Karakter
Karakter
1
2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah auditing dalam hal tidak
adanya standar resmi.
3. Menentukan batas dalam hal melakukan “judgment” dalam penyusunan strategi atau
program audit.
4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pelaku audit terhadap pelaksaksanaan auditing.
5. Meningkatkan kualitas audit.
Dari penjelasan ini dapat kita simpulkan bahwa sebagai ilmu maupun sebagai metode,
praktek dan teknik alangkah baiknya jika Auditing memiliki landasan filosofi atau teori yang
jelas sehingga dapat menjawab permasalahan yang muncul serta dapat mengembangkan ilmu
itu selanjutnya.2[4]