Anda di halaman 1dari 5

1.

Epidemiologi DBD di dunia, Asia Tenggara, Asia, Indonesia dan Kalimantan


Barat.
World Health Organization (WHO) mengestimasi 50 juta orang di dunia,
terinfeksi DBD setiap tahunnya. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia
menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya.
Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, WHO mencatat
Negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.1
Deman berdarah dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya
mobilitas dan kepadatan penduduk, jumlah penderita dan luas daerah
penyebarannya semakin bertambah. Di Indonesia, demam berdarah pertama kali
ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi
dan 24 orang diantaranya meninggal dunia, dengan Angka Kematian (AK)
mencapai 41,3%. Sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia.2
Pada tahun 2015, tercatat sebanyak 126,675 penderita DBD di 34 provinsi di
Indonesia, dan1.229 orang diantaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut lebih
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebanyak 100.347 penderita DBD
dan sebanyak 907 penderita meninggal dunia pada tahun 2014. Hal ini disebabkan
oleh perubahan iklim dan rendahnya kesadaran menjaga kebersihan lingkungan.2
Tahun 2016 terdapat jumlah kasus DBD sebanyak 204.171 kasus dengan
jumlah kematian sebanyak 1.598 orang. Jumlah kasus DBD tahun 2016 meningkat
dibandingkan jumlah kasus tahun 2015 (129.650 kasus). Jumlah kematian akibat
DBD tahun 2016 juga meningkat dari tahun 2015 (1.071 kematian). IR atau angka
kesakitan DBD tahun 2016 juga meningkat dari tahun 2015, yaitu 50,75 menjadi
78,85 per 100.000 penduduk. Namun, Case Fatality Rate (CFR) mengalami
penurunan dari 0,83% pada tahun 2015 menjadi 0,78% pada tahun 2016. Berikut
tren angka kesakitan DBD selama kurun waktu 2010-2016.2
ANGKA KESAKITAN DEMAM BERDARAH DENGUE
PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2010-2016

Sumber : Kemenkes RI, 2017

Angka kesakitan DBD menurut provinsi tahun 2016 terdapat 10 provinsi


dengan angka kesakitan kurang dari 49 per 100.000 penduduk. Provinsi dengan
angka kesakitan DBD tertinggi yaitu Bali sebesar 515,90 per 100.000 penduduk,
Kalimantan Timur sebesar 305,95 per 100.000 penduduk, dan DKI Jakarta sebesar
198,71 per 100.000 penduduk. Angka kesakitan pada provinsi Bali dan Kalimantan
Timur meningkat hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan angka kesakitan
tahun 2015, dimana Bali sebesar 257,75 per 100.000 penduduk dan Kalimantan
Timur sebesar 188,46 per 100.000 penduduk. Kenaikan drastis juga terjadi di DKI
Jakarta yaitu pada tahun 2015 angka kesakitan DBD hanya 48,55 per 100.000
penduduk menjadi 198,71 per 100.000 pada tahun 2016. Kenaikan angka kesakitan
tersebut perlu mendapat perhatian khusus.2
ANGKA KESAKITAN DEMAM BERDARAH DENGUE PER 100.000
PENDUDUK MENURUT PROVINSI
TAHUN 2016

Sumber: Kemenkes RI, 2017

Di Provinsi Kalimantan Barat dalam kurun waktu lima tahun terakhir terjadi
kasus DBD yang cukup fluktuatif, berturut-turut mulai tahun tahun 2012 ada 1.614
kasus (CFR : 1,4%), tahun 2013 ada 838 kasus (CFR : 1,7%), tahun 2014 ada 5.049
kasus (CFR : 1,3%), dan tahun 2015 ada 951 kasus (CFR : 1,6%).,dan tahun 2016
ada 967 kasus (CFR : 1,3%). Kecenderungan kasus DBD dari tahun ke tahun.3
JUMLAH KASUS DBD DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2012 – 2016

Sumber : Seksi P3M Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat3

JUMLAH KASUS DBD MENURUT KABUPATEN/KOTA


TAHUN 2016

Sumber : Seksi P3M Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat3


Kasus DBD pada tahun 2016 terbanyak ada di Kabupaten Sintang yaitu
sebanyak 160 kasus (16,55%) dari 967 total kasus di Kalimantan Barat, kemudian
disusul oleh Kabupaten Sekadau sebanyak 99 (10,24%) kasus, Kabupaten Ketapang
98 kasus (10,13%). Sedang untuk Kabupaten/Kota lainnya masih berada di bawah
10% dari total kasus yang ada.3
DAFTAR PUSTAKA:
1. World Health Organization. Dengue guidelines for diagnosis treatment,
prevention and control new edition 2009. WHO; 2009.
2. Kementrian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia. Kemenkes RI; 2017.
3. Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016.
Dinkes; 2016.

Anda mungkin juga menyukai