TINJAUAN PUSTAKA
Tenaga kerja berasal dari dua suku kata yakni tenaga dan kerja. Tenaga
tempat pada suatu masa. Sedangkan kerja diartikan sebagai banyaknya tenaga
yang harus dikeluarkan dalam kurun waktu tertentu untuk dapat menghasilkan
sesuatu. Dengan demikian tenaga kerja dapat diartikan sebagai sebagian dari
jasa. Dengan kata lain, tenaga kerja adalah bagian penduduk yang dapat
menghasilkan barang dan jasa bila ada permintaan akan barang dan jasa
yang bersedia sanggup bekerja, dimana tenaga kerja ini meliputi semua orang
yang bekerja baik untuk diri sendiri ataupun untuk anggota keluarganya yang
tidak menerima imbalan dalam bentuk upah atau semua orang yang
sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam arti mereka yang
9
2.1.2 Tenaga kerja indonesia (TKI)
Tenaga Kerja Indonesia atau disebut dengan TKI adalah setiap warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam
Sedangkan Calon Tenaga Kerja Indonesia atau disebut dengan calon TKI
adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari
kerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar di instansi Pemerintah
tahun 2004).
TKI dan/atau calon TKI adalah warga negara Indonesia (WNI) baik
laki-laki maupun perempuan yang telah dan/atau akan bekerja di luar negeri
penempatan TKI.
yang permanent atau semi permanent dan tidak ada batasan mengenai jarak yang
ditempuh, apakah perubahan tempat tinggal itu dilakukan secara sukarela atau
terpaksa, dan apakah perubahan tempat tinggal itu antar Negara atau masih dalam
suatu Negara.
10
Shryock and Siegel Migrasi (1971) adalah suatu bentuk mobilitas geografi
tinggal yang melampaui batas-batas wilayah yang telah ditetapkan selama satu
atau dua tahun dari satu wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk menetap di
daerah tujuan.
batas propinsi, dengan batasan waktu telah tinggal di tempat tujuan selama enam
menjadi dua yaitu migrasi internal dan migrasi internasional. Migrasi internal
lingkupnya masih berada di dalam negeri. Istilah migrasi masuk dan migrasi
masuk dan keluar dari daerah asal ke daerah tujuan yang masih berada dalam
satu negara. Sementara, migrasi internasional lebih mengacu pada migrasi lintas
batas negara. (Pressat, 1985 dalam Raharto, 1997). Dapat pula dikatakan
11
migrasi internasional adalah migrasi yang melewati batas politik antar negara.
Batas politik ini sangat dinamis tergantung kepada konstelasi politik global
yang ada.
sosial politik negara asal, lebih dapat mengubah taraf hidup pelakunya secara
yaitu:
1. Migran tetap (penetap) : termasuk para pekerja pendatang, dan keluarga yang
kemudian menyusulnya.
yang tinggal di negara penerima untuk jangka waktu tertentu, biasanya dua
tahun.
sebagai tenaga ahli, staf, atau karyawan dari organisasi internasional atau
perusahan multi-internasional.
12
4. Migran ilegal (klandestin) : yakni mereka yang masuk dan tinggal di
negara penerima tanpa didukung dokumen serta ijin dari pihak yang
berwenang.
mengajukan ijin tinggal atas dasar takut hukuman karena suku, agama,
murni.
1. Makin berkurangnya sumber daya alam yang tersedia di daerah asal yang
tersebut.
13
5. Alasan pekerjaan dan perkawinan, di mana dirasakan sulit mengubah
lainnya.
melakukan migrasi adalah faktor penarik yang terdiri dari lima faktor, yaitu
berlindung.
14
2.1.6 Teori migrasi internasional
mengenai teori migrasi misalnya : model klasik dan keynesian model neoklasik
yang terdiri dari model “output employment macro model” dan “model price
insentive micro model”, model terakhir adalah model “two sector labor
pendekatan push pull factornya atau dikenal dengan daya tarik dan daya
15
2.1.6.3 Teori Migrasi Todaro
16
keluarganya.
ke luar negeri.
asalnya.
yang hidup di suatu rumah tangga, dan atau individu yang tidak tinggal
dalam satu rumah namun masih menjadi tanggungan dari rumah tangga.
17
Status dalam perkawinan juga merupakan faktor yang mempengaruhi
migrasi. Ada yang berpendapat bahwa tenaga kerja yang telah berstatus
pula yang berpendapat bahwa tenaga kerja yang berstatus belum menikah
Ada yang berpendapat bahwa tenaga kerja yang berjenis kelamin laki-
laki lebih cenderung untuk melakukan migrasi ke tempat lain. Ada pula
serupa dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Oleh
18
Tabel 2.1
digunakan analisis
untuk mengetahui
mempengaruhi
pendapatan perantau.
19
Perempuan keputusan migrasi
35 tahun dan
berpendidikan relatif
rendah. Pengambilan
keputusan cenderung
dipengaruhi oleh
kedua keputusan
berpendidikan lebih
tinggi dibandingkan
20
dengan kepala rumah
tangga laki-laki.
wanita.
21
Nining 2011 “Analisis Faktor- a. Secara bersama
Mempengaruhi tanggungan
signifikan
terhadap lamanya
Tenaga Kerja
Wanita Indonesia
bekerja di luar
Kabupaten Kediri.
b. Secara parsial
jumlah
tanggungan
keluarga, tingkat
pendidikan dan
pendapatan
keluarga
berrpengaruh
22
signifikan terhadap
lamanya Tenaga
Kerja Wanita
Indonesia bekerja
di luar negeri
dengan pengaruh
paling besar
ditunjukkan oleh
jumlah tanggungan
keluarga (XI)
dengan angka
koefisien regresi
sebesar 0,513,
tingkat pendidikan
(X2) mempunyai
pengaruh negatif
terhadap lamanya
Tenaga Kerja
Wanita Indonesia.
bekerja di luar
negeri yaitu
dengan angka
koefisien regresi
23
sebesar -0,233
sedangkan variabel
bebas pendapatan
keluarga (X3)
juga mempunyai
pengaruh negatif
terhadap variabel
terikatnya yaitu
dengan angka
koefisien regresi
sebesar -0,198.
24
Gambar 2.1
Status Perkawinan
(TKI) khususnya para TKI yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, diantaranya :
25
2.4 Hipotesis
2.4.2 Lama migran bermigrasi ke luar negeri memiliki pengaruh yang positif
ke luar negeri.
2.4.4 Usia migran memiliki pengaruh yang negatif terhadap keputusan TKI di
Kabupaten Ponorogo.
2.4.5 Beban tanggungan di daerah asal memiliki pengaruh yang negatif terhadap
26
beban tanggungan di daerah asal, status perkawinan, jenis kelamin
di Kabupaten Ponorogo.
27