Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur terpanjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “ANALISIS KEBIJAKAN
TENTANG UU KEPERAWATAN KESEHATAN” dapat terselesaikan tepat waktu.

Adapun harapan kepada para pembaca atau semua kalangan yang telah membaca
makalah ini yaitu dapat menambah wawasan atau pengetahuan dalam kehidurpan
sehari-hari. Namun disadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
terbatasnya kemampuan yang dimiliki.

Oleh karena itu, partisipasi dalam penyempurnaan makalah dengan memberikan


kritik dan saran agar makalah ini dapat lebih terkonsep dengan baik sangat
diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Sekian &
terima kasih.

Mataram, 15 Mei 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ....................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C.Tujuan ..................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Keperawatan .............................................................................. 5


B. Tujuan Praktik Keperawatan ................................................................... 5
C. Pengaturan Praktik Perawat Menurut Permenkes
Nomor 148 Tahun 2010........................................................................... 5
D. Hal Hal Yang Membatalkan Perjanjian/ Kebijakan ................................ 12

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan ............................................................................................. 14
B.Saran ........................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 15

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap


pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu
yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-
harinya.
Undang – undang praktik keperawatan sudah lama menjadi bahan diskusi para
perawat. PPNI pada kongres Nasional keduanya di Surabaya tahun 1980 mulai
merekomendasikan perlunya bahan-bahan perundang-undangan untuk
perlindungan hukum bagi tenaga keperawatan.
Tanggal 12 Mei 2008 adalah Hari Keperawatan Sedunia. Di Indonesia,
momentum tersebut akan digunakan untuk mendorong berbagai pihak
mengesahkan Rancangan Undang-Undang Praktik keperawatan. Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menganggap bahwa keberadaan Undang-
Undang akan memberikan perlindungan hukum bagi masyarakat terhadap
pelayanan keperawatan dan profesi perawat Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi keperawatan?
2. Bagaimana pengaturan Praktik Perawat Menurut Permenkes Nomor 148
Tahun 2010?
3. Apa tujuan Praktik keperawatan
4. Apa saja hal hal yang membatalkan perjanjian?

3
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi keperawatan?


2. Untuk mengetahui bagaimana pengaturan Praktik Perawat Menurut
Permenkes Nomor 148 Tahun 2010?
3. Untuk mengetahui tujuan praktik keperawatan.
4. Untuk mengetahui hal hal yang membatalkan perjanjian

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang


merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Praktek keperawatan adalah tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi
dengan system klien dan tenaga kesehatan lain dalam membrikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai
tatanan pelayanan, termasuk praktik keperawatan individual dan berkelompok

B. Tujuan Praktik Keperawatan

Pengaturan penyelenggaraan praktik keperawatan bertujuan untuk:


 Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima dan
pemberi jasa pelayanan keperawatan.
 Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang
diberikan oleh perawat.

C. Pengaturan Praktik Perawat Menurut Permenkes Nomor 148 Tahun 2010

Kita semua tahu bahwa profesi perawat adalah bagian dari profesi
pelayanan kesehatan yang mana didalam semua aktifitas pelayanannya telah diatur
didalam UU Nomer 36 tahun tentang Kesehatan dan dalam pembagian tenaganya
juga telah diatur dalam PP Nomer 32 tentang tenaga kesehatan dan yang terbaru
PERMENKES Nomer 148 tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik
perawat.

5
Dalam hal pengaturan praktik perawat diatur dalam pasal 2, 6, 8, 9,11 dan
12, PERMENKES 148 Tahun 2010 yang berbunyi :

 Pasal 2
(1) Perawat dapat menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan.
(2) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
fasilitas pelayanan kesehatan diluar praktik mandiri dan/atau praktik mandiri.
(3) Perawat yang menjalankan praktik mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) Perpendidikan minimal Diploma III(DIII) keperawatan.
Dalam pasal ini perawat diberi wewenang untuk melaksanakan praktik
mandiri di rumah selain bekerja pada institusi kesehatan lainya, ini adalah
merupakan suatu penghargaan buat profesi perawat yang mana pada
PERMENKES yang lama tidak mengatur hal ini.

 Pasal 6
“Dalam menjalankan praktik mandiri, perawat wajib memasang papan nama
praktik keperawatan”.
Dalam penerapan pasal ini terjadi anbivalensi atau ketidak-percayaan diri
pada perawat terutama di daerah yang pemda/bupatinya tidak ada perhatian sama
profesi perawat terutama di gresik. Lain hal dengan perawat di kab. Kebumen
semua perawat yang praktik mandiri di wajibkan memasang papan nama, selaras
dengan pidato ketua PPNI kab. Kebumen dalam diskusi panel praktik legal
perawat menurut UU terbaru di Indonesia, Acara diskusi itu bertepatan
dengan International Nurses Day yang diperingati setiap tanggal 12 Mei. Diskusi
yang di gelar di gedung aula STIKES Muhammadiyah Gombong pada tanggal 12
Mei 2010, dihadiri pejabat pemkab, kepala satpol PP selaku petugas penertipan
pelaku pelanggaran PERMENKES, praktisi hukum kesehatan dan anggota Dewan
Kab. Kebumen.
Ketua PPNI Kab. Kebumen H. Tri Tunggal Eko Sapto, SKM, MPH
menegaskan bahwa:

6
“konsep praktek keperawatan mandiri yaitu memiliki lisensi, memahami
HAM dan hak-hak pasien, memahami etika dan system hukum yang berlaku,
berbicara dengan hati-hati, memahami prosedur informed consent, memahami
rahasia pasien serta harus memahami standar asuhan keperawatan. “ Tindak lanjut
dari Permenkes 148 ini harus ada Perda/ Perbup untuk mengatur praktek
keperawatan mandiri. Bagi teman sejawat yang sudah memiliki SIPP wajib
memasang papan nama praktek (plang) sesuai dengan Permenkes 148, “ imbuh H.
Tri Tunggal Eko Sapto, SKM, MPH.”

 Pasal 8
(1) Praktik keperawatan dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama, tingkat kedua, dan tingkat ketiga.
(2) Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan pada,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
(3) Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui kegiatan :
a. Pelaksanaan asuhan keperawatan
b. Pelaksanaan upaya promotif, preventif, pemulihan dan pemberdayaan
masyarakat.
c. Pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer.
(4) Asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf a meliputi
pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, pelaksanaan tindakan
keperawatan.
(5) Implementasi keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi
penerapan perencanaan dan pelaksaan tindakan keperawatan.
(6) Tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi
pelaksanaan prosedur keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan dan
konseling kesehatan.
(7) Perawat dalam menjalankan asuhan keperawatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dapat memberikan obat bebas dan/atau 0bat bebas terbatas.

7
Pada pasal ini menitik beratkan pada kewenangan, tugas dan fungsi
perawat terutama pada pelayanan kolaboratip di rumah sakit dan atau ditempat
kerja yang pada tanggungjawab keseluruhan tidak pada perawat saja melainkan
tim pelayanan kesehatan, kecuali pada pada ayat (4) dan ayat (7) yang memberikan
kewenangan yang bersifat mandiri.

 Pasal 9
“Perawat dalam melakukan praktik harus sesuai dengan kewenangan yang
dimiliki.”
Perawat dalam melakukan praktik,perawat diwajibkan mematuhi stantar
etik dan standar prosedur operasional agar terhindar dari masalah hukum, dan
untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai yang diharapkan kedua belah pihak
baik pasien maupun perawat.

 Pasal 11 dan 12 berisikan hak dan kewajiban perawat serta hak dan kewajiban
pasien.
Hak adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau
badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
Kewjiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan seseorang
atau suatu badan hukum.
Hak-hak perawat dan pasien pada prinsipnya tidak terlepas pula dengan hak-
hak manusia atau lebih dasar lagi hak asasi manusia. Hak asasi manusia tidak
tanpa batas dan merupakan kewajiban setiap negara / pemerintah untuk
menentukan batas-batas kemerdekaan yang dapat dilaksanakan dan dilindungi
dengan mengutamakan kepentingan umum.
Menurut Prakosa, 1988. “dalam mengklasifikas hak asasi manusia menurut
sifatnya.” biasanya dibagi atau dibedakan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Personal Rights (hak-hak asasi pribadi), yang meliputi kemerdekaan
menyatakan pendapat dan memeluk agama, kebebasan bergerak dan
sebagainya.

8
2. Property rights (hak asasi untuk memiliki sesuatu), yang meliputi hak untuk
membeli, menjual barang miliknya tanpa dicampuri secara berlebihan oleh
pemerintah termasuk hak untuk mengadakan suatu perjanjian dengan bebas.
3. Rights of legal equality, yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dan sederajat dalam hukum dan pemerintahan.
4. Political Rigths (hak asasi politik), yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan dengan ikut memilih atau dipilih, mendirikan partai politik,
mengadakan petisi dan lain-lain.
5. Social and Cultur Rights (hak-hak asasi sosial dan kebudayaan), diantaranya
hak untuk memilih pendidikan serta mengembangkan kebudayaan yang
disukai.
6. Procedural Rights, yaitu hak untuk memperoleh tata cara peradilan dan
jaminan perlindungan misalnya dalam hal penggeledahan dan peradilan.

1. Hak-hak Perawat
a. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai profesinya.
b. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan
spesialisasi sesuai dengan latar belakang pendidikanya.
c. Perawat berhak untuk menolak keinginan klien yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan serta standar dan kede etik profesi.
d. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari klien atau
keluarga tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasan terhadap pelayanan
yang diberikan.
e. Perawat berhak untuk mendapatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan
/ kesehatan secara terus-menerus.
f. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur baik oleh intitusi
pelayanan maupun oleh klien.

9
g. Perawat berhak mendapatka jaminan perlindungan terhadap resiko kerja
yang dapat menimbulkan bahaya baik secara fisik maupun stres emosional.
h. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan
kebijaksanaan pelayanan kesehatan.
i. Parawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh klien dan / atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainya.
j. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ketempat tugas lain, baik
melalui anjuran maupun pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau kode
etik keperawatan atau aturan perundang-undangan lainya.
k. Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak
atas jasa profesi yang diberikanya berdasarkan perjanjian atau ketentuan
yang berlaku di intitusi pelayanan yang bersangkutan.
l. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier
sesuai dengan bidang profesinya.

2. Kewajiban Perawat
a. Perawat wajib mematuhi semua peratuaran intitusi yang bersangkutan.
b. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai
dengan standar profesi dan batas kegunaanya.
c. Perawat wajib menghormati hak klien / Pasien.
d. Perawat wajib merujuk klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain
yang mempunyai keahlian atau kemapuan yang lebih baik bila yang
bersangkutan tidak dapat mangatasinya.
e. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk berhubungan
dengan keluarganya, selama tidak bertentangan dengan peraturan dan standar
profesi yang ada.
f. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk menjalankan
ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-masing selama
tidak mengganggu klien yang lainnya.

10
g. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan
terkait lainya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan
kepada klien.
h. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan
keperawatan yang diberikan kepada klien dan / atau keluarganya sesuai
dengan kemampuanya.
i. Perawat wajib meminta persetujuan kepada pasien dan / atau keluarga
terhadap tindakan yang akan dilakukan.
j. Perawat wajib membuat dokumentasi asuahan keperawatan secara akurat
dan berkesinambungan.
k. Perawat wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan atau kesehatan secara terus-menerus.
l. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan
sesuai dengan batas kewenanganya.
m. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
klien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak berwenang
n. Perawat didalam melakukan praktik mandiri dan / atau berkelompok di
wajibkan untuk membantu program pemerintah.

3. Hak Klien/Pasien
a. Hak-hak klien menurut UU Nomer 36 tahun tahun 2009 tentang kesehatan
b. Hak-hak klien menurut UU Nomer 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
c. Hak-hak klien menurut PP Nomer 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
yaitu pasal 22 dan pasal 23
d. Hak-hak klien menurut PERMENKES Nomer 148 tahun 2010 dalam pasal
12

4. Kewajiban Klien/Pasien
1. Klien beserta keluarga/kerabatnya berkewajiban untuk, memetuhi peraturan
dan tata tertib unit pelayanan kesehatan dimana mereka peroleh/berada.

11
2. Wajib untuk mematuhi intruksi dokter, perawat, petugas kesehatan lainya
yang relevan, didalam kaitanya penanganan gangguan kesehatanya.
3. Wajib memberikan informasi secara jujur, lengkap dan terbuka tentang
gangguan kesehatanya, serta kaitanya dengan kesehatanya baik saat ini
maupun saat yang lalu, kepada petugas kesehatan yang berwenang.
4. Berkewajiban untuk mencukupi dan melunasi segala dan atau semua
imbalan jasa atas pelayanan kesehatan yang telah diterima selama berada
didalam intitusi pelayanan kesehatan tertentu.
Dari penjabaran diatas mengenai hak-hak dan kewajiban klien dan
keluarganya tentunya perawat dituntut lebih profesional dan arif serta memegang
teguh kode etik dan standar opersional prosedur, agar tidak terjadi kesalahan
ataupun kelalaian dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Dan yang terpenting adalah hak serta kewajiban pasien dan perawat perlu
disosialisasikan dikalangan perawat dan di tengah-tengah masyarakat agar tiap-
tiap pihak memahami, menghayati, menghormati, dan mengamalkannya. Dengan
demikian, diharapkan hubungan pasien dengan perawat dapat berlangsung dengan
baik dan masyarakat pun bebas dari keresahan.

D. Hal Hal Yang Membatalkan Perjanjian/ Kebijakan

Ketentuan pasal 1381 KUHPerdata, yang memuat pengaturan berakhirnya


suatu perikatan. Dimana belum tentu dengan berakhirnya perikatan tadi, berakhir
pula suatu perjanjian, yang menjadi sumber perikatan tadi. Misalnya pada kasus
jual-beli dengan telah dibayar lunas maka perikatan mengenai pembayaran telah
berakhir, tetapi perjanjian tentang jual-beli tadi masih berjalan, hal ini
dikarenakan adanya perikatan tentang penyerahan barang.
Hal-hal yang mengakhiri suatu perjanjian dikarenakan antara lain :
1. Jangka waktu perjanjian, yang ditentukan telah lewat.
2. Telah adanya undang-undang tentang batas berlakunya perjanjian.

12
3. Telah terjadi peristiwa tertentu, yang oleh para pihak atau undang-undang
telah ditentukan sebagai sebab yang akan mengakibatkan berakhirnya
perjanjian.
4. Apabila ada pernyataan menghentikan perjanjian (opzegging) oleh kedua
belah pihak atau salah satu pihak saja dengan memperhatikan tenggang
waktu.
5. Perjanjian berakhir karena putusan hakim.
6. Perjanjian berakhir karena persetujuan para pihak.
7. Telah tercapainya tujuan dari perjanjian.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan Pengaturan penyelenggaraan
praktik keperawatan bertujuan untuk:
1. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima dan pemberi
jasa pelayanan keperawatan.
2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang
diberikan oleh perawat.
Profesi perawat adalah bagian dari profesi pelayanan kesehatan yang mana
didalam semua aktifitas pelayanannya telah diatur didalam UU Nomer 36 tahun
tentang Kesehatan dan dalam pembagian tenaganya juga telah diatur dalam PP
Nomer 32 tentang tenaga kesehatan dan yang terbaru PERMENKES Nomer 148
tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat.

B. Saran
Sebagai seorang perawat, kita harus mengikuti semua aturan yang telah
dibuat. Tapi jangan lupa untuk membuka mata dan pikiran lebar lebar. Karena
seiring perkembangan zaman, semua peraturan yang tidak sesuai harus segera
disesuaikan. Karena ilmu kesehatan tidak statis.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://el-moshii.blogspot.co.id/2013/11/makalah-aspek-legal-keperawatan.html

Rahajo J.Setiajadji. 2002. Aspek Hukum Pelayanan Kesehatan Edisi 1. Jakarta:EGC

aroth.blogspot.co.id/2014/12/makalah-undang-undang-keperawatan.html

http://belajarsukes.blogspot.co.id/2011/03/makalah-praktik-keperawatan.html

15

Anda mungkin juga menyukai