Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH RESUME MATERI

PENGENDALIAN PROSES PABRIK KIMIA

Disusun Oleh :
Hansel Milen Santoso NIM. 210301116130153
Raihan Pradhana NIM. 21030116130000
Dhini Rosyida NIM. 21030116120000
Agus Setiawan Marbun NIM. 21030116130000

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
A. Pengenalan
Sebuah karir di bidang kontrol proses membutuhkan insinyur teknik kimia yang
menggunakan seluruh ilmu yang telah dipelajari. Karir ini mendukung insinyur untuk
bekerja pada proyek yang diharapkan mampu membangkitkan ekonomi perusahaan.
Selain itu, teknisi proses kontrol dikenal akan profesionalitas kerja, pula dengan
bayaran yang tinggi untuk ukuran insinyur teknik kimia.
Contoh-contoh industri proses kimia ialah bahan bakar hidrokarbon, produk
kimia, produk pulp dan kertas, agrokimia, dan fiber. Lalu terkhusus bioproses yang
menggunakan mikroorganisme, maka contoh besarnya ialah industi farmasi,
pengolahan pangan, dan fermentasi etanol dari hasil karbohidrat.

B. Proses Kontrol
Pentingnya proses kontrol dalam industri kimia ialah mempengaruhi langsung
tingkat keselamatan sebuah proses, mampu menentukan kualitas produk yang
dihasilkan, serta meningkatkan efisiensi operasi. Patut digarisbawahi jika proses
kontrol mempunyai dampak utama pada perusahaan.
Sebuah kontrol sistem harus memberikan operasi yang aman seperti alarm,
pengaturan kelengkapan keselamatan, atau ketika menyalakan dan mematikan alat.
Lalu kontrol sistem harus bisa menghilangkan berbagai macam hambatan dan menjaga
proses berada di daerah operasi yang bagus. Gangguan-gangguan itu meliputi eksternal
dari lingkungan, atau dari kinerja utilitas yang dipakai.
Perbedaan mendasar dari ada dan tidak adanya proses kontrol pada suatu alat
pemisah dapat dibuktikan dari grafik di bawah. Kiri ialah hasil umpan dari alat pemisah
normal. Kanan ialah hasil umpan dari alat pemisah yang ditingkatkan proses
kontrolnya. Disimpulkan jika peningkatan proses kontrol meningkatkan kerja pemisah,
sehingga konsentrasi impuritas dalam umpan dapat diperkecil sampai menjauhi batas.
Concentration

Concentration

Limit Limit
Impurity

Impurity

Time Time
Semakin baik kontrol, maka variabilitas kualitas produk dapat ditekan. Hal ini
menyebab harga produk menjadi lebih tinggi. Salah satu prosedur sertifikasi (contoh,
ISO 9000), memasukkan proses kontrol sebagai syarat yang paling diperhatikan untuk
menjamin kualitas produk.
Cara memaksimalkan keuntungan pada suatu plant, salah satunya dengan
memastikan variabel-variabel pengatur proses. Semakin mahir seorang insinyur
mengoperasikan variabel ini, maka semakin banyak pula keuntungan yang didapat.
Misal, saat memperbanyak laju produksi biasanya dilakukan dengan mengatur variabel
proses dari satu tahap ke tahap yang lain.
Permisalan yang lebih spesifik ialah pada sebuah reaktor. Diketahui jika reaktor
yang bekerja pada suhu tinggi, akan lebih sering mengalami ledakan. Namun, diketahui
pula jika suhu tinggi akan membuat yield produk bertambah. Maka hal yang harus
dilakukan ialah mengatur perancangan reaktor, mampu bekerja di suhu tinggi agar
keuntungan produksi berlebih.
Keuntungan lain proses kontrol untuk industri bioproses meliputi, peningkatan
kualitas produk, validasi proses yang cepat dan murah, serta bertambahnya laju
produksi.

C. Komponen Proses Kontrol


Proses kontrol pada pabrik dapat dianalogikan seperti mengemudi mobil. Tujuan
diadakan kontrol ialah untuk menjaga mobil tetap di jalur. Variabel terkontrol ialah
jalan yang ditempuh. Variabel bebas adalah arah dari roda depan. Aktualisasi berada
pada setir yang dipegang oleh pengemudi. Sensor adalah mata pengemudi. Pemegang
kontrol merupakan pengemudi itu sendiri. Hambatan yang harus dilewati adalah
belokan-belokan jalan.
Disturbance

Setpoint e c u
+- Controller Actuator Process CV

Sensor

Dibandingkan dengan proses perpindahan panas di heat exchanger. Variabel


terkontrol adalah temperature keluar dari aliran produk. Variabel bebas ialah aliran uap.
Aktualisasi ditentukan oleh katup kontrol pada pengalir uap. Sensor berupa
thermocouple yang dipasang di aliran produk. Gangguannya datang dari perubahan-
perubahan yang terjadi saat cairan masuk.
Steam
Setpoint
Product TC
Stream

TT

Feed Condensate

Dibandingkan lagi dengan proses deoksidasi reaktor bioproses. Variabel


terkontrol ialah jumlah oksigen terlarut. Variabel bebas ialah laju alir udara masuk
reaktor. Aktualisasi berada pada kompresor. Sensor berupa elektroda yang spesifik
terhadap ion, dikontakkan dengan larutan pada reaktor. Gangguan berasal dari
perubahan saat mikroorganisme di reaktor melakukan metabolisme.

Setpoint

AC AT

Air

Variable Speed
Air Compressor

Dibandingkan kembali dengan kelengkapan untuk mesin aktivasi reaktor alir


tangki berpengaduk. Sistem proses ialah pengadukan pada reaktor. Sensor berupa alat
transmisi temperature. Pengkontrol berupa tombol transmisi dan persediaan energi.
Aktualisasi berada pada katup nyala/mati serta pompa.

Actuator
System
F1 F2

T1 T2

Sensor
System
Controller TC T
F
TT
D. Ketentuan Insinyur Kontrol Proses
Agar tercapai sebuah proses kontrol yang efektif, maka seorang insinyur wajib
memenuhi syarat yang meliputi menggunakan ilmu pengetahuan mereka mengenai
proses untuk mengarahkan aplikasi proses kontrol. Mempunyai penggambaran
fundamental tentang dinamika dan timbal balik pengaturan proses. Mampu bekerja
sama dengan operator.
Hubungan yang baik dengan operator proses termasuk kebutuhan penting demi
kesusksesan insinyur kontrol. Calon-calon pengatur kontrol proses wajib membangun
relasi terhadpa operator berdasar respek antar pekerja. Operator ialah sumber
pengalaman dari plant-plant pada pabrik. Karena itu, proyek kontrol yang disusun oleh
insinyur diharapkan memudahkan, tidak justru mempersulit tugas operator.

E. Optimasi Proses Kontrol


Kontrol dan optimasi adalah kata-kata yang sering kali disalahartikan. Dalam
sebuah kasus, kontrol merupakan aksi pengaturan terhadap laju aliran untuk menjaga
variabel terkontrol proses tetap di titik-titik yang spesifik. Sedangkan optimasi ialah
penentuan harga-harga utama untuk titik spesifik agar proses beroperasi di keadaan
yang bagus secara ekonomi.
Contoh optimasi dan kontrol yang dilakukan pada reaktor alir tangki
berpengaduk.

Optimizer
RSP

TC
RSP
Feed
FV
FC
CA0
FT

ABC
Steam TT

Product
CA,CB, CC

Reaksi yang terjadi dalam reaktor ialah A  B  C


Neraca mol komponen A :
𝑄𝐶𝐴𝑂 − 𝑄𝐶𝐴 − 𝑘1 exp[ − 𝐸1 /𝑅𝑇]𝐶𝐴 𝐹𝑉
Diselesaikan untuk CA :
𝐶𝐴0
𝐶𝐴 = 𝑘1 exp[−𝐸1 /𝑅𝑇]𝐹𝑉
1+
𝑄

Seperti perhitungan di atas, nilai CB dan CC dihitung dari neraca mol.


Setelah menghitung nilai konsentrasi masing-masing komponen, nilai-nilai
tersebut dimasukkan dalam fungsi objektif ekonomi :
𝜑 = 𝑄𝐶𝐴 𝐹𝐴 + 𝑄𝐶𝐵 𝐹𝐵 + 𝑄𝐶𝐶 𝐹𝑉 − 𝑄𝐶𝐴0 𝐹𝐴𝐹
Dengan ketentuan VB > VC, VA, atau VAF. Saat suhu rendah, B yang terbentuk
sedikit. Saat suhu tinggi, maka B yang bereaksi menjadi C akan terlalu banyak.
Sehingga, temperatur optimumnya dapat dinyatakan dengan T*.
Algoritma penyelesaian optimasi proses dalam reaktor adalah menentukan
tebakan awal temperature reaktor, mengevaluasi konsentrasi masing-masing
komponen, mengevaluasi fungsi objektif ekonomi, dan terakhir memilih nilai suhu
reaktor baru melalui iterasi.
Fungsi objektif (Φ) untuk optimasi biasanya dinyatakan dengan pengurangan
nilai produk, harga umpan, dan harga utilitas. Bahan baku pada steady state dari model
proses digunakan untuk menentukan kondisi proses operasi yang nantinya
menghasilkan nilai laju alir produk, umpan, dan utilitas. Harga dari bahan baku serta
harga jual produk dikombinasikan dengan laju alir untuk mencari nilai Φ. Variabel
optimasi terus diatur hingga nilai Φ maksimum.

Anda mungkin juga menyukai