Anda di halaman 1dari 13

UH 3

Karena SI sebagai bahan koordinasi pusat masih sangat rendah kekuasaannya, karena adanya ISDV
(Indische Social Democratiche Vereniging) yang bekerja sama dengan SI , sehingga SI jadi mudah
disusupi Komunis. Selain itu , para anggotanya sering berargumentasi seperti anggota SI yang ada di
Semarang dan Yogyakarta. Hal itu menyebabkan terbentuknya peraturan baru buat SI , dimana para
anggota SI tidak ada yang boleh memegang gelar ganda dalam kanca perjuangan. Hal ini menyebabkan
para komunis di SI kesal. Kekesalan ini membuat para Pribumi di SI dan para Komunis di SI bertindak
sendiri sendiri secara bebas Cabangnya antara lain : SI MERAH ==> Komunis ==> PKI ==>Semaoen SI
PUTIH ==> Pribumi ==> HOS Cokroaminoto , H.Agus Salim

isi petisi Soetarjo

adalah meminta kepada pemerintah kolonial agar diselenggarakan musyawarah antara wakil-wakil
Indonesia dan Belanda untuk merencanakan suatu perubahan dalam waktu 10 tahun mendatang.

Alasan menolak petisi ini mereka menganggap bahwa petisi ini terlalu prematur serta secara ekonomi
dan social hindia Belanda (Indonesia) belum cukup untuk berdiri sendiri.

isi pokok dari tulisan Als ik eens Nederlandr was

adalah sindiran terhadap pemerintah colonial belanda yang mengajak penduduk pribumi ikut serta
merayaka hari hari kemerdekaan belanda, padahal penduduk pribumi sendiri sedang dijajah Belanda.

Tujuan pembentukan GAPI untuk membentuk seebuah badan persatuan yg akan mempelajari dan
memperjuangkan kepentingan rakyat.Tuntutan GAPI adalah parlemen yang langsung dipilih rakyat.
TUGAS 3
Politik Van de Venter yang telah diterapkan, menyebabkan lahirnya golongan-golongan terpelajar, kaum
inteleketual yang mulai merasakan bahwa kolonialisme sebagai ajang eksploitasi ekonomi, politik, sosial
budaya. Maka dari itu berubahlah cara perjuangan dari perjuangan otot (menggunakan senjata) ke
perjuangan otak (menggunakan akal). Maka lahirlah organisasi pergerakan nasional seperti Budi Utomo,
Perhimpunan Indonesia, PKI, SI, PNI.
Perjuangan organisasi tersebut dibagi kedalam dua macam perjuangan, ada perjuangan kooperatif,
artinya bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda, serta perjuangan nonkooperatif artinya tidak
bekerja sama dengan Hindia Belanda. Namun mempunyai kesamaan yaitu mencapai Indonesia merdeka.
Pergerakan nasional pada masa kolonial sangat beragam dari segi ideologi. Paling tidak ada tiga ideologi
yang sangat besar pengaruhnya pada masa pergerakan nasional. Yaitu : Nasionalis, Pan islamis dan
komunis. Pada dekade 1920-an saluran paham nasionalis sangat kental terlihat dari sebuah partai
nasionalis yang tak lain adalah Partai Nasionalis Indonesia (PNI).
PNI sebagai organisasi yang nonkooperatif, dilihat dari perkembangannya sebagai partai yang jumlah
anggotanya berkembang pesat. Hal in karena kepandaian Soekarno dalam berpidato serta mengajak
rakyat untuk menentang kolonialisme serta memperoleh kemerdekaan. Hal ini mendapat sorotan dari
Pemerintah Hindia Belanda, kemudian menangkap Soekarno, karena dapat menentang adanya
kolonialisme di Indonesia.
Dengan demikian PNI sebagai organisai pergerakan nasional yang cepat berkembang dan cepat
tenggelam, meskipun lahirnya PNI baru lebih diam (mencari aman). Sejatinya hanya satu kata yaitu
Merdeka dari tangan penjajah. Namun pada hari ini, kita belum merdeka dalam hal politik, ekonomi,
sosial, budaya.
PNI bergerak dengan semangat nasionalis dengan basis masanya apalagi kaum Marhenisme. Partai
politik buatan Soekarno ini melintasi perjalanan panjang sejarah Indonesia. PNI yang berdiri pada masa
Soekarno ini juga runtuh setelah rezim Soekarno digulingkan. PNI yang telah mengalami berbagai
masalah dari pelarangan oleh Pemerintah kolonial, perpecahan dalam tubuh PNI, kembalinya PNI hingga
mamenangkan pemilu tahun 1955, dan runtuh pada pemerintahan rezim Soeharto merupakan sebuah
catatan panjang partai politik di Indonesia.
Pada masa sekarang mungkin kita juga sering mendengar PNI dalam pemilu belakangan ini, tetapi itu
bukanlah PNI yang akan kita bahas pada makalah ini. Pembahasan makalah ini merupakan pembahasan
pada PNI semasa Soekarno hidup. Dampak pemikiran Soekarno yang terdapat di PNI ini yang ada pada
partai politik Indonesia seperti PDI dan PNI , yang mana tetap mengunakan popularitas Soekarno.
SOEMPAH PEMOEDA

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia

Sedangkan isi teks naskah Sumpah Pemuda yang ditulis dengan ejaan baru Bahasa Indonesia
adalah sebagai berikut:

SUMPAH PEMUDA

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

UH 4
Karena adanya sebuah insiden yang disebut Insiden Jembatan Marco Polo. Peristiwa tersebut menyulut
peperangan antara Tiongkok dengan Jepang, akhirnya Jepang mengadakan Perang Asia Timur Raya.

Adapun susunan pemerintahan militer Jepang tersebut antara lain yaitu :

#1. Gunshirekan (Panglima Tentara) atau Seiko Shikikan (Panglima Tertinggi)

Jabatan pemerintah yang satu ini merupakan jabatan tertinggi dengan kata lain pucuk pimpinan.
Panglima tentara yang pertama yang menjabat yaitu Jenderal Hitoshi Imamura. Jabatan ini ibarat
raja atau seorang presiden.

#2. Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer)


Jabatan ini semacam seorang menteri koordinator dalam sebuag negara. Genseikan ini dirangkap
oleh kepala staf, dan kepala staf yang pertama adalah Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki. Kantor
pusat pemerintahan militer ini disebut juga dengan Genseikanbu. Di lingkungan Guneseikanbu
terdapat lima bu (departemen).

Adapun macam bu tersebut antara lain :

 Somobu : departemen dalam negeri.


 Zaimobu : departemen keuangan.
 Sangvobu : departemen perusahaan, industri, dan kerajinan tangan (berurusan dengan
praktik ekonomi).
 Kotsubu : departemen lalu lintas.
 Shihobu : departemen kehakiman.

#3. Gunseibu

Gunseibu yaitu koordinator pemerintahan yang bertugas memulihkan ketertiban dan keamanan
atau semacam gubernur, meliputi kawasan :

 Jawa Barat : berpusat di Bandung.


 Jawa Tengah : berpusat di Semarang.
 Jawa Timur : berpusat di Surabaya.
 Ditambah lagi dua daerah istimewa (kochi) yaitu Yogyakarta dan Surakarta.

Di dalam pemerintahan tersebut, Jepang juga membentuk kesatuan Kempetai (Polisi Militer).
Selanjutnya, pemerintahan Jepang juga membentuk Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat).
Badan ini bertugas untuk mengajukan usulan kepada pemerintah serta menjawab berbagai
pertanyaan pemerintah tentang masalah politik dan memberikan saran tindakan yang perlu
dilakukan oleh pemerintah militer Jepang di Indonesia.

akibat adanya romusha bagi rakyat indonesia

1. Rakyat Indonesia banyak yang kelaparan.


2. Rakyat ditindas
3. Rakyat meninggal dengan tidak manusiawi
4. Rakyat tidak bisa berisitirahat
5. Kesehatan rakyat tak diperhatikan
6. Rakyat tak bisa dipertemukan dengan keluarganya

golongan pemuda mendesak Ir. Sukarno dan Drs. Mohammad Hatta agar secepatnya melaksanakan
proklamasi kemerdekaan, tanpa menunggu perintah dari Jepang. Namun golognan tua tetap pada
pendirian, dengan alasan untuk menghindari ancaman dari tentara Jepang yang masih diberi wewenang
oleh Sekutu untuk menjaga keamanan di Indonesia.

TUGAS 4
a. Organisasi semimiliter zaman Jepang
1. Seinendan (Barisan Pemuda), terutama untuk mendidik dan melatih para pemuda agar
dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatannya sendiri.
2. Fujinkai (Himpunan Wanita), bertujuan memberikan latihan – latihan kemiliteran pada
wanita berusia minimum 15 tahun.
3. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), bertugas membantu tugas – tugas polisi.
4. Suishintai (Barisan Pelapor), dipimpin oleh Ir. Soekarno.
5. Gakukotai (Barisan Pelajar), dibentuk tanggal 15 Desember 1944.
6. Jibakutai (barisan Barani Mati).

b. Organisasi militer
1. Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), dibentuk pada bulan April 1943. Heiho adalah prajurit
Indonesia yang langsung ditempatkan dalam organisasi militer Jepang baik dalam Angkatan
Darat maupun Angkatan Laut. Selain diberi latihan militer, para anggota Heiho juga diberi
kesempatan untuk mengendalikan senjata antipesawat, tank dan altileri medan.
2. PETA (Pembela Tanah Air) dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1944 atas usul dari Gatot
Mangkupraja. Para pemuda yang bergabung dalam Peta mendapatkan latihan – latihan
kemiliteran. Setelah Indonesia merdeka banyak anggota Peta yang menjadi pemimpin Indonesia
seperti Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Soedirman dan Jenderal Soeharto.

Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang

1.Perlawanan di Sukamanah
Sukamanah adalah sebuah desa di Kecamatan Singaparna di wilayah Kabupaten Tasikmalaya
(Jawa Barat). Perlawanan di Sukamanah ini dipimpin oleh K.H Zaenal Mustafa. Pada awalnya
K.H Zaenal Mustafa adalah tokoh penentang Pemerintahan Hindia Belanda yang dianggap
sebagai golongan kafir yang hendak merusak kehidupan agama kaum muslimin Indonesia. Pada
masa ini seringkali beliau dipenjara oleh pemerintahan kolonial. Pada masa Pendudukan Jepang
K.H Zaenal Mustafa dibebaskan. Tujuan dari pembebasan ini tidak lain adalah sebagai upaya
untuk mensukseskan propaganda Jepang. Tokoh agama dianggap sebagai sarana yang tepat
untuk propaganda karena mempunyai people power yang banyak. Tetapi karena perbedaan
prinsip, terutama yang berkaitan dengan kaidah dan prinsip Agama Islam secara tegas beliau
menolak ajakan kerja sama bangsa Jepang.

Ketika menghadiri sebuah upacara dilapangan kota Singaparna, beliau menolak untuk
melakukan Seikerei (memberi hormat kepada kaisar Jepang Tenno Heika) dengan cara
membungkukkan badan serta menundukkan kepala kearah istana Kaisar Jepang. Seikerei
dianggap perbuatan syirik karena dalam ajaran Islam tak ada yang pantas disembah kecuali Allah
S.W.T. Bersama pengikutnya beliau meninggalkan lapangan tersebut. Tindakan tersebut
menyebab-kan ketegangan di antara kedua belah pihak. Pada tanggal 25 Februari 1944 terjadilah
pertempuran. Karena kekuatan yang tidak seimbang K.H. Zaenal Mustafa dapat ditangkap dan
dipenjara di Cipinang (Jakarta). Pada tanggal 25 Oktober 1944 beliau dan pengikutnya
dieksekusi tentara Jepang.

2.Perlawanan di Jawa Barat


Pada bulan April 1944 rakyat di desa Kaplongan, kabupaten Indramayu bangkit melawan Jepang
sebagai akibat dari tindakan tentara Jepang yang melakukan perampasan padi dan bahan
makanan lain secara paksa. Di Kabupaten yang sama tepatnya di desa Cidempet pada tanggal 30
Juli 1944 terjadi juga perlawan rakyat dengan penyebab yang sama juga, yaitu kelaliman alat-alat
pemerintahan pendudukan Jepang.
3.Perlawanan di Aceh
Pada bulan November 1942 di daerah Cot Plieng, Lhoek Seumawe terjadi perlawanan rakyat
menentang pasukan Jepang. Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Pada saat
melaksanakan ibadah sholat Tengku Abdul Jalil dan para pengikutnya dibunuh oleh pasukan
Jepang.

4.Perlawanan di Sulawesi Selatan


Sebagai akibat dari penyerahan padi secara paksa terjadilah perlawanan rakyat Maluku Selatan di
bawah pimpinan Haji Temmale. Perlawanan ini terkenal dengan ’’Peristiwa Unra“ sebab terjadi
di desa Unra Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

5.Perlawanan di Kalimantan
Di berbagai tempat di Kalimantan terjadi perlawanan rakyat menetang kekuasaan tentara Jepang
yang bertindak kejam dan sewenang-wenang. Di Kalimantan Barat kurang lebih 21.000 orang
dibunuh dan dibantai secara kejam oleh tentara Jepang. Selain rakyat yang tidak berdosa, banyak
di antara mereka adalah raja-raja, tokoh-tokoh masyarakat terkemuka, dan tokoh-tokoh pergerak-
an nasional turut terbunuh dalam aksi perlawanan tersebut. Untuk mengenang peristiwa tersebut
maka didirikanlah sebuah Monumen Mandor, di desa Mandor.

6.Pemberontakan Tentara PETA di Blitar Jawa Timur


Penderitaan rakyat akibat dari pengerahan Romusha dan kesewenang-wenangan tentara Jepang
menimbulkan amarah di kalangan anggota-anggota Daidan Blitar. Puncak kemarahan meletup
pada tanggal 14 Februari 1945. Di bawah pimpinan Shodanco Supriyadi dan Shodanco Muradi
sebagai komandan pertempuran terjadilah pemberontakan tentara PETA di Blitar.

Pemberontakan ini meluas ke seluruh penjuru kota Blitar dan pos-pos pasukan Jepang di luar
kota. Dengan kekuatan kurang lebih 200 orang. Untuk meredam pemberontakan PETA di Blitar,
Jepang mengerahkan pasukannya yang berada di Malang dan Surabaya. Dengan persenjataan
dan jumlah pasukan yang lebih memadai mudah saja bagi Jepang untuk menumpas tentara PETA
pemberontak. Namun Jepang takut dengan akibat-akibat yang tidak terduga-duga jika
menggempur pasukan PETA pemberontak. Untuk itu dipilihlah jalan perundingan.

Dengan janji diberi pengampunan, Shodanco Muriadi menerima ajakan Kolonel Katagiri.
Sebagai tanda bahwa pihak Jepang menempati janjinya, maka kolonel Katagiri menyerahkan
pedang Samurai sebagai jaminan kehormatannya. Pada tanggal 21 Februari 1945 Shodanco
Muriadi yang tahu sifat ksatria dari adat istiadat Jepang menerima perundingan tersebut. Beliau
yakin bahwa Jepang tidak akan mengingkari janjinya. Ternyata semangat Bushido yang
dipegang teguh tentara Jepang selama ini hanyalah isapan jempol saja. Dengan cara yang licik
itu Jepang melucuti persenjataan Tentara PETA pemberontak.

Setelah menjalani pemeriksaan dan penyiksaan, pada tanggal 13 – 16 April 1945 Shodanco
Muriadi diadili, 6 orang yang berpengaruh dalam pemberontakkan PETA, termasuk Sodancho
Muriadi mendapat hukuman mati. Yang lain mendapat hukuman penjara yang bervariasi.
Sedangkan Sodancho Supriyadi sebagai pimpinan pemberontakkan dinyatakan hilang.
UH 5
Tanggapan militer jepang terhadap rencana proklamasi kemerdekaan Indonesia pada dasarnya adalah
positif,dalam artian, mereka (Jepang) mendukung sepenuhnya kemerdekaan Indonesia selama
dilakukan sesuai dengan arahan dan petunjuk dari Jepang.Sebaliknya,jika mekanisme pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan Indonesia bertolak belakang dengan apa yang telah diarahkan oleh
Jepang,maka hal inilah yang nantinya akan menyebabkan konflik dengan para pemimpin militer Jepang
di Indonesia.

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang telah merdeka pada tanggal 17 Agustus
1945, tepatnya sudah 72 tahun berlalu. Walaupun secara harfiah Indonesia telah merdeka, namun
secara makna Indonesia masih belum merdeka secara keseluruhan terutama pada bidang
Pendidikan.

Makna kemerdekaan pada bidang pendidikan bagi bangsa Indonesia sendiri secara garis
besar ialah pendidikan di Indonesia dapat merdeka seutuhnya ketika seluruh rakyat Indonesia
baik wanita maupun pria, baik yang miskin maupun yang kaya, dapat menempuh pendidikan
yang sesuai, dimana standar kualitas setiap lembaga pendidikan mempunyai kesamaan taraf guna
membangun generasi yang berkualitas.
Cara penyebaran proklamasi melali berbagai macam cara di antaranya
1. melali siaran langsung radio Hoso Kanri Kyoku
2. salinan melalui Kantor Berita Domei
3. pres , dan pengiriman delegasi
4. penerjunan angota PPKI ke daerah-daerah nusantara
5. pemasangan pamflet, poster, dan coretan pada tembok-tembok dan gerbong-gerbong kereta api.

Peran tokoh dalam peristiwa Rengasdengklok


1. Soekarno : merumuskan teks proklamasi dan memproklamirkannya
2. Moh. Hatta : merumuskan teks proklamasi
3. Ahmad Soebardjo : Mengusulkan Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
4. Wikana : Mendesak Soekarno agar segera memproklamirkan kemerdekaan
5. Darwis : Mendesak Soekarno agar segera memproklamirkan kemerdekaan
6. Chaerul Saleh : Memberikan keputusan dalam rapat di Lembaga Bakteriologi , Jakarta
7. Sayuti Melik : Mendesak Soekarno bersama golongan muda lainnya sekaligus mengetik teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
8. Sukarni : Membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok
9. Yusuf Kunto : Membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok
10. Syudanco Singgih : Membawa Soekarno ke Rengasdengklok
11. Sudiro : Membawa Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta
12. Subeno : Komandan Kompi PETA yang menjaga Soekarno-Hatta di Rengasdengklok
13. Ibu Fatmawati : Menjahit Bendera Indonesia yang digunakan untuk Upacara Kemerdekaan
14. Laksamana Maeda : Meminjamkan rumahnya untuk merancang susunan Proklamasi dan
berlindung dari tentara Jepang yang sedang berpatroli
15. Mr. Iwa Kusumasumantri : Anggota dari Golongan Tua dalam Rapat antara golongan tua dan
muda
16. Adam Malik : Anggota dari Golongan Muda dalam rapat antara golongan tua dan muda
17. Abubakar Lubis : Menerima kabar bahwa Jepang menyerah kepada sekutu melalui siaran
Radio
TUGAS 5
Dalam hal ini kemerdekaan Indonesia mempunyai beberapa arti penting, antara lain:

1. Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, merupakan puncak perjuangan


bangsa ini. Jadi, serangkaian perjuangan menentang kaum penjajah akhirnya akan
mencapai pada suatu puncak, yakni kemerdekaan.
2. Dengan kemerdekaan, berarti bangsa Indonesia mendapatkan suatu kebebasan. Bebas
dari segala bentuk penindasan dan penguasaan bangsa asing. Bebas menentukan nasib
bangsa sendiri. Hal ini berarti bahwa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
berdaulat, bangsa yang harus memliki tanggung jawab sendiri dalam hidup berbangsa dan
bernegara.
3. Kemerdekaan adalh "jembatan emas" atau merupakan pintu gerbang untuk menuju
masyarakat adil dan makmur. Jadi, dengan kemerdekaan itu bukan berarti perjuangan
bangsa sudah selesai. Tetapi, justru muncul tantangan baru untuk mempertahankan dan
mengisinya dengan berbagai kegiatan pembangunan.

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05


Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.

UTS
Karena banyaknya keinginginan kolonis untuk menanam modal di negara jajahan, mencari tenaga kerja
yang murah, mencari bahan mentah, dan untuk memasarkan hasil produksinya
Munculnya nasionalisme di Asia dan di negara-negara jajahan lainnya di seluruh dunia telah mengilhami
tokoh-tokoh pergerakan nasional untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Kemenangan Jepang atas Rusia 1905 telah memberikat keyakinan bagi tokoh nasionalis Indonesia
bahwa bangsa kulit putih Eropa dapat dikalahkan oleh kulit berwarna Asia. Demikian juga, model
pergerakan nasional yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi di India, Mastapha Kemal Pasha di Turki,
serta Dr. Sun Yat Sen di Cina telah memberikan inspirasi bagi kalangan terpelajar nasionalis Indonesia
bahwa inperialisme Belanda dapat dilawan melalui organisasi modern dengan cara memajukan
ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan politik pada bangsa Indonesia terlebih dahulu sebelum
memperjuangkan kemerdekaan.

Berdirinya Taman Siswa

Pada tanggal 3 Juli 1922 organisasi Taman Siswa didirikan karena adanya ketidakpuasan
terhadap sistem Pendidikan yang ada di masa itu. Waktu itu pemerintahan Belanda masih
menguasai Indonesia dan sistem pendidikannya.

Pemerintahan Belanda tidak membebaskan semua rakyat Indonesia untuk bersekolah. Hanya
anak bangsawan, konglomerat, dan kalangan raja saja yang boleh bersekolah. Padahal, semua
rakyat Indonesia sangat membutuhkan pendidikan agar bisa segera merdeka dan bebas dari
penjajahan.

Taman Siswa didirikan untuk mengenalkan pendidikan kepada masyarakat Indonesia agar
menjadi bangsa yang merdeka. Perguruan Taman Siswa berkembang hingga terbentuk Taman
Indriya sebagai sekolah untuk taman kanak-kanak dan Perguruan Tinggi Sarjanawiyata Taman
Siswa.

Pendiri Taman Siswa

Pendiri organisasi Taman Siswa adalah R.M. Soewani Soeryaningrat atau yang sering kita sebut
dengan Ki Hajar Dewantoro. Dia adalah tokoh bangsawan yang pada waktu itu menjadi pencetus
organisasi pendidikan pertama di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara yang dulunya pernah menjadi wartawan dan aktif di dunia politik dikenal
sebagai sosok bangsawan yang memiliki pemikiran jauh ke depan. Dia aktif sebagai penulis yang
memiliki kebudayaan tinggi dan sangat termotivasi untuk berskolah di Belanda.

Pada tahun 1919 setelah pulang dari Belanda, Ki Hajar Dewantara bersama dengan teman-
temannya mengadakan pertemuan di halaman rumahnya. Halaman rumah itu kini menjadi
pendopo Taman Siswa di Yogyakarta.

Pertemuan di rumah Ki Hajar Dewantara terjadi secara rutin dan dari pertemuan itu dihasilkan
beberapa pemikiran mengenai pendidikan Indonesia.

Saat itu ki hajar Dewantara ditunjuk sebagai pemimpin bagian pendidikan untuk anak-anak dan
remaja dan temannya Ki Ageng Suryomentaram ditunjuk sebagai pimpinan bagian pendidikan
untuk usia dewasa.

Lalu tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara, Pronowidigdo, dan teman-temannya yang lain
mengungumkan berdirinya Perguruan Nasional Taman Siswa yang berada di Yogyakarta.

Semboyan Taman Siswa

Semboyan untuk para guru dalam mengajar di Taman Siswa :

• Ing Ngarsa Sung Tulada yang artinya di depan memberi teladan dan contoh

• Ing Madya Mangun Karsa yang artinya di tengah membangun prakarsa atau menjadi
penyemangat

• Tut Wuri Handayani yang artinya dari belakang mendukung atau memberi dukungan

Semboyan yang ketiga paling kita kenal sebagai slogan sekolah di Indonesia.
Karena perbedaan pendapat antara Golongan Tua dan Golongan Muda...
Golongan Tua menginginkan Kemerdekaan Indonesia ttp atas persetujuan PPKI yg di olah olh jepang.
Tetapi Golongan Muda menginginkan agar proklamasi kemerdekaan dipercepat pd tggl 17 Agustus
1945.

Akhirnya golongan Muda membawa Soekarno dan Moh. Hatta k Rengasdengklok utk
menekan/merundingkan spy proklamasi dipercepat. Akhirnya dgn debat yg sangat alot, Soekarno dan
Moh. Hatta pun menyetujui usulan Golongan Muda utk mempercepat proklamasi kemerdekaan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai