Cerpen ini ditulis karena kegelisahan penulis terhadap Rasm Usmani pada
Mushaf Indonesia. Ketika penulis membaca dua Mushaf Attributed to Usman bin
Affan ra. yakni yang diterbitkan oleh IRCICA dan Kementerian Wakaf Mesir,
banyak sekali perbedaan bentuk tulisannya. Ketika penulis membandingkan
dengan Mushaf Mesir, Yordania, Maghrib, dan beberapa negara di Timur Tengah
lainnya perbedaan tulisan dengan Mushaf attributed to Usman bin Affan ra.
masih banyak di Mushaf Indonesia.
Ketika penulis bandingkan Mushaf Indonesia dengan Mushaf Pakistan
dan Mushaf India, jumlah perbedaan tulisan pada mushaf tersebut relatif sama
ketika disandingkan dengan Mushaf attributed to Usman bin Affan ra..
Ketika penulis mengajak untuk menelaah kembali Rasm Usmani ala
Mushaf Indonesia dengan merujuk pada Mushaf attributed to Usman bin Affan
ra., beberapa persona di lembaga yang berkompeten menolaknya dengan tegas.
Alasannya adalah Mushaf attributed to Usman bin Affan ra. masih diragukan.
Dasar yang digunakan untuk menentukan Rasm Usmani Mushaf
Indonesia adalah karya para ulama tentang Kaidah Rasm Usmani yang ditulis
oleh sekitar abad 4-7 M. Sedangkan Mushaf attributed to Usman bin Affan ra.
menurut ulama setempat yang menerbitkan dan mengkajinya ditulis sekitar abad
1-2 M..
Ketika penulis menanyakan kenapa kata “insaan” ditulis “dengan alif”
padahal dalam Mushaf attributed to Usman bin Affan ra. ditulis “tanpa alif”.
Beberapa pemerhati rasm al-Qur’an menjawabnya bahwa tulisan tersebut
berdasarkan ulasan ulama 5 H. (buku yang mengulas tulisan pada Mushaf
Uthman Ibn Affan ra.). Ketika saya kaji buku tersebut, ternyata contoh yang
ditulis “tanpa alif”.
Akhirnya... penulis pun bertanya-tanya... mengapa Ulama al-Qur’an
Indonesia suka dengan dasar yang bersifat tersirat (yang tidak tertulis jelas)
daripada yang tersurat (yang sudah tertulis jelas)? Dijawabnya: Untuk
menunjukkan identitas Indonesia.
Kalau untuk menunjukkan ciri khas Indonesia, menurut hemat penulis
bukan pada rasm-nya, tetapi pada khat/model tulisan. Rasm tetap Rasm Usmani
(yang merujuk pada Mushaf Usman ibn Affan ra.), sedangkan khat atau model
tulisan bisa menggunakan Naskhi Nusantara, olahan dari Naskhi yang
berkembang pada masa Abbasiyah, yang mudah dibaca oleh masyarakat
Indonesia.
Nama : Dr. Achmad Faizur Rosyad, M.Ag.
Kantor : Fakultas Adab UIN Sunan Ampel Surabaya
Telp. : 031-70060611
Email : Izur1@yahoo.com