Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PULAU MOROTAI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI


Jl. Nakamura Desa Dehegila 97771
MOROTAI SELATAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI
NOMOR : 188 / -TU / RSUD / I / 2018

TENTANG
KEBIJAKAN PUSAT STERILISASI
DI RSUD KABUPATEN PULAU MOROTAI

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi di RSUD


Kabupaten Pulau Morotai, perlu adanya Instalasi Pusat
Sterilisasi/Central Sterilization Supply Department (CSSD) dalam unit
tersendiri.
b. Bahwa untuk mengoptimalkan keterbatasan operasional mesin
sterilisasi (autoclave), diberlakukan sistem satelit sterilisasi di unit- unit
pelayanan dalam pengawasan CSSD. Agar dapat terlaksana dengan
baik, perlu adanya kebijakan Direktur RSUD Kabupaten Pulau Morotai
sebagai landasan bagi penyelenggaraan sterilisasi dalam upaya
pencegahan dan pengendalian infeksi di RSUD Kabupaten Pulau
Morotai.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD
Kabupaten Pulau Morotai.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


kesehatan.
2. Keputusan Mentri kesehatan RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007
tentang pedoman manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
3. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, Depkes RI, 2011.
4. Kebijakan Menteri Kesehatan RI Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004
tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit.
5. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterilization Supplay
Department) Di Rumah Sakit,Depkes RI, 2009.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Pulau Morotai tentang Kebijakan


Pelayanan Pusat Sterilisasi Di RSUD Kabupaten Pulau Morotai.

Kedua : Sterilisasi di RSUD Kabupaten Pulau Morotai diselenggarakan di


Instalasi Pusat Sterilisasi dan dibantu oleh beberapa satelit yang
ditentukan.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan sterilisasi di CSSD dan
satelit yang ditentukan dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Pusat
Sterilisasi.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Morotai
Pada Tanggal : 04 Januari 2018

Direktur RSUD
Kabupaten Pulau Morotai

dr.Julys Giscard Kroons


NIP. 198007042008011001
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Pulau Morotai
Nomor : 188 / -TU / RSUD / I / 2018
Tanggal : 04 Januari 2018

KEBIJAKAN STERILISASI
DI RSUD KABUPATEN PULAU MOROTAI

Kebijakan Umum
1. Pelaksanaan kegiatan sterilisasi di RSUD Kabupaten Pulau Morotai dikendalikan
oleh Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi (CSSD) dan dilakukan pengawasan oleh
Tim PPIRS yang bertanggung jawab langsung kepada Komite PPIRS.

2. Dalam upaya pelaksanaan kegiatan sterilisasi di RSUD Kabupaten Pulau Morotai


dilaksanakan sebagian besar di CSSD secara terpusat dan dibantu oleh satelit
yang berada di unit tertentu dengan pengawasan Kepada Instalasi Pusat
Sterilisasi dan Tim PPI RSUD Kabupaten Pulau Morotai

3. Petugas CSD harus memiliki pendidikan umum minimal SMU atau sederajat dan
memiliki sertifikasi pelatihan CSSD dari PIPSI (Persatuan Instalasi Pusat
Sterilisasi Indonesia) dan dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas CSSD
berpedoman pada uraian tugas, SPO dan program kerja yang sudah disahkan.

Kebijakan Khusus
1. Alat-alat yang akan disterilkan harus diantar dan diambil pada waktu yang telah
ditentukan (pengantaran hari Senin-Kamis pukul 08.00-12.00 WIT, Jum’at pukul
08.00-11.30 WIT. Pengambilan hari Senin-Kamis pukul 12.00-14.00 WIT, Jum’at
pukul 13.15-14.00 WIT) dicatat dibuku ekspedisi ruangan dan CSSD.

2. Sebelum mesin autoclave digunakan setiap pagi harus dilakukan pengecekan


semua sistim dan test bowie dick untuk menjamin kesiapan alat.

3. Untuk menjamin hasil sterilisasi harus digunakan indikator internal, eksternal dan
uji test biologi.

4. Barang atau alat kesehatan dan linen yang sudah disterilkan harus disimpan
diruang dan tempat yang khusus berupa almari.

5. Alur transportasi alat-alat steril, tidak steril dan yang kotor harus terpisah antara
alur masuk dan alur keluar.

6. Petugas tehnik unit CSSD harus melakukan pemeliharaan dan perbaikan


autoclave secara berkala dan membuat laporan secara tertulis kepada Kepala
Instalasi.

7. Petugas CSSD harus melakukan upaya-upaya yang diperlukan agar alat, barang
dan ruangan CSSD dapat terjaga secara utuh.

Direktur RSUD
Kabupaten Pulau Morotai

dr.Julys Giscard Kroons


NIP. 198007042008011001

Anda mungkin juga menyukai