GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
BAB II
GAMBARAN UMUM GAMPONG KEUDE ACEH
2.1 LETAK GEOGRAFIS DAN BATAS ADMINISTRASI 2.1.2 Kondisi Fisik Lahan Topografi
2.1.1 Kondisi Geografis Secara keseluruhan wilayah di Gampong Keude Aceh relatif datar dengan variasi lereng
Gampong Keude Aceh secara administratif termasuk kedalam wilayah kecamatan Banda kurang dari 0 - 5 %
Sakti Kota Lhokseumawe dengan luas wilayah nya ± 35,73 hektar. Letak ketinggian dari • Hidrologi : Permukaan Air tanah di Gampong Keude Aceh cukup bervariasi berkisar 1m
permukaan laut (dpl) sekitar 5 m, dengan curah hujan rata-rata per tahun 2000 mm. Jarak Dusun Kupula Debit air 1 m sampai 3 m terdapat air. Dusun Rawa sakti 2 sampai 4 m. Di
Gampong Keude Aceh dari Ibukota Kecamatan kurang lebih 200 mtr, ke kota Lhokseumawe Dusun Kupula Kondisi air tanah kurang baik, berwarna kekuningan dan berasa asin
kurang lebih 600 km, ke Ibukota Provinsi Aceh kurang lebih 500 km. • Iklim : Gampong Keude Aceh beriklim tropis, suhunya berkisar antara 33°C—37°C .
Gampong Keude Aceh terdiri dari 4 dusun yaitu : • Jenis Tanah : Sedangkan berdasarkan jenis tanahnya di wilayah Gampong Keude Aceh
1. Dusun Kupula, memiliki jenis tanah :
2. Dusun Rawa Sakti, Hidromorf Kelabu – Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal
3. Dusun Aron, dan yaitu topografi yang berupa dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air dan
4. Dusun Harapan warna kelabu hingga kekuningan.
Batas Administrasi Gampong Keude Aceh adalah sebagai berikut:
Sebelah Barat : Gampong Mon geudong
Sebelah Timur : Gampong Pusong Baru
Sebelah Selatan : Selat Malaka
Sebelah Utara : Gampong Simpang Empat
Untuk lebih jelasnya mengenai administrasi Gampong Keude Aceh dapat dilihat pada Gambar 2.1
Peta Gampong Keude Aceh.
7 1
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
8 2
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
28%
Jumlah Jiwa 43% Kupula
Rawa Sakti
Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan 14% Aron
15%
Harapan
GAMBAR 2.3
45% GRAFIK JUMLAH JIWA
55%
GAMBAR 2.5
GRAFIK JUMLAH JIWA
9 3
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
usia produktif yang tinggi, maka perkembangan wilayah tersebut dapat tumbuh dengan pesat yang
STRUKTUR PENDUDUK MENURUT AGAMA
DAN KEPERCAYAAN GAMPONG KEUDE ACEH
Penganut
diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Struktur penduduk menurut umur di No. AGAMA JUMLAH
Islam
Gampong Keude Aceh berjumlah 1.424 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada TABEL II.3 1 Islam 1.574
berikut. Kristen
2 Kristen Protestan 17 Protestan
Pertumbuhan penduduk generasi muda lebih besar dari generasi tua menyebabkan perlu 3 Katolik 0 Katolik
adanya upaya persiapan berbagai kebutuhan penduduk pada tahun-tahun mendatang khususnya, 4 Hindu 0
Hindu
bagi generasi muda yang akan mempunyai peran utama dalam pembangunan daerah. Untuk itu, 5 Budha 0
dapat diperkirakan berbagai kebutuhan penduduk seperti: 6 Khonghucu 0
Jumlah angkatan kerja yang akan membutuhkan lapangan pekerjaan baru; GAMBAR 2.7
JUMLAH 1.591 JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA
Kebutuhan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan bagi penduduk usia sekolah; GAMPONG KEUDE ACEH
Kebutuhan sarana kesehatan terutama bagi penduduk dalam kelompok usia lanjut;
2.2.4 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Kebutuhan lainnya seperti pengembangan permukiman, sarana dan prasarana lingkungan
Tingkat pendidikan penduduk suatu kawasan permukiman adalah salah satu indikator pola
dan kesempatan kerja bagi calon angkatan kerja.
hidup yang berlangsung pada Gampong tersebut. Tingkat pendidikan pada Gampong Keude Aceh
TABEL II.3
STRUKTUR PENDUDUK MENURUT UMUR adalah SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/ SMA) dan yang paling sedikit adalah tamat Magister
GAMPONG KEUDE ACEH Usia
atau S2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.5 sebagai berikut
TABEL II.5
NO UMUR JUMLAH STRUKTUR PENDUDUK MENURUT TINGKAT Jenjang pendidikan
6% PENDIDIKAN GAMPONG KEUDE ACEH
20% 11% 0 - 4 Tahun Tidak Sekolah
1 0-4 91 No. JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH Belum tamat SD
10% 5 - 9 Tahun
2 5-9 152 1 Tidak Sekolah 120
Tidak tamat SD
10 - 14 Tahun Tamat SD
3 10-14 136 53% 15 - 44 Tahun 2 Belum tamat SD 237 Tamat SLTP
9 Tamat Magister 2
10 4
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
2.2.5 Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian 2.3 KONDISI EKONOMI SOSIAL BUDAYA
Struktur penduduk menurut mata pencaharian merupakan salah satu dari beberapa 2.3.1 Kondisi Ekonomi
indikator tingkat kondisi permukiman. Jenis mata pencaharian biasanya berpengaruh bentuk dari Masyarakat Keude Aceh terdiri dari berbagai macam profesi sesuai dengan bidang dan
rumah hunian yang ditinggali oleh penduduk tersebut. Kondisi ini merupakan kebiasaan keahliannya, dengan keberagaman penduduk dan heterogen inilah yang membuat Gampong Keude
masyarakat yang telah berlangsung pada setiap permukiman. Berdasarkan data yang diperoleh Aceh di kenal dengan sikap dan toleransinya yang sangat tinggi dan hidup rukun saling berdamp-
penduduk Gampong Keude Aceh bermata pencaharian Swasta/Tukang. Untuk lebih jelasnya ingan. Sesuai dengan hal tersebut pendapatan penduduknya pun sangat beragam hal ini terbukti
mengenai jenis mata pencaharian Gampong Ulee Jalan dapat dilihat pada Tabel II.6 sebagai dengan usaha yang digeluti oleh mereka seperti : pedagang, transportasi, industri rumah tangga,
Berikut : dan lain-lan. Dan Potensi sumberdaya alam di Gampong Keude Aceh beragam diantaranya Waduk
Pekerjaan
TABEL II.6 Seluas 2000 m dan Sungai Krueng Cunda seluas 500 m yang digunakan untuk mata pencaharian
STRUKTUR PENDUDUK MENURUT 2%
2%
MATA PENCAHARIAN GAMPONG KEUDE ACEH bagi nelayan, masyarakat.
6%
17% Nelayan/Buruh
No. PEKERJAAN JUMLAH
Swasta/Tukang
2.3.2 Kondisi Sosial
1 Nelayan/Buruh 61 PNS Kultur masyarakat Gampong Keude Aceh masih kuatnya ikatan saling membantu untuk
73% TNI/POLRI
2 Swasta/Tukang 690 Pensiunan kegiatan gampong maupun kegiatan atau acara pribadi masyarakat, adapun pemerintah gampong
3 PNS 156 membuat kebijakan kegiatan sosial yang bermanfaat dan berkelanjutan seperti : Kelompok ibu
4 TNI/POLRI 15 PKK yang dimotori oleh Ibu Keuchik dimana banyak kegiatan sosial yang dilakukan dari pelatihan
GAMBAR 2.9
5 Pensiunan 17 JUMLAH PENDUDUK MENURUT ketrampilan ibu rumah tangga dan kegiatan arisan yang mana ditujukan kepada golongan keluarga
MATA PENCAHARIAN GAMPONG KEUDE ACEH
fakir miskin.
2.2.5 Penduduk Berdasarkan KK Miskin
Gampong Keude Aceh terdapat beragam tingkat kehidupan sosial, dari menengah keatas,
menengah kebawah dan bahkan masyarakat yang termasuk kategori miskin. Berdasarkan hasil PS
2 (Sumber BKM Bagi Rata) jumlah KK miskin Gampong Keude Aceh sebanyak 912 KK. Jumlah
tersebut tersebar di seluruh Gampong Keude Aceh. Sementara itu pemerintah Gampong Keude
Aceh membuat kategori kemiskinan melalui tingkat kesejahteraan warga. Untuk lebih jelasnya
GAMBAR 2.11
dapat dilihat pada Tabel II.7 sebagai Berikut : KEGIATAN IBU—IBU PKK GAMPONG KEUDE ACEH
TABEL II.7 Uraian
STRUKTUR PENDUDUK MENURUT
0%
KATEGORI KEMISKINAN GAMPONG KEUDE ACEH
5% 0% Keluarga
No. URAIAN JUMLAH Prasejahtera
37% Keluarga Sejahtera I
1 Keluarga Prasejahtera 392
58%
2 Keluarga Sejahtera I 612 Keluarga Sejahtera
II
11 5
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
2.3.2 Kondisi Budaya pengaruh dalam proses pembentukan dan perkembangan tanah.
Masyarakat Gampong Keude Aceh nilai kebudayaannya masih tinggi dan sudah melekat Topografi merupakan aspek terpenting dalam menentukan kemiringan lahan, kemampuan
sejak dulu seperti : dan daya dukung lahan bagi suatu pengembangan dan konservasi. Data peta topografi ini dapat
1. Mengadakan Gotong royong masal setiap minggu sekali, membersihkan tempat-tempat iba- diturunkan menjadi beberapa peta yang berkaitan dengan bentuk bentang alam dan
dah, membersihkan saluran-saluran air dan tenpat-tempat lain yang dianggap perlu. kemiringannya seperti morfologi dan kemiringan lereng.
Kemiringan lereng menunjukkan besarnya sudut lereng dalam persen atau derajat. Dua titik
2. Mengadakan pengajian-pengajian baik untuk anak-anak , remaja juga kaum Bapak dan Ibu di
yang berjarak horizontal 100 meter yang mempunyai selisih tinggi 10 meter membentuk lereng 10
tiap-tiap Balai pengajian yang dipimpim oleh guru-guru pengajian di masing-masing Balai
persen. Kecuraman lereng 100 persen sama dengan kecuraman 45 derajat. Selain dari
pengajian yang ada di Gampong Keude Aceh Kecamtan Banda Sakti Kota Lhokseumawe
memperbesar jumlah aliran permukaan, semakin curamnya lereng juga memperbesar energi
3. Kelompok PKK setiap minggunya atau paling tidak seminggu sekali kelompok ini melakukan
angkut air. Jika kemiringan lereng semakin besar, maka jumlah butir-butir tanah yang terpercik ke
Wirit atau pengajian dirumah kelompok ibu PKK, ada juga nilai kebudayaan yang dilakukan
bawah oleh tumbukan butir hujan akan semakin banyak. Hal ini disebabkan gaya berat yang
adalah membantu masyarakat yang kurang mampu atau saling membantu sesama
semakin besar sejalan dengan semakin miringnya permukaan tanah dari bidang horizontal,
masyarakat Keude Aceh.
sehingga lapisan tanah atas yang tererosi akan semakin banyak. Jika lereng permukaan tanah
menjadi dua kali lebih curam, maka banyaknya erosi persatuan luas menjadi 2,0 - 2,5 kali lebih
2.4 KONDISI FISIK DASAR
banyak (Arsyad, 2000).
2.4.1 Tofografi
TABEL II.8
Topografi adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah, termasuk di
KLASIFIKASI KELAS KEMIRINGAN LERENG
dalamnya adalah perbedaan kemiringan lereng, panjang lereng, bentuk lereng, dan posisi lereng.
KEMIRINGAN KELAS BENTUK
Topografi merupakan salah satu faktor pembentuk tanah. Topografi dalam proses pembentukan LERENG % LERENG RELIEF
tanah mempengaruhi: 0–8 A Datar
1. Jumlah air hujan yang meresap atau ditahan oleh massa tanah; 8 – 15 B Landai
2. Dalamnya air tanah; 15 – 25 C Agak Curam
3. Besarnya erosi; 25 – 40 D Curam
4. Arah gerakan air berikut bahan terlarut di dalamnya dari satu tempat ke tempat lain
>40 E Sangat Curam
(Hardjowigeno, 1993).
Sumber : SK Mentan No 837/Kpts/Um/11/80
Hubungan antara lereng dengan sifat – sifat tanah tidak selalu sama di semua tempat, hal ini
disebabkan karena faktor – faktor pembentuk tanah yang berbeda di setiap tempat. Keadaan
topografi dipengaruhi oleh iklim terutama oleh curah hujan dan temperatur (Salim, 1998). Daerah
yang memiliki curah hujan tinggi, menyebabkan pergerakan air pada suatu lereng menjadi tinggi
pula sehingga dapat menghanyutkan partikel-partikel tanah. Proses penghancuran dan
transportasi oleh air akan mengangkut berbagai partikel-partikel tanah, bahan organik, unsur hara,
dan bahan tanah lainnya. Keadaan tersebut disebabkan oleh energi tumbuk butir-butir hujan,
intensitas hujan, dan penggerusan oleh aliran air pada permukaan tanah yang memberikan
12 6
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
Gampong Keude Aceh berada pada ketinggian 0 – 5 meter diatas permukaan laut. Sebagian 2.4.2 Geologi Umum
besar wilayahnya berada pada daerah yang datar. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel II.9. Dari Untuk mengetahui kondisi geologi Kecamatan Banda Sakti dan daerah sekitarnya, maka
keterangan tabel di atas dapat dikatakan bahwa Kecamatan Banda Sakti dengan tingkat diperlukan data fisiografi daerah yang lebih luas. Fisiografi ini akan memperlihatkan gambaran
kemiringan lereng mulai dari datar didapati sebagai berikut: umum kondisi fisik secara regional baik menyangkut morfologi, pola pembentukannya, pola aliran
1. Kemiringan Lereng 0 – 15 % sangat cocok di kembangkan sebagai kawasan budi daya sungai, serta kondisi litologi dan struktur geologi secara umum.
perkembangan pemukiman dimana tidak diperlukan rekayasa lahan dengan melakukan Pulau Sumatera memiliki luas daerah berkisar 435.000 Km2, dengan panjang 1.650 Km,
pendataran secara manual dan tingkat risiko terhadap gerakan tanah yang sangat kecil. Lebar 100 – 200 Km didaerah utara dan 350 Km di daerah selatan. Menurut Van Bemmelen (1949).
TABEL II.9 Zona fisiografi blok pegunungan struktur dan jalur depresi (graben) mencangkup hampir seluruh
LETAK GAMPONG MENURUT TOFOGRAFI pulau Sumatera, didominasi oleh batuan berumur pra-tersier – tersier awal. Jalur depresi (graben)
PADA KECAMATAN BANDA SAKTI TAHUN 2014
mencangkup daerah tengah Sumatera memanjang utara – selatan, didominasi oleh batuan
No. GAMPONG TOFOGRAFI
berumur Pra tersier – Tersier awal. Zona embayment Meulaboh dan Singkil mencangkup daerah
1 Mon Geudong Datar
pantai barat didominasi oleh batuan berumur tersier awal – kuarter. Zona kaki perbukitan dan
2 Keude Aceh Datar
dataran rendah mencangkup pantai utara dan timur didominasi oleh batuan berumur tersier Awal
3 Pusong Lama Datar
– Kuarter.
4 Pusong Baru Datar
Berdasarkan RTRW Kota Lhokseumawe Tahun 2011 – 2031 bahwa gambaran umum
5 Lhokseumawe Datar
kondisi geologi menunjukkan bahwa di Kota Lhokseumawe terbentuk oleh batuan Alluvium Muda,
6 Simpang Empat Datar
Formasi Idi, Formasi Julurayeu dan Formasi Seureula. Sebaran batuan Aluvium Muda berupa
7 Lancang Garam Datar
endapan pesisir dan Fluviatil beberapa pada daerah sebelah utara dan selatan Kota Lhokseumawe.
8 Kampung Jawa Baru Datar Sebaran Formasi Idi berupa kerikil, pasir, gamping dan lempung berada pada daerah sebelah barat
9 Tumpok Teungoh Datar yaitu sebahagian Kecamatan Muara Dua dan Blang Mangat. Sebaran Formasi Julurayeu berupa
10 Kuta Blang Datar endapan sungai batu pasir tufaan, lempung berlignit dan batu lumpur berada pada sebelah barat
11 Uteun Bayi Datar hingga tengah Kota Lhokseumawe yaitu sebahagian besar wilayah Kecamatan Muara Satu dan
12 Banda Masen Datar Muara Dua.
13 Ujong Blang Datar Dilihat dari Peta Geologi Kota Lhokseumawe yang bersumber dari RTRW Kota
14 Ulee Jalan Datar Lhokseumawe jenis tanah yang ada pada Kecamatan Banda Sakti adalah Aluvium Muda. Untuk
15 Hagu Barat laut Datar lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.12.
16 Hagu Teungoh Datar
17 Hagu Selatan Datar
18 Kampung Jawa Lama Datar
Sumber : BPS Kecamatan Banda Sakti Dalam Angka 2015
13 7
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
14 8
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
2.5 KONDISI FUNGSI PENGGUNAAN LAHAN seperangkat karakteristik sosial budaya, antara lain sosial, ekonomi, politik, adat istiadat dan
2.5.1 Jumlah dan Sebaran Perumahan agama masing-masing.
Jumlah Rumah di Gampong Keude Aceh sebanyak 571 Bangunan yang tersebar di 4 dusun, Sedangkan Shevky dan Bell pada akhir tahun 50-an dn awal 60-an mempropagandakan
tingkat kepadatan hunian mencapai 57 Unit/Ha. dengan nama “Analisis Wilayah Sosial”. (Evers,1986:5). Analisis Shevky dan Beel serta pengikut-
TABEL II.10 Total Bangunan (unit) pengikutnya mengenai analisa wilayah sosial pada kota-kota Amerika membatasi lebih lanjut
JUMLAH DAN SEBARAN ZONA PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH
permasalahan ekologi sosial, tetapi memperluas basis data dengan memanfaatkan bahan-bahan
TOTAL LUAS
TINGKAT Harapan sensus yang lebih luas (E.Shevky dan Wendell Bel; 1974). Mereka menganggap, bahwa struktur
KEPADATAN 24%
No. DUSUN BANGUNAN PERMUKIMAN Kupula
BANGUNAN Kupula wilayah kota dapat dijelaskan dengan tiga variabel pokok, yang masing-masing terdiri atas ciri-ciri
(UNIT) (Ha) Aron Rawa Sakti
(UNIT/Ha) 11% 44%
Rawa Sakti Aron yang berlainan. Ketiga variable ini adalah status sosial, segregari etnis dan budaya kota, di mana
1 Kupula 250 3,0 83
21% Harapan
yang terakhir ini merupakan perpaduan ciri-ciri demografi, yang merupakan ukuran dari struktur
2 Rawa Sakti 122 2,0 61
keluarga dan rumah tangga. Wilayah sosial kota dapat digambarkan dan dipilahkan dengan
3 Aron 62 2,0 31
memadukan ketiga variabel pokok ini.
4 Harapan 137 3,0 46 GAMBAR 2.13
2.12
JUMLAH DAN SEBARAN PERUMAHAN Bentuk Kota Lhokseumawe sendiri adalah bentuk Waled City dimana Walled City terbentuk
karena pertumbuhan kota yang di batasi oleh kondisi fisik topografi misalnya seperti Laut, Gunung
2.5.2 Pola dan Sebaran Perumahan
dan lain sebagainya.
Menurut Elisabeth (Ever, 1982) bahwa salah satu teori yang cukup mendapatkan pengikut
GAMBAR 2.14
adalah Teori Ekologi Sosial Perkotaan, dikembangkan di sekitar tahun 20-an dan terkenal dengan BENTUK KOTA WALED CITY
nama Mazhab Chicago. Para penganut Mazhab Chikago ini akhirnya mengembangkan tiga model
dasar tentang perkembangan perkotaan. Burgees menyusun tesis atau “Teori Lingkaran
GAMBAR 2.15
Konsentris”. Ia menyatakan bahwa wilayah-wilayah sosial dengan ciri-ciri sosial dan ekonomi kota
tersusun menyerupai bentuk lingkaran bertingkat yang mengelilingi pusat. Dan variabel-variabel
untuk mengukur ciri secara sistematis ini dengan struktur harga tanah; semakin dekat tanah dari
pusat kota semakin mahal harganya, semakin jauh dari pusat menjadi semakin murah. Oleh Hoyt
mengembangkan “Model Sector” dan beberapa yang lain mengembangkan “Teori Sel Inti”. (Ever,
1986).
Model Sektor merupakan pola-pola pewilayahan permukiman dengan karakteristik sosial
khususnya status sosial. Variabel jenis perkejaan dan kepemilikan kasta dan serupanya yang
menjadi alat ukur secara sistemik membentuk permukiman berkelompok dan terpisah. Ada
permukiman nelayan, permukiman karyawan, perumahan-perumahan elite berkembang,
disamping itu terdapat pula permukiman-permukiman kumuh. Semua itu membentuk
permukiman-permukiman secara komunal yang terpisah-pisah. Sedangkan Model Inti menjadikan
perbedaan etnik sebagai variabel ukuran. Permukiman cenderung terbentuk berdasarkan etnik
komunal. Terdapat permukiman menurut etnik tertentu, di mana permukiman tersebut memiliki
15 9
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
TABEL II.11
PENGGUNAAN LAHAN
GAMPONG KEUDE ACEH
LUAS
NO PENGGUNAAN LAHAN
(Ha)
1 Pemukiman 18,33
2 Kesehatan 0,11
3 Lahan Kosong 7,43
4 Olah Raga 0,09
5 Pendidikan 1,28
6 Perdagangan dan Jasa 3,05
7 Peribadatan 0,2
8 RTH 0,95
9 Perkantoran 2,24
10 Terminal 2,05
JUMLAH 35,73
Sumber : Survei Lapangan & GIS
16 10
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
GAMBAR 2.17
SARANA PENDIDIKAN
Gampong Keude Aceh antara lain Kantor Bupati Aceh Utara. Sementara sarana perkantoran lain 2 Kantor Keuchik Dusun Kupula
yang ada merupakan perkantoran Pemerintahan Kota Lhokseumawe antara Lain Perkantoran
3 Kantor POLSEK Dusun Kupula
Pertahanan dan Keamanan yaitu Polsek, Kantor Keuchik dan Kantor Bulog.
4 Kantor Bulog Dusun Rawa Sakti
17 11
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
Pemanfaatan Lahan di Gampong Keude Aceh didominasi Permukiman yang luas lahan
kurang lebih sekitar 81% atau seluas 10 Ha, dari luas keseluruhan gampong Keude Aceh sebesar
22 Ha. Kemudian lahan lain yang tergunakan untuk sarana dan prasarana lainnya.
Permukiman Gampong Keude Aceh mayoritas bangunannya semi permanen maka masih banyak
bangunan rumah permukiman yang tidak layak dan tidak teratur yaitu di dusun Kupula dan dusun
Harapan seperti :
A. Kondisi bangun tidak Layak
• Dinding kayu yang berlubang
• Dinding rumah yang bisa masuk air bila cuaca hujan
• Alas lantai masih papan dan tanah
• Penumpukan sampah disamping rumah sudah membusuk dan berbau tak sedap
B. Kondisi bangun tidak teratur
• Bangunan rumah yang lebih tinggi dari dari badan jalan
• Atap rumah yang terlalu rendah kurang 1,8 meter dari badan jalan
• Bangunan rumah yang memakan bahkan menutupi badan jalan.
GAMBAR 2.21
KONDISI BAGUNAN GAMPONG KEUDE ACEH
GAMBAR 2.19
18 12
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
GAMBAR 2.23
GAMBAR 2.22
KONDISI JARINGAN JALAN GAMPONG KEUDE ACEH
19 13
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
GAMBAR 2.25
GAMBAR 2.24
KONDISI JARINGAN DRAINASE GAMPONG KEUDE ACEH
20 14
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
GAMBAR 2.27
GAMBAR 2.26
KONDISI PERSAMPAHAN GAMPONG KEUDE ACEH
21 15
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
GAMBAR 2.29
GAMBAR 2.28
KONDISI AIR MINUM GAMPONG KEUDE ACEH
22 16
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
GAMBAR 2.31
GAMBAR 2.30
KONDISI LIMBAH GAMPONG KEUDE ACEH
23 17
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
24 18
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
4 Aksesibilitas Lingkungan 71% Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
24% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk
99% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/
Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak
6 Pelayanan Air Minum/Baku
100% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi,
Minum, Cuci)
0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
63% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Ang-
7 Pengelolaan Air Limbah sa) yang terhubung dengan septic tank
100% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
100% Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke
8 Pengelolaan Persampahan
GAMBAR 2.32 TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
GRAFIK PROFIL KUMUH Pengamanan Bahaya 100% Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana
9
Kebakaran Proteksi Kebakaran
25 19
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016
B NON FISIK
34% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
Legalitas pendirian
1 35% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang
bangunan
diakui pemerintah
Kepadatan
2 Kepadatan Penduduk 67 Jiwa/Ha
penduduk
Mata pencarian 58% Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan &
3
penduduk Jasa
Penggunaan Daya
4 83% Rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt
Listrik
Fasilitas Pelayanan 100% Rumah tangga menggunakan fasilitas kesehatan di Pusk-
5
Kesehatan esmas/Pustu AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
98% Rumah tangga dengan anak usia wajib belajar 9 Tahun (SD/ BAHAYA KEBAKARAN
Fasilitas Pelayanan
6 SMP/Sederajat) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam
Pendidikan
Gampong/kecamatan yang sama
DRAINASE LINGKUNGAN
26 20