Anda di halaman 1dari 3

PENJAHITAN LUKA PERINIUM

No.Dokumen : DT/PKM-
TRS/2018
DAFTAR
TILIK No Revisi : 0
TanggalTerbit :
Halaman : 1/1
PuskesmasTerawas TURYANA,SKM
NIP 19730630 1992012001

Nama Petugas :

NIP :

Jabatan :

No Kegiatan Ya Tidak Tidak


berlaku
Apakah :
1 Petugas menyapa pasien dengan ramah
2 Petugas menjelaskan kepada pasien diagnosa dan
penanganan luka episiotomi dan robekan perineum serta
resiko tindakan
3 Petugas meminta Pasien untuk menandatangani
informed consent
4 Petugas Melakukan persiapan peralatan
5 Petugas mengatur posisi Pasien posisi terlentang dengan
kaki ½ fleksi ( posisi lithotomi )
6 Petugas Melakukan pencegahan infeksi sebelum
tindakan
a. Mencuci tangan dan lengan sampai siku dengan
sabun dibawah air mengalir
b. Memakai baju kamar tindakan, pelapis plastik,
masker
c. Memakai sarung tangan steril
d. Melakukan asepsis daerah vulva, perineum dan anus
dengan larutan antiseptik 2 kali
e. Memasang alas bokong
7 Petugas melakukan Penjahitan luka episiotomy
a. Apabila masih diperlukan dapat disuntikkan anestesi
lokal infiltrasi lidokain 1 % di daerah
luka episiotomi / robekan perineum
b. Melakukan eksplorasi apakah terdapat laserasi lain
selain luka episiotomi di vulva, labium mayus, labium
minus, uretha, klitoris, vagina dan serviks
c. Memasang tampon bola dalam vagina apabila
diperlukan
d. Menjahit luka episiotomi dimulai dari ujung luka
bagian dalam, kurang lebih 1 cm diatas ujung luka
dan diikat, selanjutnya dilakukan perjanjian dinding
vagina ( seluruh lapisan dinding vagina ) secara
delujur memakai jarum bulat sampai batas robekan
himen. Ditempat ini benang dipotong dan dijepit
dengan klem
e. Selanjutnya perineum dijahit secara jelujur ke arah
anus, dilanjutkan dengan jahitan subkutis ke arah
himen. Ahkirnya dilakukan pengikatan dengan
benang yang dijepit dengan klem di atas robekan
himen
8 Petugas melakukan Pejahitan robekan perineum tingkat
III-IV
a. Mukosa rektum dan muskulus sfingter ani
diidentifikasi
b. Dinding depan mukosa rektum yang robek dijahit
secara terbalik ( inverted ) dengan simpul satu –
satu menggunakan benang khromik 00 dan jarum
penampang bulat
c. Kemudian fasia perirektal dan fasia septum
rektovaginal dijahit sehingga bertemu lagi
menggunakan benang dan jarum yang sama
d. Ujung – ujung muskulus sfingter ani yang terpisah
akibat robekan dijepit dengan klem pean lurus,
kemudian dijahit dengan jahitan simpul sederhana 2 –
3 buah menggunakan benang khoramik 00 sehingga
bertemu lagi
e. Melakukan pemeriksaan colok dubur untuk
mengetahui apakah ada bagian dinding belakang
rektum yang terjahit. Apabila ada bagian yang terjahit
dilakukan reparasi ulang
f. Langkah selanjutnya sama dengan prosedur menjahit
luka episiotomi atau robekan perineum tingkat II
9 Petugas melakukan Pencegahan infeksi pasca tindakan
a. Sebelum melepas sarung tangan,
kumpulkan dan masukkanlah 2nstrument
ke dalam wadah yang berisi larutan khlorin
0,5 %
b. Kumpulkanlah bahan habis pakai yang
terkena darah atau cairan tubuh pasien dan
masukkanlah ke tempat sampah medis
yang tersedia
c. Bubuhilah benda – benda di dalam kamar
tindakan yang terkena darah atau cairan
tubuh pasien dengan larutan khlorin 0,5 %
d. Bersihkanlah sarung tangan dari noda darah
atau cairan tubuh pasien, kemudian
dilepaskan secara terbalik dan direndam
dalam larutan khlorin 0,5 %
e. Setelah melepaskan sarung tangan, cuci
tangan lagi dengan sabun dalam air
mengalir
f. Keringkan tangan dengan handuk / kertas
tissue yang bersih
10 Petugas melakukan Perawatan pasca tindakan
a. Periksa lagi tanda vital pasien
b. Apabila terjadi kelainan / komplikasi, segera dilakukan
tindakan dan beri instruksi
c. Catatlah kondisi pasien dan buat laporan tindakan di
dalam kolom yang tersedia dan status pasien
d. Buatlah instruksi pengobatan lanjutan dan
pemantauan kondisi pasien
e. Pasien dan keluarganya diberitahu bahwa tindakan
telah selesai dilakukan, tetapi pasien masih
memerlukan perawatan
f. Bersama – sama petugas yang akan merawat pasien
dilakukan penjelasan kepada pasien jenis perawatan
yang masih diperlukan, lama perawatan, dan pasien
diminta untuk melaporkan kepada petugas apabila
ada keluhan / gangguan pasca tindakan
g. Tegaskan kepada petugas yang merawat untuk
menjalankan instruksi perawatan dan pengobatan
serta melaporkan segera apabila pada pemantauan
lanjut ditemukan perubahan – perubahan seperti yang
ditulis dalam catatan pascatindakan

Anda mungkin juga menyukai