Anda di halaman 1dari 3

NAMA : GEDE WAHYA DHIYATMIKA

NIM : 1607532025
NO ABSEN : 22

C. SISTEM EKONOMI PANCASILA.


Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang banyak selain China
oleh karena itu, Indonesia harus mempunyai taraf ekonomi yang baik bagi rakyatnya agar
tercapainya keadilan sosial dan kesejahteraan penduduk sesuai dengan landasan ideologi
Pancasila. Indonesia mempunyai berbagai sistem ekonomi dalam meningkatkan kesejahteraan dan
keadilan yang sesuai dengan ideologi Pancasila salah satunya adalah sistem ekonomi Pancasila.

Sistem Ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang tercermin dari Ideologi bangsa
Indonesia yang bertujuan untuk menjalankan nilai-nilai Pancasila agar tercapainya kesejahteraan
dan keadilan sosial dari segi ekonomi bagi bangsa Indonesia. Awal mula sistem ekonomi Pancasila
mulai dikenal pada periode penggal ke dua dari masa pemerintahan orde baru dan informasi ini
dipertegas juga menurut (Ketut Nethen, Perekonomian Indonesia, 2016:109); “Istilah sistem
ekonomi Pancasila ini muncul pada periode penggal ke dua dari masa Pemerintahan Orde Baru,
yakni setelah Pelita III (1974-79)”.

Terdapat 5 hal yang menjadi ciri-ciri dari sistem ekonomi Pancasila menurut (Mubyarto,
Boediono, Ekonomi Pancasila: Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada: 1981);

“1)Koperasi adalah sokoguru perekonomian nasional, 2)Manusia adalah “economic man”


sekaligus “social and religious man”, 3)Ada kehendak sosial yang kuat ke arah egalitarianisme
dan kemerataan sosial, 4)Prioritas utama kebijakan diletakkan pada penyusunan perekonomian
nasional yang tangguh, 5)Pengandalan pada sistem desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatan ekonomi, diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi
perkembangan ekonomi seperti yang dicerminkan dalam cita-cita koperasi secara khusus dan cita-
cita nasional secara umum”.

Contoh penerapan sistem ekonomi Pancasila:

1. Koprasi: Adanya koperasi merupakan salah satu wujud penerapan ekonomi pancasila
dilihat dari manfaatnya. Koperasi merupakan usaha yang berasaskan kekeluargaan.
Pengelolaan dan distribusi kekayaannya dikuasai oleh para anggota sehingga kesenjangan
ekonomi antarindividu bisa diminimalisir.

2. Bumn: Adanya Badan Usaha Milik Negara menunjukkan eksistensi peran negara dalam
mengelola perekonomian di berbagai bidang.

D. SISTEM EKONOMI KERAKYATAN.

Pada tanggal 12 Mei 1998 Indonesia pernah mengalami tragedi Trisakti, dimana tragedi
tersebut melibatkan persatuan mahasiswa Indonesia yang berdemo kepada pemerintah untuk
menuntut sebuah reformasi demi kepentingan bangsa Indonesia. Tragedi Trisakti tersebut
membuat krisis ekonomi berupa inflasi terhadap mata uang Indonesia yang mengakibatkan
penurunan taraf ekonomi bagi bangsa Indonesia.

Demontrasi mahasiswa sudah berlangsung sejak tahun 1997 yang membuat terbentuknya
reformasi ekonomi untuk kepentingan ekonomi bangsa Indonesia yang lebih baik, dan politik di
Indonesia yang bebas berdemokrasi. Demonstrasi tahun 1997 adalah awal mula dari munculnya
sistem ekonomi kerakyatan, yang dipertegas juga pada buku (Ketut Nethen, Perekonomian
Indonesia, 2016:120); “Reformasi di bidang ekonomi yang muncul di tahun 1997 menuntut agar
usaha kecil dan menengah atau usaha rakyat diberikan pengutamaan sehingga muncul sistem
ekonomi kerakyatan”.

Sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang lebih mengutamakan kekuatan
dari ekonomi rakyat untuk kemajuan ekonomi bangsa Indonesia. Tujuan sistem ekonomi
kerakyatan adalah untuk mengolah sumber daya ekonomi yang dapat dikuasi dengan baik untuk
kepentingan rakyat dalam bidang pertanian, perternakan, kerajinan, makanan, dan ukm kecil
lainnya demi mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia. Dalam buku Sistem dan Moral
Ekonomi Pancasila (1988) yang terdapat pada situs,

(Tri kurniawan Pamungkas,Ekonomi Kerakyatan Mubyarto dan Sosialisme


Indoneisa,05/02/2017; http://lsfcogito.org/ekonomi_kerakyatan_mubyarto__sosialisme-
indonesia/), “Mubyarto mengembangkan pemikiran bahwa ekonomi Indonesia atau
perekonomian Indonesia memiliki sistem dan moral tersendiri yang bisa dikenali, dan sifat-
sifat sistem serta moral ekonomi Indonesia itu memang telah melandasi atau menjadi
pedoman beragam perilaku ekonomi individu maupun kolektif. Sistem moral yang menjadi
acuan bersumber dari Pancasila. Kelima sila dalam Pancasila menggambarkan secara utuh
semangat kekeluargaan (gotong royong) dalam upaya mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Ciri- ciri sitem ekonomi kerakyatan menurut situs, (bilar,Ekonomi Kerakyatan,


27/08/2018; https://www.gurupendidikan.co.id/ekonomi-kerakyatan-pengertian-tujuan-dan-ciri-
beserta-kelebihan-kekurangannya-lengkap/); “1)Bertumpu pada sebuah mekanisme pasar yang
berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat, 2)Memerhatikan suatu pertumbuhan ekonomi,
nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup, 3)Mampu mewujudkan suatu pembangunan
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, 4)Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha
dan bekerja, 5)Adanya suatu perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi
seluruh rakyat”.

Contoh penerapan terhadap sistem ekonomi kerakyatan:

1. SDM : Sumber daya manusia merupakan salah satu penyebab sistem ekonomi
kerakyatan tidak merata dapat di rasakan rakyat. Cara untuk menangulanginya adalah
dengan adanya sosialisasi dari pemerintah dari segi pendidikan untuk rakyat, seperti
adanya pelatihan bagi ukm kecil untuk mengetahui alur dalam berbisnis yang lebih baik.

2. Pasar bebas : Pasar bebas membuat semakin ketatnya persaingan di industri


perdagangan Indonesia yang sudah memasuki perdagangan internasional. Hal ini
menyebabkan produk-produk Indonesia lebih sedikit peminatnya dari produk luar negeri
dan berdampak berkurangnya profit ekonomi bagi produsen dalam negeri. Cara
mencegahnya adalah dengan kesadaran dari rakyat untuk membeli produk dalam negeri
dan membuat inovasi yang lebih baik pada produk untuk menarik konsumen baik dari luar
negeri maupun dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai