Anda di halaman 1dari 27

PETUNJUK

UNIB SOIL JUDGING CONTEST







oleh

Prof. Ir. Priyono Prawito, MSc., PhD.

Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu





Bengkulu
Oktober 2016


Pengantar

Buku PETUNJUK UNIB SOIL JUDGING CONTEST ini pada awalnya dirancang
untuk digunakan dalam kegiatan soil judging contest tingkat nasional yang akan
diselenggarakan pada bulkan November 2016 di Bengkulu. Dengan berjalannya
waktu pada saat buku ini sedang dipersiapkan, beberapa masukan dari dosen-
dosen Fakultas Pertanian, mengajurkan agar buku ini juga dapat digunakan
untuk mahasiswa diluar Program Studi Ilmu Tanah (PSIT). Dengan harapan agar
makin banyak yang dapat belajar menilai tanah untuk keperluan tertentu dengan
mudah.

Atas saran-saran tersebut maka buku ini dibuat sesederhana mungkin sehingga
para peserta contest dan mahasiswa lain dapat memahami dan menggunakan
buku petunjuk ini dengan mudah.

Buku ini terdiri dari 3 bagian utama. Bagian I - menguraikan sifat-sifat fisik tanah
yang berperanan penting dalam menentukan penggunaan tanah. Pendekatan
pengukuran sifat-sifat tanah dilakukan dengan cara sederhana yang dapat
dilakukan di lapangan dengan alat yang mudah disediakan. Bagian II -
menguraikan faktor pembatas untuk penggunaan tertentu. Sifat-sifat fisik tanah
dalam kedaan tertentu dapat menghambat penggunaan lahan. Ada 6 macam
penggunaan lahan yang dipilih dalam kegiatan kontes ini, yaitu untuk
perumahan, padi sawah, palawija, kebun karet, kebun kelapa sawit, dan
kawasan konservasi. Bagian III - yaitu pemanfaatan terbaik. Inti dari bagian ini
adalah untuk memberikan pemahaman bahwa hanya karena memiliki faktor
pembatas, tidak berarti tanah tidak dapat digunakan dengan baik. Tanah dinilai
untuk penggunaan tertentu dari yang memiliki faktor pembatas paling sedikit
sampai paling banyak. Pada bagian akhir buku ini disediakan blangko penilaian
yang akan digunakan pada saat kontes berlangsug. Dengan disertakannya
blangko penilaian ini diharapkan para peserta kontes sudah sama-sama
memahami, sehingga terjadi kompetisi yang adil.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, atas tersusunnya buku petunjuk ini. Kepada kawan-kawan dosen PSIT saya
ucapkan terimakasih atas masukannya selama ini. Saya berharap buku ini dapat
bermanfaat khususnya bagi para peserta kontes, dan bagi mahasiswa atau
masyarakat yang berminat pada penilaian tanah untuk penggunaan tertentu.
Menyadari sepenuhnya kekurangan dari buku ini maka sumbang saran,
masukan, dan kritik perbaikan sangat saya harapkan.


Bengkulu, 6102016
Penulis.



UNIB soil judging contest - 2


DAFTAR ISI
halaman
Pengantar .............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
CARA PEMAKAIAN PETUNJUK INI ........................................................................... 6
BAGIAN 1. SIFAT-SIFAT FISIK TANAH ...................................................................... 7
Profil dan Horison Tanah ............................................................................................................................... 7
Horison permukaan (dapat berupa horison A atau O) ...................................................................... 7
Horison bawah permukaan (sub soil horison) ..................................................................................... 7
Bahan induk. ........................................................................................................................................................ 8
BAGIAN II. FAKTOR PEMBATAS UNTUK PENGGUNAAN TERTENTU ....................... 16
Lima macam penggunaan lahan ................................................................................................................ 16
Kondisi tanah ..................................................................................................................................................... 18
BAGIAN III. PEMANFAATAN TERBAIK ................................................................... 20
SENARAI PUSTAKA ............................................................................................... 21
INFORMASI UMUM DAN ATURAN KONTES .......................................................... 22
BLANGKO PENILAIAN ........................................................................................... 24






UNIB soil judging contest - 3


PENDAHULUAN

Tanah, ….. tempat para petani membudidayakan tanamannya, para pembuat
batu bata dan perajin keramik menggunakan sebagai bahan baku, para
pengembang perumahan membangun rumah diatasnya, para penggiat
lingkungan mengapresiasi sebagai bahan penyaring polutan …. dan masih
banyak lagi daftar yang dapat kita buat untuk menunjukkan peranan tanah.
Tanah hanya berupa lapisan tipis, yang sangat rentan terhadap kerusakan,
berada di antara lapisan batuan kerak bumi dan atmosfer. Tanah dapat
ditemukan hampir di seluruh permukaan bumi, kecuali di lereng-lereng terjal,
padang pasir, permukaan air dan es. Karena begitu mudahnya tanah ditemukan,
kebanyakan orang tidak peduli pada tanah. Hanya pada saat kenyamanan
manusia terganggu karena tanah, baru mereka menyadari bahwa tanah itu
penting, dan biasanya keadaan sudah terlambat, tanah sudah rusak dan tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Padahal, sebagian besar dari aktivitas hidup manusia berhubungan dan
ditentukan oleh kualitas tanah disekitarnya. Kehidupan di muka bumi hampir
tidak mungkin ada tanpa tanah. Inilah yang memberi alasan mengapa tanah
sangat penting bagi kehidupan, dan dikatakan bahwa tanah adalah kunci
kehidupan. Menjadi sangat penting memahami tanah, peran tanah dalam
kehidupan, dan bagaimana mengelolanya bersama sama dengan sumberdaya
alam yang lain agar tanah tetap dapat berfungsi optimal bagi kehidupan umat
manusia.

Kata “tanah” memiliki arti yang sangat beragam tergantung dari siapa yang
mendefinisikan. Untuk keperluan UNIB Soil Judging Contest ini tanah
didefinisikan sebagai bahan alami yang bersifat lepas-lepas terdiri dari campuran
bahan mineral dan organik di permukaan bumi dan dapat berfungsi sebagai
media tumbuh bagi tanaman.

Tanah terbentuk dari bahan induk tanah baik yang berupa batuan beku, batuan
sedimen, atau batuan malihan, dan bahan organik dalam kurun waktu yang
sangat lama. Dengan pemahaman ini maka tanah termasuk sumberdaya alam
yang tidak terbarukan. Tanah terbentuk melalui proses pelapukan bahan induk
(disintegrasi dan dekomposisi) atas pengaruh iklim dan vegetasi dalam
lingkungan topografi tertentu dan dalam kurun waktu yang lama. Pembentukan
tanah ditentukan oleh lima faktor pembentuk tanah yaitu :
1. Bahan induk
2. Iklim
3. Topografi
4. Vegetasi/organisme, dan
5. Waktu
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa tanah sangat penting dalam
kehidupan manusia. Berikut ini beberapa fungsi tanah dalam kehidupan
manusia:
1. Bahan penyaring polutan dan penyedia air bersih

UNIB soil judging contest - 4


2. Media tumbuh tanaman
3. Regulator dan penyimpan air dalam daur hidrologi
4. Tempat mendirikan bangunan
5. Tempat terjadinya berbagai macam daur unsur hara dan bahan organik

Tujuan

Saudara-saudara telah mengambil satu langkah penting untuk memahami ilmu
tanah dengan mengikuti UNIB Soil Judging Contest.

Tujuan dari UNIB Soil Judging Contest adalah:
1. membuat para peserta peduli pada tanah syukur mau jatuh cinta
2. membantu peserta memahami beberapa sifat umum tanah yang
berpengaruh terhadap penggunaan tanah yang sesuai,
3. memahami bagaimana tanah dapat digunakan untuk kepentingan
tertentu lebih baik dari penggunaan untuk kepentingan yang lain
berdasarkan sifat-sifat tanahnya

Secara filosofis tujuan utama penyelenggaraan soil judging contest ini adalah --
untuk kepentingan pendidikan -- yaitu melatih mahasiswa menentukan
beberapa sifat dan kualitas tanah di lapangan, dan melatih mahasiswa
memahami bagaimana sifat-sifat dan kualitas tersebut mempengaruhi
penggunaan tanah. Aspek kontesnya tentunya juga penting agar mahasiswa lebih
serius dalam belajar, berlatih bekerja secara kelompok, tetapi juga ada aspek
kemandiriannya, sehingga dalam konterst ini selain kontes antar kelompok juga
ada kontes antar individu.

Buku ini dirancang untuk digunakan oleh peserta kontest pada saat contest
berlangsung sehingga PETUNJUK INI BOLEH DIGUNAKAN PADA
SAAT KONTES BERLANGSUNG.

UNIB soil judging contest - 5


CARA PEMAKAIAN PETUNJUK INI

Sifat-sifat tanah, keadaan tanah dan pemanfaatan tanah merupakan diskripsi
singkat untuk memberi gambaran umum kepada para mahasiswa. Petunjuk ini
tidak dapat menggantikan atau memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk
memahami berbagai sifat-sifat tanah, keadaan dan penggunaan lahan. Petunjuk
ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau gagasan tentang soil judging
yang akan dilakukan di Universitas Bengkulu, dan diharapkan soil judging
sejenis akan dilakukan di universitas-universitas lain di waktu yang akan datang.
Apabila uraian lebih detail diperlukan dapat mengacu pada beberapa buku yang
berkaitan dengan klasifikasi tanah, evaluasi lahan, dan buku-buku yang
berkaitan dengan ilmu tanah yang banyak tersedia di berbagai perpustakaan,
toko buku dan sumber-sumber lain berupa soft copy di dunia maya.

Buku petunjuk ini menguraikan sifat-sifat fisik, kendala penggunaan lahan
karena sifat-sifat tertentu, penggunaan terbaik dengan keterbatasan tanah yang
ada, pemanfaatan untuk lahan pertanian, dan bagaimana cara mengukur dan
menilai semua sifat-sifat dan penggunaannya. Di bagian akhir disediakan
Blangko Penilaian (score card) yang akan digunakan untuk menilai soil judging
contest di Universitas Bengkulu.

Uraian narasinya akan diatur sedemikian rupa mengikuti urutan dalam blangko
penilaian sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengisi blangko penilaian
dengan bantuan narasi yang ada.

UNIB soil judging contest - 6


BAGIAN 1. SIFAT-SIFAT FISIK TANAH



Profil dan Horison Tanah

Profil tanah adalah penampang vertikal tanah yang menunjukkan horison
(horison-horison) tanah yang sejajar atau hampir sejajar dengan permukaan
tanah, Denton (1989). Untuk tujuan kontes ini perhatian diutamakan pada tiga
horison utamanya yaitu : horison permukaan (A/O), horison bawah permukaan
(sub soil horison, B), dan bahan induk (C). Dalam diskripsi profil tanah secara
detail biasanya ilmuwan tanah membagi horison B menjadi beberapa bagian,
disebabkan karena horison B yang terlalu tebal, atau karena memang terjadi
perbedaan antar horison B. Di beberapa daerah di Bengkulu horison B dapat
mencapai ketebalan 100 cm atau lebih. Untuk keperluan kontes ini seluruh
horison B tidak perlu di pisah-pisahkan (dianggap satu horison saja).

Horison permukaan (dapat berupa horison A atau O)

Horison permukaan (A) berupa horison tanah mineral yang sering juga disebut
dengan top soil, mengandung bahan organik paling banyak dan sebagai tempat
yang paling cocok untuk aktivitas biologis maupun untuk berlangsungnya proses
kimia tanah. Lapisan ini biasanya dicirikan dengan warna gelap (hitam,
kehitaman, coklat kehitaman dan semacamnya). Akar biasanya juga sangat
banyak dari yang berukuran sangat halus sampai kasar. Di Bengkulu dapat
ditemukan tanah-tanah tanpa horison A seperti di daerah-daerah dengan
kelerengan terjal.

Horison O juga horison permukaan, tetapi merupakan horison tanah organik.
Tingkat kematangan/pelapukan horison O dapat bervariasi dari yang masih
mentah, sedang, sampai matang. Secara garis besar horison O yang masih
mentah dapat dilihat bahan asalnya misalnya berupa daun, ranting atau bahan
yang lain. Sebaliknya horison O yang telah matang tidak dapat dikenali lagi
bahan asal horison tersebut. Horison O yang mengalami tingkat pelapukan
sedang berada diantara dua ciri tersebut.

Horison bawah permukaan (sub soil horison)

Horison bawah permukaan (sub soil horison, disebut horison B). Horison bawah
permukaan ini dimulai dari batas bawah (dasar) horison permukaan ke bawah
sampai kedalaman yang bervariasi tergantung dari jenis bahan induk,
kecuraman dan posisi lereng (summit, shoulder, backslope, atau toe slope).
Horison bawah permukaan dapat memiliki ketebalan dari puluhan cm sampai
lebih dari 100 cm. Horison bawah permukaan adalah horison tempat
terakumulasinya bahan-bahan hasil pelapukan dan pencucian dari horison
permukaan. Horison ini biasanya berwarna lebih terang daripada horison
permukaan, seperti coklat kekuningan, kuning, kuning kemerahan dan dapat

UNIB soil judging contest - 7


juga berwarna abu-abu atau abu-abu kebiruan. Akar cukup banyak tetapi tidak
sebanyak horison permukaan.

Bahan induk.

Bahan induk yang disebut horson C mulai dari dasar horison bawah permukaan
sampai kedalaman sekitar 120 cm. Horison ini merupakan horison dengan
kandungan bahan organik paling sedikit, berwarna kunig, abu-abu, abu-abu
kekuningan, hanya sedikit akar dapat ditemukan. Lapisan ini disebut bahan
induk karena tanah di atasnya berkembang dari bahan atau lapisan ini.

Ketiga lapisan inilah yang sebagian besar akan ditemukan pada tanah-tanah di
Propinsi Bengkulu. Kecuali pada areal tertentu, mungkin salah satu horison
tersebut tidak ditemukan. Misalnya daerah dengan kemiringan sangat terjal,
mungkin horison A nya telah terkikis; atau derah yang sangat datar, mungkin
tidak dapat ditemukan horison C, karena horison Bnya terlalu tebal.


Gambar 1. Contoh profil dan lapisan tanah

Berikut adalah ringkasan sifat-sifat tanah masing-masing lapisan yang umum
ditemukan di Bengkulu

Tabel 1. Sifat-sifat umum lapisan tanah di Bengkulu#
Lapisan/ Ketebalan Warna Perakaran
horison (cm)
Permukaan 10 – 20 Coklat gelap (10YR 2/2) - Banyak dengan
coklat terang kekuningan ukuran beragam
(10 YR 6/8)
Bawah 30 – 80 cm Coklat kekuningan gelap Cukup banyak
permukaan atau lebih (10 YR ¾) - coklat dengan ukuran
kekuningan (10 YR6/8) beragam
Bahan induk 80 – 120 cm Kuning kemerahan (7,5 Sedikit, ukuran
atau lebih YR) sampai coklat gelap tergantung
merah pucat (2,5 YR 6/2) vegetasi dominan
# : Data-data ini merupakan rata-rata dari hasil penelitian dan survey yang

dilakukan oleh dosen-dosen Ilmu Tanah UNIB, di wilayah Propinsi Bengkulu.


UNIB soil judging contest - 8


A. Tekstur Tanah (Blangko Penilaian Bagian 1.A)

Tanah dengan kualitas yang baik biasanya terdiri dari sekitar 45% bahan padat
mineral, 5% bahan padat organik, 25 % bahan cair, dan 25% udara. Bagian padat
mineral dapat dikelompokkan berdasarkan ukuran butirnya, yang terdiri dari
ukuran klei atau liat atau lempung (Clay), ukuran debu (silt) dan ukuran pasir
(sand). Perbandingan ukuran butir suatu tanah disebut tekstur. Jadi tekstur
didefinisikan sebagai perbandingan butir pasir, debu dan lempung yang
dinyatakan dalam persen. Para pakar tanah mengelompokan tekstur tanah ke
dalam 12 kelas tekstur dan digambar dalam segitiga tekstur. Dalam kegiatan soil
judging ini, tekstur tanah hanya dibedakan menjadi 3 macam yaitu tanah pasiran
(sandy), geluhan (loamy) dan lempungan (clayey). Pengelompokan tanah
menjadi 3 kelompok tekstur ini sudah memadai untuk menilai tanah dikaitkan
dengan penggunaanya.

Cara menentukan tekstur di lapangan cukup dengan mengambil sedikit tanah,
tambahkan air secukupnya untuk dibuat bola dengan garis tengah sekitar 2,5 cm.
Buatlah kelembaban tanah sedemikaan rupa sehingga kelembaban bola yang
terbentuk menyerupai adonan (play dough – mainan anak-anak) atau seperti
adonan untuk membuat empek-empek.

Langkah berikutnya, apakah bola dapat terbentuk dengan baik dan kuat, atau
tanah tidak dapat dibentuk bola, atau dapat terbentuk tetapi sangat rapuh dan
mudah pecah. Untuk langkah berikutnya ambil sebagian dari bole tanah
tersebut tekanlah diantara ibujari dan telunjuk, buatlah pita tanah, dan amati
berapa panjang pita tanah dapat terbentuk. Apakah lebih dari 5 cm, antara 2,5 –
5 cm atau kurang dari 2,5 cm. Setelah dibuat pita ambil sedikit, tambahkan air
agak banyak, pilin dan remaslah tanah tersebut diantara ibu jari dan telunjuk
dan rasakan, apakah didominasi rasa kasar, licin atau lengket. .




Gambar 2. Contoh membuat bola dan pita tanah dalam penentuan tekstur di
lapangan.

Tanah pasiran (sandy) : tidak dapat dibuat bola, atau bola sangat mudah pecah
ketika ditekan, pita tidak dapat terbentuk, ketika dipilin tanah didominasi rasa
sangat kasar, tidak lekat. Tanah pasiran akan meninggalkan bercak atau bekas
sangat sedikit di ibu jari dan telunjuk kita.

UNIB soil judging contest - 9


Tanah lempungan (clayey) : bola dapat terbentuk dengan sempurna, sangat kuat
tidak retak ketika ditekan, bekas sidik jari kita akan tertinggal di bola tanah. Pita
dapat dibuat sampai 5 cm atau bahkan lebih, pada pita yang kita buat akan
memiliki permukaan yang halus dan licin, bila dipilin tidak terasa kasar, dan
sangat lekat. Banyak bekas akan tertinggal di ibu jari dan telunjuk kita. Di
Bengkulu tanah ini dapat ditemukan di beberapa tempat tetapi tidak dominan.

Tanah geluhan (loamy): Tanah dapat dibuat bola dengan baik, dan cukup kuat
bila ditekan tidak akan hancur, dapat dibuat pita sampai 2,5 cm dengan
permukaan pita terlihat retak-retak tidak halus. Bila dipilin terasa sedikit kasar
dan lekat, dan ada rasa licin seperti sabun (sifat khas dari partikel debu). Tanah
geluhan ini akan meninggalkan bekas di ibujari dan telunjuk kita.

Tabel 2. Ringkasan sifat-sifat 3 kelompok tekstur tanah yang dapat ditentukan di
lapangan

Tekstur Terasa Lekat Dapat Dapat Bekas
kasar dibentuk dibentuk di jari
bola pita
Pasiran Sangat Tidak Tidak Tidak Tidak
ada
Geluhan Sedang/Cukupan Tidak Dapat Pendek Ada
sekitar 2,5 cm
Lempungan Tidak Sangat Dapat Panjang Ada
(sekitar 5 cm)


B. Lapisan kedap air, hardpan. (Blangko Penilaian Bagian 1.B)

Di beberapa lokasi di Propinsi Bengkulu ditemukan lapisan kedap air di dalam
tanah, biasanya horison C. Lapisan ini dapat berupa padas atau napal. Apabila
lapisan ini ditemukan pada kedalaman kurang dari 150 cm akan mempengaruhi
penggunaan lahan. Untuk menentukan apakah lapisan di bawah permukaan ini
merupakan lapisan kedap air atau bukan dapat dilakukan dengan menggunakan
pisau lapangan. Masukkan/tusukkan pisau ke dalam lapisan tersebut, apakah
mengalami kesulitan atau tidak. Cobalah cara ini dibeberapa titik pada lapisan
yang sama. Apabila disebagian besar lapisan ini mengalami kesulitan untuk
memasukkan pisau kedalamnya, maka lapisan tersebut adalah lapisan kedap air.

Cara lain untuk menentukan apakah lapisan tersebut berupa lapisan kedap
dengan mengambil sedikit lapisan tersebut, letakkan diantara ibujari dan
telunjuk remas atau takanlah. Apabila tanah dari lapisan tersebut sulit hancur
maka tanah tersebut adalah lapsan kedap air. Lapisan ini bukan lapisan batuan
induk berupa batuan beku, batuan endapan, atau batuan malihan.

C. Permeabilitas (Blangko Penilaian Bagian 1.C)

Permeabilitas lapisan tanah adalah laju udara atau air masuk ke arah bawah
menembus lapisan tanah. Laju aliran udara atau air ke dalam tanah ini

UNIB soil judging contest - 10


ditentukan oleh dua faktor yaitu (1) Tekstur tanah dan (2) ada tidaknya lapisan
kedap air (hardpan) di bawah permukaan tanah.

Tanah dengan tekstur lempungan akan memiliki permeabilitas lambat, sedang
tanah dengan tektur geluhan memiliki permeabilitas sedang, dan tanah dengan
tekstur pasiran memiliki permeabilitas cepat. Dengan perkecualian apabila
terdapat lapisan kedap air dibawah permukaan, apapun teksturnya memiliki
permeabilitas lambat.

Tabel 4. Hubungan tekstur dan permeabilitas tanah
Tekstur Permeabilitas *
Lempungan Lambat
Geluhan Sedang
Pasiran Cepat
* Apabila terdapat lapisan kedap air di bawah permukaan permeabilitas lambat
apapun tektur tanahnya

D. Drainase alami (Blangko Penilaian Bagian 1.D)

Drainase alami dimaksudkan untuk merangkum kondisi drainase internal tanah
dan kaitannya dengan keadaan permukaan air tanah (water table) untuk tanah-
tanah tertentu. Dengan kata lain drainase alami adalah kualitas tanah yang
menggabarkan keadaan drainase internal dan keadaan lingkungan tanah yang
dipengaruhi oleh kedalaman permukaan air tanah, karena posisi tanah dalam
suatu hamparan misalnya apakah tanah dalam posisi puncak bukit, lereng atau
cekungan.

Sifat tanah ini mungkin salah satu sifat yang sangat membingungkan bagi banyak
orang, karena keadaan tanah yang ingin diungkapkan adalah apakah tanah ini
sering tergenang atau tidak, apabila sering tergenang, sampai kedalaman berapa
genangan terjadi?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut sebenarnya mudah
saja, yaitu dengan melihat warna tanahnya.

Pengamatan warna tanah dan warna bercaknya akan memberi dua nformasi
sekaligus, (1) kedalaman permukaan air tanah secara musiman, dan (2) kelas
drainase alaminya.

Warna tanah biasanya dinyatakan dalam dua bagian, yaitu warna matrik, adalah
warna dominan tanahnya, dan warna bercak adalah warna bintik-bintik, atau
bercak-bercak tanah yang berbeda dengan warna matriknya. Ukuran bercak
tanah dapat berkisar antara 1,5 mm sampai 15 mm, dengan bentuk yang sangat
beragam, dari berbentuk titik, garis, bulat tidak beraturan sampai bulat. Pada
dasarnya bercak adalah karatan, hasil proses oksidasi – reduksi besi. Karatan
yang ada dalam tanah sama dengan karatan yang ada pada peralatan pertanian
atau peralatan rumah tangga yang terbuat dari besi yang dibiarkan kehujanan di
luar rumah. Proses kehujanan/basah dan kering yang terjadi pada alat rumah
tangga atau alat pertanian besi yang menjadikan karatan. Bercak juga terbentuk
karena adanya proses pembasahan dan pengeringan unsur besi yang ada di
dalam tanah. Proses pembasahan dan pengeringan ini terjadi karena adanya

UNIB soil judging contest - 11


fluktuasi air tanah yang dipengaruhi oleh perubahan musim penghujan dan
musim kemarau. Pada saat musim hujan air tanah naik (makin dangkal) lapisan
tanah mengalami genangan (reduksi), sedang pada musim kemarau air tanah
turun (makin dalam) sehingga lapisan tanah tidak tergenang (oksidasi).

Perlu disadari bersama, bahwa untuk lokasi tertentu kedalaman air tanah tidak
dipengaruhi musim. Misalnya daerah-daerah cekungan hampir senantiasa basah
meskipun pada musim kemarau. Sebaliknya daerah-daerah lereng bukit atau
puncak bukit tidak pernah basah/tergenang meskipun pada musim penghujan.

Kehadiran satu bercak dalam suatu lapisan tanah tidak dapat digunakan untuk
menentukan drainase alami. Kehadiran bercak tunggal atau beberapa, biasanya
tidak disebabkan oleh adanya proses yang berkaitan dengan fluktuasi air tanah,
tetapi karena proses pembentukan tanah (yang prosesnya cukup rumit).

Bercak-bercak yang menentukan drainase alami selalu hadir dalam skala yang
cukup signifikan. Sebagai gambaran biasanya akan ditemukan sekitar 60 Bercak
tiap 900 cm2 (bandingkan ukuran keramik 30 cm x 30 cm), yang terpisah
dengan jarak antar bercak bervariasi dari 1,5 – 10 cm.

Berikut ini contog gambar bercak-bercak tanah yang disebabkan karena adanya
fluktuasi air tanah yang menyebabkan kondisi tanah berubah pada kondisi
terreduksi atau teroksidasi. Tanah tersebut memiliki warna matrik abu-abu dan
warna bercak kekuningan. Berikut adalah warna tanah yang menunjukkan tanah
secara berkala berada dalam suasana reduksi dan oksidasi karena fluktuasi
kedalaman permukaan air tanah.


Gambar 3. Warna tanah yang menunjukkan warna matriks dan warna bercak .

Untuk menentukan kedalaman air tanah musiman tertinggi (paling dangkal)
tidak dapat menggunakan kedalaman air tanah pada saat diamati. Ketika
ditemukan bercak tanah antara kedalam 35 cm sampai 70 cm, dan pada saat
pengamatan air tanah berada pada kedalaman 65 cm, maka kedalaman air tanah
tertinggi (paling dangkal) adalah 35 cm. Kedalaman 35 cm ini adalah kedalaman
air tanah tertinggi, yang biasanya terjadi pada musim penghujan.

UNIB soil judging contest - 12


Tidak semua profil tanah akan memiliki bercak di dalamnya. Tetapi semua tanah
akan memiliki salah satu dari 6 kelas drainase alami. Berikut adalah 6 kelas
drainase alami.

1. Drainase Berlebihan (DB)
2. Drainase Lancar (DL)
3. Drainase Sedang (DS)
4. Drainase Agak Terhambat (DAT)
5. Drainase Terhambat (DT)
6. Drainase Sangat Terhambat (DST)

Tabel 5. Ringkasan warna tanah dan kelas drainase alami

Parameter warna DB DL DS DAT DT DST
Kedalaman ke >150 100-150 40 - 100 30 - 40 15- 30 0 - 15
Bercak (cm)
Warna matrik Hitam Hitam Hitam Hitam Hitam Hitam
lapisan permukaan Coklat Coklat Coklat Coklat
(Horison A) gelap gelap gelap
Warna matrik Kekuningan Kekuningan Kekuningan Kecoklatan Abu- Abu-
lapisan bawah Coklat Coklat Coklat Abu-abu abu abu
permukaan Kemerahan Kemerahan Kemerahan Olive
(Horison B) Coklat Coklat Coklat Abu-abu
Warna Horison C Kecoklatan Kecoklatan Kecoklatan Abu-abu Abu- Abu-
(Bahan Induk) Abu-abu Abu-abu Abu-abu abu abu
Olive Olive Olive
Abu-abu Abu-abu * Abu-abu * *
* Biasanya bercak ada di lapisan ini. DB = drainase Berlebihan, DL = Drainase Lancar; DS =
Drainase Sedang; DAT = Drainase Agak Terhambat; DT = Drainase Terhambat; DST = Drainase
Sangat Terhambat .

Selain klasifikasi drainase tersebut di atas, ada klasifikasi drainase yang lain yang
digunakan dalam buku evaluasi lahan. Alih-alih membagi dalam 6 kelas, drainase
dalam buku evaluasi lahan dibagi menjadi 7 kelas yaitu : cepat, agak cepat, baik,
agak baik, agak terhambat, terhambat, dan sangat terhambat (Ritung. et al.
2011). Dalam buku petunjuk ini sengaja dipakai 6 kelas drainase karena sesuai
dengan indikator kedalaman air tanah, yaitu kedalaman ke lapisan tanah yang
memiliki warna bercak (New Hampshire Association of Conservation Districs.
2001).

E. Batuan induk (bedrock) (Blangko Penilaian Bagian 1. E)

Berbeda dengan bahan induk, bedrock adalah batuan yang berada di bawah
horison tanah. Batuan induk dapat berupa batuan beku, batuan endapan, atau
batuan malihan, yang mungkin sudah mengalami sedikit pelapukan seperti mulai
terlihat adanya retakan-retakan. Kedalaman batuan induk bervariasi dari
beberapa puluh cm sampai lebih dari 6 atau 7 m dibawah permukaan tanah. Di
Propinsi Bengkulu, batuan induk biasanya cukup dalam. Hanya tempat-tempat
tertentu yang memiliki kedalaman batuan induk kurang dari 2 m. Apabila dalam
melakukan diskripsi profil menemukan batuan induk, catat pada kedalaman
berapa batuan induk ditemukan. Batuan induk yang berada pada kedalaman
kurang dari 120 cm, akan mempengaruhi penggunaan tanah.

UNIB soil judging contest - 13



F. Lereng (Blangko Penilaian Bagian 1. F)

Lereng biasanya dinyatakan dalam %, meskipun ada juga yang mrnyatakan unit
lereng dengan derajad. Persen lereng adalah perbandingan antara perbedaan
tinggi atau elevasi dengan jarak tertentu. Untuk mempermudah pengukuran di
lapangan biasanya menggunakan jarak horisontal 10 m, dan ditentukan berapa
perbedaan tingginya. Misalnya pada 10 m jarak horisontal terdapat perbedaan
tinggi 90 cm, maka persen slopenya adalah (90 cm/1000 cm) x 100% = 9%.

Salah satu alat yang digunakan untuk menentukan persen kelerengan adalah
klinometer. Alat ini mudah digunakan dan juga mudah didapat, dengan akurasi
hasil pengukuran yang cukup baik. Dalam kegiatan soil judging ini diharapkan
para peserta melengkapi timnya dengan alat tersebut. Apabila tidak tersedia
klinometer, persen lereng dapat ditentukan dengan cara yang relative mudah
dengan mengukur beda elevasi pada jarak horisontal tertentu, seperti pada
contoh hitungan di atas. Cara lain yang dapat dilakukan dengan menggunakan
busur dan benang yang diberi bandul.

G. Bahan kasar/fragmen batuan (Blangko Penilaian Bagian 1. G)

Bahan kasar yang berupa fragmen batuan adalah batuan lepas dengan berbagai
bentuk dan ukuran mulai dari kerikil (0,2 – 7,5 cm), kerakal (7,5 – 25 cm); atau
batuan (> 25 cm) yang berada di permukaan dan di dalam tanah bersama-sama
dengan bahan halus tanah yang berukuran < 2mm. Keberadaan bahan kasar ini
akan mempengaruhi kapasitas mencadang lengas (water holding capacity), erosi,
dan kemudahan pengolahan tanah. Tanah yang mengandung bahan kasar sekitar
50% akan menurunkan kapasitas pencadang air sekitar 50%. Tanah yang
mengandung bahan kasar < 15% biasanya tidak memengaruhi kapasitas tanah
mencadang air.

Persentase bahan kasar dikelompokan menjadi 4 kelas seperti Tabel berikut.

Tabel 6. Kelas bahan kasar menurut kandungan fragmen batuan

Kelas bahan kasar Fragmen batuan (%)
Sedikit < 15
Sedang 15 – 35
Banyak 35 – 60
Sangat banyak > 60

Persen batuan ditentukan berdasarkan persen volume batuan dalam volume
total tanah termasuk batuannya. Secara kuantitatif dapat ditentukan dengan
mengambil sebongkah tanah, pisahkan menjadi dua tumpukan, tumpukan
pertama adalah fragmen batuan dan tumpukan kedua adalah tumpukan bagian
tanah halus. Perkirakan seandainya tumpukan batuan kira-kira 1 bagian dan
tumpukan tanahnya kira-kira 4 bagian (4 kalinya) maka persen batuannya
adalah 20 %. (1/(1+4) x 100%).

UNIB soil judging contest - 14


H. Singkapan Batuan (rock outcrop) (Blangko Penialaian Bagian 1.H)

Singkapan batuan batuan (rock outcrop) adalah batuan yang muncul di
permukaan tanah dan tidak dapat dipindahkan hanya dengan peralatan
sederhana (Park. 1988). Batuan dapat berupa batuan beku, sediment atau
batuan malihan. Keberadaan singkapan batuan sangat menentukan apakah lahan
dapat digunakan untuk keperluan tertentu atau tidak. Singkapan batuan juga
menentukan apakah lahan dapat diolah dengan mudah atau tidak. Singkapan
batuan dikelompokkan ke dalam 3 kelas yaitu tidak ada atau sedikit; sedang,
dan banyak (Oregon State. 2011). Pengelompokan singkapan batuan
berdasarkan pada persentase penutupan permukaan tanah oleh batuan atau
berdasarkan rata-rata jarak antar batuan. Tiga kelas dan persentase serta jarak
rata-rata antar batuan di permukaan tanah seperti tabel berikut ini.

Tabel 7. Kelas singkapan batuan, jarak rata antar batuan dan persentase
penutupan batuan.

Kelas Singkapan Batuan Jarak rata-rata (m) Singkapan batuan (%)
Tidak ada/Sedikit > 60 <0,1
Sedang 30 – 60 0,1 - 2
Banyak < 30 > 2

Tidak ada atau sedikit - apabila ditemukan, jarak rata-rata antar singkapan
batuan lebih dari 60 m. Keadaan seperti ini tidak akan banyak mengganggu
penggunaan tanah.

Sedang - singkapan batuan berjarak rata-rata antara 30 – 60 m dan menutupi
lahan antara 0,1 – 2 %. Keadaan ini mulai mengganggu untuk keperluan tertentu,
seperti pengolahan tanah dengan menggunakan mesin-mesin pertanian. Namun
demikian tanah dengan singkapan batuan seperti ini masih dapat digunakan.

Banyak - singkapan batuan berjarak < 30 m, dengan penutupan batuan > 2 %.
Keadaan ini sudah sangat mengganggu penggunaan lahan. Untuk jenis
penggunaan tertentu lahan dengan kelas singkapan batuan seperti ini tidak
dapat digunakan lagi, kecuali dibiarkan menjadi kawasan konservasi.

Cara menentukan jarak atau persen singkapan batuan adalah sebagai berikut:
dalam radius 100 m dari profil yang dideskripsikan, tentukan titik, arah, dan
jarak yang akan dihitung batuannya secara random. Tentukan jarak masing2
batuan yang ditemukan. Lakukan hal yang sama di beberapa titik yang berbeda
secara random. Hitung rata-rata jarak antar batuannya.

UNIB soil judging contest - 15


BAGIAN II. FAKTOR PEMBATAS UNTUK
PENGGUNAAN TERTENTU

Faktor pembatas tanah untuk produksi tanaman dan peruntukan lain seperti
perumahan, terdiri dari faktor tanah dan faktor landskap. Dengan adanya faktor
pembatas ini menyebabkan produksi tanaman tidak optimal, dan butuh upaya
tambahan atau upaya khusus untuk meningkatkan produksi (Ritung et al. 2011).
Demikian juga untuk penggunaan khusus seperti perumahan, tanah dengan
faktor pembatas membutuhkan upaya atau biaya tambahan untuk pembangunan
dan pemeliharaan rumah yang layak. Berbeda dengan tanah yang tanpa faktor
pembatas. Di Bengkulu hampir tidak ada lahan yang tanpa faktor pembatas
untuk budidaya pertanian.

Sifat-sifat fisik tanah yang telah ditentukan di Bagian I, merupakan sifat–sifat
fisik tanah utama yang akan menentukan faktor pembatas untuk 6 macam
penggunaan lahan yang akan dinilai (judge). Gunakan informasi yang ada pada
Tabel 2, untuk mengisi blangko penilaian, tentang keadaan tanah yang saudara
nilai, apakah memiliki faktor pembatas yang termasuk ringan, sedang, berat,atau
bahkan tidak ada..

Lima macam penggunaan lahan

Permukiman atau bangunan rumah.
Rumah yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah rumah untuk keperluan
keluarga dengan bangunan 1 sampai 2 lantai. Rumah dibuat dari tebok batu bata,
batako, atau sejenisnya, akan dibangun dengan pondasi beton sedalam 150 cm
pada tanah asli. Sifat-sifat fisik tanah yang menyebabkan tanah tersebut tidak
cocok untuk bangunan rumah seperti kesulitan membangun pondasi, biaya
pemeliharaan, genangan/banjir, harus ditunjukkan dalam blangko penilaian
yang telah disediakan pada bagian belakang petunjuk ini.

Padi sawah.
Padi sawah adalah padi yang dibudidayakan dalam keadaan tergenang air.
Genangan air umumnya dopasok (supply) dengan irigasi dan dalam beberapa
kasus sawah dapat memanfaatkan genangan air hujan, seperti pada padi sawah
tadah hujan. Keadaan tanah yang kurang sesuai dengan budidaya padi sawah
seperti tekstur, permeabilitas, kebatuan, kelerengan adalah sifat-sifat tanah yang
akan dievaluasi dalam blangko penilaian.

Pertanian lahan kering.
Pertanian lahan kering yang biasanya diusahakan untuk tanaman palawija,
adalah lahan yang dapat digunakan untuk pertanian sepanjang tahun. Tanaman
yang dibudidayakan misalnya jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, sayur-
sayuran, dll. Kondisi tanah yang menghambat penggunaan lahan untuk palawija
seperti lereng, kebatuan, drainase, dan tekstur tanah.

UNIB soil judging contest - 16



Kebun Karet.
Karet adalah tanaman tahunan yang memiliki umur produktif sampai 20-an
tahun. Tanaman karet memiliki perakaran yang dalam dan membutuhkan aerasi
tanah yang baik. Tunjukkan dalam blangko penilaian kondisi tanah yang
menghabat pertumbuhan tanaman karet seperti drainase, kedalaman efektif
tanah, dan kelerengan.

Kebun kelapa sawit.
Kelapa sawit adalah tanaman tahunan yang dapat memiliki umur produktif
sampai 20 tahun atau lebih. Tanaman sawit membutuhkan kedalaman efektif
tanah > 60 cm. Tanaman ini sangat boros air dan sedikit lebih tahan pada tanah-
tanah yang mengandung banyak air, atau dengan air tanah yang agak dangkal.
Dalam blangko penilaian tunjukkan keadaan tanah yang dapat menghambat
pertumbuhan tanaman kelapa sawit seperti kelerengan, kebatuan, kedalaman
efektif tanah, dan drainase.

Hutan konservasi.
Hutan adalah lahan yang didominasi spesies tubuhan pohon-pohonan berbagai
jenis dari yang tahan terhadap genangan (bakau, pulai) sampai yang hidup
dalam keadaan tanah yang sangat kering (jati, akasia, kayu putih, jambu mete).
Di dalam hutan juga dapat berkembang jenis semak, belukar, dan rumput-
rumputan. Tunjukkan dalam blanko penilaian keadaan pembatas yang
menghambat penggunaan lahan untuk konservasi


Tabel 6. Keadaan tanah yang menghambat penggunaan lahan tertentu

Kondisi tanah Perumah Padi Palawija Kebun Kebun Hutan
an sawah karet Sawit konservasi
Keadaan tanah Ya, Ya, Ya, kalau Ya, Ya, Ya,
manghambat kalau kalau kalau kalau kalau
Banjir# TS/CK TS/CK TS/CK TS/CK TS/CK -
Kedalaman ke < 150 cm < 50 cm < 50 cm < 100 < 50 cm -
lapisan batuan cm
Kedalaman ke < 150 cm - < 10 cm < 60 cm < 60 cm -
permukaan air tanah
musiman
Permeabilitas tanah - - lambat lambat - -
bawahan
Lereng > 8% > 8% >25% > 40% > 40 % -
Bahan kasar - >15 % >15 % >15 % >15 % -
Singkapan batuan < 50 m < 30 m <30 m <30 <30 -
Tektur tanah - pasiran lempungan pasiran pasiran -
permukaan
# TS : Teras Sungai; CK : Cekungan




UNIB soil judging contest - 17


Kondisi tanah

Banjir (flooding)
Kemungkinan banjir/genangan hanya terjadi di tanah-tanah yang berkembang di
dataran banjir (flood plain ), misalnya teras sungai, kawasan pesisir, atau pada
topografi cekungan (depression). Banjir sangat mengganggu penggunaan lahan
untuk permukiman, dan budidaya pertanian baik untuk tanaman padi, palawija
maupun perkebunan. Untuk penggunaan permukiman genangan sangat
berbahaya khususnya untuk system septic tank-nya (pembuangan limbah rumah
tangga termasuk WC). Genangan tidak mengganggu untuk hutan (konservasi),
karena tumbuhan yang hidup akan menyesuaikan dengan keadaan lahan dan
genangannya. Untuk penggunaan tertentu kemungkinan masih dapat mentolelir
genangan, asalkan genangan tidak terlalu lama. Tetapi karena sulit untuk
mengetahui lama periode genangan hanya dengan melakukan pengamatan
lapang secara singkat, maka semua lokasi yang memungkinkan adanya genangan
yaitu dataran banjir (flood plain), dataran pantai dan daerah cekungan dianggap
selalu beresiko banjir, sehingga menjadi faktor penghambat untuk penggunaan
lahan tertentu. Sebagai contoh lahan digunakan untuk padi sawah, waktu panen
biasanya akan jatuh pada saat musim kemarau (curah hujan rendah) sehingga
tidak terjadi banjir. Tetapi daerah yang ada di dataran banjir tidak bisa
menjamin bahwa tidak akan pernah ada banjir saat panen. Untuk itu maka
daerah-daerah yang memungkinkan banjir (secara berkala) merupakan faktor
pembatas untuk budidaya pertanian maupun untuk perumahan.

Kedalaman tanah (ke lapisan batuan)
Lapisan batuan yang dimaksud dalam petunjuk ini adalah lapisan batuan yang
tidak dapat ditembus air dan tidak dapat ditembus akar tananaman sehingga
menghambat pemanfaatan tanah baik untuk perumahan maupun untuk
budidaya pertanian. Kedalaman tanah <150 cm akan mengganggu pembangunan
pondasi rumah, apa bila kedalaman tanah < 100 cm sudah sangat mengganggu
dan tidak disarankan untuk pembangunan rumah apalagi untuk rumah
bertingkat. Kedalaman lapisan batuan < 75 cm akan berpengaruh terhadap
kedalaman perakaran sebagian besar tanaman pertanian, akan mengganggu
persediaan lengas tanah untuk tanaman palawija apalagi untuk tanaman keras
atau tanaman tahunan (kelapa sawit, karet). Kedalaman lapisan batuan akan
mempengaruhi pemilihan tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan.
Kedalaman tanah < 25 cm, sangat mengganggu untuk semua penggunaan tanah,
kecuali untuk kawasan konservasi dengan tumbuhan alami (semak
belukar,padang rumput dan jenis tumbuhan hutan tertentu).

Kedalaman ke permukaan air tanah musiman (seasonal water table)
Kedalaman air tanah < 150 cm akan mengganggu pembangunan pondasi rumah,
dan juga pemeliharaan rumah, apalagi untuk rumah yang akan dibangun ruang
bawah tanah (basement). Keadaan ini juga akan sangat mengganggu system
pemurnian limbah rumah tangga termasuk limbah dari WC/septic tank.
Kedalaman air tanah musiman < 120 cm merupakan keadaan yang sangat
mengganggu untuk septic system dan tidak dianjurkan untuk kawasan
permukiman (khususnya pembuangan limbah). Apabila kedalam air tanah < 75
cm, akan sangat mengganggu pembanguan rumah dengan ruang bawah tanah.

UNIB soil judging contest - 18


Keadaan tanah seperti ini tidak disarankan digunakan sebagai permukiman.
Kedalaman air tanah musiman , <80 cm akan mengganggu kedalaman perakaran
tanaman perkebunan pada umumnya (karet, kakao, tanaman buah-buahan)
kecuali tanaman kelapa sawit. Kedalaman air tanah musiman < 50 cm tidak
sesuai untuk sebagian besar tanaman keras kecuali tanaman yang tahan
genangan seperti jenis-jenis pohon rawa. Tanah dengan faktor pembatas ini
tidak disarankan untuk tanaman perkebunan seperti karet.

Permeabilitas tanah
Permeabilitas tanah bawahan (sub soil stratum) yang cepat atau lambat
merupakan hambatan bagi penggunaan tanah untuk kepentingan septic system
yang merupakan bagian dari perumahan. Permeabilitas lambat akan
menyebabkan gerakan air limbah ke bawah terhambat sehingga terjadi
genangan dan proses purifikasi limbah tidak berjalan. Demikian juga ketika
permeabilitas cepat, aliran limbah ke bawah terlalu cepat sehingga limbah belum
tersaring purifikasi belum terjadi, sehingga memungkinkan pencemaran air
tanah (ground water) atau air permukaan di sekitarnya seperti sungai dan
danau. Permeabilitas tanah subsoil merupakan gangguan serius bagi tanaman
palawija, yang dapat menurunkan hasil. Permeabilitas sub soil yang rendah juga
akan mempengaruhi pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan menjadi
terbatas.

Kelerengan
Lahan dengan kelerengan antara 8 – 15 % akan mempengaruhi pekerjaan
penggalian tanah untuk perumahan, apalagi apabila rumah akan dibangun ruang
bawah tanah (basement) dan septic tank. Lereng > 15 % merupakan hambatan
yang sangat serius untuk pembangunan perumahan. Untuk tanaman palawija
dan padi sawah kelerangan antara 3-15 % merupakan hambatan karena
meningkatnya bahaya erosi. Lahan dengan lereng > 15% merupakan hambatan
yang sangat serius untuk budidaya tanaman padi dan palawija. Lahan dengan
lereng 8 – 40 merupakan faktor pembatas untuk tanaman perkebunan seperti
kelapa sawit dan karet. Lahan dengan lereng > 40 % memberikan hambatan
yang sangat serius untuk dikembangkan menjadi lahan budidaya. Lahan-lahan
dengan kelerengan . 40 % atau lebih hanya diperuntukkan sebagai kawasan
lindung (hutan konservasi)

Bahan kasar dan singkapan batuan.
Bahan kasar dan singkapan batuan mempengaruhi ketersediaan lengas bagi
tanaman dan keterolahan tanah. Bahan kasar dan singkapan batuan menjadi
faktor pembatas apabila termasuk dalam kelas sedang atau lebih.

Tekstur tanah permukaan
Permukaan tanah yang memiliki tekstur pasiran merupakan penghambat untuk
sebagian besar tanaman pertanian dalam kaitannya dengan pengolahan dan
penyimpanan lengas tanah. Untuk tanaman palawija tekstur pasiran tidk sesuai
karena akan menurunkan kemampuan tanah untuk mengikat air, sedang untuk
pertanaman padi sawah, tekstur pasiran tidak sesuai karena boros air sehingga
merupakan hambatan serius untuk tanaman padi sawah.

UNIB soil judging contest - 19


BAGIAN III. PEMANFAATAN TERBAIK

Hanya karena tanah memiliki faktor pembatas, tidak berarti tanah tidak dapat
digunakan untuk penggunaan tertentu. Tanah dengan faktor pembatas akan
membutuhkan ekstra waktu, tenaga, biaya, bahan dan teknologi untuk
menggunakan tanah tersebut dengan baik (Ritung et al. 2007).

Tanah mungkin memiliki banyak faktor pembatas untuk tujuan tertentu, tetapi
dapat digunakan untuk tujuan lain dengan tanpa atau sedikit pembatas. Misalnya
tanah dengan kedalaman air tanah yang dangkal, tekstur permukaan lempungan
sangat sesuai untuk budidaya padi sawah, tetapi akan memerlukan banyak
upaya untuk budidaya tanaman palawija. Dengan pemahaman ini pemilik lahan
dapat menentukan penggunaan tanah yang menurutnya paling cocok, meskipun
harus menambah biaya lebih, misalnya pemilik lahan karena alasan tertentu
menggunakan lahan tersebut untuk tanaman palawija.

Contoh dalam blangko penilaian bagian 3:

Untuk perumahan memiliki : 3 ya
Perkebunan : 3 ya
Tanaman semusim : 4 ya
Padi sawah : 2 ya
Hutan Konservasi : 1 ya.

Kesimpulanya tentunya lahan ini paling baik untuk hutan konservasi, diikuti
Padi sawah, perkebunan atau perumahan, dan terakhir untuk Tanaman
semusim.

UNIB soil judging contest - 20


SENARAI PUSTAKA

Denton, H. P. 1989. Land Judging Guide. PB727-2.5M-9/04(Rep) E12-4315-00-
002-05. Programs in agriculture and natural resources, 4-H youth development.
family and consumer sciences, and resource development. University of Tennessee
Institute of Agrtcuhure, USDA. UT Extension. USA.

New Hampshire Association of Conservation Districs. 2001. New Hampshire Soil


Judging Guide. New Hampshire Association of Conservation Districs. USA.
Notohadiprawiro, T. 1985. Selidik Cepat Ciri Tanah di Lapangan. Galia Indonesia.
Jakarta. Indonesia

Oregon State. 2011. 2011 National Collegiate Soil Judging Contest official manual.
Oregon State University, Bend Area. Oregon. USA..

Park, C.L. 1988. Soil Judging and Land Treatment. Clemson Extension. Circular
390, Re. Nov 1988.

Ritung S, Wahyunto, Agus F, Hidayat H. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian


Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat.
Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF), Bogor, Indonesia.

Ritung, S., K. Nugroho, A. Mulyani, dan E. Suryani. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi
Lahan untuk Komoditas Pertanian. Edisi revisi 2011. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.





UNIB soil judging contest - 21


INFORMASI UMUM DAN ATURAN


KONTES

1. Tim kontes terdiri dari 3 orang mahasiswa
2. Satu Perguruan Tinggi dapat mengirimkan lebih dari satu Tim Kontes, tetapi
dibatasi hanya maksimal dua Tim Kontes (6 mahasiswa) akan diikutsertakan
dalam kontes.
3. Nama-nama mahasiswa yang akan masuk dalam Tim Kontes, Sudah akan
ditentukan sebelum kontes dimulai.
4. Tiga lubang profil (profil tanah) telah dipersiapkan untuk dinilai. Jarak antar
lubang profil tidak jauh dan dapat ditempuh dengan jalan kaki dalam waktu
beberapa menit.
5. Mahasiswa dan dosen Pembimbing dilarang berdiskusi atau bekerja sama
selama kontest, baik saat berada di dalam lubang profil, maupun pada saat
berjalan berpindah dari satu profil ke profil lain. Diskusi atau kerjasama baik
antar peserta, atau antara peserta dengan pembimbing (dosen atau mhs
senior) dianggap curang dan dapat berakibat pada diskualifikasi atau gugur
dalam kontes.
6. Tiap-tiap profil akan dibagi menjadi 3 bagian (satu bagian untuk masing-
masing kontestan)
7. Kontestan tidak diperkenankan mengganggu profil yang ada, sehingga
peserta yang dapat giliran kemudian, masih akan memperoleh profil yang
utuh (tidak terusik).
8. Kontestan boleh mengukur kedalaman, mengamati warna, mengamati ada
tidaknya lapisan kedap air (tanpa harus mengganggu dinding profil).
9. Kontestan menggunakan sampel tanah yang sudah disediakan di dekat
lubang profil yang didiskripsikan, untuk menentukan warna dan tekstur.
Sampel tanah yang disediakan sesuai dengan lapisan masing-masing (A, B,
dan C), hal ini ditujukan selain agar tidak mengganggu dinding profil, juga
untuk menghidarkan para kontestan saling berdesakan di lubang profil.
10. Untuk menentukan kelerengan, telah dipasang dua panccang dengan jarak 10
m di dekat lubang profil.
11. Kontestan harus mengisi lengkap blangko penilaian untuk tiap lubang profil,
sebelum pindah ke profil berikutnya. Blangko penilaian harus diserahkan
kepada Yuri yang menjaga di tiap-tiap profil untuk dinilai.
12. Tiap kontestan diberi waktu tidak lebih dari 20 menit untuk menilai tiap
profil yang telah disediakan.
13. Blangko penilaian akan diberikan kepada tiap kontestan pada saat kontestan
hadir di tiap lubang profil yang akan dinilai.
14. Batas antar lapisan akan diberi tanda pada masing-masing lubang profil, dan
kontestan harus melakukan pengukuran untuk tiap kedalaman lapisan.
15. Kontestan boleh membawa/menggunakan buku petunjuk ini pada saat
kontes berlangsung.
16. Apabila keadaan memungkinkan (peserta tidak terlalu banyak) peserta
individu di luar Tim Kontes dapat ikut sebagai peserta individu.

UNIB soil judging contest - 22


17. Sertivikat dan hadiah akan di berikan pada pemenang baik Tim maupun
Individu oleh panitia.
18. Penilaian akan dilakukan oleh yuri yang telah ditunjuk panitia. Keputusan
yuri mutlak tidak dapat diganggu gugat.
19. Beberapa peralatan penting yang diperlukan pada saat kontes
a. Penggaris atau meteran untuk mengukur jarak dan kedalaman, meteran
gulung/meteran kain panjang minimal 1,5 m sangat dianjurkan .
b. Alat tulis pensil/pena dan alas tulis (Clip board)
c. Sepatu both (sepatu lapang yang tahan air), sangat dianjurkan karena ada
lubang profil yang tergenang air.
d. Pisau lapang untuk tanah (sebaiknya bukan yang terlalu tajam)
e. Air dalam botol 200 ml untuk menentukan tekstur dan jdapat uga untuk
air minum.
f. Tissue atau sapu tangan untuk lap pada saat setelah menentukan tekstur.
g. Jas hujan

Catatan :
1. Khusus untuk aturan no 16 dan 17 dapat berubah tergantung dari
keadaan, dan akan diberitahukan kepada peserta/calon peserta kontes
sebelum kontes berlangsung.
2. Beberapa peralatan tersebut sebagian akan di sediakan oleh
penyelenggara, dan akan diinformasikan kemudian.
3. Sebelum kontes berlangsung akan dilakukan technical meeting, untuk
menjelaskan pelaksanaan kontes secara detail, berikut menginformasikan
kalau ada beberapa perubahan dari petunjuk ini.


Untuk latihan melakukan penilaian tanah di perguruan tinggi masing-masing,
dianjurkan mahasiswa memiliki pembimbing seorang dosen Ilmu Tanah. Para
dosen Ilmu Tanah sangat mudah memahami dan mengajarkan penilaian tanah
sebagaimana yang akan dilakukan dalam soil judging contest di Universitas
Bengkulu ini.
Selamat Berlatih, sampai Jumpa di Bengkulu

Viva Soil


UNIB soil judging contest - 23


BLANGKO PENILAIAN

Berikut disertakan format blangko penilaian yang akan digunakan dalam UNIB
Soil Judging Contest. Para mahasiswa diharapkan dapat berlatih atas bimbingan
dosen ilmu tanah atau mahasiswa ilmu tanah senior yang telah berpengalaman
dalam survey dan pemetaan tanah. Blangko penilaian ini dapat membantu
mengarahkan mahasiswa focus pada hal-hal yang akan di temukan pada saat
kontes berlangsung.

UNIB soil judging contest - 24


Nomor Lokasi : …………………………………………….. Nilai Bagian I : ……………………
Nomor Peserta : …………………………………………….. Nilai Bagian II : ……………………
Nama Peserta : …………………………………………….. Nilai Bagian III : ……………………
Nama Perguruan Tinggi : …………………………………………….. Nilai Bagian IV : ……………………
Jumlah Nilai : ……………………
BLANKO PENILAIAN UNIB SOIL JUDGING CONTEST 2016
Bagian I. Fisika Tanah
A. Tkstur (beri tanda centang untuk tial lapisan) nilai 5 E. Kedalaman ke Batuan Induk : ………… cm atau > 150 cm (nilai 5)
Lempungan Geluhan Pasiran
Permukaan
Bawah Permukaan
Bahan induk
F. Lereng : ……….. % (nilai 5)
B. Apakah Bahan induk berupa lapisan kedap air (nilai 5)
G. Bahan kasar/Fragmen batuan (centang hanya satu, nilai 5)
Ya Tidak
Sedikit < 15 %
C. Permeabilitas (centang tiap lapisan) nilai 5 Sedang 15 – 35 %
Lambat Sedang Cepat Banyak 35 – 60 %
Permukaan Sangat Banyak > 60%
Bawah Permukaan
Bahan induk
H. Singkapan Batuan (centang hanya satu, nilai 5)
D. Kelas Drainase alami
1. Kedalam ke permukaan air tanah musiman : ……… cm atau > 150cm (nilai 5) Jarak batuan : > 60 m
2. Beri tanda cek hanya satu yang sesuai (nilai 5) Jarak batuan : 30 - 60
Jarak batuan : < 30 m
Drainase Berlebihan >150 cm
Drainase Lancar (DL) 100 – 150 cm
Drainase Sedang (DS) 37,5 – 100 cm
Drainase Agak Terhambat (DAT) 30 – 37,5 cm
Drainase Terhambat (DT) 15 – 30 cm
Drainase Sangat Terhambat (DST) 0 – 15 cm

UNIB soil judging contest - 25


Bagian II. Faktor-faktor Pembatas untuk penggunaan Lahan tertentu
Berilah tanda centang apabla kondisi tanah yang tertera pada kolom paling kiri (tabel berikut) apakah menyebabkan atau merupakan hambatan untuk penggunaan tanah tertentu (pada
baris paling atas tabel berikut). Gunakan sifat-sifat fisik tanah pada Bagian 1, (A – H), dan Tabel 6, untuk memberi jawaban iya atau tidak untuk tiap kondisi tanah .

Kondisi tanah Perumahan Padi sawah Palawija Kebun karet Kebun Sawit Hutan konservasi
Kaedaan tanah manghambat Ya Tidak
Genangan
Kedalaman ke lapisan batuan
Kedalaman ke permukaan air tanah
musiman
Permeabilitas tanah bawahan
Lereng
Kebatuan permukaan
Tektur tanah permukaan

Bagian III. Penggunaan Lahan Terbaik Bagian IV. Tanah pertanian yang paling baik.
Tanah disekitar Lokasi yang saudara diskripsikan, Berdasarkan hasil pengamatan saudara 1. Tunjukkan dengan memberi tanda centang pada tiap-tiap sifat fisik tanah yang ada di tabel
pada Bagian II, untuk apa tanah/lahan tersebut digunakan paling baik ? (nilai 5 untuk tiap berikut. Gunakan sifat-sifat fisik di bagian dengan menjawab Ya ayau tidak. (Niali masing-
jawaban yang tepat) masing jawaban yang tepat 5)

Penggunaan lahan Paling Baik Ya Tidak Ya Tidak Sifat-sifat Fisik Tanah


Perumahan Tekstur tanah lapisan permukaan geluhan
Padi sawah Tekstur tanah lapisan bawah permukaan geluhan
Palawija Permeabilitas lapisan permukaan sedang
Kebun Karet Permeabilitas lapisan bawah permukaan sedang
Kebun sawit Kedalaman ke permukaan air tanah musiman > 75 cm
Hutan konservasi Drainase alami Lancat (DL) atau sedang (DS)
Kedalaman ke batuan induk > 150 cm
Lereng < 5%
Batuan permukaan ……. ???

2. Apakah tanah ini merupakan tanah pertanian yang sangat bagus/Super. (nilai 5)

Ya Tidak

UNIB soil judging contest - 26


UNIB soil judging contest - 27

Anda mungkin juga menyukai