Anda di halaman 1dari 3

RSI PKU ASESMEN PASIEN

MUHAMMADIYAH
ASESMEN RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT
INAP
No. Dokumen Revisi ke Halaman
006/01.T/AP/XI/2017 0 1/3
Tanggal Terbit Ditetapkan,
Jl. RTA Milono Km 2,5 Direktur RSI PKU
Palangka Raya 6 November 2017 Muhammadiyah
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. SUYANTO, Sp.PD

1. Asesmen risiko jatuh adalah kegiatan menilai atau


mengkaji adanya risiko jatuh, pada pasien dewasa
digunakan ”Morse Fall Scale (MFS)”, untuk pasien lansia
digunakan “Sydney Scoring”, dan untuk pasien anak
digunakan ”The Humpty Dumpty Scale”;
2. Pasien dengan risiko jatuh adalah pasien yang berisiko
PENGERTIAN untuk jatuh, pada umumnya disebabkan oleh faktor
fisiologis (misal : pingsan) atau lingkungan (misal : lantai
yang licin);
3. Asesmen risiko jatuh ini diperuntukkan bagi pasien-
pasien yang indikasi rawat inap dan dirawat di: Instalasi
Rawat Inap, Instalasi Perawatan Intensif (IPI), Unit
Perawatan Post Anestesia (UPPA).
1. Mengetahui adanya pasien yang mempunyai risiko jatuh;
2. Mencegah terjadinya insiden pasien jatuh dan melindungi
TUJUAN
pasien dari cidera selama dalam perawatan di RSIslam
PKU Muhammadiyah Palangka Raya.
Setiap pasien yang rawat inap dilakukan penilaian atau
pengkajian risiko jatuh menggunakan asesmen risiko jatuh
KEBIJAKAN ”Morse Fall Scale (MFS)” untuk pasien dewasa, “Sydney
scoring” untuk pasien lansia, dan ” The Humpty Dumpty
Scale ” untuk pasien anak.
1. Petugas penanggung jawab :
Perawat penanggung jawab pelayanan keperawatan pada
saat itu (ketua tim/ penganggung jawab shift ).
2. Perangkat kerja :
a. Status rekam medis pasien;
b. Tanda risiko pasien jatuh ( identifikasi alert warna
PROSEDUR kuning ); Formulir asesmen risiko jatuh ” Morse Fall
Scale (MFS) ” untuk pasien dewasa dan ” The Humpty
Dumpty Scale ” untuk pasien anak;
c. Formulir pemberian informasi risiko pasien jatuh;
d. Formulir catatan perawat tentang pencegah risiko jatuh
RSI PKU ASESMEN PASIEN
MUHAMMADIYAH ASESMEN RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT
INAP

No. Dokumen Revisi ke Halaman


006/01.T/AP/XI/2017 0 2/3
Jl. RTA Milono Km 2,5
Palangka Raya
3. Tatalaksana :
a. Asesmen awal risiko jatuh :
1) Ucapkan salam;
2) Sebutkan nama dan peran anda;
3) Informasikan kepada pasien dan keluarga pasien
tentang kegiatan asesmen awal atau pengkajian
awal risiko jatuh yang akan dilakukan beserta
tujuannya;
4) Kaji tingkat risiko pasien jatuh sesuai dengan
formulir asesmen risiko pasien jatuh :
 ” Morse Fall Scale (MFS) ”:
0 – 24 : risiko rendah
25 – 44 : risiko sedang
≥ 45 : risiko tinggi
 " The Humpty Dumpty scale ” :
7 – 11 : risiko rendah
≥ 12 : risiko tinggi
 “ Sydney Scoring”
7-11 : risiko rendah
≥ 12 : risiko tinggi
5) Lakukan skrining farmasi dan/ atau fisioterapi jika
terdapat adanya risiko jatuh pada pasien;
6) Ucapkan terima kasih dan sampaikan semoga
lekas sembuh serta ucapkan salam, setelah selesai
melakukan kegiatan asesmen awal atau pengkajian
awal risiko jatuh;
7) Dokumentasikan di catatan keperawatan.
b. Asesmen ulang risiko jatuh :
1) Ucapkan salam;
2) Sebutkan nama dan peran anda;
3) Informasikan kepada pasien dan keluarga pasien
tentang kegiatan asesmen ulang atau pengkajian
ulang risiko jatuh yang akan dilakukan beserta
tujuannya;
4) Asesmen ulang risiko jatuh dilakukan setiap
pergantian shift, saat transfer ke bagian/ unit lain,
keluar rumah sakit, adanya perubahan kondisi
pasien, adanya kejadian jatuh pada pasien;
RSI PKU ASESMEN PASIEN
MUHAMMADIYAH
ASESMEN RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT
INAP

No. Dokumen Revisi ke Halaman


Jl. RTA Milono Km 2,5 006/01.T/AP/XI/2017 0 3/3
Palangka Raya
5) Kaji tingkat risiko pasien jatuh sesuai dengan
formulir asesmen risiko pasien jatuh: ”Morse Fall
Scale (MFS)” untuk pasien dewasa, “Sydney
Scoring” untuk pasien lansia, dan ”The Humpty
Dumpty Scale” untuk pasien anak, dan tentukan
tingkat risiko pasien jatuh;
6) Untuk mengubah kategori dari risiko tinggi ke
risiko rendah, diperlukan skor < 25 untuk dewasa
dan < 12 untuk pasien anak dan lansia, dalam 2
kali pemeriksaan berturut-turut;
7) Ucapkan terima kasih dan sampaikan semoga
lekas sembuh serta ucapkan salam, setelah selesai
melakukan kegiatan asesmen ulang atau
pengkajian ulang risiko jatuh;
8) Dokumentasikan di catatan keperawatan.

4. Hal yang perlu diperhatikan : komunikasikan hasil


asesmen awal dan asesmen ulang risiko pasien jatuh
kepada Dokter Penanggung jawab Pelayanan (DPJP)
dan/atau dokter jaga dan saat timbang terima pasien antar
bagian atau unit (transfer pasien) dan antar pergantian
shift.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Intalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Unit Perawatan Post Anestesi (UPPA)
4. Staf Medis RSIslam PKU Muhammadiyah Palangka Raya

Anda mungkin juga menyukai