Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN

Oleh :
Ir. M. Eka Onwardana, MT

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
2014
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
 PLH merupakan upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh
berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran mayarakat tentang nilai-nilai
lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat
menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian
dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan
yang akan datang.
 PLH mempelajari permasalahan lingkungan khususnya masalah dan
pengelolaan pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan
konservasi.

ASPEK YANG HARUS DIMILIKI MAHASISWA SETELAH SELESAI


MEMPELAJARI PLH

 ASPEK KOGNITIF meliputi proses pemahanan, dan menjaga keseimbangan


aspek-aspek yang lain. Materi PLH harus diberikan sebagai materi yang
harus diketahui dan dipahami oleh mahasiswa, selanjutnya dikembangkan
sendiri oleh mahasiswa.
 ASPEK AFEKTIF meliputi tingkah laku, nilai dan komitmen yang diperlukan
untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan (sustainable).
ILMU LINGKUNGAN

 Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua


benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain (UU 32/2009)
 Ilmu Lingkungan adalah suatu interdisipliner bidang
akademik yang mengintegrasikan ilmu-ilmu fisika dan
(termasuk fisika , kimia , biologi , ilmu tanah , geologi , dan
geografi) untuk mempelajari lingkungan, dan penyelesaian
masalah lingkungan. Ilmu lingkungan juga tidak lepas dari
perilaku manusia itu sendiri sebagai suatu komponen
lingkungan yang paling dominan. Sebab, manusia senantiasa
mengolah, mengambil dan mengembangkan sesuatu yang
ada di alam itu sendiri
Ilmu Lingkungan mulai berkembang di tahun 1960-an dan 1970-an,
dan didorong oleh :
(a) Perlunya pendekatan multidisiplin untuk menganalisis masalah
lingkungan yang kompleks.
(b) Kedatangan hukum lingkungan substantif memerlukan
lingkungan yang spesifik protokol penyelidikan
(c) Kesadaran masyarakat tumbuh dari sebuah kebutuhan untuk
tindakan dalam menangani masalah lingkungan

Catatan :
Dalam penggunaan umum, "ilmu lingkungan" dan "ekologi"
sering digunakan secara bergantian, namun secara teknis,
ekologi hanya mengacu pada studi tentang organisme dan
interaksi mereka satu sama lain dan lingkungan mereka saja.
Ekologi: hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan rumah tangga
sistem penyokong kehidupan

Jadi ekologi mempelajari :


1) Hubungan timbal balik antara organisme dengan tempat tinggalnya
2) Saling mempengaruhi antara jenis organisme
3) Interaksi antara unsur unsur penyusun tempat tinggal

Komponen Penyusun Ekologi


1) Makhluk hidup (komponen hayati atau biotik) meliputi: flora, fauna,
mikroorganisme, manusia
2) Tempat tinggal = rumah tangga (komponen fisik / geofisik)
meliputi: tanah, air, udara

Dengan demikian Definisi Ekologi :


Hubungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup dan makhluk hidup
dengan tempat tinggalnya, dengan penjelasan sebagai berikut:
 Secara harfiah, Ekologi berasal dari bahasa Yunani
yakni Oikos dan juga Logos. Oikos berarti rumah atau tempat
untuk hidup, dan Logos adalah ilmu.
 Berjasa mengembangkan ilmu ekologi : Ernest Haeckel
(biologist Jerman)
 Pengertian ekologi :
 Ilmu yang mempelajari mahluk hidup di dalam rumahnya,
atau bisa juga dikatakan bahwa ekologi adalah ilmu
mengenai rumah tangga mahluk hidup.
 Ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara
organisme dengan lingkungannya
 Lebih spesifik : pengertian ekologi adalah ilmu yang
mencoba memahami dan mempelajari hubungan antara
binatang, tumbuhan, manusia dan juga lingkungannya,
bagaimana mereka hidup, dimana mereka hidup, juga
mengapa mereka berada di lingkungan tersebut
 Disimpulkan : inti dari ilmu ekologi adalah lingkungan abiotik dan
biotik.
 Abiotok adalah segala sesuatu yang tak hidup sementara biotok
merujuk pada organisme-organisme makhluk hidup.
 Ekologi sebenarnya sebuah area belajar dimana pokok kajiannya
adalah struktur juga fungsi ekosistem atau alam termasuk manusia di
dalamnya. Ekologi adalah ilmu yang sangat dasar dan tidak
menekankan pada praktek.
 Belajar ekologi sesungguhnya mempertanyakan beberapa hal,
antara lain:
 Bagaimana sistem alam bekerja
 Bagaimana spesies melakukan proses adaptasi terhadap
lingkungan habitatnya
 Hal apa saja yang mereka butuhkan dari lingkungan habitat
tersebut untuk melanggengkan hidupnya
 Bagaimana organisme tersebut melakukan pola interaksi
 Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara
juga energi
 Bagaimana organisme tersebut berlaku dalam sebuah populasi
 dan lainnya
Pembagian ekologi

 Ekologi masa kini menjadi sangat luas cakupannya, namun


dapat digolongkan menurut bidang kajiannya
 Autekologi : ekologi yang mempelajari suatu jenis (species)
organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya. Biasanya
ditekankan pada aspek siklus hidup, adaptasi terhadap
lingkungan, sifat parasitis atau non-parasitis, dan lain-lain.
Umpamanya seseorang hanya mengkaji seluk beluk ekologi
orang utan (Pongo pygmaeus) di alam asli, dan sebagainya
 Sinekologi : ekologi yang mengkaji berbagai kelompok
organisme sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi
dalam suatu daerah tertentu. Sering pula kita dengar istilah lain
seperti: Ekologi jenis, ekologi populasi, ekologi komunitas, dan
ekologi ekosistem
 Pembagian ekologi menurut habitat
 Ekologi perairan tawar
 Ekologi darat atau terestrial
 Ekologi estuaria (muara sungai ke laut)
 Ekologi padang rumput
 dan lainnya
 Pembagian menurut taksonomi : yaitu sesuai dg
sistematika mahluk hidup, misalnya :
 Ekologi tumbuhan
 Ekologi hewan, dan lebih khusus : ekologi serangga,
ekologi burung
 Ekologi mikroba
 Ekologi jasad renik
 Ekologi Gajah, dan lainnya

 Dalam lingkup pengertian ekologi, kita bisa menyimpulkan


bahwa ekologi adalah dasar dari semua pokok ilmu
lingkungan, karena itu ia sering juga disebut dengan istilah
Ilmu Lingkungan.

 Meski demikian, ekologi sebenarnya memiliki


cakupan yang lebih sempit ketimbang ilmu
lingkungan
KONSEP EKOLOGI : (Matra/Dimensi Ekologi)

MANUSIA
Hubungan keterkaitan dan
ketergantungan antar keenam
komponen ekosistem ini harus
dipertahankan dalam kondisi TUMBUHAN* HEWAN*
yang stabil dan seimbang.
faktor biotik
Perubahan terhadap salah satu
komponen akan mempengaruhi
faktor abiotik
komponen lainnya.
TANAH AIR
Faktor biotik lain adalah mikroba
dan organisme lain yang a.l.
berperan dalam penguraian bahan
organik; dan dapat ditemukan di UDARA
tanah, air, udara atau pada
organisme lain.
• Individu individu organisme yang sejenis akan berkelompok membentuk suatu
kelompok dan menempati suatu tempat pada suatu waktu, kelompok ini yang
disebut populasi.
• Beberapa populasi akan mendiami suatu tempat secara bersama sama,
kumpulan ini disebut komunitas.
• Komunitas akan saling berinteraksi secara timbal balik dengan komponen
abiotiknya membentuk suatu sistem yang dikenal dengan ekosistem.
Populasi
Di dalam populasi ada hal-hal yang khusus, yakni :
• Ciri khas yang dimiliki oleh setiap individu anggota populasi, misalnya sejarah
hidup, perkembangan dan lainnya.
• Ciri khas yang dimiliki oleh populasi, misalnya laju kematian, laju kelahiran dan
perbandingan umur.
• Kepadatan suatu populasi dapat ditunjukkan dengan cacah individu per unit area
atau unit volume. Angka ini yang menunjukkan besarnya populasi.
Misalnya : Kepadatan penduduk di suatu kota sebesar 750 km2
Kepadatan phytoplankton 1 juta/liter

• Dalam studi populasi penting diketahui pula adanya perubahan populasi, baik
penambahan atau pengurangan
Komunitas
• Jika suatu komunitas disusun oleh sekelompok populasi dengan satu atau dua
dianatarnya mempunyai pengaruh yang nyata terhadap lingkungannya dan dapat
mengontrol aliran energi ke dalam komunitas tersebut, maka spesies ini disebut
spesies dominan.
• Kedominannya spesies pada organisme yang besar dapat ditunjukkan dengan
biomassanya (berat kering). Pada komunitas hutan ditunjukkan dengan basal area
dari batang tumbuhan (penampang batang) atau persentase penutupan lahan oleh
tajuk.
• Suatu komunitas dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal :
1) Kenampakan struktur yang menyolok, misalnya spesies yang dominan, bentuk
pertumbuhan.
2) Habitat fisik komunitas
3) Ciri fungsional komunitas, misal tipe metabolisme komunitas
Ekosistem

 Istilah "Ekosistem", pertama kali dipakai oleh Tansley


pada tahun 1935.
 Penulis lain menggunakan istilah yang berbeda untuk
maksud yang sama, Umpamanya: Forbs (1887)
menggunakan istilah Mikrokosm ; Friederich (1930)
memakai istilah Holocoen ; Thienemann (1939)
menggunakan istilah Biosistem; Vernadsky (1944)
memakai untuk bumi istilah Bioinert Body.
 Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.
 Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara
utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling memengaruhi
 Ekosistem dari segi penyusunnya, dapat dibedakan atas 4
komponen, yaitu :
1) Bahan tak hidup (abiotik) : yaitu komponen fisik dan kimia
yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, dan
sebagainya dan merupakan medium atau substrat untuk
berlangsungnya kehidupan
2) Produsen, yaitu organisme yang autotrofik yang umumnya
tumbuhan berklorofil, yang mensintesis makanan dari
bahan anorganik yang sederhana
3) Konsumen, yaitu organisme heterotrofik, misalnya hewan,
dan manusia yang makan organisme lain
4) Pengurai, perombak, atau "decomposer", yaitu organisme
heterotrofik yang menguraikan bahan organik berasal dari
organisme mati (contoh : bakteri dan jamur)
Contoh suatu ekosistem :
Ekosistem kolam
 Komponen abiotik (I), komponen abiotik yg berupa bahan
organik dan anorganik, seperti air, karbon dioksida, oksigen,
kalsium, garam-garam nitrogen dan fosfor, asam-asam amino
dan humus, dan lainnya. Hanya sebagian kecil saja hara
makanan penting dalam larutan yang tersedia bagi
organisme. Sebagian besar bahan-bahan ini masih tersimpan
dalam zarah-zarah endapan & dalam badan organisme itu
sendiri
 Produsen : Dalam sebuah kolam, organisme produsen ini
terdiri atas dua macam, yaitu 1) tumbuhan yang terapung &
yg berakar di dasar pinggir kolam (II A), dan 2) fitoplankton I,II
B) yg berupa tumbuhan mikroskopis, terapung di permukaan
air, tersebar secara vertikal sampai kedalaman yang dapat
ditembus cahaya. Bila kondisi memungkinkan, fitoplankton
terdapat dlm jumlah banyak, dapat kita lihat sebagai lapisan
berwarna hijau di permukaan kolam. Meskipun ukurannya
mikroskopis, namun fitoplankton ini merupakan produsen
yang lebih penting peranannya daripada tumbuhan yg
terapung & berakar
 Organisme konsumen yaitu hewan-hewan, seperti larva
serangga, udang-udangan, dan ikan. Konsumen primer yaitu :
herbivora atau pemakan tumbuhan (111-1 A, III-1B), langsung
makan tumbuhan hidup & sisa-sisa tumbuhan. Hewan ini
terdiri atas zooplankton atau plankton-hewan & hewan lain yg
terdapat pd dasar kolam. Konsumen sekunder yaitu karnivora
(III-2, III-3), makan hewan konsumen primer, dan sebagainya
 Organisme perombak, berupa mikro-organisma yang terdiri
atas bakteria dan jamur akuatik yg hidup tersebar di seluruh
bagian kolam, terutama pada perbatasan antara air dan dasar
kolam. Pada perbatasan itulah tempat berkumpul bangkai
hewan dan tumbuhan
KESEIMBANGAN DALAM EKOSISTEM

• Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan


yang dinamakan homeostatis, yaitu kemampuan
ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam
sistem secara keseluruhan.
• Keseimbangan itu diatur oleh berbagai faktor yang sangat
rumit. Dalam mekanisme keseimbangan ini, termasuk
mekanisme yang mengatur penyimpangan bahan-bahan,
pelepasan hara makanan, pertumbuhan organisme &
produksi, serta dekomposisi bahan-bahan organik.
KESEIMBANGAN DALAM EKOSISTEM

• Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang


besar sekali terhadap perubahan, tetapi biasanya batas
mekanisme homeostatis, dengan mudah dapat diterobos
oleh kegiatan manusia. Misalnya : sebuah sungai yang
dikotori oleh pembuangan sampah yang tidak terlalu
banyak, sungai itu dapat dijernihkan kembali airnya secara
alami, sehingga secara keseluruhan sungai itu dianggap
tidak tercemar
• Tetapi bila sampah yg masuk itu terlalu banyak, apalagi
mengandung zar-zat racun, maka batas homeostatis alami
sungai itu akan terlampaui. Mungkin saja sistem dalam
sungai itu tidak mempunyai lagi mekanisme homeostatis
alami, sehingga airnya secara permanen berubah, atau
bahkan telah rusak sama sekali
• Dalam ekosistem hanya tumbuhan hijau yang mampu
menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis
dengan bantuan air, karbondioksida, klorofil dan cahaya
matahari
• Dalam ekosistem terdapat interaksi antara mahluk hidup
dengan lingkungannya, serta antar mahluk hidup itu sendiri.
• Jika dalam sebuah ekosistem terdapat dua mahluk hidup yang
berbeda jenis, misalnya seekor katak dengan seekor capung,
maka yang terjadi adalah capung akan dimangsa oleh katak
karena capung merupakan makanan bagi katak.
• Dalam ekosistem tidak hanya terdapat dua jenis mahluk hidup
yang berbeda, tetapi ada berbagai jenis mahluk hidup yang
menempati sebuah ekosistem. Dengan demikian tentunya
akan terdapat beberapa pola interaksi diantara mereka

Anda mungkin juga menyukai