PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
Bagaimana proses pembuatan rencana pengembangan sekolah (RPS) yang baik dalam tata
kelola dan taat hukum ?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
Untuk mengetahui proses pembuatan rencana pengembangan sekolah (RPS) yang baik
dalam tata kelola dan taat hukum.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Untuk memberikan pedoman bagi semua jenis kelompok sekolah, yaitu sekolah
rintisan, potensial, dan nasional dalam membuat Rencana Pengembangan Sekolah
(RPS).
2. Untuk memberikan pedoman bagi semua Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota
dalam membuat Rencana Pengembangan Pendidikan Kabupaten atau Kota (RPPK).
3. Untuk memberikan pedoman bagi semua Dinas Pendidikan Propinsi dalam membuat
Rencana Pengembangan Pendidikan Propinsi (RPPP).
4. Untuk memberikan pedoman bagi Departemen Pendidikan Nasional dalam membuat
Rencana Pengembangan Pendidikan Nasional (RPPN).
5. Untuk memberikan pedoman bagi semua sekolah dalam mencapai SNP, sesuai
dengan kondisi sekolah dan daerahnya.
6. Untuk memberikan pedoman bagi semua stakeholder di daerah atau pusat dalam
partisipasinya kepada sekolah untuk mencapai SNP.
7. RPS digunakan sebagai dasar atau acuan bagi pihak-pihak terkait dalam melakukan
monitoring, evaluasi, pembinaan dan pembimbingan kepada sekolah.4[4]
A. Kesimpulan
Makalah RPS ini dikembangkan sebagai model minimal untuk bisa dikembangkan
lebih jauh tanpa mengurangi aspek-aspek yang ada. Pedoman penyusunan ini dipergunakan
oleh semua sekolah dalam rangka menyelenggarakan pendidikan, baik sekolah dalam
kelompok rintisan, potensial maupun nasional, juga dapat dipergunakan oleh sekolah, Dinas
Pendidikan Kabupaten atau Kota dan Propinsi dalam upaya pencapaian pendidikan yang
efisien, efektif, relevan, dan merata.
Isi utama yang harus dikembangkan dalam RPS tiap sekolah adalah semua aspek yang
mengarah kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagaimana diamanatkan dalam
UUSPN maupun PP Nomor 19 Tahun 2005. Diharapkan ke depan semua sekolah tidak ada
lagi yang masuk kelompok rintisan dan potensial, tetapi menjadi sekolah berstandar nasional.
Bahkan diharapkan semua sekolah menjadi sekolah yang memenuhi SNP.