Kebijakan Ppi
Kebijakan Ppi
Menimbang :
a. Bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi di RS.Fatima
Makale, perlu dibentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (Komite PPI)
Rumah Sakit yang berupaya menurunkan risiko infeksi di seluruh unit pelayanan
b. Bahwa agar pencegahan dan pengendalian infeksi di RS.Fatima Makale dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur RS.Fatima Makale sebagai
landasan bagi penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
Fatima Makale
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS. Fatima Makale
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
5. Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Nomor Kep / 50 / XII / 2006
tanggal 29 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad.
M EMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Makale
Pada tanggal ................ 2015
Kebijakan Umum
1. Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS. Fatima Makale dikendalikan
oleh Tim PPIRS yang bertanggung jawab langsung kepada Komite PPI.
3. Anggota Tim PPIRS memiliki sertifikasi pelatihan dasar dan lanjutan PPI
dengan kualifikasi dokter spesialis, dokter umum, S1 Keperawatan, Sarjana Kesehatan
Masyarakat (Kesling) dan DIII Keperawatan/Kebidanan.
8. Tim PPIRS membuat laporan bulanan dan tahunan kejadian infeksi rumah sakit
disampaikan ke Ketua Komite PPI, selanjutnya disampaikan kepada Direktur RS.
Fatima Makale, dan laporan triwulan disampaikan ke Dinas Kesehatan.
Kebijakan Khusus
1. Setiap petugas kesehatan wajib melaksanakan kebersihan tangan menggunakan
handsrub dan handswash pada lima saat (sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melaksanakan tindakan aseptik, sesudah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan
cairan tubuh pasien, dan sesudah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien).
2. Tim PPIRS (IPCD, IPCN, dan IPCLN) melaksanakan surveilans aktif setiap hari
ke seluruh unit pelayanan yang berisiko, melibatkan DPJP untuk mencegah dan
mengendalian kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO), Infeksi Aliran Darah Primer
(IADP), Infeksi Saluran Kemih (ISK), infekasi akibat pemasangan ventilator (VAP),
dan infeksi akibat tirah baring lama (pneumonia)
3. Tim PPIRS melaksanakan kegiatan audit fasilitas dan kebersihan tangan, limbah,
APD, dan audit lingkungan secara berkala dan terjadual.
5. Tim PPIRS melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan terus-
menerus terhadap SPO dan pelaksanaan kewaspadaan strandar yang dilaksanakan di
unit pelayanan meliputi kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri,
dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi, sterilisasi, penanganan limbah, pengendalian
lingkungan, penanganan linen, penanganan peralatan pasien, penempatan pasien di
ruang perawatan, etika batuk dan lumbal pungsi.
6. Sosialisasi program PPI dilaksanakan ke seluruh staf rumah sakit dan bagian
terkait pelaksanaan kegiatan PPI.
7. Pengadaan bahan dan alat yang terkait PPI dikoordinasikan kepada Tim PPIRS
disesuaikan dengan hasil pemantauan dan kebutuhan unit pelayanan untuk mengurangi
risiko terjadinya infeksi.
9. Pemeriharaan fisik dan sarana bangunan rumah sakit melibatkan Tim PPIRS
untuk memantau standarisasi yang tepat dan mengurangi kontaminasi yang berisiko
menimbulkan infeksi rumah sakit.
2. Ketua Komite PPI melaporkan KLB ke Direktur RS. Fatima Makale kemudian
rekomendasi dari pimpinan disosialisasikan ke bagian terkait.