Oleh:
Anindita Larasati 17710221
Ilham Citra Hamidi 17710228
Yulia Magdalena 17710187
Faiq Sulthony Akbar 17710195
Putu Dion Pratama P 17710209
Pembimbing:
dr.Nur Aida Sp.KJ
Abstrak :
Latar belakang : Penggunaan benzodiazepin yang belum pernah digunakan
sebelumnya dan tidak pernah dilaporkan menyebabkan kerugian di banyak negara dalam
hal masalah penyalahgunaan zat dan kejadian tersebut meningkat secara signifikan. Resep
benzodiazepin harus diminimalkan dan harus mencari dan menggunakan alternatif yang
lebih baik untuk digunakan ke dalam praktek klinis Psikiatri.
Tujuan :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efikasi risperidone dosis
rendah dan dosis clonazepam yang relatif lebih tinggi pada ansietas sedang sampai berat
ketika digunakan dalam kombinasi dengan SSRI.
Metode :
Sekelompok 60 pasien memiliki tingkat kecemasan sedang sampai berat, yang
diukur dengan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dibagi menjadi dua kelompok
secara acak. Kelompok pertama diberikan 1 mg risperidone dengan 50 mg Sertraline dan
kelompok kedua diberi 3 mg clonazepam dengan 50 mg Sertraline. Tingkat kecemasan
pasien pada kedua kelompok dihitung kembali pada hari ke 10 pasca perawatan dan
dibandingkan satu sama lain. Selain itu, profil efek samping Risperidone juga dilakukan di
semua pasien dengan menggunakan Glasgow Anti-Psychotic Side-Effect Scale (GASS)
Hasil :
Kelompok pertama mengalami penurunan skor HARS yang memiliki nilai 19,56
antara hari ke-0 dan hari ke-10. Kelompok kedua juga menunjukkan penurunan tingkat
kecemasan dengan skor HARS rata-rata 31,12 pada hari ke-0 hingga 12,36 pada hari ke-
10. Nilai rata-rata penurunan skor HARS sebanding.
Kesimpulan :
Efikasi risperidone dosis rendah sebanding dengan dosis clonazepam yang relatif tinggi
dalam mengobati keadaan ansietas sedang sampai berat. Penggunaan risperidone untuk
meredakan gejala dari kecemasan merupakan alternatif untuk benzodiazepine.
PENDAHULUAN
Ansietas adalah keadaan ketakutan dan ketakutan yang bisa dirasakan baik secara
episodik atau terus menerus tanpa henti, tergantung pada sifat gangguan. Penyebab
kecemasan dapat bersifat psikologis dan fisiologis, oleh karena itu, penting untuk
membuat perbedaan ini untuk kepentingan terapi. ansietas muncul dari stimulasi
berlebihan dari sistem saraf simpatik yang juga berperan dalam berbagai manifestasi
somatik dari keadaan ansietas, seperti palpitasi, takikardia, keringat berlebih, pingsan,
mual, perasaan urgensi kemih, ketegangan otot dll. Sebagai konsekuensinya selain keluhan
fisik, pasien juga mengalami berbagai macam keluhan psikologis seperti ketakutan,
perasaan tercekik, serangan jantung dan perasaan aka nada musibah yang akan datang.
Pasien dengan ansietas sering merasa kinerja kegiatan sehari-hari dan tugas jauh lebih
rumit dan membosankan daripada biasanya dan juga mengalami atau merasakan tekanan
ringan dengan cara berlebihan.
Sampel untuk penelitian ini diambil dari luar departemen Punjab Institute of
Mental Health, Lahore. Satu kelompok yang terdiri dari 60 pasien dipilih. Tidak ada
ketentuan sesuai jenis kelamin, usia dan etnis. 24 pasien yang memiliki diagnosis DSM 5
primer Generalized Anxiety Disorder; 24 pasien yang memiliki diagnosis DSM 5 primer
dari Mayor Depressive Disorder dan sisanya 12 pasien yang memiliki diagnosis DSM 5
primer dari Obsesive Compulsive Disorder. Tidak ada ketentuan pada jumlah episode /
kekambuhan masa lalu dari diagnosis utama yang ditetapkan pada pasien. Hamilton
Anxiety Rating Scale (HARS) digunakan untuk menentukan keparahan gejala kecemasan
terkait pasien dan sesuai dengan skala yang digunakan, semua pasien yang dipilih
memiliki tingkat kecemasan sedang sampai berat. Setengah dari pasien diresepkan
Risperidone dengan dosis 1mg / hari, yang merupakan dosis yang cukup rendah
mengingat Risperidone dapat diberikan hingga 8mg sesuai dengan batas dosis FDA, dan
setengah lainnya diberikan clonazepam dengan dosis 3mg / hari. Kedua obat digunakan
dalam kombinasi dengan Sertraline dosis 50mg / hari yang diberikan kepada semua pasien
dalam kelompok. Pasien ditindaklanjuti setelah 10 hari dan tingkat kecemasan mereka
dievaluasi kembali pada Hamilton Anxiety Rating Scale. Selain itu, efek samping dari
Risperidone juga dilakukan di semua pasien dengan menggunakan Glasgow Anti-
Psychotic Side-Effect Scale (GASS).
HASIL