Anda di halaman 1dari 11

SKENARIO BLOK 28 B TAHUN 2018

1 jam sebelum masuk RS, Mr. X 20 th, dianiaya oleh tetangganya dengan menggunakan
sepotong kayu. Mr. X pingsan kurang kebih 5 menit kemudian sadar kembali dan melaporkan
kejadian ini ke kantor polisi terdekat.
Polisi mengantar Mr. X ke RSUD untuk dibuatkan visum et repertum, di RSUD Mr. X
mengeluh luka dan memar di kepala sebelah kanan disertai nyeri kepala hebat dan muntah.

Dari hasil pemeriksaan didapatkan :


RR : 28 x/menit, Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi : 50 x/menit, GCS : E4 M6 V5, pupil
isokor, reflex cahaya : pupil kanan reaktif, pupil kiri reaktif.
Regio Orbita : Dextra et sinistra tampak hematom, sub-conjungtival bleeding (-)
Regio Temporal dextra : Tampak luka ukuran 6x1 cm, tepi tidak rata, sudut tumpul dengan
dasar fraktur tulang.
Regio Nasal : tampak darah segar mengalir dari kedua lubang hidung.

Tak lama setelah selesai dilakukan pemeriksaan, tiba-tiba pasien tidak sadarkan diri.
Dari hasil pemeriksaan pada saat terjadi penurunan kesadaran didapatkan :
Pasien ngorok, RR 24 x/menit, Nadi 50 x/menit, tekanan darah 140/90 mmHg,
Pasien membuka mata denga rangsang nyeri, melokalisir nyeri, dan mengerang dalam bentuk
kata-kata. Pupil anisokor dekstra, reflex cahaya pupil kanan negatif, reflex cahaya pupil kiri
reaktif/normal.
Pada saat itu anda merupakan dokter jaga UGD di RSUD tersebut dibantu oleh 3 orang
perawat.

Data tambahan :
GCS : E2 M5 V3, disertai tanda-tanda herniasi/lateralisasi
Pupil anisokor dekstra : kanan lebih besar dari kiri, reflex cahaya pupil kanan negative, kiri
normal
Tidak tampak kelainan pada anggota tubuh yang lain.

1
I. KLARIFIKASI ISTILAH

No. Istilah Pengertian

Keterangan yang dibuat dokter atas permintaan


penyidik yang berwenang mengenai hasil
1. Visum et repertum
pemeriksaan medis terhadap manusia untuk
kepentingan peradilan.

Suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit atau


2. Memar kutis akibat pecahnya kapiler dan vena yang
disebabkan oleh kekerasan benda tumpul.

Rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal


3. Luka akibat proses patologis yang berasal dari internal dan
eksternal dan mengenai organ tertentu.

Nyeri di kepala yang disebabkan oleh pelebaran arteri


4. Nyeri kepala serebral, kontraksi otot, insufisiensi oksigen di
peredaran darah otak, reaksi obat-obatan dan lain-lain.

5. Muntah Pengeluaran isi lambung melalui mulut.

6. Pupil isokor Kedua pupil memiliki diameter yang sama

Pengumpulan setempat ekstravasasi darah, biasanya


7. Hematom
membeku, di dalam organ, ruang, atau jaringan.

Perdarahan akibat rupturnya pembuluh darah di


8. Sub-conjungtival bleeding
bawah lapisan konjungtiva.

9. Pupil anisokor Ketidaksamaan dari diameter pupil.

Proses bergetarnya struktur pernapasan, yang


akhirnya menghasilkan suara. Mendengkur
10. Ngorok/ mendengkur
diakibatkan oleh terjadinya hambatan gerakan udara.
yang terjadi saat orang tidur

II. IDENTIFIKASI MASALAH

2
1. Mr. X, 20 tahun, mengeluh luka dan memar di kepala sebelah kanan
2. Mr. X juga mengeluh nyeri kepala hebat dan muntah yang sebelumnya mengalami
pingsan kurang lebih 5 menit akibat dianiaya dengan sepotong kayu 1 jam yang lalu.
3. Polisi mengantar Mr. X ke RSUD untuk dibuatkan visum et repertum
4. Pemeriksaan fisik umum
RR : 28 x/menit, Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi : 50 x/menit, GCS : E4 M6 V5,
pupil isokor, reflex cahaya : pupil kanan reaktif, pupil kiri reaktif.
5. Pemeriksaan fisik spesifik
Regio Orbita : Dextra et sinistra tampak hematom, sub-conjungtival bleeding (-)
Regio Temporal dextra : Tampak luka ukuran 6x1 cm, tepi tidak rata, sudut tumpul
dengan dasar fraktur tulang.
Regio Nasal : tampak darah segar mengalir dari kedua lubang hidung.
6. Pemeriksaan saat pasien tidak sadarkan diri :
GCS : E2 M5 V3, disertai tanda-tanda herniasi/lateralisasi
Dari hasil pemeriksaan pada saat terjadi penurunan kesadaran didapatkan :
Pasien ngorok, RR 24 x/menit, Nadi 50 x/menit, tekanan darah 140/90 mmHg,
Pasien membuka mata dengan rangsang nyeri, melokalisir nyeri, dan mengerang dalam
bentuk kata-kata. Pupil anisokor dekstra : kanan lebih besar dari kiri, reflex cahaya pupil
kanan negatif, reflex cahaya pupil kiri reaktif/normal.
Tidak tampak kelainan pada anggota tubuh yang lain.

III.Analisis Masalah

1. Mr. X, 20 tahun, mengeluh luka dan memar di kepala sebelah kanan akibat dianiaya
dengan sepotong kayu 1 jam yang lalu.
a. Bagaimana anatomi kepala terkait kasus? (+pembuluh darah)
b. Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan struktur anatomi kepala?
c. Bagaimana mekanisme fisika dari cedera benturan?
d. Bagaimana mekanisme dari luka terkait kasus?
e. Bagaimana mekanisme dari memar terkait kasus?
f. Apa kemungkinan cedera yang terjadi pada Mr. X?
g. Berapa lama golden period pada trauma kepala?
h. Apa kemungkinan gangguan fungsi yang dapat muncul pada Mr. X?

3
2. Mr. X juga mengeluh nyeri kepala hebat dan muntah yang sebelumnya mengalami
pingsan kurang lebih 5 menit
a. Apa makna klinis dari nyeri kepala hebat dan muntah terkait kasus?
b. Bagaimana mekanisme abnormal dari nyeri kepala hebat dan muntah terkait kasus?
c. Apa saja faktor yang memengaruhi durasi pingsan pada trauma?
d. Bagaimana mekanisme pingsan kurang lebih 5 menit?
e. Bagaimana tatalaksana awal dari keluhan Mr. X?
f. Apa hubungan keluhan tambahan dengan keluhan utama terkait kasus?
g. Apa saja kemungkinan penyakit dari hasil anamnesis?
3. Polisi mengantar Mr. X ke RSUD untuk dibuatkan visum et repertum
a. Siapa yang berwenang untuk meminta pembuatan visum et repertum?
b. Siapa yang berwenang untuk membuat visum et repertum?
c. Bagaimana prosedur pembuatan visum et repertum? (langkah, jelaskan istilah)
d. Bagaimana format laporan visum et repertum?
4. Pemeriksaan fisik umum
RR : 28 x/menit, Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi : 50 x/menit, GCS : E4 M6 V5,
pupil isokor, reflex cahaya : pupil kanan reaktif, pupil kiri reaktif.
a. Apa interpretasi dan bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik
umum?
5. Pemeriksaan fisik spesifik
Regio Orbita : Dextra et sinistra tampak hematom, sub-conjungtival bleeding (-)
Regio Temporal dextra : Tampak luka ukuran 6x1 cm, tepi tidak rata, sudut tumpul
dengan dasar fraktur tulang.
Regio Nasal : tampak darah segar mengalir dari kedua lubang hidung.
a. Apa interpretasi dan bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik
spesifik?
b. Apa saja jenis-jenis fraktur basis cranii? Jelaskan!
c. Apa saja kemungkinan penyakit dari hasil pemeriksaan fisik?
6. Pemeriksaan saat pasien mengalami penurunan kesadaran :
GCS : E2 M5 V3, disertai tanda-tanda herniasi/lateralisasi
Pasien ngorok, RR 24 x/menit, Nadi 50 x/menit, tekanan darah 140/90 mmHg,
Pasien membuka mata dengan rangsang nyeri, melokalisir nyeri, dan mengerang dalam
bentuk kata-kata. Pupil anisokor dekstra : kanan lebih besar dari kiri, reflex cahaya pupil
kanan negatif, refleks cahaya pupil kiri reaktif/normal.

4
Tidak tampak kelainan pada anggota tubuh yang lain.
a. Apa interpretasi dan bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan saat
pasien mengalami penurunan kesadaran?
b. Apa saja jenis-jenis herniasi otak?
c. Bagaimana fisiologi refleks pupil?

Hipotesis
Mr. X, 20 tahun, mengalami epidural hematom disertai fraktur basis cranii akibat trauma
tumpul pada kepala.

Template
1. How to diagnose
2. DD
3. Informasi tambahan (anamnesis, pemfis, pem. penunjang)
4. WD
5. Definisi
6. Epidemiologi
7. Etiologi
8. Faktor risiko
9. Patofisiologi
10. Patogenesis
11. Manifestasi klinis
12. Tatalaksana (farmako dan nonfarmako)
13. KIE (promotive dan preventif)
14. Komplikasi
15. Prognosis (tanpa komplikasi dan dengan komplikasi)
16. Kompetensi dokter umum

LI
1. Anatomi kepala (terkait kasus)
2. Epidural hematom
3. Visum et repertum

5
IV. KETERBATASAN ILMU

6
What I Have to How I
Pokok Bahasan What I Know What I Don’t Know
Prove Learn

Text book,
Anatomi kepala e-book,
(terkait kasus) internet,
jurnal

V. LEARNING ISSUE

7
VI. SINTESIS

8
VII. KERANGKA KONSEP

9
VIII. KESIMPULAN

10
IX. DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai