Anda di halaman 1dari 12

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisinis

Oleh

Alvin Ferdiansyah (185264035)

Irham Mukhlis (185264049)

D4 – MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kelompok untuk mata kuliah Pengantar Bisnis
dengan judul “ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a,saran,dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan.yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan ilmu bagi para
pembaca.

Bandung, 10 September 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Etika
2.1.1. Hukum dan Etika
2.1.2. Etika Sebagai Bisnis Yang Baik
2.1.3. Konflik Kepentingan
2.2. Tanggung Jawab Sosial Bisnis
2.2.1. Tanggung Jawab Sosial Kepada Pelanggan
2.2.3. Tanggung Jawab Sosial Kepada Karyawan
2.2.4. Tanggung Jawab Sosial Kepada Pemilik Saham
2.2.5. Tanggung Jawab Sosial Kepada Kreditor
2.2.6. Tanggung Jawab Sosial Kepada Lingkungan
BAB III PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang.


Dalam realitasnya, bisnis baik sebagai aktivitas maupun sebagai entitas telah
ada dalam sistem dan struktur yang baku. Bisnis berjalan sebagai proses yang telah
menjadi kegiatan manusia sebagai individu atau masyarakat untuk mencari keuntungan
dan memenuhi keinginan dan kebutuhan hidupnya. Sementara itu etika telah dipahami
sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri dan karenanya terpisah dari bisnis.
Etika adalah ilmu yang berisi patokan-patokan mengenai apa-apa yang benar
atau salah, yang baik atau buruk, yang bermanfaat atau tidak bermanfaat. Dalam
kenyataannya, bisnis dan etika dipahami sebagai dua hal yang terpisah bahkan tidak
ada kaitan. Jika pun ada malah di pandang sebagai hubungan negatif, di mana praktek
bisnis merupakan kegiatan yang bertujuan mencapai laba sebesar-besarnya dalam
situasi persaingan bebas.
Disamping etika bisnis itu bersifat penting, ada juga hal yang patut diperhatikan
oleh perusahaan atau yakni tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosisal adalah
Kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan secara sukarela itu sudah biasa
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional ratusan tahun lalu.
1.2. Rumusan masalah.
1. Apa yang dimaksud etika bisnis?
2. Apa yang dimaksud tanggung jawab social?
3. Apa saja ruang lingkup tanggung jawab social perusahaan?

1.3. Tujuan.
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud etika bisnis dan bagaimana etika bisnis
yang baik.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud tanggung jawab social.
3. Untuk mengetahi nerbagai ruang lingkup tanggung jawab social perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ETIKA.
Etika adalah prinsip-prinsip moral dimana orang-orang melakukan diri mereka
sendiri secara pribadi, sosial, atau profesional. Misalnya, Anda tidak menipu dalam
ujian atau berbohong kepada teman atau keluarga Anda karena kehormatan dan
integritas pribadi Anda. Demi kebaikan masyarakat, Anda dapat mendaur ulang untuk
menjaga lingkungan. Etika bisnis adalah aturan yang didasarkan pada prinsip-prinsip
moral tentang bagaimana bisnis dan karyawan harus melakukan sendiri. Sebagian besar
bisnis berkomitmen untuk menyediakan produk yang aman, menciptakan pekerjaan,
memperlakukan karyawan mereka dengan adil, melindungi lingkungan, dan jujur
tentang situasi keuangan mereka.
Efek perilaku tidak etis oleh pelanggan tidak selalu jelas. Namun, untuk menebus
masalah yang disebabkan oleh perilaku yang tidak etis, bisnis harus mengenakan biaya
lebih untuk produk mereka. Akibatnya, pelanggan harus membayar lebih mahal.
Budaya, bisnis, dan industri yang berbeda memiliki standar etika yang berbeda.
Misalnya, di beberapa budaya, termasuk Amerika Serikat, pemberian hadiah
berlebihan dianggap suap, yang tidak etis. Suap terjadi ketika hadiah, uang, atau
bantuan ditawarkan untuk mendorong kesepakatan bisnis. Dalam budaya lain,
pemberian hadiah berlebihan diabaikan atau dianggap etis.

2.1.1. Hukum dan Etika


Etika melibatkan sistem prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku yang
tepat untuk seseorang atau kelompok. Hukum melibatkan aturan untuk perilaku
yang dapat digunakan untuk menghukum pelanggar. Dalam bisnis, orang mengikuti
aturan serta kode etik. Kode etik adalah seperangkat pedoman untuk menjaga etika
di tempat kerja. Sebagian besar bisnis mengikuti kode etik mereka sendiri.

2.1.2. Etika sebagai bisnis yang baik.


Sebagian besar bisnis mengawasi kode etik. Profesional seperti dokter,
pengacara, jurnalis, dan guru memiliki kode etik mereka sendiri. Kode etik dapat
mencakup masalah-masalah seperti perilaku karyawan dan keamanan lingkungan.
Praktik bisnis yang tidak etis termasuk berbohong, menawarkan barang yang
dikenal kurang lancar, atau memperlakukan pelanggan atau karyawan secara tidak
adil. Jika bisnis melanggar peraturan pemerintah, pemilik dapat didenda atau masuk
penjara. Jika seorang karyawan melanggar suatu perusahaan atau kode etik
profesional, karyawan itu mungkin menjadi merah atau kehilangan lisensinya.
Tidak semua praktik yang tidak etis dicakup oleh hukum. Praktik bisnis yang tidak
etis memengaruhi bisnis secara tidak langsung.
Misalkan Anda memiliki toko cat tubuh otomatis. Untuk meningkatkan reputasi
Anda, Anda mengenakan harga tertinggi dan menggunakan cat termurah. Salah satu
pelanggan Anda mengeluh tentang kualitas cat, tetapi Anda tidak peduli karena dia
sudah membayar

2.1.3. Konflik Kepentingan.


Pertanyaan etis utama lainnya yang umumnya tidak ilegal berkaitan dengan
konflik kepentingan. Konflik kepentingan adalah konflik antara kepentingan pribadi
dan kewajiban profesional. Misalkan seorang manajer bisnis kecil menyewa saudara
perempuannya untuk melakukan beberapa pekerjaan di perusahaan, tetapi dia jelas
tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan itu. Memberikan posisi kepada
saudara perempuan akan membantu keluarga tetapi akan menciptakan masalah
moral dengan karyawan lain. Ini juga dapat merusak bisnis jika pekerjaannya tidak
selesai. Ketika membuat keputusan bisnis, karyawan memiliki kewajiban etis untuk
bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan.
2.2. Tanggung Jawab Sosial Bisnis.
Tanggung jawab sosial adalah kewajiban untuk melakukan apa yang terbaik
untuk kebaikan masyarakat. Memproduksi barang dan jasa yang bermanfaat bagi
masyarakat dan menyediakan pekerjaan bagi orang tidak cukup untuk sebuah bisnis
dianggap bertanggung jawab secara sosial. Mereka diharapkan untuk berbuat lebih
banyak. Banyak bisnis menyediakan uang untuk proyek-proyek yang bermanfaat bagi
masyarakat.
Etika bisnis fokus pada keputusan yang dianggap baik atau buruk, benar atau
salah. Tanggung jawab sosial bisnis mempertimbangkan semua bisnis yang dilakukan
atau tidak dilakukan untuk menyelesaikan masalah masyarakat. Tanggung jawab sosial
adalah kewajiban untuk melakukan apa yang terbaik untuk kebaikan masyarakat.
Bisnis yang mengikuti standar etika integritas nilai dan kejujuran pada karyawan. Etika
merupakan bagian integral dari praktik bisnis mereka.
Beberapa orang percaya bahwa jika perusahaan memproduksi barang yang
menguntungkan masyarakat, itu memenuhi tanggung jawab sosialnya. Namun, banyak
orang dan bisnis tidak berpikir itu cukup memadai. Mereka menganggap tanggung
jawab sosial lebih dari itu. Beberapa perusahaan sangat khawatir tentang membatasi
kerusakan yang mereka lakukan terhadap lingkungan.

2.2.1. Tanggung jawab social kepada pelanggan.


Tanggung jawab kepada pelanggan jauh lebih luas dari pada hanya
menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika
memproduksi dan menjual produk. Dalam praktek tanggung jawab yang meliputi :
a) Tanggung Jawab Produksi :Produk harus diproduksi dengan keyakinan
menjaga keselamatan pelanggan. Label peringatan harus ada guna mencegah
kecelakaan karena salah dalam penggunaan dan adanya efek samping.
b) Tanggung Jawab Penjualan : Perusahaan tidak melakukan strategi penjualan
yang terlalu 8ggressive atau iklan yang menyesatkan. Perlu survey kepuasan
pelanggan, dimana yang bersangkutan diperlakukan sebagaimana mestinya.
MenjaminTanggung Jawab Sosial Kepada Pelanggan.
Dapat dilakukan dengan tahap menciptakan kode etik yang berisi serangkaian
petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petunjuk bagaimana karyawan,
pelanggan dan pemilik seharusnya dipelihara. Dapat juga dilakukan dengan
memantau semua keluhan dari pelanggan,mencari sumber keluhan dan pastikan
bahwa masalah tersebut tidak akan terulang lagi,juga meminta pelanggan untuk
memberi umpan balik atas barang/jasa yang mereka beli walaupun selama ini tidak
ada keluhan dengan mengirim kuesioner.Tanggung jawab kepada pelanggan
didorong juga oleh sekelompok konsumen tertentu. Konsumerisme mewakili
permintaaan kolektif pelanggan dimana bisnis memenuhi kebutuhan mereka.

2.2.2. Tanggung jawab social kepada karyawan.


Rasa Aman para Karyawan, Perlakuan layak oleh karyawan lain, Perlindungan
terhadap pelecehan seksual, Kesempatan yang sama/Hak sipil.
Cara Perusahaan Meyakinkan Tanggung jawab Kepada Karyawan:
Untuk meyakinkan bahwa karyawan menerima perlakuan yang
layak, beberapa perusahaan menciptakan prosedur keluhan untuk karyawan yang
merasa bahwa mereka tidak diberi kesempatan yang sama. Keluhan ditangani oleh
seseorang atau departemen/bagian/seksi yang ditunjuk perusahaan.

2.2.3.Tanggung jawab social kepada pemilik saham.


Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemilik (pemegang saham).
Cara perusahaan meyakinkan tangung jawab social kepada pemilik saham antara
lain dengan cara:· Manajer perusahaan memonitor keputusan perusahaan untuk
meyakinkan bahwa mereka membuatnya untuk kepentingan pemilik.· Gaji
karyawan dikaitkan dengan kinerja perusahaan, dalam hal ini karyawan tinggal
memfocuskan pada memaksimalkan nilai perusahaan.· Pemegang saham aktif
dalam mempengaruhi kebijakan manajemen perusahaan, terlebih ketika mereka
tidak puas dengan gaji para eksekutif perusahaan atau kebijakan lain. Pemegang
saham yang sangat aktif umumnya investor institusi yang memiliki sejumlah besar
saham. Mereka akan meminta pertangungjawaban eksekutif perusahaan atas ketidak
puasannya.

2.2.4. Tanggung jawab social kepada kerditor.


Jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat memenuhi
kewajibannnya, harus memberi tahu para kreditor. Biasanya kreditor bersedia
memperpanjang jatuh tempo pembayaran serta memberi advis dalam mengatasi
masalah keuangan.

2.2.5. Tanggung jawab social kepada lingkungan.


Pencegahan polusi udara,dengan cara peninjauan kembali proses produksi.
Contohnya membatasi jumlah Co2 yang disebabkan oleh proses produksi dengan
mendesain peralatan produksi dan produknya, mendaur ulang plastik dan
membatasi pemakaian material yang akan menjadi sampah yang
solid.· Pencegahan polusi daratan,dengan cara peninjauan kembali proses
produksi dan pengemasan,serta menyimpan dan mengirim barang sisa beracun ke
lokasi pembuangan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan diatas, maka peunulis dapat menyimpulkan bahwa
sesuai dengan makalah “Etika bisnis dan Tanggung jawab sosial” penulis
menyimpulkan bahwa dalam berbisnis kita diharuskan beretika dan memiliki rasa
Tanggung jawab sosial sebagaimana mestinya, karena keberhasilan sebuah perusahaan
dicerminkan dari dua aspek tersebut. Bisnis harus etis dan adil bagi semua pihak baik
itu dari konsumen, pekerja, kreditur, dan masyarakat pada umumnya

3.2. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber
– sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://kamarulintangsakti.blogspot.com/2014/11/etika-dan-tanggung-jawab-
sosial.html

Brown Betty J., and Clow John E. 2007. Introduction to Business. United States
of America: McGraw-Hill

Anda mungkin juga menyukai