Manfaat Inspeksi :
Jenis Inspeksi
1. Inspeksi Rutin dilakukan dengan melintasi seluruh area kerja, atau mengamati
keseluruhan bagian alat, misalnya inspeksi sebelum pekerjaan dimulai
2. Inspeksi Berkala adalah inspeksi yang dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan s/d 6
bulan
3. Inspeksi Khusus adalah inspeksi dalam hal-hal khusus, misalnya inspeksi alat
pemadam, inspeksi perilaku atau tindakan tidak aman yang dilakukan pekerja.
INSPEKSI K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan faktor penting dalam pelaksanaan proses
produksi dalam suatu perusahaan. Manajemen perusahan dan seluruh karyawan
bertanggung jawab atas Keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan kerjanya.
Untuk mencapai maksud diatas maka salah satu kegiatannya adalah Inspeksi
Keselamatan Kerja. Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai peranan
penting didalam program pencegahan kecelakaan.
Telah kita yakini bahwa kecelakaan tidak terjadi begitu saja, tetapi ada faktor-faktor
penyebab yaitu :
Dengan demikian bahwa usaha- usaha untuk mencegah terjadinya kecelakaan diawali
dengan mampu menemukan faktor penyebab diatas, dengan melakukan inspeksi
secara teratur, terencana dan sistimatis.
Maksud dan tujuan dilakukan inspeksi keselamatan kerja bukan untuk mencari
kesalahan tetapi untuk menyakinkan apakah semua tata kerja dilaksanakan sesuai
norma-norma keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Pada prinsipnya maksud dan tujuan inspeksi adalah untuk menemukan atau
mengidentifikasi unsafe action dan unsafe condition dan menentukan penyebab dasar
agar dapat Melakukan tindakan perbaikan, sehingga kondisi dan tindakan tidak aman
tidak sempat menyebabkan suatau kecelakaan.
Dalam melakukan inspeksi seseorang seharusnya tidak hanya mendeteksi atau mencari
tindakan tidak standar / aman atau kondisi tidak standar / aman secara phisik, tetapi
harus pula dapat mengevaluasi dan menentukan penyebab dasar, mengapa tindakan
dan kondisi tidak standar / aman dapat terjadi. Selanjutnya menentukan tindakan
perbaikan yang harus dilakukan.