Anda di halaman 1dari 2

Toksoplasma gondii

Sejarah

Toxoplasma gondii pada tahun 1908 pertamakali ditemukan pada binatang mengerat , yaitu
ctenodactylus , disuatu laboratorium di Tunisia, dan pada seekor kelinci di suatu laboratorium di Brazil.

Pengetian

Toksoplasma gondii merupakan hewan Bersel satu yang disebut protozoa. Protozoa ini
merupakan parasit bagi tubuh hewan dan manusia. Toxoplasmosis dikategorikan sebagai penyakit
zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan kepada manusia.

Hospes

Hospes T. gondii adalah hewan seperti kucing dan sejenisnya . kemudian hospes prantaranya
adalah manusia.

Penyakit

Penyakit yang disebabkan oleh T. gondii adalah penyakit yang ditularkan dari kucing ke manusia
berupa infeksi yang disebut toxoplasmosis. Infeksi yang disebabkan oleh T. gondii tersebar di seluruh
dunia, pada hewan berdarah panas dan pada mamalia lainnya termasuk manusia sebagai hospes
perantara, kucing dan berbagai jenis felidae sebagai hospes definitive ( WHO, 1979 ).

Manusia dapat terkena infeksi parasit ini dengan cara didapat maupun diperoleh semenjak
didalam kandungan . diperkirakan sepetiga penduduk dunia yang mengalami infeksi ini. Sebagai parasit,
T. gondii ditemukan dalam segala macam sel jaringan tubuh kecuali sel darah merah. Tetapi parasit ini
ditemkan didalam sel retikulo endothelial dan system syaraf pusat.

Morfologi dan klasifikasi

Toksoplasma gondii merupakan protozoa obligat intraselular tedapat dalam tiga bentuk, yaitu
takizoit ( proliferative ), kista ( berisi bradizoid ) dan ookista ( berisi sporozoit ).

Bentuk takizoit menyerupai bulan sabit dengan ujung yang runcing dan ujug yang lain agak
membulat.ukiran panjang 4-8 mikron, lebar 2-4 mikron dan mempunyai selaput sel, satu initi yang
terletak di bulan sabit dan beberapa organel lain seperti mitokondria dan badan golgi. Tidak mempunyai
kinetoplas dan sentrososm serta tidak berpigmen. Bentuk ini terdapat didalam tubuh hospes prantara
mamalia seperti burung , binatang lainnya seperti kucing dan manusia sebagai hospes definitif.

Kista dibentuk didalam sel hospes bila takizoit yang membelah telah membentuk dinding.
Ukran kista berbeda beda ada yang kecil hanya berisi bradizoit, kista didalam hospe dapat dtemukan
seumur hidup terutama di otak, otot jantung dan otot bergaris.
Daur hidup

Kucing dan hewan lainnya merupakan hospes definitive bagi T.gondii. di dalam usus kecil kucing
sporozoit menembus sel epitel dan tumbuh menjadi trofozoit. Inti trofozoit membelah menjadi banyak
sehingga terbenuk skizon. Skizon matang dan pecah menghasilkan banyak merozoit. Daur aseksual ini
dilanjutkan dengan daur seksual. Merozit masuk kedalam sel epitel dan membentuk makrogametosit
dan mikrogametosit yang menjadi makrogamet dan mikrogamet ( gametogoni). Setelah menjadi
pembuahan terbentuk ookista, yang akan dikeluarkan bersama tinja kucing. Diluar tubuh kucing,
ookista tersebut akan berkembang membentuk dua sporokista yang masing masing berisi empat
sporozoit. Bila ookista tertelan oleh mamalia seperti domba, sapid an babi kucing dan tikus , burung
maka di dalam tubuh hospes ini akan terjadi daur aseksual yang menghasilkan takizoit.

Cara infeksi dan gejala klinis

Manusia dapat terinfeksi oleh T. gondii dengan berbagai cara yaitu makan daging mentah atau
kurang masak yang mengandung kista T. gondii , ternakan atau tertelan bentuk ookista dari tinja kucing ,
misalnya bersama buah-buahan dan sayuran yang terkontaminasi.

Setelah terjadi infeksi T. gondii ke dalam tubuh akan terjadi proses yang terdiri dar tiga tahap
yaitu parasitemia, pembentukan antibody, dan rase kronik.

Diagnosis

Diagnosis toksoplasmosis akut dapat dipastikan apabila ditemuka takizoit dalam biopsi otak atau
sumsum tulang.

Isolasi parasit dapat dilakukan dengan inokulasi pada mencit, tetapi hal ini memerlukan waktu
lama. Iso;asi cairan dan badan menunjukan adalah infeksi akut.

Tes serologi dapat menunjang diagnosis toksoplasmosis. Tes yang dapat dipakai adalah tes
warna Sabin Feldinan dan tes IAH.

Pengobatan

Obat yang dipakai sampai saat ini hanya membunuh bentuk takizoit T. gondii dan tidk
membasmi bentuk kistanya, sehingga hanya dapat mencegah dan tidak bisa menghilangkan infeksi
menahun. Obat yang bisa digunakan adalah pirimetamin yang diberikan dengan dosis 50 mgr sampai 75
mgr. obat ini bekerja secara sinergistik .

Sulfonamide . kemudian spiramisin merupakan antibiotik makroide, yang tidak menembus


plasenta, tetapi ditemukan dengan konsentrasi tinggi di plasenta. Klaritromisin , azitromisin, klindamisin

Anda mungkin juga menyukai