Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT FATIMA

JL. NUSANTARA NO.18 TELP/FAX: (0423) 24058/22627


MAKALE – TANA TORAJA, SULAWESI SELATAN 91811
(ANGGOTA PERDHAKI) email : rsfatmkl@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS FATIMA MAKALE


NOMOR : 152/DIR-E/RSF/VII/2015
TENTANG
KEBIJAKAN PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT
DI RS.FATIMA MAKALE

Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi di RS.Fatima
Makale, perlu dibentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (Komite PPI)
Rumah Sakit yang berupaya menurunkan risiko infeksi di seluruh unit pelayanan
b. Bahwa agar pencegahan dan pengendalian infeksi di RS.Fatima Makale dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur RS.Fatima Makale sebagai
landasan bagi penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
Fatima Makale
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS. Fatima Makale

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

2. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang pedoman


manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

3. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas


pelayanan kesehatan lainnya, Depkes RI, 2009

4. Kebijakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204 / Menkes / SK /


X/ 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit.

5. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Nomor Kep / 50 / XII / 2006
tanggal 29 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad.
M EMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RS.FATIMA MAKALE TENTANG


KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI RS. FATIMA MAKALE.

Kedua : Kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi di RS.Fatima Makale


sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan upaya pencegahan dan


pengendalian infeksi di RS.Fatima Makale dilaksanakan oleh Komite
PPI RS.Fatima Makale.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Makale
Pada tanggal ................ 2015

DIREKTUR RS.Fatima Makale

Dr.Hendrik Saranga, MARS


Lampiran
Keputusan
Direktur RS.Fatima Makale
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


DI RS. FATIMA MAKALE

Kebijakan Umum
1. Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS. Fatima Makale dikendalikan
oleh Tim PPIRS yang bertanggung jawab langsung kepada Komite PPI.

2. Dalam sistem pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit melibatkan


Infection Prevention Control Doctor (IPCD), Infection Prevention Control Nurse
(IPCN), dan Infection Prevention Control Link Nurse (IPCLN) berkoordinasi dengan
anggota Komite lain atau Infection Prevention Control Officer (IPCO) yang terdiri dari
SMF (spesialis anesthesia, spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis
kebidanan,spesialis anak,spesialis radiologi), Farmasi, Kamar Jenasah, Kesling dan
K3RS, Logistik, Unit Tehnik, TSSU, IKO dan Petugas Kebersihan.

3. Anggota Tim PPIRS memiliki sertifikasi pelatihan dasar dan lanjutan PPI
dengan kualifikasi dokter spesialis, dokter umum, S1 Keperawatan, Sarjana Kesehatan
Masyarakat (Kesling) dan DIII Keperawatan/Kebidanan.

4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota PPI berpedoman pada uraian


tugas, SPO dan program kerja yang direncanakan.

5. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada Pedoman Manajerial Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dengan IPCN purna waktu disesuaikan kondisi
rumah sakit ( 1 IPCN bertanggung jawab terhadap 100-150 TT).
6. Tim PPIRS melaksanakan kegiatan surveilans aktif setiap hari diprioritaskan
pelaksanaannya di unit pelayanan yang berisiko tinggi.

7. Tim PPIRS melaksanakan koordinasi melalui pertemuan berkala dengan dokter,


perawat, tehnik, petugas kebersihan dan komite PPI untuk membahas temuan dan
permasalahan selanjutnya Komite PPI membuat rekomendasi dan melaporkan ke
Direktur RS.Fatima Makale dan Ketua Komite Medik. Hasil rekomendasi pimpinan
disosialisasikan ke unit pelayanan terkait oleh Komite PPI.

8. Tim PPIRS membuat laporan bulanan dan tahunan kejadian infeksi rumah sakit
disampaikan ke Ketua Komite PPI, selanjutnya disampaikan kepada Direktur RS.
Fatima Makale, dan laporan triwulan disampaikan ke Dinas Kesehatan.

Kebijakan Khusus
1. Setiap petugas kesehatan wajib melaksanakan kebersihan tangan menggunakan
handsrub dan handswash pada lima saat (sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melaksanakan tindakan aseptik, sesudah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan
cairan tubuh pasien, dan sesudah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien).

2. Tim PPIRS (IPCD, IPCN, dan IPCLN) melaksanakan surveilans aktif setiap hari
ke seluruh unit pelayanan yang berisiko, melibatkan DPJP untuk mencegah dan
mengendalian kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO), Infeksi Aliran Darah Primer
(IADP), Infeksi Saluran Kemih (ISK), infekasi akibat pemasangan ventilator (VAP),
dan infeksi akibat tirah baring lama (pneumonia)

3. Tim PPIRS melaksanakan kegiatan audit fasilitas dan kebersihan tangan, limbah,
APD, dan audit lingkungan secara berkala dan terjadual.

4. Tersedianya fasilitas pencegahan dan pengendalian infeksi di setiap unit


pelayanan.

5. Tim PPIRS melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan terus-
menerus terhadap SPO dan pelaksanaan kewaspadaan strandar yang dilaksanakan di
unit pelayanan meliputi kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri,
dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi, sterilisasi, penanganan limbah, pengendalian
lingkungan, penanganan linen, penanganan peralatan pasien, penempatan pasien di
ruang perawatan, etika batuk dan lumbal pungsi.

6. Sosialisasi program PPI dilaksanakan ke seluruh staf rumah sakit dan bagian
terkait pelaksanaan kegiatan PPI.

7. Pengadaan bahan dan alat yang terkait PPI dikoordinasikan kepada Tim PPIRS
disesuaikan dengan hasil pemantauan dan kebutuhan unit pelayanan untuk mengurangi
risiko terjadinya infeksi.

8. Penggunaan antibiotik yang rasional diterapkan oleh Tim medis dalam


memberikan pengobatan dan perawatan dipantau dari hasil pemeriksaan mikrobiologi
untuk menghindari resistensi dan mengurangi risiko infeksi.

9. Pemeriharaan fisik dan sarana bangunan rumah sakit melibatkan Tim PPIRS
untuk memantau standarisasi yang tepat dan mengurangi kontaminasi yang berisiko
menimbulkan infeksi rumah sakit.

10. Kesehatan karyawan dilaksanakan di tiap-tiap unit pelayanan yang berisiko


tinggi terkontaminasi infeksi rumah sakit secara berkala bekerjasama dengan Tim K3RS
melalui penapisan penyakit menular, pemberian immunisasi, pembatasan kerja
karyawan terinfeksi penyakit menular, tatalaksana kecelakaan kerja tertusuk benda
tajam, profilaksis pasca pajanan (diagnostik dan pengobatan), serta investigasi KLB
Tambahan
1. Apabila terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) di satu unit perawatan ditangani
secara terpadu melibatkan Komite PPI dan bagian terkait untuk ditangani secara cepat,
tepat, serta pelaporanannya terdokumentasi dengan baik.

2. Ketua Komite PPI melaporkan KLB ke Direktur RS. Fatima Makale kemudian
rekomendasi dari pimpinan disosialisasikan ke bagian terkait.

Direktur RS.Fatima Makale

Dr. Hendrik Saranga, MARS

Anda mungkin juga menyukai