Anda di halaman 1dari 16
MERCU BUANA MODUL PERKULIAHAN Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pengertian tentang pemilihan peralatan Cote CC CL eC Lee Ly on Teknik Sip 01 prUrry ener ey Abstract Kompetensi Mata kuliah ini memberikan Mahasiswa memahami pengertian pemahaman tentang prinsip dasar dasar penggunaan jenis alat-alat besar, penggunaan alat-alat besar, sifat phisik _sifat phisik material dan cara pemilihan ‘material dan pemilihan alat dikaitkan _alat-alat besar dengan faktor yang mempengaruhinya Analisis Pemilihan Peralatan 1.1. Umum Keberadaan alat-alat besar didalam melaksanakan suatu proyek pada tahap pembangunan sangat membantu manusia dalam mencapai beberapa maksud, seperti 1. Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, terutama pada pekerjaan yang sedang dikejar target penyelesaiannya 2. Melaksanakan jenis pekerjaan yang sulit dikerjakan oleh tenaga manusia 3. Karena alasan efisiensi, keterbatasan tenaga kerja, keamanan dan faktor-faktor ‘ekonomis lainnya Namun demikian tidak sembarang Alat-alat Besar dapat digunakan untuk mencapai maksud-maksud tersebut, akan tetapi alat tersebut harus dipilin yang tepat guna dan ‘ekonomis, dimana alat tersebut harus sesuai dengan kondisi pekerjaan, mampu berproduksi tinggi dengan biaya yang relatif rendah Modul ini disusun sebagai Dasar Pemilihan Alat-alat Besar yang tepat guna dan ekonomis untuk jenis pekerjaan tertentu, serta dimaksudkan dapat berguna bagi mereka yang dalam pekerjaan sehari-harinya berkecimpung dalam masalah Alat-alat Besar, sehingga diharapkan na pemilihan Alat-alat Besar dikaitkan terhadap aplikasi dan produksinya inya akan diperoleh gambaran mengenai faktor yang berpengaruh terhadap Pemilihan alat yang tidak sesuai, bukan saja mengakibatkan tidak tercapainya maksud- maksud yang alat itu sendiri jarapkan di atas, akan tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan terhadap Dalam Modul ini dibahas mengenst A. Segi Teknis Penggunaan Jenis Alat-alat Besar dan Attachment Sifat Fisik Material Medan Kerja atau lingkup pekerjaan Bene Cara pemilihan Alat-alat Besar cikaitkan dengan Faktor yang mempengaruhinya EE oe eenisaran can arson [pores 5. Perhitungan produksi alat 2, Membandingkan effisiensi jenis alat berlainan untuk jenis pekerjaan yang sama 3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi segi ekonomis alat Medan Kerja dan Sifat Fisik Material 2.1 _ Sifat Fisik Material Aplikasi Alat-alat Besar tidak dapat dipisahkan dari Kondisi Medan Kerja dan Sifat Fisik Material, karena kedua keadaan tersebut akan banyak menentukan segi teknis jenis alat ‘apa yang tepat digunakan ‘lat yang dipergunakan pada Medan Kerja yang Berbatu dan Bergelombang akan berbeda dengan alat yang dipergunakan pada Medan Kerja yang Lunak atau Berlumpur, demikian pula alat yang mengerjakan material berat akan berbeda dengan yang ringan Hubungan Aplikasi Alat-alat Besar terhadap Kondisi Medan Kerja dan Sifat Fisik Material dapat digambarkan dalam Diagram Proses pada halaman berikut ini Yang dimaksud dengan Material dalam bidang Aplikasi Alat-alat Besar di sini adalah meliputi tanah, batuan, galian tambang, vegetasi (pohon, semak belukar dan alang-alang) dan bangunan Sifat Fisik Material ini berpengaruh besar terhadap operasi Alat-alat Besar terutama dalam hal: 1. Menentukan Jenis Alat yang akan dgunakan dan Taksiran Kapasitas Produksinya 2. Perhitungan Volume Pekerjaan 3. _Kemampuan Kerja Alat pada kondisi medan kerja dan kondisi material yang ada TEE oe renicaras cana seat [remeron Jadi ketidak sesuaian alat dengan kondisi medan kerja atau kondisi material, akan menimbulkan kesulitan berupa tidak effisiennya alat yang juga akan menimbulkan kerugian karena banyak kehilangan waktu (Loss Time) Beberapa Sifat Fisik Material yang harus diperhatikan dalam hubungannya dengan Aplikasi Alat-alat Besar, adalah : 1. Pengembangan dan Penyusutan Paterial (Swell Factor) Berat Material Bentuk Material Kohesivitas Material Kekerasan Material Daya Dukung Material Jarak Angkut NOORwWN 2.2. Pengembangan dan Penyusutan material Yang dimaksud dengan pengembangan dan penyusutan material adalah perubahan (penambahan atau pengurangan) volume material, apabila material tersebut berubah dari bentuk asiinya (digali, dipindahkan, diangkut atau dipadatkan). Perubahan volume tersebut akan dikuti pula dengan perubahan dari density material, factor pengembangan dan penyusutan volume sama dengan factor perubahan density material dalam kondisi yang sama Berdasarkan adanya perubahan tersebut pengukuran volume maupun desity material dibedakan atas: a. Keadaan asli (bank, in situ) Yaitu keadaan material yang masih alam dan belum mengalami gangguan (lalu-lalang peralatan, digali, dipindahkan, diangkut atau dipadatkan). Dalam keadaan seperti ini, butiran-butiran material yang dikandung masih terkonsolidasi dengan baik. b. Keadaan gembur (loose) Material yang telah digali dari tempet asalnya (kondisi asli), akan mengalami perubahan volume, yaitu: mengembang. Hal ini terjadi karena adanya penambahan rongga udara diantara butiran-butiran material, dengan demikian volumenya menjadi lebih besar sedangkan beratnya tetap. EE ee remiss can asa c. Keadaan padat (compact) Keadaan ini akan dialami oleh material yang mengalami proses pemadatan (pemampatan), dimana volumenya menyusut. Dalam hal ini volume material akan lebih kecil, sedangkan beratnya tetap. Susunan material serta perubahannya dapat digambarkan sebagai berikut - Susunan material terdiri dari partikel-partike! (butiran-butiran), yaitu. butiran material, udara dan air, dapat dilihat pada gambar dibawah ini ~ Butiran Material => Rongga Udara Air - Perubahan volume dalam keadaan Asli (Bank) menjadi Gembur (Loosened) dan Padat (Compacted) Butiran Tanah Udara Perubahan Volume (Asli ~ Gembur ~ Padat) Untuk menghitung suatu volume pekerjaan perhitungan volume material dibedakan atas: Volume keadaan asli atau Bank Cubic Meters (BCM), + Volume keadaan gembur atau Loose Cubic Meters (LCM). + Volume keadaan padat atau Compacted Cubic Meters (CCM). yy sean ame Tabel Faktor Konversi Material Dart Menjadi Bentuk Mote sentuk_[ Aa Gembur | Pada Asli z00[ 111] 0.99 Tanah Berpasir Gembur 0.90| 4.00| 0.80 Padat 105|1.17| 1.00 Asli a00[125| 090 Tanah Biasa Gembur oso] 100] 0.72 Padat ai|139[ 1.00 Asli 100] 125| 090 Tanah Liat Gembur o70| _100| 0.63 Padat au] 159[ 1.00 Asli 100] 118| 1.08 Tanah Campur Kerikil | Gembur oas| 100] 091 Padat o93|109| 1.00 Asli 100] 113] 1.03 Kerikil Gembur osg| 1.00] 091 Padat o97| _110| 1.00 Asli 100] 142] 1.29 Kerikil Besar & Padat Gembur o70| 1.00] 091 Padat o77|110| 1.00 Pecahan Batu Kapur, Asli aoo| ies] 1.22 Batu Pasir & Cadas, Gembur o6i| 1.00] 0.74 lunak lainnya Padat og2| 135| 1.00 Pecahan Granit, Basalt | Asli 100| 170] 131 dan Cadas keras lain | Gembur oss| 100] 0.77 nya Padat 0.76| 130] 1.00 Asli aoo|175| 1.40 Pecahan Cadas, Gembur os7| 1.00] 0.80 Padat onm| 124| 1.00 2.3. Berat Material Berat adalah suatu sifat yang dimiliki oleh setiap material, kemampuan suatu alat berat untuk melakukan pekerjaan seperti merdorong, mengangkat, menarik, mengangkut dll, akan dipengaruhi oleh berat material tersebut. Pada umumnya, setiap alat berat mempunyai batasan kapasitas, volume tertentu, sehingga pengertian berat material juga akan dipengaruhi oleh density material. Contoh : EE ee remiss can arson * Wheel Loader akan jungkit pada waktu memuat biji besi, sedangkan untuk tanah biasa tidak * Bulldozer kelas kecil tidak mampu mendorong stock pile batuan, sedangkan untuk. tanah biasa dapat beroperasi dengan baik © Dump Truck tidak mampu menanjak pada waktu mengangkut penuh batuan, sehingga terpaksa volumenya harus dikurangi, 2.4 Bentuk Material Bentuk Material ini didasarkan pada ukuran butiran material, yang akan mem-pengaruhi susunan butiran material dalam suatu kesatuan volume atau tempat Material dengan kondi uutiran halus dan seragam, kemungkinan besar isinya sama dengan besarnya volume ruang yang ditempati, sedangkan material yang berbutir kasar dan ‘berbongkah akan lebih kecil dari nilai volume ruangan yang ditempati. Hal ini terjadi karena material membentuk rongga udara yang menempati sebagian dari ruangan tersebut Beberapa material yang mampu ditampung oleh suatu ruangan atau tempat dapat dihitung dengan cara mengoreksi jenis bentuk material yang menempati tersebut dengan suatu faktor yang disebut - Blade Factor _untuk jenis alat yang memiliki Blade - Bucket Factor untuk jenis alat yang memakai Bucket - Payload Factor _ untuk jenis Alat Pengangkut Tabel Blade Factor (Bulldozer) Kondisi Operasi Blade Factor Untuk Dozing Blade mendorong Tanah Mudah Digusur enwh untuk taneh yong 1.10-0.90 Loose, Lepas, kandungan airnya rendah Blade tidak Penuh mendo- sedatl ‘ong Tanah, untuk Tanah 090-070 dengan Campuran Gravel Pasir, atau Tanah Lepas ‘Agak Sukar Digusur Untuk tanah Liat yang 0.70- 0.60 TEE] remiss can anon kandungan airnya tinggi, pasir tercampur kerikil, tanah liat yang keras Untuk Batuan hasil Ledak- ‘an, atau batuan berukuran Sukar besar dan tertanam kuat 0.40-0.60 pada tanah Tabel Bucket Factor (Wheel Loader, Dozer Shovel, Hydraulic Excavator) Bucket Factor Kelompok Material Kering Gembur Butir Campuran Lembab 0.95-1.00 | 0.95-1.00 Sampai 3 mm. 0.95 - 1.00 ButirSeragam | 2m 9mm 085-090 | 9 85-0.90 12mm -20 mm. 0.90-0.95 24 mm - lebih 0.85 - 0.90 Diledakkan Balk 0.80 - 0.85 Sedang 0.75-0.80 Diledakkan Buruk 0.60- 0.65 (banyak Boulder) Lempung Lembab 1.00- 1.10 Tanah, Batu Besar, Berakar 0.80 - 1.00 Material yang bersifat mengikat 0.85 - 0.95 2.5 Kohesivitas Material Yang dimaksud dengan kohesivitas material adalah daya lekat atau kemampuan saling mengikat diantara butir-butir material itu sendiri. seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini TANAH LAT Kapasitas Bucket (Heaped) EE oe remiss can arson Material dengan kohesivitas tinggi akan mudah menggunung, artinya apabila material ini berada pada suatu tempat akan memunjung. Volume material yang menempati ruangan ini kemungkinan bisa melebihi volume ruangannya, misalnya tanah liat, sedangkan material dengan kohesivitas yang kurang baik misalnya pasir, apabila menempati suatu ruangan akan sukar memunjung, melainkan cenderung peres atau rata 2.6 _Kekerasan Material. Material yang keras akan lebih sukar dikoyakan, digali, atau dikupas oleh alat berat. Material yang umumnya tergolong keras adalah batu-batuan Batuan dalam pengertian pemindahan tanah terbagi dalam tiga batuan dasar, yaitu: + Batuan beku: sifatnya keras, padat, pejal dan kokoh. + Batuan sedimen : merupakan pelapisan yang lunak sampai keras, ringan dan bersifat lepas. + Batuan metamorf : umumnya perlapisannya keras, padat dan tidak teratur. Nilai kekerasan tanah diukur dengan menggunakan Ripper meter/Seismic Test meter. Besamya nilai ditunjukan dalam satuan midt, (satuan Seismic Wave Velocity batuan). Tabel Tipe Alat VS Seismic Wave Velocity Tipe Tenis Alat Batuan Gravelly Soil DIssa-1 [Sandstone DIs0A-1 [Granite Limestone DASA-12 | Gravelly Soil SEISMIC WAVE VELOCITY pasA-18 [Sandstone Ds0a-12 [Granite DB0A-18_[Timestone Gravelly Soil Desk-6 [Sandstone DOOE-6 | Granite Limestone (1000 mas — Rippable Marginal Not Rippable Tingkat Kekerasan Material VS Bulldozer Nilai kekerasan tanah diukur dengan menggunakan Ripper Meter atau Seismic Test Meter. Besarnya nilai ditunjukkan dalam satuan m/dt (Satuan Seismic Wave Velocity Batuan) EER oe remiss can anon Untuk mengetahui Alat Besar apa yang sesuai berdasarkan nilai Seismic Wave Velocity batuannya, dapat dilihat pada tabel di atas. 2.7 Daya Dukung Tanah. Kemampuan tanah untuk mendukung alat yang berada diatasnya, maka alat tersebut akan memberikan “ground pressure”, sedangkan perlawanan yang diberikan tanah adalah “daya dukung", Daya dukung tanah ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini PEDDIE OTTO € GOA” yaya Dukung Tanah Ground Pressure VS Daya Dukung Tanah Jika Ground Pressure alat lebih besar dari daya dukung tanah maka alat tersebut akan terbenam Nilai Daya Dukung Tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran langsung di lapangan. Alat yang umum digunakan untuk mengukur Daya Dukung Tanah adalah Cone Penetrometer Untuk mengetahui alat besar apa yang sesuai berdasarkan Daya Dukung Tanahnya dapat dilinat pada tabel di bawah ini Ty ese ananeaamnae= Tabel Daya Dukung Tanah untuk Alat Besar Komatsu Dump Truck Limit Wheel Loader moe Dozel Shovel Motor Scraper Towed Scraper Fidraulic Excavator Bulldozer Gawler Damp Swamp Bulldozer Man O12 34567 8 910121915 Cone Index Tabel Ground Pressure Alat Berat CONE INDEX JENIS ALAT DAYA TEKAN ALAT <2 Extra Swamp Dozer 0.15 2-4 Swamp Dozer 0.20 4-5 Small Bulldozer 0.30 3-7 Medium Bulldozer 0.60 7-10 Large Bulldozer 0.70 - 1.30 10- 13 Motor Scraper 1.30 - 2.85 > 15 Dump Truck >3.20 2.8 _Jarak angkut, Pemilihan alat-alat besar untuk transportasi_sangat ditentukan oleh jarak angkut dan kondisi jalan yang akan dilalui. Pengangkutan suatu material dengan dump truck, akan berbeda pemilhannya dengan bulldozer, wheel loader atau motor scraper. Skematik pemilihan alat-alat besar berdasarkan jarak angkut, adalah sbb. Tabel Jarak Angkut Yang Efektif Bulldozer Wheel Louder Towed Scraper Motor Seraper 58 100 sm 500 700 900 S00 2500 200 4060800 10002000 Hauling Distance a asics ar aarsar ean 3.Hal-hal lain ya Dalam memilih Alat-alat Besar yang harus diperhatikan pula adalah iklim dan curah hujan, dengan maksud untuk mengetahui sampai batas mana landasan kerja bila terkena air hujan, akan rusak atau tidak, dan juga untuk melihat apakah hal ini akan mengganggu kelangsungan kerja Alat-alat Besar nantinya. Dari Iklim dan Curah Hujan akan terlihat berapa waktu tersedia yang sebenamya mengingat kondisi Curah Hujan di daerah tersebut 3.1. Iklim dan curah hujan. Besamya curah hujan dan hari hujan akan membatasi hari kerja pengoperasian alat-alat berat. Jumlah hari kerja dan curah hujan perlu dicatat untuk mengetahui jumlah hari kerja, yang benar-benar tersedia didaerah tersebut. Tabel dibawah ini menunjukan jumlah hari yang hilang selama menunggu tanah menjadi kering setelah hujan agar alat-alat berat dapat dioperasikan kembali Keadaan tanah | Batu kerikit Tanah pasir Tanah iat] Tanah lempung Curah hujan Batu tidak (mm/hari) tersaring <3 0 0 0 0-05 3-10 0 0 1-15 15-2 11-30 0-05 05-1 15-2 2-3 > 30 1 15-2 2-3 3-4 Catatan * Saluran pengering daeran bai + Nilai-nilai diatas dapat berubah sesuai dengan keadaan topografi 3.2 Waktu penyelesaian pekerjaan Waktu penyelesaian pekerjaan atau target waktu yang ditetapkan untuk mengejakan suatu proyek pemindahan tanah mekanis sangat dipengarihi oleh iklim/ourah hujan. Tay] Pe eenane amar Karena dari data curah hujan dapat diketahui hari kerja yang effektif untuk operasi, biasanya dihitung dengan menggunakan kalkulasi sebagai berikut: Jumlah hari kerja effekti yang tersedia - Jumlah hari libur resmi/nasional — hari kerja yang hilang. Jumlah/Total hari kalender dari target waktu Keterangan: Hari kerja yang hilang yaitu tidak beroperasinya alat karena hujan, sehingga diperiukan waktu untuk menunggu tanah menjadi keting kembali, agar alat dapat dioperasikan kembali Hari kerja yang hilang tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk mereparasi atau memperbaiki alat-alat yang rusak Tabel dibawah ini menunjukan jam kerja yang optimal berdasarkan jumlah shift kerja serta jumlah hari kerja yang tersedia dalam satu tahun. Jum. Shit | Jamkerja_| Jam kerja Faktor perHari | per Hari(A) | Optimal (B) | _ efftsiensi BIA) x 100% 7 8 55-65 75% 2 16 10-115 10% 3 24 13.5- 15.5 60%. Setelah Hari Kerja Efektif diketahui, maka dapat dicari jumlah Jam Kerja yang tersedia Untuk -maksud ini perlu diketahui Jam Kerja tiap Shift-nya dan jumlah shift setiap harinya Pada tabel-tabel di bawah ini menunjukkan jam kerja yang optimal berdasarkan jumlah Shiff Kerja serta jumlah Hari Kerja yang tersedia dalam satu tahun Tabel Faktor Effisiensi Kerja Jumlah Shift] Jam Kerja | Jam Kerja | Faktor perHari_ | perHari_| Optimal_| Effisiensi 1 8 5.5- 65 | 75 % 6 10.0-11.5 [70 % 24 13.5-15.5 | 60 % ww EEE renee arama aaa Tabel Jumlah Hari Keria per Bulan Bulan | Jumlah Hari] Jam Kerja Bulan Hari_| Kerja _|_Bfektif Januari 31 20 260 Februari 28 20 260 Maret 31 20 260 | Jam Kerja = 13 jam April 30 26 338 [per hari Mei 31 27 351 Juni 30 28 364 Juli 31 2 377 ‘Agustus 31 29 377 September |__30 30 390) Oktober 31 29 377 Nopember | 30 38 494 Desember_| 31 24 312 Total | 365 320 | 4.160 3.3. Volume pekerjaan. Yaitu jumlah material yang harus dipindahkan, atau yang harus ditimbun, dihitung dalam m3 atau ton, Target volume pekerjaan = 3.4 Persyaratan pekerjaan. Volume pekerjaan Waktu pekerjaan = ton/jam atau m3 /jam Misalnya daerah kerja terletak didekal pemukiman penduduk, maka untuk terapan alat-alat berat diperlukan persyaratan-persyratan untuk keselamatan lingkungan. TEE YY oe remiss can anon 3.5. Tenaga kerja lokal. Dibutuhkan penyerapan tenaga menengah sampai kebawah, seperti pekerjaan: + Pembantu mekanik. * Pembantu operator. + Pembantu foreman. + Tenaga administrasi, al. Apabila tenaga kerja tersebut diatas tersedia disekitar lokasi proyek, hal ini akan memberikan keuntungan, baik dari segi biaya maupun dari segi sosial. Skematic pemilihan berdasarkan jarak angkut adalah sebagai berikut: Hubungan aplikasi alat-alat beral terhadap kondisi medan kerja dan sifat fisik material dapat digambarkan dalam skematik dibawah ini: os ssi EE] oe renisaran can aise rereeerorse * Imam Sukoto, Ir, Mempersiapkan Lapis dasar Konstruksi 1,2, Badan Penerbit Perkerjaan Umum, Dep. P.U, 1993. * PT. United Tractors, Teknik dasar pemilihan alat-alat besar, 1984. © Susy Fatena R, Ir, Msc, Alat berat untuk proyek konstruksi, Pt. Rineka Cipta, Jakarta, 2002. EE] ee renicaras can arson [reer

Anda mungkin juga menyukai