Anda di halaman 1dari 8

Tugas I.

DEFENISI DESAIN MENURUT PARA AHLI

1. KEN HURTS
Desain adalah proses iteratif yang melibatkan banyak aktivitas tinjauan ke belakang
dan pararel.

2. DEDI NURHADIAT
Desain adalah perencanaan untuk mewujudkan suatu gagasan.

3. SOEKARNO & LANAWATI BASUKI


Desain adalah pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda, seperti
busana.

4. JANNER SIMARMATA
Desain adalah bagaimana aplikasi yang dirancang menjadi sesuai dengan
kebutuhan.

5. COIRUL AMIN
Desain adalah kerangka bentuk, rancangan, motif, pola, corak.

6. WIDAGDO
Desain berkaitan dengan nilai-nilai kontekstual yang menyuarakan kebudayaan.

7. DUDY WIYANCOKO
Desain adalah segala hal yang berhubungan dengan pembuatan konsep, analisis
data, project planning.

8. ANDYA PRIMANDA
Desain adalah upaya untuk menemukan titik tengah dari segala macam
masukanyang seringkali berseberangan.

9. Encyclopedia Britanica
Desain merupakan susuna elemen rupa pada satu pekerjaan seni.

10. McGraw-Hill Dictionary of Art


Desain adalah sketsa gagasan yang memuat konsep bentuk yang akan dikerjakan .

11. Webster Dictionary


Desain adalah dorongan keindahan yang diwujudkan dalam suatu bentuk komposisi.
Misalnya bentuk yang berirama, desain motif, komposisi nada, dan lain-lain.
MACAM-MACAM KONSEP SENI MENURUT PARA AHLI

1. Seni Rupa
Seni rupa yaitu salah satu cabang kesenian dimana mempunyai wujud pasti dan
memanfaatkan unsur rupa yang diklasifikasikan ke dalam sebuah bentuk gambar,
lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia. Seni rupa meliputi
kemampuan dalam memahami, dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan
membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya grafis, kemampuan
memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan dalam memahami dan
berkarya atau membuat sarana mulltimedia. Seni rupa telah ada sejak dimulai zaman
animisme dan dinamisme zaman sekarang. Seni rupa secara performatif
mempresentasikan suatu wujud kasat mata yang dipertimbangkan secara sinergis
melalui media sebagai dasar dalam perwujudan rupa.

2. Seni Teater
Seni teater pada dasarnya mencakup suatu kemampuan memahami dan berkarya
teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan dalam memahami
berperan di bidang casting kemampuan dalam memahami dan membuat setting atau
suatu tata teknik pentas panggung dan penciptaan suasananya sebagai perangkat
tambahan dalam membidangi suatu seni teater. Seni teater ialah suatu bagian dari
integral kesenian bermedia ungkap suara dalam wujud pemeranan. Cara atau teknik
ini lebih mengutamakan terciptanya suatu casting, pembawaan, diksi, intonasi,
pengaturan, laring, dan faring secara konsisten yaitu bagian penting dalam
penjelmaan suatu profesi yang harus dimiliki.

3. Seni Musik
Unsur bunyi merupakan salah satu unsur utama dari seni musik. Sedangkan unsur
lain ialah suatu bentuk harmoni, melodi, dan notasi musik merupakan suatu wujud
sarana yang diajarkan. Seni musik tumbuh dan berkembang sejak pada zaman
Renaissance sampai saat ini. Seni musik ialah sebuah hasil ciptaan manusia yang
menghasilkan sebuah bunyi ritme dan harmoni yang indah bagi pendengar.

4. Seni Tari
Seni tari ialah suatu hasil ciptaan manusia yang menggunakan suatu gerak tubuh
sebagai suatu keindahan. Gerak dalam tari mempunyai fungsi sebagai media
mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreogragfer. Keindahan tari ini
terletak pada kebahagian, kepuasaan, baik itu dari koreografer, peraga dan
penikmat atau penonton. Seni tari terbagi menjadi tari tradisional dan tari garapan.

5. Seni Sastra
Seni sastra ialah suatu hasil daya kreasi manusia yang dinikmat segi visual dan dari
makna yang dipunyai nya. Seni sastra menggambarkan suatu keindahan dalam
bentuk kata-kata, baik itu dituliskan ataupun disuarakan.Contohnya seni sastra yaitu
puisi, tulisan, dan kaligrafi.
ASAL USUL SENI MERIAS WAJAH

Sejarah tata rias dimulai saat manusia pertama kali menjadi sadar akan
dirinya. Ketika manusia mulai menyadari bahwa diri mereka ingin terlihat lebih
menarik, maka manusia lainnya membantu mereka untuk memperbaiki penampilan
mereka.
Tata rias pada dasarnya adalah seni menciptakan keindahan fisik. Termasuk di
dalamnya adalah rambut, kulit, dan kuku.
Bidang kesenian ini tidak memiliki waktu awal atau negara asal yang jelas. Sejak
jaman Mesir kuno atau Cina kuno, hasil karya kosmetik dan orang-orang yang
melakukannya ditemukan di seluruh dunia.

Kosmetik dan Cosmeticians Pertama

Kosmetik yang pertama mungkin digunakan oleh suku pemburu kuno. Mereka
mengoleskan abu di bawah mata mereka untuk mengurangi silau sinar matahari.
Mereka juga mengubah bau tubuh dengan mengolesi tubuh mereka dengan air
kencing binatang. Meskipun sangat primitif, praktik-praktik inilah yang
memunculkan ide-ide kosmetik seperti eyeliner dan parfum. Orang pertama yang
berhasil membuat dan menerapkan produk ini bisa disebut sebagai cosmetologists
atau penata rias pertama.

Kosmetik dalam Budaya Kuno

Kecantikan, agama, dan obat-obatan adalah tiga alasan utama kosmetik


dikembangkan di beberapa budaya kuno, yaitu:

Mesir Kuno

Merupakan salah satu kebudayaan tertua yang berkaitan erat dengan kosmetik.
Orang-orang Mesir kuno sejak dulu sering menggunakan make-up.
Wig, parfum, eyeliner, lipstik, dan banyak lagi merupakan bagian dari kehidupan
sehari-hari kerajaan, atau bahkan semi-kerajaan.
Produk mereka yang terkenal yaitu eyeliner, berguna untuk membantu mengurangi
silau, mencegah infeksi mata, serta membuat mata terlihat cantik.

Cina Kuno

Kosmetik bagi orang Cina kuno dianggap sangat penting, terutama di kalangan
bangsawan. Selama beberapa dinasti, kuku yang indah merupakan salah satu tanda
kekayaan dan kemakmuran.
Gaya rambut yang rumit, tata rambut, serta perawatan rambut mereka benar-benar
merupakan sebuah bentuk seni yang indah.
Romawi dan Yunani Kuno

Terkenal dengan indulgensi mandi mereka yang rumit, termasuk segala macam lotion
dan ramuan. Mereka memakai parfum, bedak, blush, eyeliner, dan lipstik.
Wig, penyambungan rambut, removal rambut, serta mewarnai rambut juga merupkan
hal yang populer pada jaman itu bagi mereka yang mampu mengongkosinya.

Sejarah Cosmetology

Dengan adanya kosmetik pertama yang muncul, maka dibutuhkan seseorang yang
tahu bagaimana cara membuat serta menggunakan produk tersebut. Maka lahirlah
ahli kecantikan pertama.
Budaya kuno tidak memiliki kelas atau training kosmetik formal untuk menciptakan
para pekerja ini, tetapi mereka mengandalkan pada praktik magang yang lama atau
dengan perbudakan. Hal ini berlangsung terus sampai kemunculan pendidikan serta
sekolah-sekolah kecantikan.

Tata Rias Modern

Seperti budaya dan teknologi yang telah berkembang, demikian pula tata rias
kecantikan. Meskipun masih berhubungan dengan rambut, kulit, dan kuku, saat ini
tata rias sudah mencakup berbagai posisi pekerjaan.
Selain itu, untuk menjadi seorang penata rias yang ahli mereka harus mengambil
kelas formal khusus tata rias untuk belajar dan berlatih.
Tugas II.

KONSEP DESAIN

Sebuah desain yang baik dimulai dengan konsep desain yang baik. Anda
mencoba untuk memecahkan permasalahan desain, maka sebuah konsep akan
memimpin jalan untuk memberikan arahan terhadap keputusan desain Anda.
Mengembangkan sebuah ide kecil sehingga menjadi sebuah konsep yang menarik.
Bagaimana Anda bisa membentuk sebuah konsep yang menjadi peta desain Anda?

Konsep desain adalah ide di balik sebuah desain. Konsep ini yang akan
mendasari logika, pemikiran, serta penalaran untuk bagaimana Anda akan mendesain.
Konsep Anda akan menyebabkan pilihan-pilihan dalam bentuk, warna, dan jenis.
Setiap keputusan desain Anda akan jatuh kembali terhadap arah konsep Anda.
Dengan kata lain, konsep desain Anda menjadi kerangka untuk semua keputusan
desain Anda.

Apa yang harus dilakukan sebelum membuat konsep desain?


Mengembangkan konsep desain adalah sesuatu yang muncul dari proses individu.
Sebuah pengembangan konsep seseorang pasti akan berbeda dari pengembangan
konsep orang lain.

Mendefinisikan masalah
Anda tidak bisa memecahkan masalah tanpa mengetahui apa permasalahannya.
Sebelum mengembangkan konsep, lihatlah pokok-pokok permasalahan yang harus
diperhatikan. Dan jika proyek desain Anda berhubungan dengan klien, maka
definisikan permasalah desain Anda terhadap klien, juga pelanggan mereka, pasar
umum mereka, serta tujuan mereka.

Penelitian dan Analisis


Setelah mendefinisikan macam-macam permasalahan untuk desain Anda, maka
tentukan pemecahan permasalahan tersebut untuk desain Anda. Anda harus berfikir
dan memulai proses generasi ide. Point-point analisis dibutuhkan untuk
mengembangkan desain Anda sebagai pemecah permasalahan. Contoh point
pertanyaan seperti;

-Apa merk klien Anda?


Dari satu pertanyaan ini akan timbul penjabaran lain seperti; apa kesan yang ingin
disampaikan oleh merk ini terhadap pelanggan klien?, apa filosofi dari merk
tersebut?, warna, bentuk, nuansa, dan jenis desain apa yang sesuai dengan merk
tersebut?, dan sebagainya yang akan didapatkan dengan penjabaran lebih lanjut.
Tentunya penjabaran ini akan terus berkaitan dengan point pertanyaan pokok
berikutnya.
-Siapa pelanggan klien Anda?
Dari point ini akan didapatkan hal yang berkaitan dengan penjabaran sebelumnya.
Seperti; Apa kesan merk yang akan mendapat perhatian dari pelanggan?, lalu
penjabarannya akan; bagaimana lingkungan pelanggan?, apa warna, bentuk, nuansa,
dan jenis desain yang sesuai untuk para pelanggan?

Jawaban untuk masing-masing hal tersebut akan mengembangkan ide Anda untuk
menentukan bagaimana konsep desain Anda terbentuk.
Konsep, adalah sebuah titik awal penting yang akan menunjukan arah dalam desain
Anda. Ini merupakan peta jalan tempat Anda kembali dan kembali lagi untuk
menentukan arah proses desain Anda. Jika suatu desain yang dihasilkan tidak bekerja
dengan baik, itu mungkin karena tidak sesuai dengan konsep. Atau jika Anda
merasakan hasil desain tidak terbentuk dengan baik, maka Anda perlu
mengeskplorasi konsep yang berbeda.

CARA PEMBUATAN PRODUK

Cara pembuatan kosmetik yang baik (CPKB) yang ditetapkan oleh pemerintah
adalah:

1. Ketentuan umum
a) Pada pembuatan kosmetik, pengawasan menyeluruh sangat esensial untuk
menjamin bahwa konsumen menerima kosmetik yang bermutu tinggi dan
aman digunakan.
b) Tidaklah cukup jika produk jadi kosmetik hanya sekedar lulus dari
serangkaian pengujian, tetapi yang sangat penting adalah bahwa mutu harus
dibentuk dalam produk tersebut.
2. Personalia
Jumlah karyawan di semua tingkatan hendaklah memadai serta memiliki
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sesuai tugasnya. Mereka hendaklah juga
memiliki kesehatan mental dan fisik yang baik, sehingga mampu melaksanakan tugas
secara profesional dan sebagaimana mestinya.

3. Bangunan
Bangunan untuk pembuatan kosmetik hendaklah memiliki ukuran, rancangan,
konstruksi, serta letak yang memadai untuk memudahkan pelaksanaan kerja,
pembersihan, dan pemeliharaan yang baik. Tiap sarana kerja hendaklah memadai,
sehingga setiap resiko kekeliruan, pencemaran silang, dan pelbagai kesalahan lain
yang dapat menurunkan mutu kosmetik dapat dihindarkan.

4. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan kosmetik hendaklah memiliki
rancang bangun dan konstruksi yang tepat, sehingga mutu yang dirancang bagi tiap
produk kosmetik terjamin seragam dari batch ke batch, serta untuk memudahkan
pembersihan dan perawatannya.

5. Sanitasi dan Higiene


Tingkat sanitasi dan higiene yang tinggi hendaklah diterapkan pada setiap
pembuatan kosmetik. Ruang lingkup sanitasi dan higiene meliputi personalia,
bangunan, peralatan, dan perlengkapan,bahan produksi serta wadahnya, dan setiap hal
yang dapat merupakan sumber pencemaran produk. Sumber pencemaran hendaklah
dihilangkan melalui program sanitasi dan higiene yang menyeluruh dan terpadu.

6. Produksi
Produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan, yang dapat menjamin produksi barang jadi yang memenuhi spesifikasi
yang ditentukan

7. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu adalah bagian yang esensial dari cara pembuatan kosmetik
yang baik agar tiap kosmetik yang dibuat memenuhi persyaratan mutu yang sesuai
dengan tujuan penggunaannya. Rasa keterikatan dan tanggung jawab semua unsur
dalam semua rangkaian pembuatan adalah mutlak untuk menghasilkan kosmetik yang
bermutu mulai dari saat kosmetik dibuat sampai distribusi kosmetik. Untuk keperluan
itu, harus ada suatu bagian pengawasan mutu yang berdiri sendiri.
8. Inspeksi diri
Tujuan inspeksi diri adalah untuk melaksanakan penilaian secara teratur
tentang keadaan dan kelengkapan fasilitas pabrik kosmetik dalam memenuhi
persyaratan cara pembuatan kosmetik yang baik.

9. Penanganan terhadap hasil pengamatan,keluhan dan laporan kosmetik yang


beredar.

Anda mungkin juga menyukai