Angka kejadian phlebitis di rumah sakit terutama yang terjadi pada pemasangan vena kateter pada
anak sampai saat ini masih tinggi. Terkait dengan hal tersebut khususnya pada pasien dengan bayi
baru lahir pemberian cairan parenteral lebih efektif diberikan menggunakan infus melalui vena
umbilikalis. Selain vena besar, vena umbilikal juga sangat mudah dicari karena hanya satu-satunya
pembuluh darah vena di umbilikal sehingga hanya membutuhkan waktu yang relatif efisien.
VENA UMBILIKALIS
Venaumbilikalis merupakan satu-satunya vena di umbilikius, relatif besar dengan diameter 4-5 mm,
panjang 2-3 cm dan berdinding tipis. Dari umbilikus,vena berjalan ke arah kepala, sedikit ke kanan
dan memasuki cabang sinistravenaportal setelah memberikan beberapa cabang kecil di dalam hepar.
INDIKASI PEMBERIAN
1. Transfusi tukar
2. Monitoring tekananvena sentral (Central VenousPressure/CVP)
3. Pemberian cairan intravena, akses cepat pada keadaan darurat (saat resusitasi), pemberian
produk darah atau obat-obatan.
KONTRAINDIKASI
PERALATAN
2. Lakukan persiapan
4. Identifikasi vena umbilikal. Buang semua bekuan darah yang terdapat dalam vena dengan
pinsetiris. Pasang kateter dengan pinsetiris dan masukkan dengan lembut sampai ukuran yang
telah ditentukan. Jika terdapat tahanan pada saat memasukkan kateter, jangan di paksa, tarik±4-
5cm, kemudian masukkan kembali sambil diputar pelan searah jarum jam. Kalau masih ada
tahanan, bisa dicoba memasukkan kateter lain di bawah kateter pertama dan masukan dengan
lembut, biasanya kateter kedua akan langsung memasuki duktus venosus.
1. Jangan biarkan kateter dalam keadaan terbuka. Tekanan negatif dari intra abdominal
bisa menarik udara dan menyebabkan emboli udara.
2. Untuk pemberian cairan, kateter harus berada di dalam vena cava, tepat di bawah atrium kanan,
tidak boleh berada di dalam vena porta.
3. Untuk resusitasi, UVC dipasang dangkal, hanya sedikit dibawah kulit, sampai ada aliran darah
bebas (free-flow) saat ditarik dengan spuit.
4. Kateter umbilikal harus dilepas bila sudah tidak dibutuhkan lagi atau terjadi malposisi/terlepas
dari posisi awal.
5. Durasi pemasangan katetervena umbilikal dapatdipertahankan selama14 hari.
KOMPLIKASI
a. Perdarahan, infeksi
b. Enterokolitis nekrotikans
c. Perforasi kolon atau peritoneum
d. Hipertensi portal dan nekrosis hepar.
KESIMPULAN
Pemasangan kateterisasi vena umbilikus merupakan tindakan yang relatif efisien dalam
terapi pemberian cairan karena langsung di vena besar dalam tubuh, akan tetapi hanya bisa
dilakukan pada bayi yang baru lahir saja, karena tali pusat akan layu setelah 24 jam. Tindakan
relative mudah akan tetapi harus hati-hati dan selalu memperhatikan prinsip sterilisasi mengingat
komplikasi yang ditimbulkan.