Anda di halaman 1dari 13

TATA NAMA

SENYAWA
A. Penamaan Senyawa Biner

Senyawa biner adalah senyawa


yang dibentuk oleh dua unsur.
Pembentukan senyawa dapat melalui
berbagai macam bentuk ikatan
seperti ikatan ionik dan ikatan
kovalen.
a. Penamaan Senyawa Biner Ionik
Untuk penamaan senyawa biner ionik yang
dibentuk dari satu unsur logam dan satu unsur non
logam, penamaan senyawanya sbb:
- Nama unsur logam (kation) disebutkan lebih
dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan
logam (anion) yang diakhiri dengan akhiran –ida.

Contoh:
KCl = Kalium Klorida
MgF2 = Magnesium Fluorida
K2O = Kalium Oksida
- Penulisan angka romawi berlaku apabila unsur
logam memiliki kation lebih dari satu macam
muatan (Sistem Stock) / penamaan dengan
sistem akhiran ‘O’ untuk kation dengan bilangan
oksidasi yang lebih rendah, akhiran ‘i’ untuk
kation dengan bilangan oksidasi yang lebih
tinggi.

Rumus Sistem Stock Sistem Akhiran


Molekul
CrCl2 Kromium (II) Klorida Kromo Klorida
CrCl3 Kromium (III) Klorida Kromi Klorida
Pb2O Plumbum (I) Oksida Plumbo Oksida
PbO Plumbum (II) Oksida Plumbi Oksida
b. Penamaan Senyawa Biner Kovalen

Jika senyawa biner terdiri atas unsur


bukan logam dan bukan logam, penamaan
senyawanya sebagai berikut :
Aturan penamanya ditandai dengan:
• awalan angka yunani diikuti dengan nama
unsur dan diakhiri dengan akhiran –ida.
• Awalan “mono” hanya dipakai pada unsur
nonlogam yang kedua
awalan angka yunani sebagai berikut.
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Penulisan dilakukan berdasarkan urutan :
B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl –
O–F
Contoh
BCl3 = Boron Triklorida
CF4 = Karbon Tetrafluorida
CO = Karbon Monoksida
N2O5 = Dinitrogen Trioksida
SF6 = Sulfur Heksa Fluorida
B. Penamaan Senyawa Poliatomik
Senyawa poliatomik merupakan senyawa
yang mengandung ion poliatomik. Ion
poliatomik terdiri dari dua atom atau lebih
yang terikat bersama. Anion poliatomik
umumnya lebih banyak dibandingkan dengan
katon poli atomik. Unsur yang terdapat dalam
anion poliatomik adalah oksigen. Oksigen yang
terikat dengan atom bukan logam lainnya
disebut oksoanion.
Sejumlah unsur tertentu membentuk
deret oksoanion yang mengandung jumlah
atom oksigen yang berbeda-beda.
Penamaanya sesuai dengan peningkatan
bilangan oksidasi atom bukan logam yang
mengikat atom-atom oksigen menurut
skema ini:
Peningkatan bilangan oksidasi
Hipo...it ....it ...at per...at
Peningkatan jumlah atom oksigen
Contoh Kation
- Na+ = Natrium -Sn2+ = timah (II)
- K+ = Kalium - Sn4+ = timah (IV)
-Al3+ = Aluminium - Pb2+ = timbal (II)
- Zn2+ = Seng - Pb4+ = timbal (IV)
- Ag+ = Perak - Fe2+ = besi (II)
- Ba+ = Barium - Fe3+ = besi (III)
- NH4+ = Amonium - Au+ = emas (I)
- Cu+ =tembaga (I) - Au3+ = emas (III)
- Cu2+ =tembaga (II) - Pt4+ = platina (IV)
Contoh Anion
- OH- = Hidroksida -SO42- = Sulfat
- O2- = Oksida - PO33 = Fosfit
- F- = Fluorida - PO43- = Fosfat
- Cl- = Klorida - AsO33- = Arsenit
- Br- = Bromida - AsO43- = Arsenat
- I- = Iodida - SbO33- = Antimonit
- CN- = Sianida - SbO43- = Antimonat
- S2- = Sulfida - ClO- = Hipoklorit
- CO32- = Karbonat - ClO2- = Klorit
- SiO32- = Silikat - ClO3- = Klorat
- C2O42- = Oksalat - ClO4- = Perklorat
- CH3COO- = Asetat - MnO4- = Permanganat
- NO2- = Nitrit - MnO42- = Manganat
- NO3- = Nitrat - CrO42- = Kromat
- SO32- = Sulfit - Cr2O72- = Dikromat
Tata Nama Asam dan Basa
-Tata nama asam merupakan pemberian nama senyawa
yang terbentuk karena senyawa berikatan dengan
kation H+.
- Aturan dalam pemberian nama asam:
1) Untuk senyawa asam biner, penamaan dimulai
dengan kata “asam” diikuti nama sisa asamnya, yaitu
anion nonlogam. (sisa asam adalah asama tanpa atom
H).
Contoh :
HCl = Asam Klorida
2) Untuk senyawa asam yang terdiri dari tiga jenis
unsur atau lebih, penamaan dimulai dari kata asam
diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion poliatom.
Contoh : H2SO4 = Asam Sulfat
- Tata nama basa merupakan pemberian
nama senyawa yang terbentuk karena
senyawa berikatan dengan anion OH
- Senyawa basa adaiah senyawa yang
menghasilkan ion OH– (ion hidroksida)
jika dilarutkan dalam air, mempunyai rasa
pahit, dan terasa licin di kulit.
- Aturan penamaan senyawa basa adalah
dengan menyebutkan nama kationnya
diikuti kata hidroksida.
Contoh: Ca(OH)2 = Kalsium Hidroksida

Anda mungkin juga menyukai