Teori Dasar Penilaian Setelah Uts SMT 1
Teori Dasar Penilaian Setelah Uts SMT 1
Fungsi Uang
■ Uang sebagai perantara tukar menukar
■ Uang sebagai satuan nilai
■ Uang sebagai alat pembayaran tertunda
■ Uang sebagai alat penyimpan nilai
Jenis Uang
■ Penggunaan emas dan perak sebagai uang
■ Penggunaan uang kertas dan uang bank (uang giral)
■ Sifat emas dan perak yang digunakan sebagai uang :
– Banyak orang yang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai
perhiasan
– Emas maupun perak mempunyai mutu yang sama
– Kedua-duanya tidak mudah rusak, dapat di bagi-bagi apabila diperlukan
– Jumlahnya sangat terbatas dan untuk memperolehnya perlu biaya dan usaha
– Kedua barang itu sangat stabil nilainya karena tidak berubah mutunya dalam
jangka panjang dan tidak mengalami kerusakan
Money Supply
■ Pengertian yang terbatas :
Uang beredar adalah mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral yang
dimiliki oleh perseorangan, perusahaan dan badan-badan pemerintah.
Pengertian yang sempit dari uang beredar selalu disingkat (M1)
■ Pengertian yang luas (likuiditas perekonomian):
Uang yang beredar menurut pengertian yang luas ini dinamakan juga sebagai likuiditas
perekonomian (M2)
– Mata uang dalam peredaran
– Uang giral
– Uang kuasi
Deposito berjangka, tabungan dan rekening (tabungan) valuta asing milik
swasta domestik
Pandangan Klasik
Efek perubahan penawaran uang ada 2 jenis:
■ Teori Kuantitas Uang (quantity theory of money)
Berapa kalikah uang yang ada dalam masyarakat berpindah tangan dalam satu tahun?
■ Teori Sisa Tunai (cash balance theory)
Berapa besarkah uang yang dipegang atau disimpan masyarakat dalam bentuk tunai?
Pertukaran
■ Teori kuantitas uang biasanya menggunakan persamaan pertukaran:
MV = PT
■ Dimana :
M = Penawaran uang
V = Laju peredaran uang
P = Tingkat harga
T = Jumlah barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam perekonomian
■ Teori kuantitas uang :
MVy = Y
■ Dimana:
M = Penawaran uang
Vy = laju peredaran uang yang dibelanjakan untuk membeli barang-barang jadi saja
Y = Pendapatan nasional
a. Tujuan Transaksi
Tingkat spesialisasi yang tinggi hanya mungkin terjadi apabila pemilik uang dapat
dengan mudah menggunakannya untuk membeli barang-barang yang diinginkannya.
b. Tujuan Berjaga-jaga
■ Kejadian tidak terduga akan berlaku untuk masa yang akan datang.
■ Adakalanya menguntungkan dan terkadang ada juga yang mengakibatkan seseorang
harus mengeluarkan uang yang lebih banyak daripada biasanya.
c. Tujuan Spekulasi
■ Membuat pilihan diantara memegang uang tau menggunakan uang itu untuk membeli
surat-surat berharga (eq. Saham perusahaan).
■ Para pemegang uang bersedia menggantikan dengan surat berharga apabila surat
berharga tersebut memberikan tingkat pendapatan yang lebih tinggi.
■ Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ini ditentukan oleh tingkat bunga sedangkan
permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan
masyarakat (pendapatan nasional)
Sifat Bunga
Bunga (interest) adalah pembayaran untuk pemakaian uang. Bunga merupakan
kelebihan kas yang diterima atau dibayarkan kembali untuk dan di atas jumlah yang
diinvestasikan atau dipinjam/pokok (principal).
Sebagai contoh, jika CITYBANK meminjamkan $1000 kepada anda dan meminta anda
untuk membayar kembali sebesar $1.150, maka selisihnya, yaitu $150 merupakan beban
bunga. Sebaliknya merupakan pendapatan bunga.
Jumlah bunga yang harus dibayar umumnya dinyatakan sebagai suatu tarif sepanjang
periode waktu tertentu. Sebagai contoh, jika anda memakai $1.000 sepanjang satu tahun
sebelum membayar kembali $1.150, maka suku bunganya adalah 15% ($150 / $1.000).
Salah satu faktor untuk menentukan tingkat bunga (interest rate) adalah tingkat risiko
kredit (risiko tidak membayar). Semakin tinggi risiko kredit semakin tinggi tingkat bunga.
Bunga Sederhana
Bunga sederhana (simple interest) hanya dihitung pada jumlah pokoknya. Jumlah bunga
merupakan pengembalian atas (atau pertumbuhan dari) pokok sepanjang satu periode waktu.
Bunga sederhana umumnya diekspresikan sebagai berikut:
Bunga = p x i x n
p = pokok
I = suku bunga
n = jumlah periode waktu
Sebagai ilustrasi, jika anda meminjam $1.000 untuk jangka waktu 3 tahun dengan suku bunga
sederhana 15% per tahun, maka total bunga yang harus anda bayar adalah $450 yang dihitung
sebagai berikut:
Bunga = (p) (i) (n)
= ($1.000)(0,15)(3) = $450
Jika anda meminjam $1.000 untuk jangka waktu 3 bulan pada suku bunga 15%, maka bunganya
adalah $37,50, yang dihitung sebagai berikut:
Bunga = ($1.000)(0,15)(0,25)
= $37,50
Catatan: 0,25 = 3/12 tahun
Bunga Majemuk
Bunga majemuk (compound interest) dihitung atas dasar pokok dan atas setiap bunga yang
dihasilkan, tetapi belum dibayarkan atau ditarik. Bunga majemuk merupakan pengembalian atas
(atau pertumbuhan dari) pokok selama dua periode waktu atau lebih.
Pemajemukan tidak hanya menghitung bunga atas pokok hutang, tetapi juga atas bunga yang
dihasilkan sampai tanggal dari pokok itu, dengan mengasumsikan bunga ini disimpan dalam
deposito.
Untuk mengilustrasikan perbedaan antara bunga sederhana dengan bunga majemuk, asumsikan
bahwa anda mendepositokan $1.000 pada Last National Bank, yang akan membayar bunga
sederhana 9%/tahun dan anda mendepositokan $1.000 lagi pada First State Bank yang akan
membayar bunga majemuk 9%/tahun, yang dimajemukkan secara tahunan.
Perhatikan dalam ilustrasi di atas bahwa bunga sederhana menggunakan pokok awal sebesar
$1.000 dalam menghitung bunga untuk ketiga tahun.
Sedang bunga majemuk menggunakan akumulasi saldo (pokok ditambah bunga sampai tanggal
itu) pada setiap akhir tahun untuk menghitung bunga pada tahun berikutnya, yang menjelaskan
mengapa akun bunga majemuk anda lebih besar.
Bunga Majemuk adalah penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau jumlah modal
pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut.
FVn = PV (1 + i)n
Keterangan:
FVn = Nilai masa depan investasi n tahun
PV = Jumlah investasi awal
N = Jumlah tahun
I = Tingkat suku bunga
Contoh :
Nova menyimpan uang sebesar Rp 1.000 di bank DKI dengan tingkat suku bunga 6 % setahun.
Uang pada tahun pertama:
FV1 = PV (1 + i)1
= 1.000 (1 + 0,06)1
= 1.000 (1.06)
= 1.060
Untuk mencari nilai masa depan suatu investasi yang dimajemukan dalam periode non-
tahunan:
𝒊
FVn = PV (1 + )nm
𝒎
Keterangan :
FVn = Nilai masa depan investasi n tahun
PV = Jumlah investasi awal
n = Jumlah tahun
i = Tingkat suku bunga (diskonto)
m = Jumlah berapa kali pemajemukan terjadi
Contoh :
Nova akan menabung $ 100 dengan tingkat suku bunga 12% dimajemukan dengan kuartalan,
berapa pertumbuhan investasi tersebut di akhir tahun kelima?
PV = $100
I = 0,12
n =5
m =4
Perhitungan :
𝒊
FVn = PV (1 + 𝒎)nm
0,12 4.5
FV5 = $ 100 (1 + 4
)
= $ 100 (1 + 0,3)20
= $ 100 (1.806)
= $ 180,60
PERTEMUAN 11
MATEMATIKA PENILAIAN
FVt PV 1 r
t
FVt PV (FVIFi,t )
CONTOH:
Ilustrasi Nilai Masa Depan (FV)
Berapa nilai masa depan (FV) investasi Rp 100 setelah 3 tahun, jika tingkat diskonto per tahun
adalah 10%?
FVt
PV
1 r t
Nilai Sekarang – Metode Tabel 2
PV FVt (PVIFi,t )
CONTOH:
Ilustrasi Nilai Sekarang (PV)
Berapa nilai sekarang (present value = PV) Rp 100 jatuh tempo selama 3 tahun, jika tingkat
bunga per tahun adalah 10%?
(1 i)t 1
FVA t PMT
i
FVA - Anuitas Biasa (Metode Tabel 3)
CONTOH:
Ilustrasi Nilai Masa Depan Anuitas Biasa
Andaikan anda menabungkan sebagian gaji anda sebesar Rp4.000.000 setahun
selama 5 tahun pada tingkat diskonto 12 persen. Diandaikan anda melakukan
pembayaran di akhir setiap tahun. Berapa nilai uang anda di akhir tahun ke 5?
CONTOH:
Ilustrasi Nilai Masa Depan Anuitas Jatuh Tempo
Andaikan anda menabungkan sebagian gaji anda sebesar Rp4.000.000 setahun
selama 5 tahun pada tingkat diskonto 12 persen. Diandaikan anda melakukan
pembayaran di awal setiap tahun. Berapa nilai uang anda di akhir tahun ke 5?
CONTOH:
Nilai Sekarang Anuitas Jatuh Tempo
Andaikan anda menabungkan sebagian gaji, sebesar Rp4.000.000 setahun, selama 5
tahun pada tingkat diskonto 12 persen. Diandaikan anda melakukan pembayaran di
awal setiap tahun. Berapa nilai uang anda sekarang?
PVA - Anuitas Jatuh Tempo (Metode Aritmatis)
1
1 5
(1 0,12)
PVA 4.000.000 (1 0,12)
0,12
4.000.000 (0,4327314 43)
Rp16.149.3 97,39
PVA - Anuitas Jatuh Tempo (Metode Tabel 4)
5. Konsep Perpetuitas
Anuitas yang memiliki waktu tak terhingga (t = ) dinamakan perpetuitas.
PMT
PVPERPETUITA S
i
Preferred Stock
• Dividen preferred stock merupakan contoh perpetuitas. Pada saat perusahaan menjual
saham preferen, pembeli dijanjikan fixed cash dividend setiap periode selamanya. Dividen
ini harus dibayarkan sebelum dividen saham biasa dibayarkan.
• Misalkan Fellin Co. berencana menjual saham preferen $ 100/lembar saham. Sementara
itu sudah ada saham preferen yang beredar dengan harga $40 per saham dan
menawarkan dividen $1 setiap kuartal. Berapakah dividen saham preferen sebaiknya
ditawarkan untuk saham yang akan dijual?
Growing Annuity PV
1 g t
1
(1 r
Cx rg
Contoh Anuitas Pertumbuhan (Growing Annuities)
Pembayaran $200 diterima pertahun selama 20 tahun. Setiap tahun pembayaran akan
disesuaikan dengan inflasi 5% dan discount rate 11%. Berapakah PV-nya?
Growing perpetuity PV =
PMT
rg
Jadi dari contoh diatas 10% yang dibungakan setengah tahunan = 10,25% per tahun.
10% disebut stated atau quoted interest rate, sedangkan 10,25% disebut effective annual rate
(EAR).
Dimana m adalah berapa kali bunga dibayarkan per tahun:
(1 (1 i)n )
PV A
i
(1 (1 0,015)24 )
PV Rp 7.618.028,23
0,015
PV Rp 152.592.193,5 (saldo KPR per 1 April 2004)
Jadi, “Mr. Slamet” harus membayar Rp 152.592.193,5 untuk pelunasan kreditnya.
Contoh :
“Mr. Marjuki” meminjam Rp 400.000.000 dari “Bank Abadi” untuk membeli sebuah rumah.
Pinjaman itu akan dilunasi selama 15 tahun dicicil bulanan dengan bunga tetap 21% p.a. Setelah
melakukan pembayaran tepat 2 tahun, “Mr. Marjuki” melihat tingkat bunga pinjaman di pasar telah
turun menjadi 15% p.a. sehingga ia berminat untuk melunasi pinjamannya yang berbunga 21%
p.a. dengan pinjaman baru berbunga 15% p.a. Namun “Bank Abadi” hanya menyetujui pelunasan
lebih cepat jika “Mr. Marjuki” bersedia membayar denda sebanyak 18 angsuran bulanan.
Keputusan apa yang sebaiknya diambil “Mr. Marjuki”?
• Tabel amortisasi digunakan untuk mengetahui secara akurat berapa pelunasan pokok yang
dilakukan dan pembayaran bunganya dari setiap angsuran.
• Tabel amortisasi digunakan secara luas untuk hipotik rumah, pinjaman pembelian mobil,
pinjaman bisnis, rencana pensiun, dan sebagainya.
• Penyusunan tabel amortisasi dapat dilakukan dengan metode aritmatis, kalkulator keuangan
atau spreadsheet.
• Contoh: Susun Tabel Amortisasi untuk pinjaman Rp1.000, bunga 10 persen per tahun, dan 3
kali pembayaran dengan jumlah yang sama
.
Langkah 1: Menentukan Pembayaran Tahunan Diperlukan
Semua informasi masukan tersedia, tapi perlu diingat FV = 0, karena alasan mengamortisasi
pinjaman dan melakukan pembayaran (PMT) ialah untuk melunasi pinjaman.
Contoh :
Sebuah Notebook dijual dengan harga tunai Rp 15.000.000 atau dengan 5 kali angsuran bulanan
mulai hari transaksi dengan menggunakan bunga 30% per tahun. Buatlah tabel amortisasi utang
secara lengkap!
Jawab:
PV = Rp 15.000.000
n = 5 bulan
i = 30% : 12 = 2,5% per bulan
Tabel Amortisasi
Contoh:
“PT Ceger Jaya” mengelola sebuah gedung apartemen dengan 150 kamar. Manajemen
perusahaan memperkirakan adanya kebutuhan untuk melakukan pengecatan ulang
gedung bagian luar dan lorong serta penggantian semua karpet yang ada 5 tahun lagi.
Biaya semua kegiatan itu sekitar Rp 2 Milyar. Jika manajemen “PT Ceger Jaya”
memutuskan untuk membentuk dana pelunasan untuk tujuan ini, berapa besar setoran
bulanan selama 5 tahun jika bisa memperoleh bunga 6% p.a.?
Jawab:
Metode Dana Pelunasan Untuk Pelunasan Utang
Pengumpulan dana dengan tujuan pelunasan utang
Contoh :
Sebuah pinjaman sebesar Rp 500.000.000 akan jatuh tempo 4 tahun lagi dan harus dibayarkan
dengan metode dana pelunasan. Jika pinjaman itu berbunga sederhana (simple interest) 9% p.a.
dibayarkan setiap 6 bulan dan pembayaran dana pelunasan dapat memperoleh bunga 8% p.a.
dihitung triwulanan, hitunglah:
a. Jumlah pembayaran tahunan
b. Jumlah dana pelunasan setelah 2 tahun
c. Nilai buku pinjaman setelah 2 tahun
Jawab:
((1 0,02)8 1)
b. FV Rp 26.825.062,94
0,02
FV Rp 230.238.685
Jawab:
a. Jika alternatif pertama yang digunakan,
besar angsuran per 6 bulan adalah :
Rp 1.000.000.000
A Rp 166.257.320,6
1 (1 0,105) 10
0,105