Mini Lapsus-Dermatitis Seboroik
Mini Lapsus-Dermatitis Seboroik
10542045413
IDENTITAS PASIEN
Nama : HNR
Umur : 62 tahun
ANAMNESIS
Anamnesis Terpimpin :
Seorang perempuan berusia 62 tahun ke poli kulit di Balai Kesehatan Kulit, Kelamin,
dan Kosmetik dengan keluhan gatal pada kedua kaki. Pasien mengatakan kalau tidak
minum obat merasa gatal, gatal mulai dirasakan dari kaki hingga ke badan. Awalnya
hanya muncul seperti biji keringat, namun lama kelamaan seperti gigitan nyamuk.
Pasien sudah pernah di UVB sebelumnya. Riwayat demam (-), riwayat alergi
makanan (-), riwayat penyakit sebelumnya (-), riwayat pengobatan (-), riwayat
penyakit keluarga (-) dan riwayat lingkungan sekitar (-).
STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi :
Effloresensi :
DIAGNOSIS BANDING :
Psorias
Gambaran klinis: Plak eritematosa diliputi skuama putih disertai titik titik
perdarahan bila skuama dilepas, berukuran dari seujung jarum sampai dengan
plakat menutupi sebagian besar area tubuh, umunya simetris.
Rosasea
Gambaran klinis : Eritema , papul , edema, pustul papul kemerahan tidak
nyeri
Dermatitis atopik dewasa
Gambaran klinis : Lesi bersifat kronis berupa plak hiperpigmentasi,erosi dan
skuama.
PENATALAKSANAAN :
DERMATITIS SEBOROIK
Definisi
Epidemiologi
Dermatitis seboroik memiliki dua puncak usia, yang pertama pada bayi dalam
3 bulan pertama kehidupan dan yang kedua sekitar dekade keempat sampai ketujuh
kehidupan. Tidak ada data yang tepat tersedia kejadian dermatitis seboroik pada bayi,
tetapi gangguan ini umum. Penyakit pada orang dewasa diyakini lebih umum
daripada psoriasis. Penyakit ini mempengaruhi setidaknya 3-5% dari populasi di
Amerika Serikat. Pria lebih sering terkena daripada wanita pada semua 7 kelompok
umur. Dermatitis seboroik ditemukan pada 85% pasien dengan infeksi HIV.
Dermatitis seboroik banyak terjadi pada pasien yang menderita penyakit parkinson
karena produksi sebumnya meningkat.1
Etiologi dan patogenesis masih belum diketahui dengan jelas. Beberapa faktor
diduga menjadi penyebab, antara lain, Seborrhea DS mempunyai korelasi yang kuat
antara aktivitas glandula sebasea dan umur penderita. Penyakit ini sering
dihubungkan dengan kulit yang tampak berminyak (seborrhea oleosa), namun
peningkatan produksi sebum tidak selalu didapatkan pada penderita DS Meskipun
seborrhea dikatakan sebagai faktor predisposisi, sebenarnya DS bukan diakibatkan
karena kelainan kelenjar sebasea.Efek mikrobial. Jamur Malassezia (yang
sebelumnya dikenal sebagai jamur Pityrosporum) sebagai mikroorganisme yang
berperan dalam patogenesis DS Malassezia spp.adalah jamur lipofilik yang
merupakan komponen flora normal kulit orang dewasa.
Patogenesis DS didasari pada beberapa hal yaitu, Aktivitas kelenjar
sebasea.Produksi sebum terbesar pada kulit kepala, wajah, dada, dan punggung,
Produksinya dikontrol oleh hormon androgen. Pada bayi, kelenjar sebasea teraktivasi
oleh hormon androgen dari ibu. Komponen sebum terdiri dari kompleks trigliserid,
asam lemak, wax ester, sterol ester, kolesterol, kolesterol ester dan squalene. Saat
disekresi, kandungan sebum yang terdiri dari trigliserid dan ester, akan dipecah
menjadi digliserida, monogliserida, dan asam lemak bebas, oleh mikroba komensal di
kulit dengan bantuan enzim lipase Pada penderita DS, trigliserid dan kolesterol
meningkat, namun squalene dan asam lemak bebas kadarnya menurun dibandingkan
orang normal. Asam lemak bebas terbentuk dari trigliserid melalui aktivitas lipase
yang yang diproduksi oleh P. acnes, dan bakteri ini jumlahnya sedikit pada DS. Hal
ini menandakan bahwa terdapat ketidakseimbangan mikrobial penyimpangan
komposisi lipid pada permukaan kulit.2
Gambaran Klinis
Tatalaksana
● Level of Evidence
●Ketokonazol A
●Siklopiroksolamin A
●Sertakonazol C
●Metronidazol A
●Itrakonazol C
●Kortikosteroid
●Hidrokortison A
●Promiseb® B
●Kalsineurin inhibitor
●Takrolimus B
●Pimekrolimus B
Level of Evidence:
C: studi terbuka pedoman pengobatan DS juga dibuat oleh para pakar di Asia,
dengan mengikuti algoritma komprehensif yang khusus dikembangkan untuk
pengobatan DS di Asia baik pada anak maupun dewasa. Dalam berbagai laporan
kasus.4
Prognosis
DAFTAR PUSTAKA