PENDAHULUAN
Nutrisi bagi bayi dan anak adalah pondasi bagi pertumbuhan badan
optimal. Sudah menjadi pendapat umum bahwa kondisi gizi yang optimal
dari anak-anak sekarang, terutama pada masa bayi adalah sesuatu hal yang
mutlak demi kesehatan dan pertumbuhan yang baik pada masa mendatang.
Salah satu nutrisi yang terbaik bagi bayi baru lahir adalah kolostrum. Setiap
ibu menghasilkan air susu yang biasa kita sebut dengan ASI, sebagai
pertengahan tahun, dan dinyatakan dalam per 100 penduduk. Kegunaan dari
tertentu yang ditemukan di satu wilayah tertentu pada kurun waktu 1 tahun
dengan jumlah kasus penyakit bayi tertentu yang ditemukan disuatu wilayah
pada kurun waktu yang sama dikalikan seratus persen. (Ditjen P2P,
1
2
Penyebab angka kesakitan dan kematian anak terbanyak saat ini masih
diakibatkan oleh pneumonia (ISPA) dan diare. Untuk itu petugas kesehatan,
pelayanan dan perhatian yang optimal terhadap kesehatn bayi dan balita.
pilek dan kesukaran bernafas. Episode atau serangan batuk pada anak,
khususnya balita adalah 6-8 kali pertahun. (Ditjen P2P, Kemenkes RI, 2017)
balita adalah 24.908 (59,41 %),. Angka kematian pneumonia pada balita
Indonesia adalah 6 per 1000 balita. Ini berarti dari setiap 1000 balita setiap
12.500 perbulan, 416 perhari, 17 orang perjam atau 1 orang balita tiap
menit. Usia yang rawan adalah usia bayi (dibawah 1 tahun), karena sekitar
bayi adalah 29,5%. Artinya dari setiap 100 orang bayi yang meninggal,
bayi adalah ISPA. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama di
pernafasan. Insiden penyakit diare (50,8 %), yang berkisar antara 200-374
ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan (Depkes RI, 2014). Pemerintah
2014).
berwarna kuning atau dapat pula jernih yang mengandung sel hidup yang
dan lemak sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari
2009).
lebih rendah dari angka cakupan praktik inisiasi menyusu dini di dunia yaitu
sebesar 42%, sedangkan di Indonesia hanya 39%. Angka ini masih sangat
(UNICEF, 2008). Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007 melaporkan
bahwa 95% anak di bawah umur 5 tahun di Indonesia telah mendapat ASI,
namun hanya 44% yang mendapat ASI kolostrum dalam satu jam pertama
setelah lahir dan hanya 65% yang mendapat ASI kolostrum dalam hari
yang sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang
baik. Begitu besar manfaat yang terkandung dalam kolostrum sehinga perlu
5
masa 1 mendatang. Kolostrum yang mampu memberi nilai gizi yang sesuai
diperlukan alat- alat khusus dan biaya yang mahal, yang diperlukan hanya
diantaranya takut bayi kedinginan, setelah melahirkan ibu terlalu lelah untuk
tidak memadai, serta kolostrum tidak baik bahkan berbahaya bagi bayi. Hal
di atas tidak akan terjadi bila seorang ibu post partum mempunyai
motivasi dalam dirinya secara suka rela dan penuh rasa percaya diri mampu
Keluarga yang selalu memberi pujian, semangat dan dorongan agar ibu bisa
percaya diri untuk menyusui, sehingga hal ini akan menumbuhkan sikap
yang positif bagi ibu untuk melaksanakan tugas barunya dalam memberikan
nifas dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari faktor ibu sendiri maupun
faktor dari luar. Faktor ibu seperti tingkat pengetahuan, kondisi kesehatan,
sikap, paritas, dan persepsi ibu, sedangkan faktor dari luar berupa dukungan
tentang pentingnya pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Hal tersebut
47,9%, angka tersebut jauh dibawah angka nasional cakupan yaitu 54,3 %.
ada di provinsi Banten yang cakupan sedikit lebih tinggi yaitu 55% pada
tahun pada tahun 2010. Namun cakupan tersebut kembali turun menjadi
44,38% pada tahun 2011. Meskipun lebih tinggi namun tidak semua
Hal ini dapat dilihat dari cakupan Inisiasi Menyusu Dini Puskesmas
2013).
bahwa diketahui ibu yang tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru
lahir paling banyak dilakukan oleh ibu dengan tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 25 orang (62,5%), dan paling sedikit oleh ibu dengan tingkat
wawancara pada ibu bersalin di bulan Agustus dari 20 ibu bersalin yang
dengan hal ini, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang
8
2017.
masyarakat terutama kaum ibu mengenai kolostrum, sehingga ibu mau dan
untuk memberdayakan diri dan melatih diri mengenai cara dan pola pikir
kolostrum.
pemberian kolostrum.