Anda di halaman 1dari 6

Persalinan normal

FIsiologi Persalinan Normal

Kehamilan normal ditandai dengan kontraksi otot polos miometrium yang relatif
tenang sehingga memungkinkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauterin sampai masa kehamilan aterm. Menjelang persalinan, otot polos
miometrium akan berkontraksi secara teratur dan terkoordinasi dengan diselingi
periode relaksasi.
Sampai saat ini , fisiologi kehamilan yang menginisiasi partus belum diketahui
secara pasti. Namun , sampai sekarang pendapat umum yang dapat ditermia bahwa
keerhasilan kehamilan bergantung pada kadar progesteron . Ketika kadar progesteron
rendah dan kadar esterogen meningkat akan memicu pelepasan oksitosin yang lebih
banyak sehingga kontraksi uterus akan semakin kuat dan dapat menginisiasi
persalinan.

Fase-fase persalinan normal


Awal persalinan akan ditandai dengan adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan penipisan, dilatasi serviks,dan mendorong janin keluar melewati jalan
lahir. Ada 3 kala dalam persalinan,yaitu :

A. kala 1 Persalinan (Stadium pendataran dan dilatasi serviks)


Kala 1 persalinan dimulai ketika kontraksi uterus dengan frekuensi,intensitas,dan
durasi yang cukup menghasilkan pendataran dan dilatasi serviks yang progresif . Kala
1 persalinan diakhiri dengan pembukaan serviks yang sudah lengkap (10cm) sehingga
memungkinkan kepala bayi untuk lewat.

Diferensisasi Aktivitas Uterus


Selama masa persalinan , uterus berubah bentuk menjadi dua segmen yang
berbeda . Segmen atas akan kontraksi secara aktif dan menjadi lebih tebal ketika
persalinan berlangsung sedangkan bagian bawah akan lebih aktif berdilatasi dan
menjadi lebih tipis sebagai jalan untuk janin lahir. Miometrium segmen atas setelah
kontraksi selesai tidak langsung kembali ke panjang aslinya, tetapi akan menjadi
relatif menetap pada ukurang yang sedikit lebih pendek. Namun tegangannya masih
sama seperti sebelum kontraksi berlangsung sehingga memepertahankan otot uterus
teteap menempel erat ada isi uterus dan mengencangkan kembali bagian yang kendur
setelah ekspulsi janin.Sebagai kosekuensi retraksi , setiapkontraksi berikutnya mulai
ditempat yang ditingglkan oleh kontraksi sebelumnya sehingga bagian atas segmen
uterus akan semakin lebih sedikit lebih kecil pada setiap kontraksi berikutnya .
Perubahan bentuk uterus
Setiap kontraksi menghasilkan pemanjangan uterus berbentuk ovoid, dengan
perubahan ini ada beberapa efek yang penting pada proses persalinan .
1. Pengurangan diameter horisontal menimbulkan pelurusan kolumna vertebralis janin
2. Serabut longitudinal ditarik tegang dan menarik segmen bawah uterus sehingga
menjadi faktor penting untuk ilatasi serviks

Pendataran serviks
Pendataran serviks adalah pemendekkan saluran serviks dari panjang sekitar 2 cm
menjadi hanya berupa muara melingkar dengan yang sangat tipis . Serabut otot
setinggi os serviks internum ditarik ke atas dari segmen bawah uterus . Pendataran
menyebabkan ekspulsi sumbat mukus ketika serviks memendek
Dilatasi serviks
Segmen bawah uterus dan serviks merupakan daerah yang resistensinya lebih kecil.
Oleh karena itu, selama terjadi kontraksi , struktur ini akan mengalami peregangan
yang dalam proses serviknya mengalami tarikn sentrifugal. Ketika kontraksi uterus
menimbulkan tekanan pada selaut ketuban, tekanan hidrostatik kantong amnion akan
melebarkan saluran serviks . Saat terjadi ketuan pecah, teknan pada bagian terbawah
janin terhadap serviks akan tetap sama

Ada 2 fase dalam dilatasi serviks :


1. Fase laten
2. Fase aktif
a) Fase akselerasi
b) Fase lereng maksimum
c) Fase deselerasi
B. Kala 2 Persalinan (Stadium ekspulsi janin)
Kala 2 persalinan dimulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap dan berakhir
ketika janin sudah lahir.

Ada 3 faktor yang penting saat persalinan normal :


1. Kekuatan mengejan dan his pada ibu
His adalah suatu kontraksi yang ada pada ibu yang menyebabkan janin terdorong
ke bawah. Bila His cukup kuat , kepala janin akan turun dan mulai masuk ke dalam
rongga panggul . Masuknya kepala janin dapat dalam keadaan sinklitisimus,
asinklitimus anterior dan ansiklitismus posterior

Akibat kombinasi elastis diafragma pelvis dan tekanan intrauterin yang


disebabkan oleh his yang berulang-ulang, kepala mengadakan putaran putaran paksi
dalam

Dengan kekuatan His yang diiringi kekuatan mengejan ibu , berturut-turut tampak
bregma,dahi,muka,dagu dan sesudah kepala lahir , kepala segera mengadakan rotasi
yang disebut putaran paksi luar (gerakan kembali ke posisi sebelum putaran paksi
dalam terjadi) untuk menyesuaikan kedudukan kepala dan punggung anak.
Bahu akan melintasi atas panggul dalam keadaan miring dan bahu akan
menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya , saat kepala telah di
lahirkan bahu depan dilahirkan terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan bahu belakang

2. Keadaan jalan lahir


3. Janin

His

C. Kala 3 persalinan(Stadium pemisahan dan ekspulsi plasenta)


Kala 3 persalinan dimulai segera setelah bayi lahir dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban janin.Saat segera bayi dilahirkan, his punya amplitudo
yang kira-kira sama tingginya namun frekuensinya berkurng. Akibat his , uterus akan
mengecil sehingga perlekatan plasenta dengan dinding uterus akan terlepas. Pelepasan
ini akan dimulai dari
1. Tengah (sentral menurut Schultze)
2. Pinggir (marginal Mathew-Duncan)
3. Kombinasi 1 dan 2

Anda mungkin juga menyukai