the point of turn
around)”
In the example above, the last stopover outside the COC is Nairobi (NBO), which is also
the point of turnaround. NBO is also the city beside which the minimum stay date
appears. Enter this date in the “Not Valid Before” box starting from NBO in
coupon 2 and onwards.
Although the passenger requested for open-dated return coupons, subsequent bookings on
such coupons have to be made no earlier than 06AUG.
“to the earliest day return transatlantic travel may commence from the last
stopover point (including for this purpose the point of turnaround).”
This means start entering the minimum stay date against the last stopover point from
where the transatlantic travel begins.
Therefore, if the passenger left on a very late flight on 01APR (Saturday) and arrived
02APR (Sunday), then the earliest return is the following Sunday which is 09APR.
This date is shown starting from LIS which is the first fare construction point outside the
country of unit origin, i.e.
Key points :
a. number of days to add : 7 days
b. preposition and action : counting from the day after arrival
c. point/area concerned : in Area 1
Show this date in the “Not Valid Before” (NVB) box starting from coupon 3 which is
return from Area 1 commences.
It is important to note that while 01JUL is the expiry date of the ticket, it also means that
is the last possible date that the passenger can return.
By months : Count the number of months from the day of departure from the point of
origin.
If departure date is : 16MAY
And if maximum stay is : 1 month (1M)
Then the maximum stay date is : 16JUN
Show this date in the “Not Valid After” (NVA) boxes of all the coupons to preclude the
fraudulent entry of other dates.
For special fares which have cancellation/rebooking penalty fees such as APEX and PEX
fares, specify each confirmed travel date in the “Not Valid Before and After” boxes of the
relevant flight coupons.
Clarification of Terms
A transfer takes place when a passenger changes from the service of one carrier to the
service of the same carrier (online transfer) or changes from the service of one carrier to
the service of another (interline transfer).
Counting Transfers
Unless the rule says otherwise, whenever a special fare rule limits the number of transfers
allowed, count all intermediate points as transfer point. Do not count fare construction
points. This means that the points of origin, destination and turnaround are excluded.
Example : Journey :
BRU
X/AMS SN 2 (interline) transfers
LON BA
MEX AM --- break point
PAR AF
BRU AF 1 (online) transfer
Counting Stopovers
Example : Journey :
BRU
X/AMS SN
LON BA
MEX AM --- break point
PAR AM
BRU SN
Types :
1. Stopover charge for a specific point
Example : Rule X0761 : SUPER PEX FARES FROM NETHERLANDS TO
MEXICO
8) Stopovers
a) One permitted in USA per pricing unit at a charge of EUR 69
Journey : AMS
ATL
MEX --- break point
AMS
In the fare breakdown, specify the city code of thepoint where the stopover in the
US will occur. This is followed by stopover fee EUR 69 converted into the NUC
equivalent at the IROE of the country of pricing unit origin.
Journey : AKL
LAX
YVR --- break point
SEA
HNL
AKL
As only one stopover is allowed free of charge, collect a stopover fee of NZD 150 for
each additional stopover in excess of those allowed by the fare rule. That means for the 2
extra stops, need to collect a total of NZD 300 converted to NUC at the IATA ROE.
C. RANGKUMAN
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
D. TUGAS INDIVIDU
Buatlah rangkuman tentang special fares
E. TUGAS KELOMPOK
Siswa dibagi kedalam 4 kelompok
Tugas masing-masing kelompok adalah membuat sebuah resume tentang harga
ticket special untuk beberapa perusahaan penerbangan (ditentukan oleh guru)
Hasil resume dipresentasikan secara bergantian di depan kelas.
G. LEMBAR PENILAIAN
Nama Siswa :
Kelas :
No. Absen :
PARAF
NILAI
GURU ORANG TUA
SARAN-SARAN :