Anda di halaman 1dari 10

BAB V

PEMBUATAN DAN PENGENALAN SUATU GAS


SERTA PENGENALAN INDIKATOR ASAM BASA

5.1 Tujuan
1. Mengetahui teknik pembuatan gas dan menganalisisnya.
2. Mengetahui sifat gas yang dihasilkan.
3. Mengetahui cara penggunaan Kertas lakmus untuk mengetahui
senyawa asam atau basa pada larutan.
4. Membedakan larutan asam, basa dan netral.
5. Mengunakan indikator pH dalam menentukan pH pada larutan.
6. Menentukan asam, basa atau netral pada suatu larutan.

5.2 Dasar Teori


Gas adalah suatu fasa benda seperti cairan, gas mempunyai
kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda
dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu volume yang telah
ditentukan, sebaliknya mereka mengembang dan mengisi ruang apapun
dimana mereka berada.
Gas merupakan salah satu wujud atau fasa dari sebuah senyawa
atau unsur. Gas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Menempati ruang.
2. Memiliki ikatan antar molekul yang paling lemah diantara fase padat
dan cair.
3. Memiliki rongga antar molekul yang besar.
4. Menekan kesegala arah dengan besar yang sama.
Gas NH3 (Amoniak) merupakan gas yang memiliki aroma yang
menyengat seperti aroma air seni. Gas ini dapat dibuat dengan
mereaksikan NH4Cl (Amonium klorida) dengan larutan NaOH (Natrium
hidroksida) dan dipanaskan dalam Tabung Reaksi. Adanya gas ini dapat
diketahui dari baunya. Agar dapat mengetahui bau dari gas tersebut, maka
dilakukanlah pembauan aroma. Cara membaui aroma larutan atau gas
yang aman adalah dengan mendekatkan hidung pada mulut Tabung Teaksi
yang berisi larutan atau gas yang akan diidentifikasi namun jangan terlalu

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar I 45


dekat, kemudian mengibaskan tangan mulai dari atas mulut Tabung Reaksi
kearah hidung.
Pembuatan Amoniak merupakan proses yang sangat penting dalam
dunia industri, mengingat kebutuhan amonia sebagai dasar utama dalam
berbagai pembuatan produk, diantaranya:
1. Membuat pupuk, misalnya pupuk urea.
2. Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat
Amonium klorida, dan Amonium nitrat.
3. Dalam pabrik es, digunakan sebagai pendingin refrigerant karena
amonia cair mudah menguap dan mempunyai kalor penguapan yang
cukup besar.
4. Untuk membuat Hidrazin. Hidrazin digunakan sebagai dasar bahan
bakar roket.
Kertas lakmus terdiri dari dua warna, yakni warna merah dan biru.
Kertas lakmus dipakai sebagai indikator apakah senyawa atau zat yang
dianalisis bersifat asam atau basa dengan melihat perubahan warnanya.
Senyawa asam akan dapat menyebabkan perubahan pada Kertas lakmus
biru menjadi merah dan Kertas lakmus merah tidak mengalami perubahan
warna, sedangkan senyawa basa akan dapat menyebabkan perubahan
pada Kertas lakmus merah menjadi biru dan Kertas lakmus biru tidak
mengalami perubahan warna.
pH (Power of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan
untuk menyatakan tingkat keasaman dan kebasaan yang dimiliki oleh suatu
larutan. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap
sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
persetujuan internasional. Suatu larutan yang memiliki pH kurang dari 7
dikategorikan sebagai senyawa asam, sedangkan larutan yang memiliki pH
lebih dari 7 dikategorikan sebagai senyawa basa. Larutan pH sama dengan
7 bersifat netral, contohnya air murni.
Larutan pewarna yang dapat berubah warna pada larutan asam
atau basa disebut indikator asam dan basa. Indikator yang berbeda
memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam atau basa.
Campuran dari beberapa indikator disebut sebagai indikator universal yang
akan memberikan berbagai perubahan warna yang luar biasa. Hal ini pula

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar I 46


yang menunjukan karakteristik dari derajat keasaman dan kebasaan dari
suatu senyawa atau zat kimia.

5.3 Alat dan bahan


5.3.1 Alat
Tabel 5.1
Nama Alat-alat Laboratorium Yang Digunakan Pada Percobaan
Pembuatan dan Pengenalan Suatu Gas Serta Pengenalan
Indikator Asam Basa

No. Gambar Nama Alat

1.

Gambar 5.1 Balp Balp

2.

Gambar 5.2 Pembakar Spiritus Pembakar Spiritus

3.

Gambar 5.3 Penjepit Kayu Penjepit Kayu

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar I 47


4.

Gambar 5.4 Pipet Mohr Pipet Mohr

5.

Gambar 5.5 Tabung Reaksi Tabung Reaksi

5.3.2 Bahan
Tabel 5.2
Nama Bahan Kimia Yang digunakan Dalam Percobaan
Pembuatan dan Pengenalan Suatu Gas Serta Pengenalan
Indikator Asam Basa

No. Gambar Nama Bahan

1.

Gambar 5.6 Indikator pH Indikator pH

2.

Gambar 5.7 Kertas Lakmus Kertas Lakmus

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar I 48


3.

Gambar 5.8 NaOH 0,2 M NaOH 0,2 M (Natrium


(Natrium hidroksida) hidroksida)

4.

Gambar 5.9 NH4Cl 3 M


(Amonium klorida) NH4Cl 3 M (Amonium klorida)

5.4 Prosedur Percobaan


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengambil NH4Cl (Amonium klorida) 0,3 M sebanyak 4 mL dengan
menggukan Pipet Mohr dan Balp kemudian memasukkannya kedalam
Tabung Reaksi.
3. Mengambil NaOH (Natrium hidroksida) 0,2 M sebanyak 4 mL dengan
menggunakan Pipet Mohr dan Balp serta mencampurkannya kedalam
Tabung Reaksi yang telah berisi NH4Cl (Amonium klorida) 0,3 M
kemudian menjepit dengan Penjepit Kayu.
4. Menyalakan Pembakar Spiritus.
5. Memanaskan Tabung Reaksi diatas Pembakar Spiritus sambil
menggoyangkannya dengan mengarahkan mulut Tabung Reaksi
kearah tembok, hentikan saat larutan sudah mendidih.
6. Membaui asap yang keluar dari Tabung Reaksi dengan cara
mengibaskan asap tersebut kearah hidung kita.
7. Memasukan Indikator pH kedalam Tabung Reaksi, kemudian
mencocokkan dengan trayek pH serta mencatat pHnya.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar I 49


8. Memasukan Kertas Lakmus merah dan Lakmus biru kemudian
mengamati perubahan warna.
9. Mencatat data-data hasil percobaan.
10. Merapihkan alat dan bahan yang telah digunakan.

5.5 Hasil Pengamatan


Tabel 5.3
Data Percobaan Suatu Gas dan Kertas lakmus

Larutan Volume Persamaan Reaksi

NH4Cl
4 mL
0,2 M
NH4Cl(l) + NaOH(l) → NH3(g) + NaCl(l) + H2O(aq)
NaOH
4 mL
0,2 M

Gas Sifat Gas

 Bau gas : Pesing


NH3(g)  pH : 10
(Gas  Lakmus merah : Biru
Amoniak)  Lakmus biru : Biru
 Gas bersifat : Basa

5.6 Analisa Percobaan


Pada percobaan praktikum keempat ini tentang Pembuatan dan
Pengenalan Suatu Gas serta Pengenalan Indikator Asam Basa. Praktikan
bertujuan untuk mengetahui teknik pembuatan gas dan menganalisisnya.
Dan dalam praktikum ini dikenalkan Kertas lakmus dan Indikator pH, yang
berguna untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam larutan. Dalam
percobaan ini tidak ada pengaplikasian rumus, tetapi kita hanya mengamati
dan menganalisa perubahan dari Kertas lakmus yang digunakan untuk
mengidentifikasi larutan. Percobaan ini dilandasi teori dari pengertian gas
yaitu suatu fasa benda seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk
mengalir dan dapat berubah bentuk. Dan percobaan ini juga mengenali kita
tentang Kertas lakmus terdiri dari dua warna, yakni warna merah dan biru.
Kertas lakmus dipakai sebagai indikator apakah senyawa atau zat yang
dianalisis bersifat asam atau basa dengan melihat perubahan warnanya.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar I 50


Dan kita juga mempelajari tentang Ph, Ph (Power of Hydrogen) yaitu derajat
keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman dan
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Percobaan ini juga menggunakan
alat dan bahan laboratorium. Alat yang digunakan yaitu Balp, Pembakar
Spiritus, Penjepit Kayu, Pipet Mohr, Tabung Reaksi,. Dan bahan yang
digunakan diantaranya Indikator pH, Kertas lakmus, NaOH (Natrium
hidroksida) 0,2 M, NH4Cl (Amonium klorida) 0,2 M. Untuk melakukan
percobaan ini kita harus mengetahui prosedur percobaan terlebih dahulu.
Yang pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan, mengambil larutan NH4Cl
(Amonium klorida) 0,2 M sebanyak 4 mL kedalam Tabung Reaksi dengan
menggunakan Pipet Mohr dan Balp, mengambil 4 mL larutan NaOH
(Natrium hidroksida) 0,2 M kedalam Tabung Reaksi yang berisi NH4Cl
(Amonium klorida) 0,2 M, memegang Tabung Reaksi dengan Penjepit Kayu
lalu dipanaskan sambil digoyangkan tabung tersebut, mulut tabung harus
dicondongkan, mulut tabung tidak boleh diarahkan pada diri sendiri atau
kepala orang lain, menjaga tabung agar zat didalamnya tidak keluar dari
mulut tabung, caranya dengan memangkat tabung dari atas apabila zat
dalam tabung sudah mulai naik atau hampir keluar, melakukan cara
membau dengan aman, mengukur pH larutan dengan Indikator pH,
mencatat bau gas yang terjadi dan menganalisis gas tersebut dengan
menggunakan Indikator pH dan Kertas lakmus, menguji Kertas lakmus,
mencatat data percobaan ke dalam table hasil pengamatan, menulis
persamaan reaksi yang terjadi pada pembentukan gas amoniak,
merapihkan alat-alat dan bahan.
Setelah melakukan percobaan ini dapat diketahui bahwa reaksi
antara NH4Cl (Amonium klorida) 0,2 M dan NaOH (Natrium hidroksida) 0,2
M dapat menghasilkan NH3 (Amoniak) pada saat dipanaskan, hal ini dapat
diketahui dari baunya yang menyengat. Langkah pertama yang dilakukan
pada percobaan ini adalah menyiapkan alat-alat dan bahan. Mengambil lalu
memasukkan 4 mL NH4Cl (Amonium klorida) 0,4 M ke dalam Tabung
Reaksi. Menambahkan 4 mL NaOH (Natrium hidroksida) 0,4 M kedalam
Tabung Reaksi. Memanaskan Tabung Reaksi dengan Pembakar Spiritus.
Membaui larutan tersebut dengan mendekatkan hidung pada mulut Tabung

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar I 51


Reaksi kemudian mengibaskan dengan tangan. Kemudian, mengamati
perubahan yang terjadi pada Kertas lakmus.
Pada Kertas lakmus, lakmus biru tidak terjadi perubahan warna
pada saat pecobaan berlangsung, namun lakmus merah mengalami
perubahan warna menjadi biru. Hasil pengukuran skala pH yang didapat,
yakni 10 (lebih dari 7). Sifat dari gas yang diperoleh adalah basa karena pH
menunjukkan lebih dari 7.
Dari hasil percobaan, larutan NH4Cl (Amonium klorida) 0,2 M dapat
direaksikan dengan larutan NaOH (Natrium hidroksida) 0,2 M menghasilkan
senyawa NH3 (Amoniak) dalam bentuk fase gas yang dapat diketahui dari
metode membaui gas tersebut. Reaksi antara NH4Cl (Amonium klorida) 0,2
M dan NaOH (Natrium hidroksida) 0,2 M dapat tergambarkan pada
persamaan reaksi berikut :

NH4Cl(l) + NaOH(l)  NH3(g) + NaCl(l) + H2O(aq)

(Amonium Klorida) (Amonium Hidroksida) (Amoniak) (Natrium Klorida) (Air)


Amonium klorida yang berfasa liquid direaksikan dengan Amonium
Hidroksida yang berfasa liquid menghasikan Amoniak yang berfasa gas dan
garam atau Natrium Klorida berfasa liquid dan air yang berfasa aquos.
Dari perubahan warna yang ditunjukan oleh Kertas lakmus dan
Indikator pH, dapat diketahui bahwa sifat gas NH3 (Amoniak) tersebut
bersifat basa.
Dalam percobaan ini kita bisa tahu bahwa apabila larutan yang
memiliki pH kurang dari 7 maka larutan itu bersifat asam, maka pada Kertas
lakmus biru terjadi perubahan warna menjadi merah. Dan apabila larutan
memiliki pH lebih dari 7 maka larutan itu bersifat basa, maka pada Kertas
lakmus merah terjadi perubahan warna menjadi biru. Dan dengan
mengetahui berapa kadar pH nya suatu larutan bisa didapat dengan
menggunakan Indikator pH.

5.7 Analisa Kesalahan


Pada percobaan Pembuatan dan Pengenalan suatu Gas serta
pengenalan Indikator Asam Basa terdapat beberapa kesalahan:
 Membaca Indikator pH kurang cepat, sehingga Indikator pH cepat
kering.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar I 52


 Memanaskan larutan kurang sempurna.
 Melakukan praktikum dengan terburu-buru.

5.8 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan Pembuatan dan Pengenalan suatu Gas
serta pengenalan Indikator Asam Basa dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Gas adalah suatu fase benda seperti cairan, gas mempunyai
kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun
berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu volume
yang telah ditentukan, sebaliknya mereka mengembang dan mengisi
ruang apapun dimana mereka berada.
2. pH (Power of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan
untuk menyatakan tingkat keasaman dan kebasaan yang dimiliki oleh
suatu larutan.
3. Dengan menentukan larutan memiliki senyawa asam atau basa dapat
digunakan Kertas Lakmus untuk mengetahui senyawa apa yang dimiliki
oleh larutan.
4. Dan untuk mengetahui kadar pH larutan dapat menggunakan indikator
pH untuk menentukan seberapa besar pH yang terkandung dalam
larutan.
5. Hasil dari percobaan reaksi antara 4 mL NH4Cl (Amonium klorida)dan 4
mL NaOH (Natrium hidroksida) adalah NH3 (Amoniak) yang ditandai
dengan baunya yang menyengat.
6. Bau gas yang dihasilkan pesing.
7. Sifat dari gas amoniak adalah basa, hal ini ditunjukkan dengan
perubahan warna yang terjadi pada Kertas Lakmus merah yang
berubah menjadi warna biru, sedangkan Lakmus biru tidak mengalami
perubahan warna.
8. Skala pH yang diperoleh dari pengukuran pH adalah 10 yang berarti
bersifat basa lemah.
9. pH adalah suatu parameter untuk menyatakan tingkat keasaman
larutan.
10. Persamaan reaksi yang terjadi antara amonium klorida dan natrium
hidroksida :

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar I 53


NH4Cl(l) + NaOH(l)  NH3(g) + NaCl(l) + H2O(aq)
(Amonium Klorida) (Amonium Hidroksida) (Amoniak) (Natrium Klorida) (Air)
11. Amonium klorida yang berfasa liquid direaksikan dengan Amonium
Hidroksida yang berfasa liquid menghasikan Amoniak yang berfasa gas
dan garam atau Natrium Klorida berfasa liquid dan air yang berfasa
aquos

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar I 54

Anda mungkin juga menyukai