PLAGIARISME
06PAM / 04
Abstrak
Keterampilan menulis yang baik dan benar sangat penting dalam melakukan penulisan sebuah
karya ilmiah, dengan penulisan ini kita ingin menambah pengetahuan mengenai keterampilan
menulis dan mengerti tentang plagiarisme.
Dengan mendengar seminar yang berhubungan dengan topik Research writing skills and
Plagiarisme ini kita dapat mengetahui apa itu Research writing skills and Plagiarisme dari pakar
pakarnya dan melakukan studi kepustakaan yaitu dengan mencari dari berbagai sumber yang ada
di internet dan dapat dijadikan sumber dan panduan dalam penulisan makalah ini.
Diharapkan dengan penulisan ini pembaca dapat mengetahui cara yang baik dan benar dalam
melakukan Research writing skills dan mengetahui secara jelas dan tepat tentang Plagiarisme dan
mengerti apa bahaya dari melakukan Plagiarisme.
Maka dalam pembahasan karya tulis kali ini kita akan membahas tentang Research writing
skills and Plagiarisme. Disini akan dijabarkan tentang Research writing skills and Plagiarisme.
Kata Kunci
Research writing skills and Plagiarisme
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
LANDASAN TEORI
BAB 3
PEMBAHASAN
Perlu diketahui kenapa saya memberikan poin pertama untuk sesuaikan judul dengan basic interest
adalah ketika kita berbuat atau melakukan sesuatu akan terdorong oleh minat yang kuat. Minat ini
terbangun atas adanya dorongan mental dari dalam diri kita. Bagaimana kita bisa menjadi mau untuk
mengerjakan sesuatu jika kita saja tidak suka. Yang ada jika ini dipaksakan adalah hanya pengerjaan
setengah hati. Totalitas Anda akan terhambat. Terkadang juga orang tidak berani melakukan sesuatu
karena tidak mengakui bahwa kita mempunyai kekuatan tersembunyi dalam diri kita masing-masing,
kekuatan yang membuat kita mau dan berani mengambil tindakan. Tidak hanya dalam angan angan.
Yang mendasari adalah bagaimana sudut pandang kita terhadap sesuatu.
Hal ini lebih kepada saat Anda mengerjakan project Anda dan menjadikannya mejadi karya ilmiah.
Ketika Anda menjadi pembicara dalam sebuah presentasi dapat dipastikan bahwa apa yang Anda
ungkapkan tidak lebih dari 70 persen dari kemampuan Anda. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa kemampuan apa yang Anda bisa dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap karya
tulis yang sedang atau akan Anda buat, akan riskan jadinya jika Anda menentukan sebuah judul karya
ilmiah padahal Anda tidak punya kemampuan terhadap apa yang Anda kerjakan.
Banyak waktu Anda akan terbuang percuma untuk mendapatkan informasi terhadap materi judul yang
akan Anda buat jika tidak mempunyai basic kemampuan dalam terhadap materi judul. Anda akan
belajar mulai dari awl dan inilah yang saya anggap riskan. Untuk memahami materi tidak semudah
membalikkan telapak tanga, butuh waktu, tenaga dan materi yang banyak. Dan pastinya akan
menghambat Anda dalam pembuatan karya ilmiah walaupun ini bisa ditutupi dengan penggalian
informasi melalui referensi, tetap saja akan mengganggu hasil dari karya ilmiah yang Anda buat.
Di sini saya berusaha menyadarkan Anda bahwa judul yang berkualitas dengan materi yang berkualitas
tidak bisa didaopatkan dari referensi saja. Ini melibatkan Anda dalam menemukan sesuatu yag baru,
tidak ditemui sebelumnya diluar karya ilmiah Anda. Yang ada adalah referensi adalah dasar
pemahaman materi, bukan hasil temuan yang Anda buat. Kita harus paham bahwa karya ilmiah
bertujuan untuk menemukan hasil temuan baru dari hasil penelitian/karya ilmiah yang dibuat. Bukan
hanya mengaplikasikan materi atau referensi yang sudah ada saja. Terasa tidak ada yang spesial jika
tidak ada perubahan dari masa-ke masa terhadap karya tulis.
Mensimulasikan materi judul yang Anda buat merupakan salah satu syarat untuk mencapai hasil
temuan dari karya tulis yang berbobot. Apa gunanya jika karya tulis yang kita buat jika hanya
memenuhi kewajiban untuk membuat skripsi atau tugas akhir saja tanpa ada kontribusi nyata terhadap
perubahan masyarakat atau membantu masyarakat untuk melakukan sesuatu dengan lebih mudah.
Hanya menjadi kertas berisi materi dan bukan aplikasi nyata kepada masyarakat menjadikan karya
tulis kita sebagai sebuah buku tidak bermakana pada kehidupan masyarakat kita. Padahal makna
membuat karya tulis adalah karena alasan agar kita dapat bekerja untuk masyarakat dan juga bisa
mendapatkan materi(pekerjaan) darinya. Jika masyarakat tidak butuh, bagaimana hal ini akan tercapai.
Referensi ini sebenarnya adalah langkah kedua dalam menetukan judul setelah Anda yakin bahwa
judul yang dibuat telah mantap. Referensi ini dilakukan untuk menunjang karya ilmiah hingga
penulisannya. Tidak mungkin kita menulis karya ilmiah hanya hasil temuannya saja tanpa ada dasar
materi. Demikian juga judul yang kita buat mungkin sudah ada yang pakai. Oleh sebab itu lakukan
perbandingan dengan melakukan pencarian referensi.
Dalam sharing ini Anda akan mendapatkan saran dan kritik dalam pengambilan keputusan menentukan
judul. Dengan sharing Anda mengetahui kekurangan, kelemahan, kekuatan dan kelebihan dari judul
yang Anda buat dari sumber lain yang kompeten, dianggap kompeten karena orang-orang yang mejadi
sumber sharing adalah orang-orang yang mengetahui materi dalam judul yang Anda buat dan perilaku
diri Anda sendiri.
6. Do it
Ironis memang, sekarang ini banyak orang kebingungan tentang apa yang harus dilakukan. Sharing
sudah, simulasi sudah, cari refensi sudah, tapi yang kurang mengenakkan adalah seringkali kita merasa
masih kurang dan kurang, akhirnya tidak mendapatkan apa-apa. Mulailah bertindak sedikit demi
sedikit untuk judul Anda, tidak harus sempurna. Dan pada prosesnya nanti Anda akan mengerti
bagaimana harus bertindak dan judul Anda sudah pasti selesai atau ditentukan dengan mudah, tidak
mungkin secara ceroboh Anda melakukan hal ini bukan.
Secara umum karya tulis ilmiah terbagi dalam 4 bagian : pendahuluan, pokok, hasil, dan
penutup. Pendahuluan memuat hal-hal yang menjadi alasan dilakukannya kegiatan ilmiah yang
dilaporkan dalam tulisan tersebut. Pendahuluan memuat studi pustaka yang mengungkap laporan-
laporan kegiatan ilmiah terdahulu yang berkaitan dengan topik serupa. Dari uraian studi pustaka
diharapkan dapat disusun suat ungkapan tentang hal menarik yang bakal terungkap apabila
dilakukan penelitian lebih lanjut. Ungkapan semacam ini resminya disebut hipotesa. Bagian pokok
karya tulis memuat rencana kerja kegiatan penelitian untuk mengungkap kebenaran hipotesa.
Untuk mempertanggungjawabkan kegiatan, perlu dituliskan landasan teori yang menghubungkan
pernyataan-pernyataan pendukung kebenaran hipotesa dengan hasil-hasil kegiatan penelitian.
Pelaksanaan kegiatan ilmiah dilaporkan dibagian hasil dari karya tulis. Sedangkan penutup sering
diisi dengan kesimpulan dan saran.
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan,
pendapat lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.Plagiat dapat dianggap
sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku
plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas.
Plagiarisme dalam literatur terjadi ketika seseorang mengaku atau memberi kesan bahwa ia adalah
penulis asli suatu naskah yang ditulis orang lain, atau mengambil mentah-mentah dari tulisan atau
karya orang lain atau karya sendiri secara keseluruhan atau sebagian, tanpa memberi sumber.
Esensi utama plagiarisme adalah : Menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang keliru mengenai asal muasalnya.
atau mengambil gagasan, ide atau karya orang lain dan mengakuinya bahwa karya itu adalah
karyanya.Plagiariasme dan berbagai bentuk kecurangan akademik dilarang di banyak universitas
karena alasan sederhana bahwa kebenaran dalam ilmu pengetahuan tidak boleh dirusak, dan bagi
banyak ilmuwan kebenaran inilah yang membuat seluruh pekerjaan ilmuwan menjadi berharga.
Plagiarisme juga dianggap sebagai bentuk kecurangan akademik. Pengertian kecurangan
meliputi tindakan, yaitu:
a) Menggunakan bantuan dalam ujian (handphone, buku, catatan dsb) yang penggunaannya tidak
mendapatkan ijin secara terbuka.
b) Mencoba membaca apa yang ditulis kandidat lain selama ujian, atau bertukar informasi di dalam
atau di luar tempat ujian.
c) Menggunakan identitas orang lain selama ujian.
d) Memiliki soal ujian yang akan dikerjakan sebelum jadwal ujian dilaksanakan.
e) Memalsukan atau membuat-buat jawaban wawancara atau survei atau data riset.
a) Menggunakan atau mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan
terhadap sumber secara benar dan lengkap.
b) Menyajikan struktur, atau tubuh utama gagasan yang diambil dari sumber pihak ketiga sebagai
gagasan atau karya sendiri bahkan meskipun referensi pada penulis lain dicantumkan.
c) Mengambil materi audio atau visual orang lain, atau materi test, sofware dan kode program tanpa
menyebut sumber dan menampilkannya seolah-olah sebagai karyanya sendiri.
d) Tidak menunjukkan secara jelas dalam teks, misalnya dengan tanda kutipan atau penggunaan lay-
out tertentu, bahwa kutipan literal atau yang mendekati literal dimasukkan dalam sebuah karya,
bahkan meskipun rujukan yang benar terhadap sumber sudah dimasukkan.
e) Memparafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah
idenya) isi dari teks orang lain tanpa rujukan yang memadai terhadap sumber.
f) Menggunakan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya, atau menggunakan teks yang mirip
dengan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya untuk tugas sebuah mata kuliah.
g) Mengambil karya sesama mahasiswa dan menjadikannya sebagai karya sendiri
h) Mengumpulkan paper yang dibuat dengan cara membeli atau membayar orang lain untuk
membuatnya.
Definisi di atas tentu saja hanya mengatur kecurangan dan plagiarisme dalam situasi ujian
atau test. Ini berarti bahwa definisi itu tidak berlaku untuk plagiarisme yang dilakukan ketika
mahasiswa sedang membuat draft tulisan atau dokumen persiapan yang lain untuk tesis atau paper.
Plagiarisme yang terjadi dalam tahap persiapan, kemudian terdeteksi dan akhirnya mahasiswa
melakukan perbaikan terhadap tulisannya, mengindikasikan bahwa mahasiswa tidak secara
sengaja melakukan plagiarisme.Plagiarisme semacam ini dikategorikan sebagai plagiarisme tidak
sengaja, yaitu plagiarisme yang terjadi karena ketidaktahuan (terutama adalah ketidaktahuan
dalam cara menggunakan dokumentasi, mengutip dan melakukan parafrase.
Akan tetapi, ada praktik pemakaian kembali karya sendiri yang bisa dikategorikan
pelanggaran etika akademik serius, karena ada unsur curang. Misalnya, pengulangan karya yang
hak ciptanya sudah milik pihak lain, mahasiswa yang menggunakan karya ilmiahnya untuk
memenuhi tugas pada lebih dari satu mata kuliah, atau pemakaian ulang karya ilmiahnya untuk
tugas akhir yang mensyaratkan orisinalitas (skripsi, tesis, atau disertasi).
Bagi dosen, bila menggunakan karya ilmiahnya (lagi) untuk usulan kenaikan pangkat,
padahal karya itu telah digunakan untuk maksud sama. Namun, memang kalau semua pengulangan
karya dianggap pelanggaran, betapapun ringan pelanggaran itu, mungkin bisa menghambat tugas
dosen atau ilmuwan. Padahal, menurut UU No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pasal 12 Ayat
(2), tugas dosen sebagai ilmuwan tak hanya mengembangkan ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi, tapi harus menyebarluaskannya.
Karya tulis ilmiah adalah semua bentuk karya tulis berupa buku, artikel, skripsi,tesis,
desertasi, atau laporan ilmiah, yang disajikan secara sistematis, cermat, tidak emotif, tidak
persuasif, kata-katanya muda dikenali, tidak argumentatif, tulus, tidak mengejar kepentingan
pribadi, dan semata-mata memberi informasi. Menulis karya ilmiah itu bermaksud untuk
berkomunikasi dengan orang lain (pembaca) tentang ilmu. Pengetahuan yang diajukan itu adalah
benar, memiliki kekuatan.Tetapi, jika kekuatan itu tidak diubah menjadi perbuatan dalam bentuk
karya ilmiah, maka ilmu itu tidak bernilai. Kebesaran nilai ilmu bergantung pada kemampuan
ilmuwanberkomunikasi dengan orang lain.
Penuturan dalam karya tulis ilmiah harus konsisten, jelas, dan terang, sederhana dan
ringkas,serta kuat efeknya kepada pembaca. Kalimat-kalimat dalam karya tulis ilmiah harus
disusun tidak berbelit-belit, supaya tidak menggambarkan pemikiran yang berbelit-belit, tidak
mondar-mandir dari satu pemikiran ke pemikiran lainnya. Kesinambungan pemikiran mengalir
bagaikan aliran air sungai, yang ditunjukkan oleh adanya kalimat yang saling berhubungan jelas
dan teratur, menunjukkan garis-garis pemikiran yang konseptual dan prosedural. Idea/gagasan atau
pemikiran itu tersusun
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan paper yang berjudul “RESEARCH
WRITING SKILLS AND PLAGIARISME PADA KARYA ILMIAH” adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui secara keseluruhan dari research writing skills and plagiarisme pada karya ilmiah
2. Dapat membuat karya ilmiah yang baik dan benar
4.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diambil dari pembuatan paper yang berjudul “RESEARCH
WRITING SKILLS AND PLAGIARISME PADA KARYA ILMIAH” adalah sebagai berikut:
1. Dapat menerapkan kemampuan menulis yang baik dan benar dalam pembuatan karya ilmiah dan
menghindari plagiarisme
2. Mengerti membuat karya ilmiah yang baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA
Drs.Totok Djuroto, M.Si dan Drs. Bambang Suprijadi, M.Si( 2003), menulis artikel dan karya
ilmiah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Soelistyo, H. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
http://www.upi.edu/main/file/Panduan%20Pencegahan%20Plagiarisme.pdf(Panduan Pencegahan
Plagiat) diakses 19-3-2014 15:02
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196509091991021-
BAMBANG_ABDULJABAR/Materi_KTI_dan_PTK.pdf(Karya Tulis Ilmiah dan Penelitian
Tindakan Kelas) diakses 19-3-2014 15:02
http://rachmanabdul.files.wordpress.com/2011/03/menghindari-plagiarisme.pdf(Menghindari
plagiarism, self-plagiarism, dan praktek-praktek menulis yang dipertanyakan : petunjuk menuju
tulisan yang etis) diakses 19-3-2014 23:23
ejournal.unesa.ac.id/article/6394/39/article.pdf(perilaku plagiarisme mahasiswa) diakses 20-3-
2014 09:00
Mochammad Zuliansyah yang merupakan alumnus Program Doktoral STEI
angkatan 2003 ini, menerima konsekuensi berupa tidak berlakunya ijazah serta
disertasi miliknya, akibat terbukti melakukan plagiarisme dalam disertasi
karyanya. Disertasi itu berjudul "3D topological relations for 3D spatial
Analysis".
Disertasi tersebut merupakan plagiasi dari dari paper berjudul "On 3D
Topological Relationships" yang dikarang oleh Siyka Zlatanova. Pernyataan
tersebut dikeluarkan oleh pihak komite Institute of Electrical and Electronics
Engineers (IEEE), ketika disertasi karya Zuliansyah diikutsertakan dalam The
IEEE International Conference on Cybernetics and Intelligent Systems di
Chengdu, Cina, pada akhir September 2008 lalu.
Terhitung sejak April 2009 hingga April 2012, Zuliansyah dilarang
mempublikasikan karya apa pun dalam semua bentuk publikasi IEEE.
Sementara ketiga orang pembimbingnya, mendapat sanksi berupa surat
teguran langsung dari rektor.
Permintaan maaf secara langsung juga dikirimkan oleh pihak institusi kepada
Dr. Siyka Zlatanova dan IEEE. Dilansir www.itb.ac.id, pihak ITB juga
menyatakan permintaan maaf kepada seluruh pemangku kepentingan ITB,
serta komunitas akademik nasional dan internasional. ITB tegas menyatakan
bahwa disertasi dan ijazah program doktoral Zuliansyah tidak berlaku.