terjadinya kanker. Beberapa peneliti memperkirakan 99,99% karsinogen yang kita cerna adalah
alamiah.
Kanker mungkin telah terkenal sebagai penyebab kematian kelas wahid pada manusia sehingga
banyak orang yang merasa takut apabila mendengar kata kanker. Sampai sekarangpun para
peneliti masih terus mengkaji sumber daya alam untuk didayagunakan sebagai obat anti kanker
baik sebagai multidrug resistance (MDR) modulator ataupun zat anti karsigonik lainnya. Tetapi
perlu diketahui bahwa kanker tidak hanya disebabkan oleh asap rokok saja.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 80-90% penyakit kanker disebabkan
oleh faktor lingkungan, 10-20% karena faktor genetik dan mungkin virus. Yang termasuk faktor
lingkungan adalah asap rokok 40%, konsumsi makanan 25-30%, dan udara di sekitar tempat
tinggal 10%. Sedangkan berdasarkan data yang disiarkan beberapa media massa, dapat
disimpulkan bahwa “apapun” dapat menyebabkan kanker. Di antaranya adalah bahan kimia,
tetapi hanya ± 30 senyawa yang diidentifikasi sebagai karsinogen (zat penyebab kanker)
manusia. Sekitar 300 senyawa lainnya menyebabkan kanker pada binatang secara
laboratorium.
Karsinogen Alamiah
Tidak semua karsinogen berupa bahan kimia sintetik. Safrole dalam sassafras dan aflatoksin
diproduksi oleh jamur pada makanan, merupakan senyawa alam. Beberapa peneliti
memperkirakan 99,99% karsinogen yang kita cerna adalah alamiah. Tumbuh-tumbuhan
memproduksi senyawa tertentu untuk melindungi mereka terhadap jamur, serangga, dan
binatang termasuk manusia. Beberapa senyawa yang diproduksi ini adalah karsinogen yang
ditemukan pada jamur, basil, seledri, kurma, bumbu, lada, adas, parsnips, dan minyak sitrus.
Karsinogen juga dihasilkan selama pemasakan dan sebagai produk dari metabolisme normal.
Jenis Karsinogen
Senyawa kimia karsinogen bervariasi, yang akan diuraikan di sini hanya beberapa karsinogen
utama. Beberapa karsinogen yang sangat berbahaya adalah hidrokarbon aromatik, yang paling
dikenal adalah 3,4-benzpirena. Hidrokarbon karsinogenik terbentuk selama pembakaran tidak
sempurna dari hampir setiap senyawa organik. Mereka ditemukan dalam batubara, asap rokok,
pembakaran kendaraan bermotor, kopi, gula gosong dan sebagainya. Tidak semua hidrokarbon
aromatik polisiklik merupakan karsinogen. Terdapat korelasi yang erat kekarsinogenan dengan
ukuran dan bentuk tertentu dari molekul. Nampaknya sifat karsinogen tidak hanya disebabkan
oleh hidrokarbon semata tetapi dapat terbentuk karena produk oksidanya dalam hati.
Jenis karsinogen yang lain adalah amina aromatik. Dua di antaranya adalah b-naftilamina dan
benzidina. Kedua senyawa ini pernah digunakan di industri zat warna. Senyawa ini bertanggung
jawab untuk kanker kandung kemih pada pekerja yang kontak lama dengan senyawa tersebut.
2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena
ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil
pembakaran
arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya
obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan
sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi
timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun
setelah makan sate.
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan
menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses
reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat
keracunan yang fatal dalam hitungan jam.
4. MI INSTAN
Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai
A. Kertas.
B. Styrofoam
Sumber :
chem-is-try.org
Zat karsinogen di sekitar kita oleh alfin tamba
0 comments:
Post a Comment