Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

BAB II
GAMBARAN UMUM GAMPONG KEUDE ACEH
2.1 LETAK GEOGRAFIS DAN BATAS ADMINISTRASI 2.1.2 Kondisi Fisik Lahan Topografi
2.1.1 Kondisi Geografis Secara keseluruhan wilayah di Gampong Keude Aceh relatif datar dengan variasi lereng
Gampong Keude Aceh secara administratif termasuk kedalam wilayah kecamatan Banda kurang dari 0 - 5 %
Sakti Kota Lhokseumawe dengan luas wilayah nya ± 35,73 hektar. Letak ketinggian dari • Hidrologi : Permukaan Air tanah di Gampong Keude Aceh cukup bervariasi berkisar 1m
permukaan laut (dpl) sekitar 5 m, dengan curah hujan rata-rata per tahun 2000 mm. Jarak Dusun Kupula Debit air 1 m sampai 3 m terdapat air. Dusun Rawa sakti 2 sampai 4 m. Di
Gampong Keude Aceh dari Ibukota Kecamatan kurang lebih 200 mtr, ke kota Lhokseumawe Dusun Kupula Kondisi air tanah kurang baik, berwarna kekuningan dan berasa asin
kurang lebih 600 km, ke Ibukota Provinsi Aceh kurang lebih 500 km. • Iklim : Gampong Keude Aceh beriklim tropis, suhunya berkisar antara 33°C—37°C .
Gampong Keude Aceh terdiri dari 4 dusun yaitu : • Jenis Tanah : Sedangkan berdasarkan jenis tanahnya di wilayah Gampong Keude Aceh
1. Dusun Kupula, memiliki jenis tanah :
2. Dusun Rawa Sakti, Hidromorf Kelabu – Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal
3. Dusun Aron, dan yaitu topografi yang berupa dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air dan
4. Dusun Harapan warna kelabu hingga kekuningan.
Batas Administrasi Gampong Keude Aceh adalah sebagai berikut:
Sebelah Barat : Gampong Mon geudong
Sebelah Timur : Gampong Pusong Baru
Sebelah Selatan : Selat Malaka
Sebelah Utara : Gampong Simpang Empat
Untuk lebih jelasnya mengenai administrasi Gampong Keude Aceh dapat dilihat pada Gambar 2.1
Peta Gampong Keude Aceh.

7 1
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

8 2
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.2 KONDISI DEMOGRAFI TABEL II.2


JUMLAH KEPADATAN PENDUDUK
2.2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
LUAS
JUMLAH
Gampong Keude Aceh mempunyai jumlah penduduk terdiri dari 698 jiwa penduduk laki- No. NAMA DUSUN PERMUKIMAN KEPADATAN
JIWA
(Ha)
laki dan 856 jiwa penduduk perempuan yang tersebar disetiap dusun, dengan perincian sebagai
1 Kupula 671 3 250
berikut :
2 Rawa Sakti 246 2 122
TABEL II.1
JUMLAH PENDUDUK 3 Aron 215 2 62
JUMLAH JIWA 4 Harapan 42 3 137
JUMLAH JUMLAH
No. NAMA DUSUN
KK TOTAL
LAKI—LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1.574 10 571
1 Kupula 211 287 384 671

2 Rawa Sakti 72 114 132 246


Luas Permukiman/Ha
3 Aron 65 101 114 215

4 Harapan 124 196 226 442

JUMLAH 472 698 856 1.574 3 3


Kupula
Rawa Sakti
Aron
Jumlah KK 2 2
Harapan
Kupula

26% Rawa Sakti


45% GAMBAR 2.2
GRAFIK JUMLAH KEPALA KELUARGA GAMBAR 2.4
Aron
14% GRAFIK LUAS PERMUKIMAN (Ha)
15%
Harapan
Jiwa

28%
Jumlah Jiwa 43% Kupula
Rawa Sakti
Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan 14% Aron
15%
Harapan
GAMBAR 2.3
45% GRAFIK JUMLAH JIWA
55%

GAMBAR 2.5
GRAFIK JUMLAH JIWA

9 3
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.2.2 Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur 2.2.3 Penduduk Berdasarkan Agama


Kajian struktur penduduk berdasarkan umur, digunakan untuk mengetahui usia produktif Kehidupan masyarakat di Gampong Keude Aceh memiliki karakteristik sosial budaya yang
dan non produktif penduduk. Usia produktif adalah usia antara 15 – 50 tahun, sedangkan usia non khas. Mayoritas masyarakat Gampong Keude Aceh beragama Islam. Untuk lebih jelasnya mengenai
produktif merupakan usia 0 – 14 tahun dan >50 tahun. Struktur penduduk berdasarkan umur jumlah penduduk yang dirinci menurut agama dan kepercayaaan dapat dilihat pada Tabel II.4
berkaitan dengan aktivitas sosial dan ekonomi penduduk suatu wilayah yang berpengaruh sebagai berikut:
terhadap perkembangan wilayah tersebut. Jika suatu wilayah memiliki jumlah penduduk dengan TABEL II.4

usia produktif yang tinggi, maka perkembangan wilayah tersebut dapat tumbuh dengan pesat yang
STRUKTUR PENDUDUK MENURUT AGAMA
DAN KEPERCAYAAN GAMPONG KEUDE ACEH
Penganut
diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Struktur penduduk menurut umur di No. AGAMA JUMLAH
Islam
Gampong Keude Aceh berjumlah 1.424 jiwa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada TABEL II.3 1 Islam 1.574
berikut. Kristen
2 Kristen Protestan 17 Protestan
Pertumbuhan penduduk generasi muda lebih besar dari generasi tua menyebabkan perlu 3 Katolik 0 Katolik
adanya upaya persiapan berbagai kebutuhan penduduk pada tahun-tahun mendatang khususnya, 4 Hindu 0
Hindu
bagi generasi muda yang akan mempunyai peran utama dalam pembangunan daerah. Untuk itu, 5 Budha 0
dapat diperkirakan berbagai kebutuhan penduduk seperti: 6 Khonghucu 0
 Jumlah angkatan kerja yang akan membutuhkan lapangan pekerjaan baru; GAMBAR 2.7
JUMLAH 1.591 JUMLAH PENDUDUK MENURUT AGAMA
 Kebutuhan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan bagi penduduk usia sekolah; GAMPONG KEUDE ACEH

 Kebutuhan sarana kesehatan terutama bagi penduduk dalam kelompok usia lanjut;
2.2.4 Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
 Kebutuhan lainnya seperti pengembangan permukiman, sarana dan prasarana lingkungan
Tingkat pendidikan penduduk suatu kawasan permukiman adalah salah satu indikator pola
dan kesempatan kerja bagi calon angkatan kerja.
hidup yang berlangsung pada Gampong tersebut. Tingkat pendidikan pada Gampong Keude Aceh
TABEL II.3
STRUKTUR PENDUDUK MENURUT UMUR adalah SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/ SMA) dan yang paling sedikit adalah tamat Magister
GAMPONG KEUDE ACEH Usia
atau S2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II.5 sebagai berikut
TABEL II.5
NO UMUR JUMLAH STRUKTUR PENDUDUK MENURUT TINGKAT Jenjang pendidikan
6% PENDIDIKAN GAMPONG KEUDE ACEH
20% 11% 0 - 4 Tahun Tidak Sekolah
1 0-4 91 No. JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH Belum tamat SD
10% 5 - 9 Tahun
2 5-9 152 1 Tidak Sekolah 120
Tidak tamat SD
10 - 14 Tahun Tamat SD
3 10-14 136 53% 15 - 44 Tahun 2 Belum tamat SD 237 Tamat SLTP

4 15-44 759 45 - 74 Tahun Tamat SLTA


3 Tidak tamat SD 25 Tamat Akademi
5 45-74 286 Tamat Perguruan Tinggi
JUMLAH 1.424 4 Tamat SD 170 Tamat Magister

5 Tamat SLTP 250


GAMBAR 2.6 GAMBAR 2.8
GRAFIK JUMLAH PENDUDUK MENURUT 6 Tamat SLTA 350 GRAFIK JUMLAH PENDUDUK MENURUT
UMUR GAMPONG KEUDE ACEH TINGKAT PENDIDIKAN GAMPONG KEUDE ACEH
7 Tamat Akademi 100

8 Tamat Perguruan Tinggi 40

9 Tamat Magister 2

10 4
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.2.5 Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian 2.3 KONDISI EKONOMI SOSIAL BUDAYA
Struktur penduduk menurut mata pencaharian merupakan salah satu dari beberapa 2.3.1 Kondisi Ekonomi
indikator tingkat kondisi permukiman. Jenis mata pencaharian biasanya berpengaruh bentuk dari Masyarakat Keude Aceh terdiri dari berbagai macam profesi sesuai dengan bidang dan
rumah hunian yang ditinggali oleh penduduk tersebut. Kondisi ini merupakan kebiasaan keahliannya, dengan keberagaman penduduk dan heterogen inilah yang membuat Gampong Keude
masyarakat yang telah berlangsung pada setiap permukiman. Berdasarkan data yang diperoleh Aceh di kenal dengan sikap dan toleransinya yang sangat tinggi dan hidup rukun saling berdamp-
penduduk Gampong Keude Aceh bermata pencaharian Swasta/Tukang. Untuk lebih jelasnya ingan. Sesuai dengan hal tersebut pendapatan penduduknya pun sangat beragam hal ini terbukti
mengenai jenis mata pencaharian Gampong Ulee Jalan dapat dilihat pada Tabel II.6 sebagai dengan usaha yang digeluti oleh mereka seperti : pedagang, transportasi, industri rumah tangga,
Berikut : dan lain-lan. Dan Potensi sumberdaya alam di Gampong Keude Aceh beragam diantaranya Waduk
Pekerjaan
TABEL II.6 Seluas 2000 m dan Sungai Krueng Cunda seluas 500 m yang digunakan untuk mata pencaharian
STRUKTUR PENDUDUK MENURUT 2%
2%
MATA PENCAHARIAN GAMPONG KEUDE ACEH bagi nelayan, masyarakat.
6%
17% Nelayan/Buruh
No. PEKERJAAN JUMLAH
Swasta/Tukang
2.3.2 Kondisi Sosial
1 Nelayan/Buruh 61 PNS Kultur masyarakat Gampong Keude Aceh masih kuatnya ikatan saling membantu untuk
73% TNI/POLRI
2 Swasta/Tukang 690 Pensiunan kegiatan gampong maupun kegiatan atau acara pribadi masyarakat, adapun pemerintah gampong
3 PNS 156 membuat kebijakan kegiatan sosial yang bermanfaat dan berkelanjutan seperti : Kelompok ibu
4 TNI/POLRI 15 PKK yang dimotori oleh Ibu Keuchik dimana banyak kegiatan sosial yang dilakukan dari pelatihan
GAMBAR 2.9
5 Pensiunan 17 JUMLAH PENDUDUK MENURUT ketrampilan ibu rumah tangga dan kegiatan arisan yang mana ditujukan kepada golongan keluarga
MATA PENCAHARIAN GAMPONG KEUDE ACEH
fakir miskin.
2.2.5 Penduduk Berdasarkan KK Miskin
Gampong Keude Aceh terdapat beragam tingkat kehidupan sosial, dari menengah keatas,
menengah kebawah dan bahkan masyarakat yang termasuk kategori miskin. Berdasarkan hasil PS
2 (Sumber BKM Bagi Rata) jumlah KK miskin Gampong Keude Aceh sebanyak 912 KK. Jumlah
tersebut tersebar di seluruh Gampong Keude Aceh. Sementara itu pemerintah Gampong Keude
Aceh membuat kategori kemiskinan melalui tingkat kesejahteraan warga. Untuk lebih jelasnya
GAMBAR 2.11
dapat dilihat pada Tabel II.7 sebagai Berikut : KEGIATAN IBU—IBU PKK GAMPONG KEUDE ACEH
TABEL II.7 Uraian
STRUKTUR PENDUDUK MENURUT
0%
KATEGORI KEMISKINAN GAMPONG KEUDE ACEH
5% 0% Keluarga
No. URAIAN JUMLAH Prasejahtera
37% Keluarga Sejahtera I
1 Keluarga Prasejahtera 392
58%
2 Keluarga Sejahtera I 612 Keluarga Sejahtera
II

3 Keluarga Sejahtera II 52 Keluarga Sejahtera


III
4 Keluarga Sejahtera III 2

5 Keluarga Sejahtera III Plus 0 GAMBAR 2.10


JUMLAH PENDUDUK MENURUT
KATEGORI KEMISKINAN GAMPONG KEUDE ACEH

11 5
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.3.2 Kondisi Budaya pengaruh dalam proses pembentukan dan perkembangan tanah.

Masyarakat Gampong Keude Aceh nilai kebudayaannya masih tinggi dan sudah melekat Topografi merupakan aspek terpenting dalam menentukan kemiringan lahan, kemampuan

sejak dulu seperti : dan daya dukung lahan bagi suatu pengembangan dan konservasi. Data peta topografi ini dapat

1. Mengadakan Gotong royong masal setiap minggu sekali, membersihkan tempat-tempat iba- diturunkan menjadi beberapa peta yang berkaitan dengan bentuk bentang alam dan

dah, membersihkan saluran-saluran air dan tenpat-tempat lain yang dianggap perlu. kemiringannya seperti morfologi dan kemiringan lereng.
Kemiringan lereng menunjukkan besarnya sudut lereng dalam persen atau derajat. Dua titik
2. Mengadakan pengajian-pengajian baik untuk anak-anak , remaja juga kaum Bapak dan Ibu di
yang berjarak horizontal 100 meter yang mempunyai selisih tinggi 10 meter membentuk lereng 10
tiap-tiap Balai pengajian yang dipimpim oleh guru-guru pengajian di masing-masing Balai
persen. Kecuraman lereng 100 persen sama dengan kecuraman 45 derajat. Selain dari
pengajian yang ada di Gampong Keude Aceh Kecamtan Banda Sakti Kota Lhokseumawe
memperbesar jumlah aliran permukaan, semakin curamnya lereng juga memperbesar energi
3. Kelompok PKK setiap minggunya atau paling tidak seminggu sekali kelompok ini melakukan
angkut air. Jika kemiringan lereng semakin besar, maka jumlah butir-butir tanah yang terpercik ke
Wirit atau pengajian dirumah kelompok ibu PKK, ada juga nilai kebudayaan yang dilakukan
bawah oleh tumbukan butir hujan akan semakin banyak. Hal ini disebabkan gaya berat yang
adalah membantu masyarakat yang kurang mampu atau saling membantu sesama
semakin besar sejalan dengan semakin miringnya permukaan tanah dari bidang horizontal,
masyarakat Keude Aceh.
sehingga lapisan tanah atas yang tererosi akan semakin banyak. Jika lereng permukaan tanah
menjadi dua kali lebih curam, maka banyaknya erosi persatuan luas menjadi 2,0 - 2,5 kali lebih
2.4 KONDISI FISIK DASAR
banyak (Arsyad, 2000).
2.4.1 Tofografi
TABEL II.8
Topografi adalah perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah, termasuk di
KLASIFIKASI KELAS KEMIRINGAN LERENG
dalamnya adalah perbedaan kemiringan lereng, panjang lereng, bentuk lereng, dan posisi lereng.
KEMIRINGAN KELAS BENTUK
Topografi merupakan salah satu faktor pembentuk tanah. Topografi dalam proses pembentukan LERENG % LERENG RELIEF
tanah mempengaruhi: 0–8 A Datar
1. Jumlah air hujan yang meresap atau ditahan oleh massa tanah; 8 – 15 B Landai
2. Dalamnya air tanah; 15 – 25 C Agak Curam
3. Besarnya erosi; 25 – 40 D Curam
4. Arah gerakan air berikut bahan terlarut di dalamnya dari satu tempat ke tempat lain
>40 E Sangat Curam
(Hardjowigeno, 1993).
Sumber : SK Mentan No 837/Kpts/Um/11/80
Hubungan antara lereng dengan sifat – sifat tanah tidak selalu sama di semua tempat, hal ini
disebabkan karena faktor – faktor pembentuk tanah yang berbeda di setiap tempat. Keadaan
topografi dipengaruhi oleh iklim terutama oleh curah hujan dan temperatur (Salim, 1998). Daerah
yang memiliki curah hujan tinggi, menyebabkan pergerakan air pada suatu lereng menjadi tinggi
pula sehingga dapat menghanyutkan partikel-partikel tanah. Proses penghancuran dan
transportasi oleh air akan mengangkut berbagai partikel-partikel tanah, bahan organik, unsur hara,
dan bahan tanah lainnya. Keadaan tersebut disebabkan oleh energi tumbuk butir-butir hujan,
intensitas hujan, dan penggerusan oleh aliran air pada permukaan tanah yang memberikan

12 6
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

Gampong Keude Aceh berada pada ketinggian 0 – 5 meter diatas permukaan laut. Sebagian 2.4.2 Geologi Umum
besar wilayahnya berada pada daerah yang datar. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel II.9. Dari Untuk mengetahui kondisi geologi Kecamatan Banda Sakti dan daerah sekitarnya, maka
keterangan tabel di atas dapat dikatakan bahwa Kecamatan Banda Sakti dengan tingkat diperlukan data fisiografi daerah yang lebih luas. Fisiografi ini akan memperlihatkan gambaran
kemiringan lereng mulai dari datar didapati sebagai berikut: umum kondisi fisik secara regional baik menyangkut morfologi, pola pembentukannya, pola aliran
1. Kemiringan Lereng 0 – 15 % sangat cocok di kembangkan sebagai kawasan budi daya sungai, serta kondisi litologi dan struktur geologi secara umum.
perkembangan pemukiman dimana tidak diperlukan rekayasa lahan dengan melakukan Pulau Sumatera memiliki luas daerah berkisar 435.000 Km2, dengan panjang 1.650 Km,
pendataran secara manual dan tingkat risiko terhadap gerakan tanah yang sangat kecil. Lebar 100 – 200 Km didaerah utara dan 350 Km di daerah selatan. Menurut Van Bemmelen (1949).

TABEL II.9 Zona fisiografi blok pegunungan struktur dan jalur depresi (graben) mencangkup hampir seluruh
LETAK GAMPONG MENURUT TOFOGRAFI pulau Sumatera, didominasi oleh batuan berumur pra-tersier – tersier awal. Jalur depresi (graben)
PADA KECAMATAN BANDA SAKTI TAHUN 2014
mencangkup daerah tengah Sumatera memanjang utara – selatan, didominasi oleh batuan
No. GAMPONG TOFOGRAFI
berumur Pra tersier – Tersier awal. Zona embayment Meulaboh dan Singkil mencangkup daerah
1 Mon Geudong Datar
pantai barat didominasi oleh batuan berumur tersier awal – kuarter. Zona kaki perbukitan dan
2 Keude Aceh Datar
dataran rendah mencangkup pantai utara dan timur didominasi oleh batuan berumur tersier Awal
3 Pusong Lama Datar
– Kuarter.
4 Pusong Baru Datar
Berdasarkan RTRW Kota Lhokseumawe Tahun 2011 – 2031 bahwa gambaran umum
5 Lhokseumawe Datar
kondisi geologi menunjukkan bahwa di Kota Lhokseumawe terbentuk oleh batuan Alluvium Muda,
6 Simpang Empat Datar
Formasi Idi, Formasi Julurayeu dan Formasi Seureula. Sebaran batuan Aluvium Muda berupa
7 Lancang Garam Datar
endapan pesisir dan Fluviatil beberapa pada daerah sebelah utara dan selatan Kota Lhokseumawe.
8 Kampung Jawa Baru Datar Sebaran Formasi Idi berupa kerikil, pasir, gamping dan lempung berada pada daerah sebelah barat
9 Tumpok Teungoh Datar yaitu sebahagian Kecamatan Muara Dua dan Blang Mangat. Sebaran Formasi Julurayeu berupa
10 Kuta Blang Datar endapan sungai batu pasir tufaan, lempung berlignit dan batu lumpur berada pada sebelah barat
11 Uteun Bayi Datar hingga tengah Kota Lhokseumawe yaitu sebahagian besar wilayah Kecamatan Muara Satu dan
12 Banda Masen Datar Muara Dua.
13 Ujong Blang Datar Dilihat dari Peta Geologi Kota Lhokseumawe yang bersumber dari RTRW Kota
14 Ulee Jalan Datar Lhokseumawe jenis tanah yang ada pada Kecamatan Banda Sakti adalah Aluvium Muda. Untuk
15 Hagu Barat laut Datar lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.12.
16 Hagu Teungoh Datar
17 Hagu Selatan Datar
18 Kampung Jawa Lama Datar
Sumber : BPS Kecamatan Banda Sakti Dalam Angka 2015

13 7
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

14 8
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.5 KONDISI FUNGSI PENGGUNAAN LAHAN seperangkat karakteristik sosial budaya, antara lain sosial, ekonomi, politik, adat istiadat dan
2.5.1 Jumlah dan Sebaran Perumahan agama masing-masing.
Jumlah Rumah di Gampong Keude Aceh sebanyak 571 Bangunan yang tersebar di 4 dusun, Sedangkan Shevky dan Bell pada akhir tahun 50-an dn awal 60-an mempropagandakan
tingkat kepadatan hunian mencapai 57 Unit/Ha. dengan nama “Analisis Wilayah Sosial”. (Evers,1986:5). Analisis Shevky dan Beel serta pengikut-

TABEL II.10 Total Bangunan (unit) pengikutnya mengenai analisa wilayah sosial pada kota-kota Amerika membatasi lebih lanjut
JUMLAH DAN SEBARAN ZONA PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH
permasalahan ekologi sosial, tetapi memperluas basis data dengan memanfaatkan bahan-bahan

TOTAL LUAS
TINGKAT Harapan sensus yang lebih luas (E.Shevky dan Wendell Bel; 1974). Mereka menganggap, bahwa struktur
KEPADATAN 24%
No. DUSUN BANGUNAN PERMUKIMAN Kupula
BANGUNAN Kupula wilayah kota dapat dijelaskan dengan tiga variabel pokok, yang masing-masing terdiri atas ciri-ciri
(UNIT) (Ha) Aron Rawa Sakti
(UNIT/Ha) 11% 44%
Rawa Sakti Aron yang berlainan. Ketiga variable ini adalah status sosial, segregari etnis dan budaya kota, di mana
1 Kupula 250 3,0 83
21% Harapan
yang terakhir ini merupakan perpaduan ciri-ciri demografi, yang merupakan ukuran dari struktur
2 Rawa Sakti 122 2,0 61
keluarga dan rumah tangga. Wilayah sosial kota dapat digambarkan dan dipilahkan dengan
3 Aron 62 2,0 31
memadukan ketiga variabel pokok ini.
4 Harapan 137 3,0 46 GAMBAR 2.13
2.12
JUMLAH DAN SEBARAN PERUMAHAN Bentuk Kota Lhokseumawe sendiri adalah bentuk Waled City dimana Walled City terbentuk
karena pertumbuhan kota yang di batasi oleh kondisi fisik topografi misalnya seperti Laut, Gunung
2.5.2 Pola dan Sebaran Perumahan
dan lain sebagainya.
Menurut Elisabeth (Ever, 1982) bahwa salah satu teori yang cukup mendapatkan pengikut
GAMBAR 2.14
adalah Teori Ekologi Sosial Perkotaan, dikembangkan di sekitar tahun 20-an dan terkenal dengan BENTUK KOTA WALED CITY
nama Mazhab Chicago. Para penganut Mazhab Chikago ini akhirnya mengembangkan tiga model
dasar tentang perkembangan perkotaan. Burgees menyusun tesis atau “Teori Lingkaran
GAMBAR 2.15
Konsentris”. Ia menyatakan bahwa wilayah-wilayah sosial dengan ciri-ciri sosial dan ekonomi kota
tersusun menyerupai bentuk lingkaran bertingkat yang mengelilingi pusat. Dan variabel-variabel
untuk mengukur ciri secara sistematis ini dengan struktur harga tanah; semakin dekat tanah dari
pusat kota semakin mahal harganya, semakin jauh dari pusat menjadi semakin murah. Oleh Hoyt
mengembangkan “Model Sector” dan beberapa yang lain mengembangkan “Teori Sel Inti”. (Ever,
1986).
Model Sektor merupakan pola-pola pewilayahan permukiman dengan karakteristik sosial
khususnya status sosial. Variabel jenis perkejaan dan kepemilikan kasta dan serupanya yang
menjadi alat ukur secara sistemik membentuk permukiman berkelompok dan terpisah. Ada
permukiman nelayan, permukiman karyawan, perumahan-perumahan elite berkembang,
disamping itu terdapat pula permukiman-permukiman kumuh. Semua itu membentuk
permukiman-permukiman secara komunal yang terpisah-pisah. Sedangkan Model Inti menjadikan
perbedaan etnik sebagai variabel ukuran. Permukiman cenderung terbentuk berdasarkan etnik
komunal. Terdapat permukiman menurut etnik tertentu, di mana permukiman tersebut memiliki

15 9
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.6 PERUNTUKAN LAHAN


Pemanfaatan Lahan di Gampong Keude Aceh menggambarkan kondisi fisik dasar Gampong
Keude Aceh. Lahan Gampong Keude Aceh peruntukannya sebagai berikut :

TABEL II.11
PENGGUNAAN LAHAN
GAMPONG KEUDE ACEH
LUAS
NO PENGGUNAAN LAHAN
(Ha)
1 Pemukiman 18,33
2 Kesehatan 0,11
3 Lahan Kosong 7,43
4 Olah Raga 0,09
5 Pendidikan 1,28
6 Perdagangan dan Jasa 3,05
7 Peribadatan 0,2
8 RTH 0,95
9 Perkantoran 2,24
10 Terminal 2,05
JUMLAH 35,73
Sumber : Survei Lapangan & GIS

16 10
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.6.1 Fasilitas Umum dan Sosial


Berdasarkan skala pelayanan dan hirarkinya fasos dan fasum terbagi menjadi fasilitas skala
Lingkungan, skala Kelurahan/Gampong dan skala Kecamatan /Kota. Jenis fasilitas umum yang
terdapat di Gampong Keude Aceh antara lain fasilitas pendidikan, peribadatan, perkantoran ruang
terbuka dan sarana olah raga.
2.6.1.1 Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Pendidikan di Gampong Keude Aceh berdasarkan data tahun 2015 terbagi ke
dalam beberapa jenjang pendidikan di antaranya :
TABEL II.12
SARANA PENDIDIKAN
GAMPONG KEUDE ACEH

No. JENIS SARANA LOKASI KONDISI

1 SMP/MTs Dusun Kupula Baik

GAMBAR 2.17
SARANA PENDIDIKAN

2.6.1.2 Fasilitas Kesehatan


Di Gampong Keude Aceh terdapat fasilitas Puskesmas Pembantu Selain itu juga terdapat
Pustu yang terdapat di Dusun Kupula.
TABEL II.13
SARANA KESEHATAN GAMBAR 2.18
GAMPONG KEUDE ACEH SARANA PERKANTORAN

No. JENIS SARANA LOKASI KONDISI

1 PUSTU Dusun Kupula Baik


TABEL II.14
2.6.1.2 Fasilitas Perkantoran SARANA PERKANTORAN
DI GAMPONG KEUDE ACEH
Sebelum pemekaran Kota Lhokseumawe dari Kabupaten Aceh Utara, di Kota
No. PERKANTORAN LOKASI
Lhokseumawe banyak terdapat sarana perkantoran (Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara).
Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara ini sebahagian berada di wilayah administrasi 1 Kantor Bupati Aceh Utara Dusun Rawa Sakti

Gampong Keude Aceh antara lain Kantor Bupati Aceh Utara. Sementara sarana perkantoran lain 2 Kantor Keuchik Dusun Kupula
yang ada merupakan perkantoran Pemerintahan Kota Lhokseumawe antara Lain Perkantoran
3 Kantor POLSEK Dusun Kupula
Pertahanan dan Keamanan yaitu Polsek, Kantor Keuchik dan Kantor Bulog.
4 Kantor Bulog Dusun Rawa Sakti

17 11
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.7 Kondisi Fisik Bagunan GAMBAR 2.20

Pemanfaatan Lahan di Gampong Keude Aceh didominasi Permukiman yang luas lahan
kurang lebih sekitar 81% atau seluas 10 Ha, dari luas keseluruhan gampong Keude Aceh sebesar
22 Ha. Kemudian lahan lain yang tergunakan untuk sarana dan prasarana lainnya.
Permukiman Gampong Keude Aceh mayoritas bangunannya semi permanen maka masih banyak
bangunan rumah permukiman yang tidak layak dan tidak teratur yaitu di dusun Kupula dan dusun
Harapan seperti :
A. Kondisi bangun tidak Layak
• Dinding kayu yang berlubang
• Dinding rumah yang bisa masuk air bila cuaca hujan
• Alas lantai masih papan dan tanah
• Penumpukan sampah disamping rumah sudah membusuk dan berbau tak sedap
B. Kondisi bangun tidak teratur
• Bangunan rumah yang lebih tinggi dari dari badan jalan
• Atap rumah yang terlalu rendah kurang 1,8 meter dari badan jalan
• Bangunan rumah yang memakan bahkan menutupi badan jalan.

GAMBAR 2.21
KONDISI BAGUNAN GAMPONG KEUDE ACEH
GAMBAR 2.19

18 12
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.8 KONDISI JARINGAN JALAN


Jalan jaringan yang ada di Keude Aceh di dusun kupula 71 % dan Dusun harapan 95%
kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai. Pada ruas jaringan
jalan lingkungan ini masih banyak ruas jalan dengan kondisi rusak dan memiliki kualitas yang
buruk. Hal ini sangat mempengaruhi masyarakat Gampong Keude Aceh untuk menuju Kota
Lhokseumawe.
Kerusakan jalan ini bermacam-macam, umumnya ada kerusakan jalan berupa retak-retak,
berupa gelombang, juga kerusakan berupa alur atau cekungan memanjang jalan sekitar jejak roda
kendaraan, ada juga berupa genangan aspal dipermukaan jalan, ada juga berupa lobang-lobang
bahkan ada jalan yang masih menggunakan penyangga papan disetiap lorong rumah.

GAMBAR 2.23

GAMBAR 2.22
KONDISI JARINGAN JALAN GAMPONG KEUDE ACEH

19 13
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.9 KONDISI JARINGAN DRAINASE


Perhatian dalam mengelola sistem drainase. Sistem drainase ini memiliki Pemanfaatan
drainase pada Gampong Keude tidak terlayani dengan baik khusus nya di dusun Kupula 67% dan
dusun Harapan 33% tidak terlayani dengan baik, sehingga bila terjadi curah hujan yang tinggi
drainase di dusun tersebut meluap dan mengenangi badan jalan persoalan ini diakibatkan karena
berbagai hal, salah satu penyebabnya adalah kurangnya peran dan fungsinya masing-masing.
Namun untuk saluran drainase beberapa kawasan permukiman belum memiliki saluran yang
tertutup sesuai dengan standar. Ada yang sudah ada saluran drainase namun dipakai sebagai
tempat pembuangan sampah sehingga saluran macet dan hal ini memicu terjadinya banjir.
Namun adapula yang dalam kondisi baik sehingga berfungsi secara maksimal bagi masyarakat
disekitarnya.

GAMBAR 2.25

GAMBAR 2.24
KONDISI JARINGAN DRAINASE GAMPONG KEUDE ACEH

20 14
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.10 KONDISI PERSAMPAHAN


Sebagian Masyarakat Gampong Keude Aceh di Dusun Kupula 100% dan Dusun Harapan
96% sampah domestik rumah tangga tidak terangkut ke TPS / TPA kurang 2 kali seminggu.
Karena di dusun tersebut belum menggunakan bak sampah sebagai tempat pembuangan
sampah sementara. Masyarakat lebih suka membuang sampah ke lahan kosong atau
perkarangan Sedangkan yang tidak memiliki pekarangan membuang sampah ke saluran air.
Dimana hal ini dapat menyebabkan banjir karena aliran air tersumbat dan juga dapat
menyebabkan penyakit seperti misalnya demam berdarah dan diare. Sebagian masyarakat
membakar sampah pada sore hari dimana hal ini juga mengganggu karena menyebabkan
polusi udara dan pencemaran tanah karena tidak semua sampah yang dibakar dapat terurai oleh
tanah (misal : plastik).

GAMBAR 2.27

GAMBAR 2.26
KONDISI PERSAMPAHAN GAMPONG KEUDE ACEH

21 15
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.11 KONDISI AIR MINUM


Air adalah sumber kehidupan. Sekitar 50-78% tubuh manusia mengandung air. Air juga
dimanfaatkan untuk mandi, mencuci, atau keperluan lain. Begitu penting peranan air dalam
kehidupan. Kondisi air tanah di kota Lhokseumawe dicirikan dengan adany ekuifeer cukup
produktif. Kondisi air permukaan dicirikan dengan keberadaan sungai Cunda, namun keadaan air
sungai cenderung payau.
Disebagian wilayah Keude Aceh 0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terla-
yani jaringan Air Bersih/Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak . Hampir
semua masyarakat Keude Aceh membeli air minum isi ulang / RO untuk minum dan masak .
Masyarakat tidak terpenuhi air minum minimal 60 liter/orang/hari. Kondisi air minum di dusun
Kupula dan dusun harapan dalam keadaan kuning, mengandung banyaknya zat kapur serta
belerang.
Secara fisik jaringan pipa distribusi air minum sudah mencapai setiap lingkungan hunian di
dalam kawasan, namun sampai saata ini penduduk memenuhi kebutuhan air bersihnya di dapat
dari sumur pompa (air tanah). Dikarenakan air dari Pipa Distribusi Air Minum sering macet dan
tersendat, terkadang dalam keadaan keruh.

GAMBAR 2.29

GAMBAR 2.28
KONDISI AIR MINUM GAMPONG KEUDE ACEH

22 16
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.12 KONDISI AIR LIMBAH


Untuk kondisi sanitasi, sebagian besar warga di Gampong Keude Aceh telah memiliki MCK
dan septictank di masing-masing rumah. Beberapa rumah yang belum memiliki MCK pribadi
biasanya menumpang di rumah tetangga atau menggunakan MCK umum di masjid, dsb. Namun
tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada beberapa warga yang memiliki kebiasaan buang air
disungai yaitu Dusun Kupula 63 % tidak memiliki kloset yang terhubung ke septitanck. Ketiadaan
septictank ini juga diakibatkan oleh status kepemilikan tanah itu sendiri. Kondisi tempat tinggal
mereka yang berada di tanah Pemda Aceh Utara ini menjadikan beberapa KK ini malas untuk
membangun septictank ditakutkan suatu-suatu waktu akan tergusur.
Namun dalam perkembangannya di Dusun Kupula saat ini telah dibangun MCK Umum dan
Tangki Septik Komunal, di mana bantuan ini dibangun oleh Sanimas. Tangki Septik Komunal ini di
bangun didusun Kupula sebagai pelayanan masyarakat yang berada di Dusun Kupula Khususnya.
Sementara untuk pembuangan limbah rumah tangga seperti air cucian mandi dan lain sebagainya
pada Dusun Kupula lokasi di jalan Kupula membuang limbahnya di belakang rumah yang
menebabkan terjadinya genangan pad lokasi rumah yang berada di belakang.

GAMBAR 2.31

GAMBAR 2.30
KONDISI LIMBAH GAMPONG KEUDE ACEH

23 17
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

2.13 ASPEK LEGALITAS LAHAN 2.15 PROFIL PERMUKIMAN


Kepemilikan suatu tanah bisa dikatakan sempurna dan kuat bila kepemilikan tanah Kawasan Kumuh : 4 Ha
memiliki bukti surat berupa sertifikat tanah, mempunyai bukti fisik bahwa orang yang Non Kumuh : 6 Ha
bersangkutan benar-benar menguasai secara fisik tanah tersebut. Pada umumnya hampir sebagian Luas Total : 10 Ha
hunian di Gampong Keude Aceh memiliki Izin Mendirikan Bangunan baik atas hunian mereka Informasi Fisik
maupun atas lahan hunian mereka.. Dan sebagian hunian Di Gampong Keude Aceh tidak memiliki 1. Keteraturan Bangunan : 81% Bangunan hunian memiliki keteraturan
Izin mendirikan bangunan. Kepadatan Bangunan : 57 unit/Ha
Di Dusun Kupula dan Dusun Harapan seluruh hunian yang ada tidak memiliki Izin Mendiri- Kelayakan Fisik Bangunan : 78% % Bangunan hunian memiliki luas lantai ≥ 7,2 m2 perorang
kan Bangunan (IMB), serta tidak memiliki SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah atas Lahan 66% Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding
Bangunan Hunian mereka. Kondisi kelegalan lahan ini tersendiri pada dasarnya adalah lahan milik sesuai persyaratan teknis
Kabupaten Aceh Utara, tetapi pada kondisi eksisting pada Dusun Kupula Khussnya sebahagian 2. Aksesibilitas Lingkungan : 42% Kawasan permukiman terlayani jaringan jalan lingkungan
masyarakat melakukan aktivitas jual beli lahan sehingga berkembangnya permukiman di lokasi ini. yang minimum memadai 27% Kondisi jaringan jalan pada kawa
san permukiman memiliki kualitas minimum memadai
2.14 RESIKO BENCANA 3. Drainase Lingkungan : 69% Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/Banjir
Pada umumnya Gampong Keude Aceh 81% memiliki keteraturan bangunan yang sangat 66% Kondisi jaringan drainase di lokasi permukiman memiliki
memadai. Dengan kepadatan bangunan 57 unit/Ha. Sekitar 66% kawasan permukiman kualitas minimum memadai
mempunyai kondisi jalan dan drainase yang sangat baik. 4. Pelayanan Air Minum : 28% Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untu minum,
Tingkat resiko bencana di Gampong Keude Aceh seperti banjir dan kebakaran di berapa mandi, dan cuci (perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang
dusun seperti dusun Kupula dan Dusun Harapan sangat rawan terjadi resiko bencana. Pada Dusun layak) 44% Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum,mandi,
Kupula Khususnya kawasan pemukiman berada di kawasan/ zona resapan dimana lokasi ini cuci (minimal 60liter/org/hari)
memiliki kontur lokasi yang seperti belanga atau mangkok dimana lokasi pemukiman yang ada 5. Pengelolaan Air Limbah : 99% Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban ber
letaknya lebih rendah dari lokasi sekitar pemukiman. Dalam peraturan dimana kawasan resapan sama (5 KK/jamban) 80% Jamban keluarga/jamban bersama
tidak boleh berkembang pemukiman tetapi pada kondisi eksisting telah berkembang pemukiman sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher angsa yang ter
dan sebahagian lahan garapan berupa tambak. Kondisi ini bertolak belakang dengan peratran dari hubung dengan septic-tank) 0% Saluran pembuangan air limbah
pemerintah. rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkung
6. Pengelolaan Persampahan : 26% Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman
terangkut ke TPS/TPA 2 kali seminggu
7. Pengamanan Kebakaran : 0% Kawasan permukiman memiliki prasarana/sarana Proteksi
Kebakaran

24 18
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

Informasi Non Fisik A Nama Kawasan Dusun KUPULA


1. Legalitas pendirian bangunan : 41 % Bangunan hunian memiliki IMB 78% Lahan B Gampong KEUDE ACEH
C Kecamatan BANDA SAKTI
bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat-surat perjan D Nama BKM Poe Meurah
jian lainnya. E Status Keberdayaan BKMMandiri
F Luas Kawasan (Ha) 3 Ha
2. Kepadatan penduduk : 86 jiwa/ha.
H Tipologi/KarakteristikPerdagangan & Jasa
3. Mata pencarian penduduk : 78 % Mata pencaharian utama rumah tangga adalah I Koordinat 5°10'26.96"U
97° 8'29.73"T
Perdagangan/ jasa. KATEGORI KUMUH SEDANG
4. Penggunaan Daya Listrik : 72 % Rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt.
No KRITERIA / INDIKATOR PARAMETER
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan : 86 % Rumah tangga menggunakan fasilitas kesehatan di
A FISIK
Puskesmas/Pustu.
1 Keteraturan Bangunan 2% Bangunan Hunian tidak memiliki keteraturan
6. Fasilitas PelayananPendidikan : 99 % Rumah tangga dengan anak usia wajib belajar 9 Ta 2 Kepadatan Bangunan Kawasan permukiman memiliki Kepadatan Rendah (83 unit/Ha)
hun (SD/ SMP/ Sederajat) memperoleh akses pendidikan 3 Kelayakan Fisik Bangunan 16% Bangunan hunian memiliki Luas Lantai < 7,2 m2 per orang
dasar di dalam Gampong/ Kecamatan yang sama.
100% Bangunan hunian memiliki kondisi ALADIN tidak sesuai persyaratan teknis

4 Aksesibilitas Lingkungan 71% Kawasan permukiman tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai

24% Kondisi Jaringan jalan pada kawasan permukiman memiliki kualitas buruk

67% Kawasan permukiman terjadi genangan/banjir


5 Drainase Lingkungan
14% Kondisi jaringan drainse pada lokasi permukiman memiliki kualitas buruk

99% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak terlayani jaringan Air Bersih/
Baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak
6 Pelayanan Air Minum/Baku
100% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi,
Minum, Cuci)
0% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki akses Jamban/MCK
Komunal
63% Bangunan hunian pada lokasi permukiman tidak memiliki kloset (Leher Ang-
7 Pengelolaan Air Limbah sa) yang terhubung dengan septic tank
100% Saluran Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga tercampur dengan Drainase
Lingkungan
100% Sampah domestik rumah tangga pada kawasan permukiman terangkut ke
8 Pengelolaan Persampahan
GAMBAR 2.32 TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
GRAFIK PROFIL KUMUH Pengamanan Bahaya 100% Kawasan permukiman tidak memiliki Ketersediaan prasarana/sarana
9
Kebakaran Proteksi Kebakaran

25 19
RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
GAMPONG KEUDE ACEH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2016

B NON FISIK
34% Bangunan Hunian tidak memiliki IMB
Legalitas pendirian
1 35% Lahan Bangunan Hunian tidak Memiliki SHM/HGB/Surat yang
bangunan
diakui pemerintah
Kepadatan
2 Kepadatan Penduduk 67 Jiwa/Ha
penduduk
Mata pencarian 58% Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan &
3
penduduk Jasa
Penggunaan Daya
4 83% Rumah tangga menggunakan daya listrik <450 Watt
Listrik
Fasilitas Pelayanan 100% Rumah tangga menggunakan fasilitas kesehatan di Pusk-
5
Kesehatan esmas/Pustu AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
98% Rumah tangga dengan anak usia wajib belajar 9 Tahun (SD/ BAHAYA KEBAKARAN
Fasilitas Pelayanan
6 SMP/Sederajat) memperoleh akses pendidikan dasar di Dalam
Pendidikan
Gampong/kecamatan yang sama

KONDISI BANGUNAN HUNIAN


PENYEDIAAN AIR MINUM
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

PEMBUANGAN AIR LIMBAH

DRAINASE LINGKUNGAN

26 20

Anda mungkin juga menyukai