Anda di halaman 1dari 68

FISIKA 2.

Kinematika
1. BESARAN DAN SATUAN Uji Kompetensi !!
2. KINEMATIKA 1. (Kinematika) Seorang sopir sedang mengendarai sebuah mobil yang bergerak dengan
3. USAHA DAN ENERGI kecepatan tetap 25 m/s. Ketika sopir melihat seorang anak yang tiba-tiba
4. MOMENTUM DAN IMPULS menyeberang jalan,diperlukan waktu 0,10 s bagi sopir untuk bereaksi dan mengerem.
5. MEKANIKA BENDA TEGAR Akibatnya sopir melambat dengan percepatan tetap 5,0m/ s2 dan berhenti. Jarak total
6. FLUIDA STATIS yang ditempuh mobil tersebut sejak sopir melihat anak menyeberang hingga mobil
7. FLUIDA DINAMIS berhenti adalah...
a. 37,00 m d. 48,00 m
8. GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
b. 11,00 m e. 65,25 m
9. SUHU DAN KALOR c. 38,25 m
10. TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA 2. Perhatikan gambar di samping berikut ini!
11. 0PTIK GEOMETRI sebuah mobil hendak menyeberangi
12. 0PTIK FISIS sebuah parit yang lebarnya 4 m
13. LISTRIK STATIS Perbedaan tinggi antara kedua sisi
14. LISTRIK DINAMIS parit itu adalah 15 m, seperti pada
15. MEDAN MAGNET DAN INDUKSI gambar di atas. Jika percepatan
16. FISIKA MODERN gravitasi g - 10 m/s, maka besar
17. DUALISME PARTIKEL kelajuan minimum yang diperlukan
oleh mobil tersebut agar
1. BESARAN DAN SATUAN penyeberangan mobil itu tepat dapat
Sebuah benda yang memiliki massa dan melaju dengan kecepatan tertentu memiliki berlangsung adalah
sebuah besaran fisis yang merupakan perkalian dari besaran-besaran yang berpengaruh. a. 12 m/s
Jika besaran fisis itu adalah sebuah besaran vektor dan ingin dicari melalui analisis b. 15 m/s
dimensi, maka besaran itu adalah besaran ... yang memiliki dimensi yaitu ... c. 17 m/s
a. Momentum, ML T −1 d. 20 m/s
e. 23 m/s
b. Gaya, ML T −2
3. Tabel di bawah ini menginformasikan perjalanan sebuah benda dari posisi A ke F
c. Impuls ML T 1 sepanjang sumbu-X beserta catatan waktunya.
d. Usaha M L−2 T −2 Nama Posisi Posisi (m) Waktu (s)
e. Percepatan M L−2 T −1 A 30 0
1. Setiap besaran fisis dalam fisika memiliki perubahan bentuk yang terkait dengan B 52 10
besaran fisis yang lain. Jika diketahui dimensi gaya adalah ML T −2 , maka besaran C 38 20
yang bersesuaian dengan perubahan besaran tersebut terhadap waktu adalah ... D 0 30
a. Momentum, ML T −1 E -37 40
b. Gaya, ML T −2 F -53 50
c. Impuls ML T 1 Kelajuan rata-rata benda tersebut dari A ke D adalah....
a. -2,47 m/s
d. Usaha M L−2 T −2 b. -1,00 m/s
e. Percepatan M L−2 T −1 c. 1,00 m/s
d. 1,23 m/s 8. Sebuah benda yang massanya 8 kg bergerak secara beraturan dalam lintasan
e. 2,47 m/s melingkar dengan kelajuan 5m/s. Bila jari-jari lingkaran itu 1 m, maka
4. Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan sudut bertambah besar. Pada (1) Gaya sentripetalnya adalah 200 N
waktu t, sudut o yang ditempuh oleh benda dengan kecepatan sudut w adalah (2) Waktu putarannya adalah 0,4 π sekon
sebagai berikut: (3) Vektor kecepatannya tidak tetap.
t(s) 0(rad) W(rad s-1) (4) Vektor percepatan sentripetalnya adalah 25 m/s2.
2 14 11 9. Dari grafik di samping,ditunjukkan hubungan antara kecepatan V(m/s) terhadap waktu
4 44 19 t(s) dari benda M1 dan M2. Pernyataan yang seusai dengankedua benda tersebut jika
6 90 27 kedua benda bekerja gaya yang sama besar....
8 152 35 a. Kedua benda bergerak lurus beraturan
Percepatan sudut benda adalah .... b. Percepatan kedua benda adalah sama
a. 4,5 rad s-2 saat t=6 s dan berkurang secara bertahap c. Massa benda M2 lebih besar dari M1
b. Konstan 4 rad s-2 d. Percepatan benda M2 lebih besar dari percepatan M1
c. Konstan 8 rad s-2 e. Percepatan benda M1 lebih besar dari percepatan M2
d. 15 rad s-2 saat t=8s dan bertambah dengan pertambahan tetap 10. Sebuah benda yang bergerak melingkr beraturan berada dalam keadaan setimbang.
e. 4,5 rad s-2saat t=6 s dan bertambah secara bertahap SEBAB
5. Sebuah benda bergerak melingkar dengan jari-jari 50 cm. Posisi sudut Sebuah benda diam atau bergerak dengan kecepatan tetap ada dalam keadaan
benda dinyatakan dalam persamaan θ = 4t2 - 5t + 6 ( θ dalam rad setimbang.
dan t dalam s), maka besar percepatan tangensial benda adalah ...m/s2.
A. 4 d. 8 1. DINAMIKA
B. 5 e. 10 Uji Kompetensi !!
C. 6
1. Sebuah benda digantung pada sebuah neraca pegas di dalam elevator. Pembacaan
6. Peluru A dan B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi yang skala pada neraca pegas adalah Ti newton ketika elevator dalam keadaan diam. Bila
berbeda. Peluru A ditembakkan dengan sudut 30o dan peluru B ditembakkan dengan elevator dipercepat ke bawah sebesar 5 m/s2, berapa pembacaan skala neraca
sudut 60O. Maka perbandingan antara tinggi maksimum yang dicapai peluru A dan B pegas sekarang? (g =10 m/s2)
adalah.... a. Ti √2
a. 1 : 2 d. 1 : √ 3 b. Ti
b. 1 : 3 e. √ 3 : 1 c. T i /√ 2
c. 2 : 1 d. T i /2
7. Seorang sopir sedang mengendarai scbuah mobil yang bergerak dengan kecepatan e. 2T i
tetap 25 m/s. Ketika sopir melihat seorang anak yang tiba-tiba menyeberang jalan,
2. Pada sistem katrol seperti gambar di
diperlukan waktu 0,10 s bagi sopir untuk bereaksi dan mengerem. Akibatnya, mobil
bawah, berat benda A dan E masing-
melambat dengan percepatan tetap 5,0 m/s2 dan berhenti. Jarak total yang ditempuh
masing 100 N dan 10 N. Apabila tali
mobil tersebut sejak sopir melihat anak menyeberang hingga mobil berhenti adalah ....
AC horisontal dan tali AB sejajar
a. 37,00 m
bidang serta bidang miring dan katrol
b. 11,00 m
licin maka system setimbang dicapai
c. 38,52 m
untuk berat D sebesar....
d. 48,00 m
a. 50,5 N
e. 65,25 m
b. 58,5 N
c. 62,5 N
d. 72,5 N dihubungkan secara parallel dan disebut pegas B. Jika keduanya diberikan beban
e. 81,5 N yang sama maka perbandingan frekuensi getar A dan B adalah ....
3. Sebuah roda akan dinaikkan pada a. 1 : 4
anak tangga seperti pada gambar. b. 1 : 2
Bila jari-jari = R, beret roda W, tinggi c. 1 : √ 2
anak tangga h, maka gaya F minimum d. 2 : 1
yang dibutuhkan agar roda tersebut e. 4 : 1
dapat naik adalah.... 7. Sebuah truk bermassa 1.000 kg mengangkut beban sebesar 2.000 kg. Sumbu roda
a. W (R−h) depan dan sumbu roda belakang terletak sejajar satu sama lain dan berjarak 3
W ( 2 Rh−h )
2 1/ 2 meter. Pusat massa truk tersebut terletak 2 meter di belakang roda depan. Jika
b. percepatan gravitasi adalah 10 m/s2, maka beban yang dipikul oleh kedua roda
(R−h) depan truk itu adalah…
2
c. W (2 Rh−h ) a. 5000 N
W (R−h) b. 7250 N
d. c. 8950 N
R
Wh d. 10000 N
e. e. 12500 N
( R−h) 8. Sebuah benda yang mempunyai massa m dihubungkan dengan sebuah pegas yang
4. Gaya F sebesar 12 N bekerja pada sebuah benda yang massanya m1 menyebabkan tetapan pegasnya adalah k. Sistem tersebut melakukan gerak harmonik sederhana
percepatan sebesar 8 m/s2. Jika F bekerja pada benda yang bermassa m2 , maka tanpa adanya gaya gesek udara. Perbandingan antara energi kinetiknya pada waktu
percepatan yang ditimbulkannya adalah 2 m/s2. Jika F bekerja pada benda yang benda melewati titik setimbangnya dengan energi potensialnya ketika benda
bermassa m1 + m2 , maka percepatan yang benda ini adalah.... mendapat simpangan maksimum adalah....
a. 1,2 m/s2 e. 3,0 m/s2 a. 1 : 2
2
b. 1,6 m/s d. 3,6 m/s2 b. 2 : 1
2
c. 2,4 m/s c. 2 : 5
5. Sebuah kotak diletakkan pada bak d. 3 : 4
mobil terbuka yang sedang mulai e. 1 : 1
bergerak dengan percepatan 6 m/s2.
9. Sebuah gaya F=( 5 i+ 4 j ) N memiliki lengan momen r ( a i+ 2 j )
Massa kotak adalah 40 kg. Jika
koefisien gesekan statik dan kinetik terhadap suatu titik poros. Vektor i dan j bertutur-turut adalah vektor ssatuan yang
antara lantai bak terbuka dan kotak seraha dengan sumbu x dan v pada koordinat kartesian. Bila besar momen yang
berturut-turut adalah 0,8 dan 0,5. Maka dilakukan gaya F terhadap titik poros bernilai 26 Nm, maka nilai a sama dengan ....
gaya gesekan yang diberikan lantai bak a. 3
terbuka pada kotak adalah sebesar.... b. 4
a. 120 N c. 7
b. 160 N d. 8
c. 200 N e. 9
10. Perhatikan gambar di bawah ini!
d. 240 N
e. 320 N Jika g=10 m/s 2 dan katrol licin, maka
6. Empat buah pegas memiliki konstanta pegas yang sama. Kemudia dua pegas untuk mengangkat beban bermassa
dihubungkan secara seri dan disebut pegas A sementara dua pegas yang lain
m=30 kg ke atas dengan kecepatan ditempatkan pada bidang miring licin
tetap diperlukasn gaya sebesar ... menggunakan sebuah katrol. Jika
a. 37,5 N massa tali dan katrol diabaikan dan
b. 75 N sistem bergerak ke kiri, maka besar
c. 150 N tegangan tali adalah ....
d. 300 N α 1−sin α 2
e. 600 N sin¿
4. USAHA DAN ENERGI a.
1
mg¿
Uji Kompetensi !! 2
1. Dua buah benda masing-masing memiliki massa A kg dan B kg. Jika kedua benda α 1+ sin α 2
mula-mula diam, kemudian mengalami gaya yang sama besarnya dan dalam selang sin ¿
b.
waktu yang sama, maka perbandingan energi kinetik banda A terhadap B tepat pada 1
akhir waktu diberikannya gaya adalah....
mg ¿
2
a. 1 α 1−sin α 2
b. B / A c. sin¿
c. A / B
d. (B / A)2 mg ¿
e. (A / B)2 α 1+ sin α 2
2. Sebuah benda bergerak harmonik sederhana pada ujung pegas yang konstantanya d. sin ¿
200 N/m. Ketika berada 0,01 m dari posisi setimbangnya, laju benda 0,2 m/s. Energi mg ¿
total benda ketika berada 0,005 m dari posisi setimbangnya adalah ... α 1−sin α 2
a. 0,003 J e. sin¿
b. 0,013 J 2 mg ¿
c. 0,030 J 5. Bila dua kelereng identik bergerak saling mendekat dengan laju sama pada sebuah
d. 0,053 J lintasan lurus dan bertumbukan, maka salah satu kelereng akan melepaskan
e. 0,073 J sebagian energinya dan kelereng yang lain akan menerima energi dalam jumlah
3. Sebuah peluru dengan massa 20 gram ditembakkan dengan sudut elevasi 30o dan yang sama.
dengan kecepatan awal 40 m/s. Jika gesekan dengan udara diabaikan, energi SEBAB
kinetik di titik tertinggi adalah .... Hukum Kekekalan energi menjamin energi kinetik total kedua kelereng tidak
a. 2 berubah.
b. 4 6. Perhatikan gambar di samping.
c. 6
d. 8
e. 12
4. Perhatikan gambar di bawah ini!
Dua balok masing-masing bermassa
M dihubungkan dengan tali dan
7. Besar tegangan tali T pada a. 20 N
gambar di bawah ketika sistem b. 14 N
bergerak adalah .... (sin 53° = 0,8) c. 12 N
d. 10 N angin sebesar F. Jika energi kapal A dan B pada saat garis finish berturut-turut
e. 8 N besarnta EKA dan EKB, maka pernyataan di bawah ini yang benar adalah ....
8. Grafik berikut menunjukkan gaya yang bekerja pada benda bermassa 8 kg. a. E K a=E K b
b. E Ka>E Kb
c. E K a=2 E K b
d. E Ka<E Kb
1
e. E K a= E K b
2

11. Benda dilepaskan dari puncak


seperempat lingkaran, lalu berhenti
di titik C yang berjarak 5 m dari B.
Koefisien gesekan kinetis
permukaan BC jika AB licin adalah...

Jika benda mula-mula diam. maka laju benda pada detik ke-8 adalah ...
m/s. f. 0,1
A. 2 d. 8 g. 0,2
B. 4 e. 10 h. 0,25
C. 5 i. 0,40
9. Seorang bermassa m mula-mula berada di atas perahu kecil bermassa M yang j. 0,5
diam. Secara tiba-tiba orang tersebut melompat sehingga perahu bergerak ke kanan
dengan laju v. Berapa usaha total yang dilakukan orang tersebut?
1 2
a. Mv
2
1
b. m v2
2
1
c. ( M + m )2
2
2
d.
1
2 ( M+
M 2
m )
v

1 Mm
e. (
2 M+m ) v2
10. Dua buah kapal layar A dan B yang mempunyai layar sama besar akan mengadakan
lomba. Massa kapal A=m dan massa kapal B=2m, sedangkan gaya gesekandapat
diabaikan, Jarak yang ditempuh sebesar s dan lintasannya berupa garis lurus. Pada
saat berangkat (start) sampai garis finish, kedua kapal layar memperoleh gaya dari
C. Hubungan Impuls dan Momentum
Impuls merupakan perubahan momentum suatu benda yang dinyatakan dalam
persamaan.
I =Δp
F Δt=m(v t −v 0 )
Keterangan:
I = impuls (Ns)
Δp = perubahan momentum (Ns)
m = massa benda (kg)
vt = kecepatan akhir (m/s)
v0 = kecepatan awal (m/s)
D. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
“Dalam peristiwa tumbukan, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama
dengan momentum total sistem sesaat sesudah tumbukan, asalkan tidak ada gaya luar
yang bekerja pada sistem”. Secara matematis dapat ditulis:

5. MOMENTUM DAN IMPULS psebelum = psesudah


A. IMPULS ' '
p1 + p 2 = p + p 2
1
Impuls adalah gaya yang diperlukan untuk membuat sebuah benda dari keadaan diam ' '
menjadi bergerak dalam interval waktu tertentu. Impuls termasuk besaran m1 v 1+ m2 v 2=m1 v 1 +m2 m2
vektor.Impuls dirumuskan sebagai berikut. Keterangan:
I =F Δ t Psebelum
= momentum sebelum tumbukan
Keterangan: Psesudah
= momentum setelah tumbukan
F = gaya (N) m1 = massa benda pertama
Δt = selisih waktu (s) m2 = massa benda kedua
I = impuls (Ns) V1 = kecepatan awal benda pertama
B. MOMENTUM v2 = kecepatan awal benda kedua
Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan v1’ = kecepatan akhir benda pertama
gerakannya pada kelajuan yang konstan.Momentum merupakan besaran vektor yang v2’ = kecepatan akhir benda kedua
searah dengan kecepatan benda.Momentum dapat dirumuskan. 1. Koefisien Restitusi (e)
p=mv Koefisien restitusi diartikan sebagai harga negatif dari perbandingan antara beda
Keterangan: kecepatan yang bertumbukan sesaat sesudah tumbukan dan sesaat sebelum
p = momentum (kgm/s) tumbukan. Koefisien restitusi jika dituliskan dalam persamaan matematis sebagai
m = massa benda (kg) berikut.
v '1 −v '2
v = kecepatan benda (m/s)
Momentum merupakan besaran vektor.Penjumlahan momentum mengikuti aturan
penjumlahan vektor. Jika resultan vektor p1 dan p2 membentuk sudut a adalah p maka
e=− ( v 1 −v 2 )
persamaannya sebagai berikut. Nilai koefisien restitusi, yaitu 0 < e < 1
2. Jenis-jenis Tumbukan
P=√ P21 + P22+ 2 P1 P2 cos α a. Tumbukan lenting sempurna
Apabila tidak ada energi yang hilang selama tumbukan dan jumlah energi
kinetik kedua benda sebelum dan sesudah tumbukan sama, maka tumbukan itu
disebut tumbukan lenting sempurna.
1) Berlaku hukum kekekalan momentum
' '
m1 v 1+ m2 v 2=m1 v 1 +m2 v 2
2) Berlaku hukum kekekalan energi kinetik
v1
¿
¿
v '1
¿
¿
1
m ¿
2 1
3) Koefisien restitusi (e) = 1
b. Tumbukan lenting sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian, beberapa energi kinetik akan diubah menjadi
energi bentuk lain seperti panas, bunyi, dan sebagainya. Akibatnya, energi kinetik
sebelum tumbukan lebih besar daripada energi kinetik sesudah tumbukan.
1) Berlaku hukum kekekalan momentum
' '
m1 v 1+ m2 v 2=m1 v 1 +m2 v 2
2) Tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik
3) Koefisien restitusi (e) = 0 < e < 1
c. Tumbukan tidak lenting sama sekali
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, sesudah tumbukan kedua benda
bersatu sehingga kecepatan kedua benda sesudah tumbukan besarnya sama,
yaitu:
' '
v 1=v 2=v
Sehingga
1) Berlaku hukum kekekalan momentum
m1 v 1+ m2 v 2=( m1 +m2 ) v '
Uji Kompetensi !!
2) Tidak berlaku hukum kekekalan energi kinetik
1. Sebuah truk bermassa 2000 kg dan melaju dengan kecepatan 36 km/jam menabrak
3) Koefisien restitusi (e)=0
sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 detik. Gaya rata-rata pada truk selama
3. Koefisien Restitusi untuk kasus Bola terpental di Lantai
berlansungnya tabrakan adalah ...N.
Bola yang dijatuhkan dari ketinggian h1 sehingga dipantulkan dengan ketinggian
a. 200
h2akan mempunyai koefisien Elastisitas sebesar:
b. 2.000
e=
√ h2
h1
c. 20.000
d. 200.000
e. 2.000.000
2. Yang manakah di anhtara benda-benda berikut yang mengalami gaya terbesar 3. Jumlah momentum linear kedua benda, sebelum dan sudah tumbukan, sama
pada waktu bertyumbukan dengan dinding batu jika diketahui benda-benda besar.
tersdebut dihentikan oleh dinding dalam selang waktu yang sama? 4. Sebelum dan sesudah tumbukan, jumlah energi kinetik kedua benda itu sama
a. Benda bermassa 150 kg bergerak dengan kelajuan 7 m/s besar
b. Benda bermassa 100 kg bergerak dengan kelajuan 12 m/s 4. Sebuah benda (m=2 kg) yang sedang bergerak dengan kelajuan tetap tiba-tiba
c. Benda bermassa 50 kg bergerak dengan kelajuan 15 m/s menumbuk karung pasir sehingga mengalami gaya F yang terhadap waktu t
d. Benda bermassa 40 kg bergerak dengan kelajuan 25 m/s mempunyai grafik seperti pada gambar. Perubahan kelajuan benda selama 4 detik
e. Benda bermassa 25 kg bergerak dengan kelajuan 50 m/s adalah ....
3. Sebuah granat yang diam tiba-tiba meledak dan pecah menjadi dua bagian yang a. 160 m/s
bergerak dalam arah yang berlawanan. Perbandingan massa kedua bagian itu b. 80 m/s
adalah m 1 :m 2=1 :2 . Bila energi yang dilepaskan adalah 300.000 Joule, c. 60 m/s
maka perbandingan energi kinetik pecahan granat pertama dan kedua adalah ... d. 50 m/s
a. 1:1 e. 40 m/s
b. 2:1 4. Sebuah balok digantungkan pada tali yang panjangnya l dengan massa M ditembak
c. 1:3 oleh peluru yang massanya m. Dimana perbandingan massa yaitu m=0,25 M.
d. 5:1 Ternyata peluru bersarang di dalam balok dan terjadi putara satu kali lingkaran
e. 7:5 penuh. Berapa kecepatan minimal peluru?
1. Dua buah benda yaitu A dan B bermassa masing-masing 2 kg saling bertumbukan. a. √ 2 gl
Kecepatan sebelum tumbukan adalah v A =( 15 i+ 30 j ) m/ s dan b. 5 √ 5 gl
v B=(−10 i+5 j ) m/s . Kecepatan setelah tumbukan v ' A =(−5 i+20 j ) c. 10 √5 gl
Persentase energi kinetik yang hilang setelah tumbukan adalah .... d. 15 √ gl
a. 10% e. 20 √ 5 gl
b. 20% 5. Dua buah benda yang bertumbukan tidak lenting sama sekali mempunyai
c. 40% kecepatan sama setelah bertumbukan.
d. 60% SEBAB
e. 80% Dua benda yang bertumbukan tidak lenting sama sekali tunduk pada hukum
2. Benda mengalami gaya tetap sebesar 20 N pada lintasan lurus dalam jarak tempuh kekekalan momentum
60 m. Bila akibat gaya itu kecepatan benda berubah dari 2 m/s menjadi 2 m/s 6. Hukum II Newton dapat dituliskan dalam bentuk F=ma dimana
menjadi 10 m/s dengan arah tetap, maka massa benda itu adalah .... F=gaya ,m=massa dan a=percepatan yang diperoleh benda.
a. 40 kg Perumusan tersebut benar jika massa benda yang bergerak konstan.
b. 30 kg SEBAB
c. 25 kg Pada pergerakan roket yang diluncurkan dari muka bumi, hukum Newton yang
d. 20 kg dipakai adalah
e. 10 kg dP dP
3. Sebuah benda yang mula-mula diam ditumbuk oleh benda lain. Bila massa kedua
F= , dengan adalah perubahan momentum per satuan
dt dt
benda sama dan tumbukan lenting sempurna, maka .... waktu.
1. Setelah tumbukan kecepatan benda yang menumbuk menjadi nol dan kedua
kecepatannya sama dengan benda pertama sebelum menumbuk.
2. Koefisien ristitusinya satu
d = jarak lengan momen (m)
r = jarak sumbu putar (m)
α = sudut antara jarak sumbu putar dan gaya
B. MOMEN INERSIA
Momen inersia merupakan ukuran kelembaman suatu benda untuk berputar. Momen
inersia partikel dirumuskan sebagai:
I =mr 2
dengan:
I = momen inersia (kg m2)
m = massa benda ( kg)
r = jarak massa ke sumbu putar (m)
Momen inersia bergantung pada:
a. bentuk benda
b. massa benda
c. letak sumbu putar

Momen inersia benda tegar secara umum dirumuskan sebagai:


I =∫ r 2 dm
1. MEKANIKA BENDA TEGAR

A. MOMEN GAYA Untuk benda-benda yang beraturan bentuknya, momen inersianya dapat
Momen gaya atau torsi merupakan besaran yang dapat menyebabkan berputarnya ditentukan sesuai dengan tabel:
suatu benda. Secara vektor, rumusan momen gaya dapat dituliskan sebagai:
No. Benda Momen Inersia
τ =rxF
1. Batang silinder,poros melalui pusat
Besarnya momen gaya x yang ditimbulkan oleh gaya F yang bekerja membentuk sudut
pada jarak r dari sumbu putar didefinisikan sebagai perkalian antara gaya F dan lengan
momen d.
τ =Fd=F r sin α
1 2
I= mI
12

2. Batang Silinder, poros melalui ujung


1
dengan: I= m I2
3
 = momen gaya (N m)
F = gaya (N)
3. Pelat Besi persegi panjang, poros melalui
pusat
7 Bola Pejal

1
I = m ( a2+ b2 ) 2
2 I = m R2
5

4 Silinder Berongga 8. Bola Tipis Berongga

2
1 I = m R2
I = m ( R 21+ R 22) 3
2

5 Silinder Pejal Momen inersia benda terhadap sembarang sumbu rotasi yang paralel dengan
sumbu pusat massa menggunakan teorema sumbu paralel.

1
I = m R2
2

6 Silinder Tipis Berongga I =m R


2
2
I =I PM + M d
dengan:
I = momen inersia (kg m2)
lPM = momen inersia pusat massa (kg m2)
 = massa benda (kg)
d = jarak sumbu rotasi ke pusat massa (m)
Besarnya energi kinetik dapat dirumuskan sebagai berikut.
EK =E K trans + E K rot
C. MOMENTUM SUDUT
1 2 1 2
Momentum sudut didefinisikan sebagai hasil kali antara momen inersia dan kecepatan EK = m v + I ❑
sudut.Besarnya momentum sudut dapat dituliskan pada persamaan berikut. 2 2
L=Iω dengan:
dengan: EK = energi kinetik (Joule)
L = momentum sudut (kg m2 rad/s) EKrot = energi kinetik rotasi (Joule)
I = momen inersia (kg m2) EKtrans = energi kinetik translasi (Joule)
I = momen inersia (kg m2)
 = kecepatan sudut (rad/s)
 = kecepatan sudut (rad/s)
D. HUBUNGAN MOMEN GAYA DAN PERCEPATAN SUDUT m = massa benda (kg)
Hubungan antara momen gaya dengan percepatan sudut memenuhi persamaan v = kecepatan linier (m/s)
Hukum II Newton sehingga besarnya torsi dapat dinyatakan sebagai
τ =Iα G. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM SUDUT
Dengan : Hukum kekekalan momentum sudut menyatakan bahwa apabila tidak ada momen
gaya yang bekerja pada sistem, maka momentum sudut akan konstan.
 = momen gaya (Nm)
L1=L2
I = momen Inersia (kg m2)
α = percepatan sudut (rad/s2) I 1 ❑1=I 2 ❑2

E. ENERGIKINETIK SUDUT dengan:


Energi Kinetik yang dimiliki oleh benda yang berotasi disebut energi kinetik rotasi L1 = momentum sudut awal (kg m2 rad /s)
(EKrot), yang cesa’nya dapat dirumuskan sebagai berikut. I1 = momen inersia awal (kg m2)
1 2 1 = kecepatan sudut awal (rad/s)
E K rot = I ❑ L2 = momentum sudut akhir (kg m2 rad/s)
2
dengan: l2 = momen inersia akhir (kg m2)
EKrot = energi kinetik rotasi (Joule) 2 = kecepatan sudut akhir (rad/s)
I = momen inersia (kgm2)
w = kecepatan sudut (rad/s) Contoh aplikasi hukum kekekalan momentum sudut, pada gerakan penari balet dan
pelompat indah.
F. GABUNGAN ENERGI KINETIK
Benda yang bergerak menggelinding memiliki kecepatan linier v untuk bergerak H. DINAMIKA ROTASI
translasi dan kecepatan sudut w untuk bergerak rotasi.
Pada benda tegar juga dinamikan rotasi diperlukan untuk menentukan komponen
gaya, torsi dan titik berat pada benda tersebut. Jika benda dalam keadaan diam atau
y 0=
∑ W n Xn
setimbang dan bergerak kelajuan konstan maka berlaku:
∑ F=0 dan ∑ τ =0 ∑Wn
Namun, jjika benda bergerak dengan percepatan tetap maka
Σ F=madan Στ =Iα

dengan:
x0 = letak titik berat benda pada sumbu x
Wn = berat benda ke-n
I. TITIK BERAT BENDA xn = letak titik berat benda ke-n pada sumbu x
Titik berat adalah titik tangkap gaya berat benda. Letak titik berat benda dapat y0 = letak titik berat benda pada sumbu y
ditentukan melalui percobaan maupun perhitungan. yn = letak titik berat benda ke-n pada sumbu y

Untuk nilai percepatan gravitasi g yang dapat dianggap konstan, maka titik pusat
massa dirumuskan sebagai:
x 0=
∑ Wn Xn
∑Wn
X pm=
∑ mn X n Vn = massa benda ke-n
xn = pusat massa benda ke-n pada sumbu x
∑ mn y0 = pusat massa benda pada sumbu y
Y pm=
∑ mn X n yn = pusat massa benda ke-n pada sumbu y
Titik Berat Berupa Selimut Ruang
∑ mn No. Gambar Letak Titik Berat Keterangan
dengan:
xpm = titik berat benda pada sumbu x
mn = massa benda ke-n
xn = pusat massa benda ke-n pada sumbu x
ypm = pusat massa benda pada sumbu y 1
1. y 0= R R= jari-jari
Yn = pusat massa benda ke-n pada sumbu 2
Titik berat benda homogen
a. Benda berbentuk ruang (dimensi tiga)

x 0=
∑ V n xn
∑V n
2 1 t= tinggi linmas
y 0=
∑ V n yn y 0= t
3
∑Vn
Dengan:
X0 = titik berat benda pada sumbu x
1 1
y 0= t 3 y 0= t t= tinggi kerucut
3 t= tinggi kerucut 4
3

1
4. y 0= t t= tinggi silinder
2
1
4. y 0= t t= tinggi silinder
2
b. Benda berbentuk ruang (dimensi tiga)

x 0=
∑ A n xn
∑ An
y 0=
∑ An y n
∑ An
Dengan:
X0 = titik berat benda pada sumbu x
An = massa benda ke-n
Titik Berat Benda Berbentuk Ruang xn = pusat massa benda ke-n pada sumbu x
No. Gambar Letak Titik Berat Keterangan y0 = pusat massa benda pada sumbu y
yn = pusat massa benda ke-n pada sumbu y

3
1. y 0= R R= jari-jari
8 Titik Berat Benda Berbentuk Luasan
No. Gambar Letak Titik Berat Keterangan
1. ´
AB 2 ´
AB = tali busur AB
y 0= R AB=busur AB
2 1 t= tinggi linmas AB 3
y 0= t R=jari-jari
4
Titik Berat Benda Berbentuk garis
No. Gambar Letak Titik Berat Keterangan

1 z ditengah-tengah AB
1. y 0= AB
2

4R
2 y 0= t R=jari-jari ´
AB = tali busur AB
3 ´
AB AB=busur AB
2 y 0= R
AB R=jari-jari

1
3 y 0= t t= tinggi segitiga 2R
3 3 y 0= t R=jari-jari

c. Benda berbentuk garis (dimensi satu) Benda tegar dapat mengalami dua jenis keseimbangan, yaitu keseimbangan statik (dalam
x 0=
∑ In xn keadaan diam) dan keseimbangan dinamik (bergerak dengan kecepatan konstan).
∑ In
y 0=
∑ I n yn
∑ In
Dengan:
X0 = titik berat benda pada sumbu x
In = massa benda ke-n
xn = pusat massa benda ke-n pada sumbu x
y0 = pusat massa benda pada sumbu y
yn = pusat massa benda ke-n pada sumbu y
25
a. M R2
2
55 2
b. MR
2
111
c. M R2
2
115
d. M R2
2
150 2
Uji Kompetensi !! e. MR
2
1. Batang tak bermassa yang panjangnya 2R dapat berputar di sekitar sumbu vertikal
3. Sumbu kedua roda muka dan sumbu kedua roda belakang sebuah truk yang
melewati pusatnya seperti ditunjukkan oleh gambar. Sistem berputar dengan
bermassa 1500 kg berjarak 2 m. Pusat massa truk 1,5 m di belakang roda muka.
kecepatan sudut ω , ketika kedua massa m berjarak sejauh R dari sumbu.
Diandaikan bahwa percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2. Beban yang dipikul
Massa secara simultan ditarik sejauh R/2 mendekati sumbu oleh gaya yang
oleh kedua roda muka truk itu sama dengan....
arahnya sepanjang batang. Berapakah kecepatan sudut yang baru dari sistem?
a. 1250 N
b. 2500 N
c. 3750 N
d. 5000 N
e. 6250 N
4. Sebuah batang yang diabaikan massanya dipengaruhi tiga buah gaya
F A =F C =10 N dan F B=20 N seperti pada gambar berikut. Jika jarak
AB=BC =20 cm , maka besar momen gaya terhadap titik C adalah....
a. ω/4 d. 2ω a. 0 N
b. 1 N
b. ω /2 e. 4 ω
c. 4 N
c. ω d. 6 N
2. Ada 7 buah cakram pejal masing-masing bermassa M dan berjari-jari R seperti pada e. 8 N
gambar di bawah ini. Jika sistem diputar terhadap sumbu yang tegak lurus bidang 5. Balok kayu seragam di bawah sepanjang 8 m dan berat 200 N berada di atas dua
melewati Q, maka tetukan besar momen inersia terhadap titik Q adalah .... buah tiang penyangga A dan B. Besarnya beban yang dirasakan oleh titik A (dalam
N) adalah…

a. 60 N
b. 90 N
c. 120 N
d. 150 N
e. 180 N
6. Beban bermassa 20 kg ditempatkan pada jarak 1,5 m dari kaki B (lihat gambar) bekerja tegak lurus pada suatu bidang per satuan luas. Apabila penjelasan
pada sebuah meja datar bermassa 100 kg yang panjangnya 6 m. Gaya yang bekerja tersebut dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
pada kaki A untuk menahan beban dan meja adalah .... F
p=
A
Dalam satuan Internasional, tekanan memiliki satuan N/m2.Selain itu satuan
N/m2 dikatakan juga sebagai Pascal (Pa).Apabila satuan tekanan dituliskan
dalam suatu hubungan dengan satuan tekanan lainnya dapat Anda lihat berikut
a. 150 N ini.
b. 350 N 1 N/m2 = 1 Pa
c. 550 N 1 bar = 1,0 x 106 Pa
d. 750 N 1 atm = 101.325 Pa
e. 950 N 1 atm = 760 mmHg
3. Tekanan Hidrostatis
Hukum hidrostatik menyatakan bahwa semua titik yang terletak pada suatu
bidang datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama. Tekanan
hidrostatik bergantung pada kedalaman, percepatan gravitasi, dan masssa
jenis.Tekanan hidrostatik dirumuskan sebagai berikut.
p=ρ gh
Keterangan :
p = tekanan (N/m2)
 = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman dari permukaan fluida cair (m)
4. Tekanan Atmosfer
7. FLUIDA STATIS Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi.Makin ke bawah
maka makin berat lapisan udara yang ada di atasnya.Oleh karena itu, makin
A. Massa Jenis dan Tekanan Fluida rendah suatu tempat maka makin tinggi tekanan atmosfernya. Tekanan pada
1. Masa Jenis kedalaman tertentu juga dipengaruhi tekanan atmosfer yang menekan
Massa jenis zat diartikan sebagai perbandingan massa zat dengan volume zat permukaan atas lapisan zat cair sehingga dapat digunakan untuk mengetahui
tersebut. Secara matematis, massa jenis zat dinyatakan dengan persamaan tekanan total pada kedalaman tertentu dalam zat cair yang dirumuskan sebagai
berikut. berikut.
m P = P0 + Pgh
ρ=
v Keterangan:
Keterangan: P = tekanan total (N/m2 atau pascal)
 = tekanan (N/m2) P0 = tekanan atmosfer (N/m2 atau pascal)
F = gaya (N) ρ = massa jenis zat (kg/m3)
A = luas bidang tekan (m2) g = percepatan gravitasi (m/s2)
2. Tekanan Fluida h = kedalaman (m)
Fluida akan memberikan tekanan pada setiap bidang permukaan yang 5. Hukum-hukum Fluida Statis
bersinggungan dengannya. Tekanan dapat didefinisikan sebagai gaya yang 1. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam dalam zat cair. Benda dapat mengapung ketika b<f dan Vbt< Vb. Apabila hal itu
ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah. Hukum Pascal diterapkan dalam dituliskan dalam sebuah persamaan sebagai berikut.
dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin pengepres hidrolik, kursi pasien dokter gigi, w =F
dan rem piringan hidrolik pada mobil.Hukum Pascal berdasarkan gambar dapat mg = f g Vbt
b gVb = f g Vbt
b Vb = f Vbt
Keterangan:
b = massa jenis benda (kg/m3)
Vb = volume benda (m3)
f = massa jenis fluida (kg/m3)
dirumuskan sebagai berikut. Vbt = volume benda tercelup (m3)
Keterangan: b. Melayang
F1, F2 = gaya pada penampang 1 dan 2 (N) Benda melayang memiliki gaya berat w sama dengan gaya ke atas F . Hal yang
A1, A2 = luas penampang 1 dan 2 (m2) membedakan antara benda mengapung dan melayang adalah ketika benda
r2 r 22
= jari-jari penampang 1 dan 2 (m) melayang benda keseluruhan tercelup di dalam zat cair sehingga volume yang
2 2
d1 ,d2 = diameter penampang 1 dan 2 (m) dipindahkan sama dengan volume benda keseluruhan. Oleh karena itu, benda
2. Hukum Archimedes melayang berlaku:
Hukum Archimedes berbunyi, “Setiap benda yang terendam seluruhnya atau
sebagian di dalam fluida akan mendapatkan gaya apung dengan arah ke atas
yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu”. Jika
berat benda di udara disimbolkan wu, berat benda di dalam fluida disimbolkan wp
maka gaya ke atas dituliskan dalam persamaan:
F A =W U −W f atau F A =ρ f g V bt
Keterangan:
FA = gaya Archimedes (N) Benda melayang, Fa=w
Wu = berat tbenda ketika di udara (N) W = FA
f = massa jenis fluida mg = f gVbt
g = percepatan gravitasi (m/s2)
b gVb = f gVbt
Vbt = volume benda tercelup (m3)
b Vb = f Vbt
a. Mengapung
Ketika benda melayang, volume zat cair yang dipindahkan (Vbt) sama dengan
volume benda (Vb) maka berlaku b = f Jadi, sebuah benda dikatakan melayang
apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair.
3. Tegangan Permukaan Zat Cair
Tegangan permukaan merupakan kecenderungan zat cair untuk meregang
Benda terapung Fa > w sehingga permukaan cairan terlihat, seperti terdapat lapisan.Contoh penerapan
Benda mengapung memiliki gaya berat w sama dengan gaya ke atas FA. Benda tegangan permukaan adalah pisau silet atau jarum dapat mengapung di atas
yang mengapung pada dasarnya benda hanya tercelup sebagian. Oleh karena itu, permukaan air, serangga yang dapat hinggap di atas permukaan air, dan tetesan
volume zat cair yang dipindahkan sama dengan volume benda yang tercelup air yang jatuh pada permukaan kaca berbentuk bola (bulatan).
Secara perhitungan tegangan permukaan dinyatakan sebagai perbandingan
antara gaya dan panjang permukaan dan dirumuskan sebagi berikut..
F
γ=
2I
Keterangan:
 = tegangan permukaan zat cair (N/m)
F = gaya tegang permukaan (N)
I = panjang permukaan (m)
4. Sudut Kontak dan Kapilaritas 2 γcosθ
a. Sudut kontak y=
ρgr
Partikel zat cair dapat berpindah-pindah ke segala arah tanpa Keterangan:
meninggalkan sifat zat cair tersebut.Partikel-partikel tersebut saling tarik- y = kenaikan zat cair (m)
menarik.Gaya tarik-menarik tersebut menyebabkan antarpartikel tidak y = tegangan permukaan zat cair (N/m)
tercerai berai. Gaya tarik-menarik antarpartikel yang sama dinamakan p = massa jenis zat cair (kg/m3)
kohesi. Sementara itu, gaya tarik-menarik antarpartikel yang berlainan g = percepatan gravitasi (m/s2)
jenis dinamakan adhesi. r = jari-jari pipa kapiler (m)
Apabila zat cair dimasukkan dalam tabung akan terdapat kelengkungan
pada dinding kaca. Hal tersebut dinamakan dengan meniskus. Ketika air
dimasukkan ke dalam tabung reaksi akan terbentuk meniskus cekung. 5. Viskositas
Pada air, terbentuk meniskus cekung disebabkan gaya kohesi lebih kecil Viskositas fluida menyatakan gesekan dalam fluida.Makin besar viskositas,
dibandingkan gaya adhesi. Sementara itu, ketika raksa dimasukkan ke makin sulit benda bergerak di dalam fluida.Pada kehidupan sehari-hari, viskositas
dalam tabung reaksi akan terbentuk meniskus cembung. Terbentuknya lebih dikenal sebagai ukuran kekentalan fluida.Viskositas zat cair dapat ditentukan
meniskus cembung pada raksa disebabkan adanya gaya kohesi lebih secara kuantitatif dengan besaran koefisien viskositas ().Gaya yang diperlukan
besar dibandingkan dengan gaya adhesi. untuk menggerakkan benda di dalam fluida sebagai berikut.
Kelengkungan air maupun kelengkungan raksa ditarik garis lurus akan
membentul sudut  terhadap dinding vertikal. Sudut dinamakan sudut
kontak dengan sudut kontak air adalah sudut lincip (<90°), sedangkan
sudut kontak raksa adalah sudut tumpul (90°<<180°).
b. Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair di
dalam pipa kapiler.Kapilaritas dapat dilihat ketika naiknya minyak tanah
melalui sumbu kompor dan naiknya air dari akar menuju bagian atas
seperti daun melalui pembuluh kayu dalam batang pohon. Keterangan:
Naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler dinyatakan dalam F = gaya untuk pergerakan benda (N)
persamaan berikut. A = luas permukaan papan (m2)
v = kecepatan (m/s)
I = jarak antar dua keping (m)
 = koefisien viskositas (kg/ms)
6. Kecepatan Terminal
a. Hukum Stokes
Hukum Stokes menjelaskan bahwa apabila sebuah benda melaju dalam V
suatu fluida maka benda akan memperoleh gaya hambat. Besar gaya
Q= Av atau Q=
t
hambat yang dialami benda berbentuk bola yang bergerak dalam fluida Keterangan:
kental dirumuskan sebagai berikut. Q = debit (m3/s)
F s=6 π η r v V = volume fluida (m3)
Keterangan: t = waktu (s)
Fs = gaya hambat (N) A = luas (m2)
 = koefisien viskositas (kg/ms) v = kecepatan (m/s)
r = jari-jari bola (m) 3. Persamaan Kontinuitas
v = kelajuan bola (m/s) Persamaan kontinuitas menyatakan bahwa debit fluida yang memasuki pipa sama
b. Kecepatan terminal dengan debit fluida yang keluar dari pipa. Perhatikan gambar aliran fluida yang
Kecepatan terminal adalah kecepatan bola yang bergerak dalam fluida mengalir daiam pipa.
kental dengan kecepatan konstan.Kecepatan terminal dirumuskan sebagai
berikut.
2
2r g
v= ( ρb−ρ f )

Keterangan:
v =kecepatan terminal (m/s) Dari gambar tersebut terlihat aliran fluida mengalir dari luas penampang satu menuju
r = jari-jari bola (m) luas penampang dua.Pada luas penampang awal (A1) fluida memilik kecepatan vx,
g =percepatan gravitasi (m/s2) sedangkan pada luas penampang akhir (A2) fluida memiliki kecepatan v2.Oleh karena
 = koefisien viskositas (kg/ms) itu, persamaan kontinuitas berlaku persamaan berikut.
b = massa jenis benda (kg/m3) Q1 = Q2
pf = massa jenis fluida (kg/m3) A1V1=A2 V2
8. FLUIDA DINAMIS Keterangan:
1. Fluida Ideal Q1 = debit ketika masuk (m3/s)
Fluida ideal adalah fluida yang digunakan sebagai model idealisasi dan bermanfaat Q2 = debit ketika keluar (m3/s)
untuk mendapatkan perkiraan awal tentang sifat-sifat aliran fluida. Ciri-ciri umum fluida A1 = luas penampang 1 (m2)
ideal adalah: A2 = luas penampang 2 (m2)
1. Tak termampatkan (tidak kompresibel), artinya tidak mengalami perubahan V1 = kecepatan fluida ketika masuk (m/s)
volume ketika diberi tekanan. V2 = kecepatan fluida ketika keluar (m/s)
2. Tidak kental (non-viskos), artinya tidak ada gaya gesekan antara lapisan fluida
satu dengan yang lain. 4. Asas Bernoulli
3. Alirannya tidak bergolak (non-turbulen), artinya memiliki aliran garis lurus Asas Bernoulli menyatakan bahwa dalam pipa horizontal, tekanan fluida paling besar
(streamline). terdapat dalam fluida dengan kelajuan aliran kecil, sedangkan tekanan paling kecil
4. Tak bergantung waktu (tunak), artinya kecepatannya konstan pada titik tertentu terdapat dalam fluida dengan kelajuan aliran besar. Perhatikan gambar berikut ini!
dan membentuk aliran laminer (berlapis).
2. Debit
Debit adalah volume fluida yang mengalir tiap satuan waktu. Secara matematis dapat
dirumuskan
Waktu yang dibutuhkan semburan air mencapai tanah

Keterangan;
t=
√ 2 h2
g

t = waktu yang dibutuhkan air mencapai tanah (s)


g = percepatan gravitasi (m/s2)
h2 = ketinggian lubang diukur dari permukaan tanah (m)
Asas Bernoulli apabila dituliskan dalam suatu persamaan sebagai berikut. Jarak jangkauan air (x)
1 2 x=√ 2 hh 2
p+ ρ v + ρgh=konstan Keterangan:
2
1 1 h = tinggi lubang dari permukaan air (m)
p1+ ρ v 21+ ρgh1 =p 2+ ρ22+ ρgh 2 h2 = ketinggian lubang diukur dari permukaan tanah (m)
2 2
Keterangan:
2. Venturimeter
P1, P2 = tekanan di titik 1 dan 2 (N/m2)
a. Venturimeter tanpa manometer
V1, V2 = kecepatan aliran di titik 1 dan 2 (m/s)
h1, h2 = ketinggian di titik 1 dan 2 (m)
 = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

5. Aplikasi Asas Bernoulli


1. Tangki Berlubang
b. Kelajuan fluida pada luas penampang A1
Sebagai berikut.

√( )
2 gh
v 1=
A1 2
−1
A2

Keterangan:
V1 = kelajuan fluida pada penampang 1
Kecepatan sembaran air g = percepatan gravitasi (m/s2)
v =√ 2 gh h = perbedaan ketinggian pada fluida (m)
Keterangan: A1 = luas penampang 1 (m2)
v = kecepatan semburan (m/s) A2 = luas penampang 2 (m2)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi lubang dari permukaan air (m)
c. Ventrimeter dengan manometer
v=

Keterangan:
2 ρ , gh
ρu

V = kecepatan aliran gas (m/s)


pr = massa jenis raksa (kg/m3)
pu = massa jenis udara (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = perbedaan ketinggian pada fluida (m)
4. Gaya Angkat Pesawat
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kecepatan udara pada sayap
bagian atas lebih besar dibandingkan dengan kecepatan udara pada sayap bagian
Kelajuan fluida pada luas penampang A1 sebagai berikut : bawah.Akibatnya tekanan bagian atas lebih kecil dibandingkan tekanan bagian

√()
2 ρ , gh bawah.Skets; gambar pesawat yang ditunjukkan melalui gambar berikut.
tv 1=
A1 2
ρu −1
A2
Keterangan:
V1 = kelajuan fluida pada penampang 1
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = perbedaan ketinggian pada fluida (m)
A1 = luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
pr = massa jenis raksa (kg/m3) F1−F 2=( p 1−p 2 ) A
pu = massa jenis udara (kg/m3)
3. Tabung Pilot 1 2 2
F1−F 2= ρ ( v 2−v1 ) A
Tabung pilot adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelajuan gas. Diagram 2
tabung pilot digambarkan sebagai berikut. Keterangan:
F1- F2 = gaya angkat pesawat terbang (N)
P1 = tekanan pada sayap bagian bawah (N/m2)
p2 = tekanan pada sayap bagian atas (N/m2)
A = luas penampang sayap (m2)
v = kecepatan udara sayap bagian atas (m/s)
v2 = kecepatan udara sayap bagian bawah (m/s)
 = massa jenis (kg/m3)

Kecepatan Aliran gas dirumuskan sebagai berikut


a. 500 cm3
b. 600 cm3
c. 700 cm3
d. 1000 cm3
e. 1200 cm3
5. Seorang anak mengisi sebuah ember yang memiliki volume 0,019 m3 dengan
menggunakan keran yang memiliki diameter 0,008 m. Apabila air keluar dari keran
dengan laju tetap 0,61 m/s, maka waktu yang diperlukan untuk memenuhi ember
tersebut adalah …menit. (SBMPTN 2016)
a. 5,16
b. 10,33
c. 15,45
Uji Kompetensi !! d. 17,90
1. Tiga buah benda dimasukkan ke dalam air, tyernyata A mengapung, Bmelayang, dan C e. 20,66
tengggelam. Jika ketiganya mempunyai volume yang yang sama, maka berarti .... 6. Sebuah balok plastic homogen dimasukkan ke sebuah bejana yang berisi penuh
1) Besar gaya apung yang dialami A lebih kecil dari gaya beratnya. cairan. Cairan yang tumpah sebanyak 4/5 volume balok. Jika massa balok itu 10,4 g
2) Besar gaya apung yang dialami B sdama dengan gaya beratnya. dan volumenya V, maka massa cairan dengan V adalah ….g (SBMPTN 2015)
3) Gaya apung yang dialami A sama dengan gaya apung yang dialami B. a. 12,6
4) Gaya apuing yang dialami B sama dengan gaya apung yang dialami C. b. 13,0
2. Sebuah balok kubus dari kayu yang rusuknya 10 cm dan kerapatannya 0,5 gr/cc c. 13,2
terapung di dalam sebuah bejana berisi air. Sebuah minyak dengan kerapatan 0,8 d. 13,4
gr/cc dituangkan kedalam bejana yang sama, sehingga permukaan lapisan minyak e. 13,8
berada 4 cm di bawah permukaan atas balok. Jika tekanan atmosfe 1,013x10 5 N/m2, 7. Makin dalam seseorang menyelam ke dalam air, makin besar gaya ke atas yang
maka besarnya tekanan yang dirasakan permukaan balok adalah….(SBMPTN 2015) dialaminya.
a. 101,45 kPa SEBAB
b. 102,45 kPa Makin dalam seseorang menyelm air, makin besar tekanan hidrostatis yang
c. 103,45 kPa dialaminya. (SIMAK UI 2014)
d. 105,45 kPa 8. Menyelam di air laut untuk mencapai kedalaman yang besar lebih susah daripada di air
e. 105,45 kPa tawar.
3. Sebuah balok plastic homogen dimasukkan ke sebuah bejana penuh berisi cairan. Jika SEBAB
massa jenis balok 1,04 g/cc dan massa jenis cairan 1,3 g/cc, maka rasio cairan yang Gaya angkat yang diberikan air laut lebih besar daripada air tawar.
tumpah terhadap volume balok adalah 9. Air terjun dengan ketinggian 20 m dimanfaatkan untuk memutar turbin listrik, sehingga
a. 3:5 dapat membangkitkan generator dengan gaya sebesar 140 kW. Jika efisiensi
b. 4:5 generator adalah 15 %, maka debit air tersebut adalah….(SBMPTN 2016)
c. 5:4 a. 4,57 m3/s
d. 3:2 b. 4,67 m3/s
e. 2:1 c. 4,57 m3/s
4. Di dalam suatu bak berisi air dengan rapat massa 1 gr/cm 3 dan es dengan rapat massa d. 6 m3/s
1 gr/cm3 dan es dengan rapat massa 0,9 gr/cm3 yang terapung. Volume es yang e. 7 m3/s
muncul di permukaan air adalah 100 cm3. Volume es seluruhnya adalah…(SBMPTN
2017)
10. Sebuah semprotan nyamuk tersusun atas pipa vertical yang tercelup dalam cairan 1
antinyamuk ρ dan pipa horizontal yang terhubung dengan piso. Panjang bagian pipa 3 m/s
vertical berada diatas cairan adalah l dengan luas penampang a. b.
c. 1 m/s
d. 2 m/s
e. √2 3 m/s
13. Sebuah batu dimasukkan kedalam wadah berisi air yang mula-mula volumenya 150
mL dan menjadi 200 mL. Jika massa batu 600 g, maka massa jenis batu tersebut
adalah ….
a. 1.200 kg/m3
Dibutuhkan kecepatan minimum aliran udara yang keluar dari pipa horizontal sebesar b. 12.000 kg/m3
v agar cairan antinyamuk dapat keluar dari pipa vertical. Jika pipa vertical diganti c. 3.000 kg/m3
dengan pipa berluas penampang a’=2a, maka cairan yang masih bias digunakan harus d. 30.000 kg/m3
memiliki massa jenis ρ’ sebesar….(SBMPTN 2017-135) e. 300.000 kg/m3
1 14. Sebuah benda dimasukkan ke dalam air. Ternyata 25% dari bendaterapung di atas
ρ '= ρ permukaan air. Berapakah massa jenis benda tersebut?
a. 2
a. 0,25 g/cm3
b. ρ '= ρ b. 0,40 g/cm3
c. 0,50 g/cm3
c. ρ '= √2 ρ d. 0,60 g/cm3
d. ρ '=2ρ e. 0,75 g/cm3
15. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m3/s dimanfaatkan untuk memutar generator
e. ρ '=4 ρ listrik mikro. Jika 10 % energi berubah menjadi energi listrik, maka daya keluaran
11. Sebuah pompa air 100 watt menyedot air dari kedalaman 9 meter. Air disalurkan oleh generator listrik adalah....
pompa melalui sebuah pipa dan ditampung dalam bak berukuran 0,5 m3. Bak tersebut a. 70 kW
penuh setelah dialiri selama 15 menit. Maka efisiensi pompa tersebut adalah…. b. 75 kW
(SBMPTN 2013) c. 80 kW
a. 25 % d. 85 kW
b. 50 % e. 90 kW
c. 60 %
d. 75 %
e. 90 %
12. Air mengalir dalam pipa venturimeter tanpa manometer. Luas penampang tabung
dibagian yang lebar 18 cm2 dan yang sempit 9 cm2. Beda tinggi permukaan air pada
tabung ialah h=15 cm. Laju alir pada penampang yang besar adalah….(SBMPTN
2017)
1
a. 2 m/s
 = frekuensi sudut (rad/s)
0 = sudut fase awal (rad)
Persamaan kecepatan getaran harmonik dinyatakan sebagai turunan
pertama dari fungsi simpangan. Adapun persamaannya adalah:
v =A ωcos(ωt +θ0 )
Adapun persamaan dari percepatan gerak harmonik sederhana diperoleh
dari turunan pertama dari kecepatan yang dinyatakan sebagai:
9. GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI a=A ωsin(ωt +θ 0)
3. Sudut Fase, Fase, dan Beda Fase
A. Getaran dan Gelombang Bunyi Berdasarkan persamaan simpangan
1. Pengertian Getaran y= A sin(ωt+ θ0 )
Getaran diartikan sebagai gerak bolak-balik secara periodik melalui titik
keseimbangan.Dalam getaran terdapat periode dan frekuensi.Periode (T) Sudut (u) + 0 ) dinamakan sebagai sudut fase yang dinotasikan dengan 
diartikan sebagai waktu yang diperlukan untuk satu getaran, sedangkan θ=(ωt +θ 0)
frekuensi getaran (f) diartikan .sebagai banyaknya getaran dalam setiap Dengan (p sebagai fase.
satuan waktu.Apabila dituliskan dalam suatu persamaan sebagai berikut. Pada saat t = dengan fase  dan pada saat t = t dengan fase (p 2, maka
t N beda fase yang dihasilkan antara kedua kedudukan A4> adalah pertukaran
T = dan f =
N t energi potensial menjadi energi kinetik atau sebaliknya. Sementara itzu,
Keterangan: energi mekanik adalah energi potensial dan energi kinetik bernilai tetap”.
T = periode (sekon) a. Energi potensial
t = waktu (sekon) Energi potensial dirumuskan sebagai berikut.
N = banyaknya getaran 2 πt
f = frekuensi (Hertz)
Hubungan antara periode dan frekuensi sebagai berikut.
θ= ( T )
+θ 0

t θ
Simpangan adalah kedudukan suatu titik terhadap titik keseimbangan
pada suatu waktu tertentu.Apabila simpangan terjauh dinamakan
θ=2 π + 0(T 2π )
amplitudo. Getaran harmonik sederhana adalah getaran dengan resultan θ=2 πφ
gaya yang bekerja pada titik sembarang dan mengarah ke titik Dengan  sebagai fase.
keseimbangan. Besar resultan gaya sebanding dengan jarak titik pada saat t=t1 dengan fase 1 dan dan pada saat t=t 2 denagan fase yang 2
sembarang ke titik keseimbangan tersebut.Sebagai contoh getaran maka beda fase yan dihasilkan antara kedua kedudukan Δ adalah
harmonik sederhana, yaitu getaran pada pegas dan getaran pada ayunan. Δφ=φ 2−φ1
2. Persamaan Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan t −t
Simpangan dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut. Δφ= 2 1
T
y= A sin(ωt+ θ0 )
4. Getaran Beban pada Pegas
Keterangan: Sebuah pegas apabila melakukan getaran akan memiliki periode dan
y = simpangan (meter) frekuensi. Periode dan frekuensi pada pegas dituliskan dalam persamaan
A = amplitudo (meter) berikut.
1

Keterangan:
T =2 π
√ k
m
danf =

1 m
2π k
Ek = mv 2
2
1 2 2
Ek = mω A cos
2

T = periode (sekon) 2
f = frekuensi (hertz) 1
E 1= k ( A 2 − y 2 )
k = tetapan gaya (N/m) 2
Adapun percepatan pegas (a) dihitung dengan persamaan: d. Energi mekanik
−ky Energi Mekanik merupakan jumlah energi potensial dan energi
a=
m kinetik.
5. Getaran Beban pada Ayunan Sederhana 7. Superposisi Getaran
Ayunan yang bergetar memiliki frekuensi yang dituliskan dalam Benda dapat mengalami dua getaran sekaligus. Jika suatu benda
persamaan melakukan dua getaran sekaligus akan membentuk gelombang getaran
yang diperoleh dengan menjumlahkan simpangan tiap-tiap getaran.

Keterangan:

T =2 π
I
g
dan f =
√1 g
2π I Kegiatan menjumlahkan simpangan-simpangan getaran dinamakan
sebagai superposisi getaran. Misalkan suatu gelombang memiliki dua
T = periode (sekon) getaran, yaitu:
f = frekuensi (Hertz) y 1= A sin ω 1 t
I = panjang tali (meter) y 2= A sin ω 2 t
g = percepatan gravitasi (m/s2) Getaran resultannya menjadi :
ω −ω 2 ω −ω2
6. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Getaran Harmonik
Hukum kekekalan energi mekanik dinyatakan bahwa “Pada getaran
y=2 A cos 1( 2 ) (
t sin 1
2 )
harmonik terjadi 8. Pengertian Gelombang
pertukaran energi potensial menjadi energi kinetik atau sebaliknya. Gelombang adalah getaran yang merambat baik melalui medium
Sementara itu, energi mekanik adalah energi potensial dan energi kinetik maupuntanpa medium.Gelombang yang dapat merambat dengan medium
bernilai tetap”. dinamakan gelombang mekanik, sedangkan gelombang yang dapat
b. Energi potensial merambat baik ada medium maupun tanpa medium dinamakan gelombang
Energi potensial dirumuskan sebagai berikut. elektromagnetik.Sementara itu, gelombang berdasarkan arah
1 2 perambatannya dibedakan menjadi gelombang transversal maupun
E p= k y
2 gelombang longitudinal.
Keterangan: 1. Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal
Ep = energi potensial (Joule) a. Gelombang transversal
m = massa benda (kg) Gelombang transversal adalah gelombang yang arah
A = amplitudo (m) rambatannya tegak lurus terhadap arah
ω = kecepatan sudut (rad/s) perambatannya.Gelombang transversal dicontohkan dalam
t = waktu (sekon) gelombang pada tali atau gelombang pada air.
c. Energi kinetik Dalam gelombang transversal dikenal istilah bukit dan lembah
Energi kinetik dirumuskan sebagai berikut. gelombang.Bukit gelombang terletak di puncak gelombang,
sedangkan lembah gelombang terletak di dasar k = bilangan gelombang
gelombang.Panjang gelombang dalam gelombang transversal Simbol A menyatakan amplitudo. Jika gelombang permulaannya
diartikan sebagai jarak antara dua puncak berurutan.Selain itu, merambat ke atas maka amplitudo akan bernilai positif. Jika
panjang gelombang diartikan jarak antara dua lembah yang gelombang permulaannya merambat ke bawah maka amplitudo
berurutan.Adapun periode gelombang diartikan sebagai selang akan bernilai negatif.
waktu yang diperlukan untuk menempuh dua puncak yang Jika gelombang permulaannya merambat ke kanan maka tanda
berurutan atau dua dasar yang berurutan. tanda sinus akan bernilai negatif (wt - kx). Sementara itu, jika
b. Gelombang longitudinal Gelombang longitudinal adalah gelombang gelombang permulaannya merambat ke kiri maka tanda sinus akan
yang arah getarnya searah dengan arah perambatannya. Dalam bernilai positif (t + kx).
gelombang longitudinal terdapat renggangan dan rapatan. Contoh dari 2π 2π
jika ω= dan k= mak
gelombang longitudinal adalah gelombang pada slinki dan gelombang T λ
bunyi.
Dalam gelombang longitudinal, panjang gelombang sama persamaan gelombang berjalan berubah menjadi:
dengan jarak antara dua rapatan atau jarak antara dua 2π
+¿ x
renggangan yang berdekatan. Apabila antara rapatan dan λ
renggangan berdekatan sama dengan setengah panjang 2π ´
gelombang ¿
T
c. Hubungan antara panjang gelombang, cepat rambat, periode, dan +¿ ¿
frekuensi suatu gelombang. Hubungan dari keempat besaran tersebut y=¿
dituliskan dalam persamaan sebagai berikut. b. Kecepatan partikel dan percepatan partikel pada gelombang berjalan
Keterangan: Kecepatan partikel di suatu titik yang berjarak x meter dari titik asal
λ setelah bergetar selam t sekon merupakan suatu turunan pertama dari
v =λf atau v=
T fungsi simpangan (y) terhadap fungsi waktu yang dituliskan dalam
v = cepat rambat gelombang (m/s) persamaan berikut.
A = panjang gelombang (m) +¿ kx
f = frekuensi (Hertz) ωt ¿
T = periode gelombang (sekon) ¿
2. Gelombang Berjalan v =Aω cos ¿
a. Simpangan gelombang Gelombang berjalan dituliskan dalam Sementara itu, percepatan partikel merupakan turunan pertama
persamaan berikut. dari fungsi kecepatan.
+¿ kx a=−A ω2 sin(ωt ± kx)
ωt ´¿ Sudut fase, fase, dan beda fase dari gelombang berjalan Sudut
y−± A sin ¿ fase dari gelombang berjalan dituliskan dalam persamaan berikut.
Keterangan: c. Sudut fase, fase , dan beda fase dari gelombang berjalan sudut fase
y = simpangan gelombang (m) dari gelombang berjalan dituliskan dalam persamaan berikut.
A = amplitudo (m) θ=ωt−kx
 = frekuensi sudut (rad/s) Fase gelombang
t A = luas(m2)
φ= −x / λ
T r = jarak sumber bunyi (m)
Beda fase Berdasarkan persamaan tersebut diperoleh hubungan antara intensitas dan
−Δ x jarak sumber bunyi sebagai berikut.
Δ φ=
λ I 1 r1 2
3. Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi karena terjadi
() =
I 2 r2
Keterangan:
intererensi terus menerus antara gelombang datang dan gelombang
I1 = intensitas pada keadaan 1 (W/m2)
pantul.Gelmbang stasioner dibagi menjadi dua yaitu gelombang stasioner
l2 = intensitas pada keadaan 2 (W/m2)
dengan ujung terikat dan gelombang stasioner dengan ujung bebas.
r 1
= jarak pada keadaan 1 (m)
a. Gelombang Stasioner dengan Ujung Terikat 2
r = jarak pada keadaan 2 (m)
Persamaan simpangan gelombang stasioner dengan ujung terikat
Tingkat intensitas kekuatan bunyi dapat diartikan sebagai taraf intensitas
y=2 A sin kx cos ωt
bunyi.Taraf intensitas bunyi dinyatakan dalam satuan desibel (dB).Persamaan
Letak simpul pada gelombang stasioner dengan ujung terikat
taraf intensitas sebagai berikut.
( 2n−1) I
Δ x= λ TI =T I 0 +10 log
4 I0
Dengan n= 1,2,3, . . .
Taraf intensitas bunyi jika dihubungkan dengan jumlah sumber bunyi sebagai
Letak perut pada gelombang stasioner dengan ujung terikat
berikut.
( 2n−1)
Δ x= λ Keterangan:
4 Tl = taraf intensitas bunyi (dB)
b. Gelombang stasioner dengan ujung bebas persamnaan simpangan Tlo = taraf intensitas bunyi dengan jumlah sumber mula-mula
gelombang stasioner dengan ujung bebas. (dB)
y=2 A cos kx sin ωt n1 = jumlah sumber bunyi mula-mula
Letak simpul pada gelombang stasioner dengan ujung bebas. n2 = jumlah sumber bunyi akhir
( 2n−1) Jika menentukan taraf intensitas bunyi berdasarkan jarak sumber bunyi
Δ x= λ dengan n=1,2,3, …
4 sebagai berikut.
Letak perut pada gelombang stasioner dengan ujung bebas r2
( 2n−1) TI =T I 0−20 log
Δ x= λ dengan n=1,2,3, … r1
4 Keterangan:
B. Gelombang Bunyi Tl = taraf intensitas bunyi (dB)
Intensitas bunyi yang dihasilkan dari sebuah sumber bunyi dirumuskan Tl0 = taraf intensitas bunyi pada jarak mula- mula (dB)
sebagai berikut: r2 = jarak akhir dari sumber bunyi (m)
P P
I = atau I = r1 = jarak awal sumber bunyi (m)
A 4 π r2 1. Efek Doppler
Keterangan: Efek Doppler adalah peristiwa bertambah atau berkurangnya frekuensi
I = intensitas bunyi (W/m2) sumber yang didengar oleh frekuensi pendengar yang diakibatkan adanya
P = daya (watt)
gerak relatif antara sumber bunyi dan pendengar sehingga bunyi seolah- e. Memiliki sifat umum gelombang, seperti dapat mengalami polarisasi,
olah dengan pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi, dan
lenturan(difraksi).
2. Frekuensi, Panjang Gelombang, dan Kecepatan
Seperti gelombang secara umum, gelombang elektromagnetik juga
memiliki frekuensi, panjang gelombang dan kecepatan rambat yang
fp = frekuensi bunyi yang diterima pendengar memenuhi persamaan berikut.
(Hz) c=λf
v = kecepatan bunyi di udara = 340 m/s dengan
vp = kecepatan pendengar (m/s) c = kecepatan cahaya (m/s)
vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)  = panjang gelombang (m)
fs = frekuensi bunyi dari sumber bunyi (Hz) f = frekuensi gelombang (Hz)
Frekuensi bunyi yang didengar pendengar akan makin besar jika
a. Pendengar mendekati sumber bunyi sehingga vp positif (+) 3. Jenis-jenis Gelombang Elektromagnetik
b. Sumber mendekati pendengar sehingga vs negatif (-) Berbagai jenis spektrum gelombang elektromagnetik dari panjang
2. Layangan Bunyi gelombang terbesar ke panjang gelombang terkecil dijelaskan sebagai
Layangan bunyi merupakan selisih frekuensi yang didengar oleh berikut.
pendengar yang terjadi jika ada dua frekuensi yang berbeda terdengar a. Gelombang radio dan TV Gelombang radio memiliki panjang gelombang
oleh pendengar.Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut. 104 m ~ 0,1 m. Gelombang radio dihasilkan melalui perangkat elektronik
Δf =|f 1−f 2| seperti LC oscillator. Gelombang radio digunakan pada radio dan televisi
sebagai alat untuk komunikasi.
dengan
b. Gelombang mikro
Δf = layangan bunyi (Hz)
Gelombang mikro memiliki panjang gelombang antara 0,3 m ~ 10 4 m.
f1 = frekuensi yang didengar pertama (Hz)
Manfaat gelombang mikro antara lain;
f2 = frekuensi yang didengar kedua (Hz)
1) untuk memasak makanan oven microwave,
C. Gelombang Elektromagnetik
2) untuk menganalisa struktur atomik dan molekul,
1. Sifat Gelombang
3) dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut,
Gelombang elektromagnetik memiliki sifat- sifat seperti cahaya sebagai
4) gelombang RADAR diaplikasikan untuk mendeteksi suatu objek,
berikut.
memandu pendaratan pesawat terbang, membantu pengamatan di
a. Dapat merambat dalam ruang hampa (tidak memerlukan medium untuk
kapal laut dan pesawat terbang pada malam hari atau cuaca kabut,
merambat).
serta untuk menentukan arah dan posisi yang tepat.
b. Tidak bermuatan listrik.
c. Gelombang inframerah
c. Merupakan gelombang transversal, yaitu arah getarnya tegak lurus dengan
Gelombang inframerah memiliki panjang gelombang 103 m ~ 7 x10 -7
arah perambatannya.
m. Sinar inframerah banyak digunakan pada bidang kedokteran untuk
d. Arah perambatannya tidak dibelokkan, baik pada medan listrik maupun
mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang sendi, dan kanker.Selain
medan magnet.
itu, dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit cacar dan
encok.Teknologi inframerah juga dapat digunakan pada remote
control, fotografi kamera inframerah dan alarm pencuri, serta untuk 2) untuk sterilisasi peralatan rumah sakit, makanan, bahan makanan
pengeringan cat mobil dengan cepat. kaleng,
d. Cahaya tampak 3) pembuatan varietas tanaman unggul,
Cahaya tampak adalah spektrum elektromagnetik yang dapat terlihat 4) mengurangi populasi hama tanaman (serangga),
mata. Cahaya tampak terdiri dari beberapa jenis sinar dengan urutan 5) perunut aliran fluida dan mendeteksi kebocoran pipa.
panjang gelombang paling panjang ke paling pendek, yaitu sinar Bahaya dari radiasi sinar gamma, antara lain dapat mengakibatkan
merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Gelombang sinar tampak kerusakan pada jaringan tubuh serta kemandulan.
memiliki panjang gelombang antara 7 x 10 -7 m (merah) ~ 4 x 10 -7 m
(ungu).Cahaya tampak dapat dimanfaatkan pada bidang
telekomunikasi, yakni sinar laser dalam serat optik.
e. Sinar ultraviolet (UV)
Gelombang ultraviolet memiliki panjang gelombang antara 4 x 10 -7 m
~ 6 x 10-10m.Sumber utama sinar ultraviolet (UV) adalah matahari.
Sinar UV merupakan bagian terpenting dari tumbuhan karena
membantu dalam proses fotosintesis.
Pada bidang kedokteran dapat dimanfaatkan untuk membunuh virus
dan bakteri sehingga sangat cocok untuk sterilisasi ruang dan
peralatan bedah. Manfaat lain sinar UV adalah dapat digunakan untuk
memeriksa keaslian uang, serta membantu pembentukan vitamin D
pada tulang. Namun, jika kulit terkena paparan sinar UV yang
berlebihan dapat menyebabkan kehitaman (kulit terbakar) bahkan
kanker kulit.
f. Sinar X
Sinar X (X-Ray) juga dikenal sebagai sinar Rontgen.Sinar X memiliki
panjang gelombang 10-8 m ~ 1012 m.
Manfaat gelombang sinar X, antara lain:
1) sebagai alat pendeteksi penyakit organ dalam,
2) untuk terapi kanker,
3) memeriksa struktur kristal pada zat padat,
4) memeriksa barang-barang di bandara/pelabuhan.
Meskipun memiliki banyak manfaat, jika digunakan terus-menerus
sinar X dapat merusak jaringan tubuh.
g. Sinar Gamma
Sinar gamma dihasilkan melalui emisi radiasi nuklir (seperti 60Co dan
137
Cs).Sinar gamma memiliki panjang gelombang antara 10 -10 m ~ 10-14
m. Berbagai manfaat sinar gamma antara lain;
1) dapat digunakan untuk terapi, Uji Kompetensi !!
1. Sebuah gelombang transversal merambat dengan persamaan 5. Sebuah tali ujungnya diberi beban 150 gram bergetar bolak balik dengan frekuensi 2,5
x 1 Hz. Jika panjang tali diubah menjadi 75 % panjang semula dan beban ditambah
y=0,2 sin 8 π t − ( +
20 16 ) meter, x dalam meter dan t dalam sekon
menjadi 2 kali semula maka frekuensinnya menjadi…. Hz (SIMAK UI 2017)
e. 1,25
maka .... f. 1,75
1) Cepat rambat gelombang 20 m/s g. 2,5
2) Panjang gelombang besarnya 5 meter h. 3,5
3) Frekuensi sudut gelombang 8π rad/s i. 5
4) Sudut fase mula-mula sumber gelombang 450
2. Seutas tali yang tipis disambung dengan tali lebih tebal, kemudian diikatkan pada
tembok yang kokoh, seperti pada gambar.
6. Setiap pegas pada gambar di bawah memenuhi Hukum Hooke dan mempunyai
tetapan pegas yang sama.

Jika pada salah satu ujung tali yang tipis diberi gangguan, maka terjadi perambatan
gelombang kearah kanan. Pada saat di A….(SBMPTN 2017-135)
a. Sebagian gelombang diteruskan dan sebagian dipantulkan dengan fase yang
sama dengan gelombang datang
b. Semua gelombang diteruskan menuju B Jika massa beban yang digantungkan pada kedua ujung rangkaian adalah sama,
c. Sebagian gelombang diteruskan dan sebagian dipantulkan maka perbandingan frekuensi getaran susunan seri dan paralel adalah ....
d. Semua gelombang dipantulkan a. 3:4
e. Panjang gelombang yang dipantulkan dan diteruskan sama b. 4:3
3. Gelombang cahaya diarahkan pada celah ganda secara tegak lurus garis hubung antar c. 1:3
celah. Jika jarak antara celah ganda dan layer dijadikan dua kalinya, jarak antar pola d. 3:1
terang yang berurutan menjadi setengah kalinya. e. 2:3
SEBAB 7. Sebuah mobil polisi bergerak dengan kelajuan 40 m/s sambal membunyikan sirine
Interferensi maksimum pada percobaan Young terjadi jika beda panjang lintasan dengan frekuensi 600 Hz, dari arah yang berlawanan datang sebuah motor yang
gelombang cahaya merupakan kelipatan bulat panjang gelombangnya. dikendarai seorang pemuda sehingga keduanya saling mendekati. Kecepatan sumber
4. Sebuah mesin menghasilkan intensitas bunyi 10-5 W/m2. Intensitas batas ambang yang bunyi di udara 340 m/s, sedangkan frekuensi sirine yang didengar pengendara motor
dapat didengar adalah 10-12- W/m2. Pernyatan berikut ini yang benar adalah adalah 720 Hz, maka kecepatan sepeda motor adalah….(SBMPTN 2017)
(1) Taraf intensitas bunyi mesin tersebut adalah 70 dB a. 8 m/s
(2) Taraf intensitas bunyi sepuluh mesin yang identic yang beroperasi bersamaan b. 20 m/s
adalah 72 dB c. 40 m/s
(3) Intensitas bunyi dari sepuluh mesin identic yang beroperasi bersamaan adalah 10 - d. 42 m/s
4
W/m2 e. 50 m/s
(4) Taraf intensitas bunyi sepuluh mesin yang identic yang beroperasi secara 8. Seorang polisi berdiri pada jarak 180 m menghadap sebuah gedun tinggi. Ketika polisis
bersamaan sama dengan 10 kali dari taraf intensitas satu mesin menembakkan sebutir peluru ke atas, seorang anak yang berada pada jarak 170 m di
belakang polisi mendengar dua letupan. Jika selang waktu antara dua letupan tersebut
1 detik, maka kecepatan bunyi letupan di udara adalah ....
a. 300 m/s a. 4
b. 320 m/s b. 10
c. 340 m/s c. 20
d. 360 m/s d. 40
e. 380 m/s e. 100
9. Frekuensi bunyi dari suatu sumber bunyi oleh seorang pendengar akan terdengar ... 15. Gelombang ultrasonic dapat digunakan untuk memfokuskan kamera otomatik dengan
1) Bertambah, jika sumber dan pendengar bergerak serah dengan pendengar di cara menembakkan pulsa gelombang bunyi ke obyek dan merekam respon baliknya
depan, dan kelajuan sumber lebih besar daripada kelajuan pendengar menggunakan sensor. Pada uji awal, pulsa berjarak 20,0 m dan diperoleh respon
2) Bertambah, jika sumber diam dan pendengar mendekati sumber setelah 120,0 m.s (milisekon). Seseorang hendak menggunakan kamera tersebut pada
3) Berkurang, jika pendengar diam dan sumber bunyi menjauhi pendengar objek serangga dan mendapatkan respon setelah 12,0 m.s. Laju bunyi di udara sekitar
4) Tetap, jika sumber bungi dan pendengar diam tetapi medium bergerak relatif dan jarak tembak kamera ke objek adalah ….(SM UNY 2017)
menuju pendengar a. 333,3 m/s dan 0,2 m
10. Laju maksimum pertikel yang melakukan gerak selaras sederhana dengan periode b. 333,3 m/s dan 2,0 m
0,25 detik dan amplitude 2 cm adalah…cm/s c. 366,7 m/s dan 0,2 m
a. 3,14 d. 366,7 m/s dan 2,0 m
b. 6,28 e. 366,7 m/s dan 20,0 m
c. 12,56
d. 25,1
e. 50,3
11. Periode bandul sederhana ketika berada dalam lift yang naik dipercepat makin lama
makin kecil.
SEBAB
Periode bandul berbanding terbalik dengan akar percepatan gravitasi.
12. Jarak antara dua buah titik yang dilalui gelombang adalah satu setengah kali panjang
gelombangnya, maka beda fase antara titik tersebut adalah….(SBMPTN 2015)
a. 900
b. 1200
c. 1800
d. 3000
e. 5400
13. Sebuah gelombang berjalan mempunyai persamaan

y=0, 02 sin π ( 50 t−x ) m. Dari persamaan tersebut, pernyataan yang 10. SUHU DAN KALOR
benar adalah ….(SBMPTN 2013) A. SUHU DAN TERMOMETER
1) Frekuensi gelombang 25 Hz SUHU MERUPAKAN tingkat atau ukuran panas dinginnya suatu benda.Alat ukur suhu
2) Panjang gelombang 2 m ADALAH termometer.Berbagai macam termometer yang digunakan nakan memiliki skala
3) Cepat rambat gelombang 50 m/s berbeda-beda.
4) Dua titik yang berjaraj 25 m sefase
14. Agar jarak intensitas bunyi yang diterima oleh pendengar dari suatu sumber bunyi ke
pendengar berkurang 20 dB, maka jarak dari sumber bunyi harus diubah menjadi
….kali semula. (SBMPTN 2017)
Q=m L

Untuk air menjadi uap air (gas)


Q=m U
Keterangan:
Q = kalor (Joule)
c = kalor jenis zat (J/kg K)
C = kapasitas panas suatu benda (J/K)
ΔT = perubahan suhu zat (K)
L = kalor laten lebur (J/kg)
U = kalor laten uap (J/kg)
Konversi Satuan Kalor:
1 kalori = 4,2 Joule
TC : ( TF−32 ) :TR=5 :9 :4 1 Joule = 0,24 kalori
Konversi antara skala Celsius dan skala Fahrenheit dituliskan: C. Pemuaian
5 9 Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu
T c = ( T F −32 ) atau T F = T c +32
9 5 yang terjadi pada benda tersebut.
Konversi antara skala Celsius dan skala Reamur dituliskan: 1. Pemuaian Zat Padat
5 4 Ada tiga jenis pemuaian pada zat padat, yakni:
T c = T R atauT R = T c
4 5 a. Pemuaian Panjang
Konversi antara skala Fahrenheit dan Skala Reamur dituliskan : L=L0 + Δ L
4 9 L=L0 + L0 α Δ T
T c = ( T F −32 ) atauT F = T R +32
9 4 b. Pemuaian Luas
Jika ada thermometer X tingi dikonversikan ke bentuk lain A= A 0 + Δ A
(T xmaks −T x ) (T cmaks −T c ) A= A 0 + Aβ ΔT
=
(T xmaks −T xmin) (T cmaks −T cmin ) c. Pemuaian Volume
Dimana : V =V 0 + ΔV
Txmaks = titik didih thermometer x V =V 0 +V 0 γ ΔT
Txmin = titik beku thermometer x Di mana:
Tx = suhu pada thermometer x 1 1
TCmaks = titik didih thermometer Celcius α = β= γ
2 3
TCmin = titik beku thermometer Celcius 2. Pemuaian zat cair
TC = titik didih thermometer x
Pada zat cair terjadi pemuaian volume
B. KALOR
V =V 0+ ΔV
Kalor adalah energi panas Z yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Jika mengalami perubahan suhu maka V =V 0 +V 0 γ ΔT
Q=m c ΔT 3. Pemuaian zat gas
Q=C ΔT Pada zat cair terjadi pemuaian volume
Namun, jika tidak mengalami perubahan suhu (berubah wujud) maka Untuk es V =V 0+ ΔV
menjadi air
1
V =V 0 +V 0 ΔT
273

D. PERPINDAHAN KALOR
Energi panas/kalor dapat berpindah melalui berbagai cara, antara lain:
1. Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel-
partikelnya.
Q A ΔT
H= =k Uji Kompetensi !!
t L
dengan: 1. Sebuah mesin kalor melakukan kerja 400 J dalam siklusnya dan mempunyai
k = konduktivitas bahan ( W m - 2 K - 1 1 ) efisiensi 25%. Energi yang diambil dari reservoir panas adalah (SBMPTN 2014)
2. Konveksi a. 1200 J
Konveksi merupakan perpindahan kalor dengan disertai dengan perpindahan b. 1300 J
partikel- partikelnya. c. 1400 J
Q d. 1500 J
H= =h AΔT
t e. 1600 J
dengan: 2. Sepotong logam yang mempunyai massa 40 gram dan kalor jenis 502 J/kg K
h = tetapan konveksi (Wm-2K-1) dipukul berulang-ulang sebanyak 5 kali dengan sebuah palu 1 kg. Kelajuan palu
3. Radiasi setiap kali mengenai logam adalah 8 m/s. Jika 75 % energi pukulan diserap
Radiasi adalah perpindahan k a l o r tanpa zat perantara. logam, maka suhu logam akan naik sebesar….(SBMPTN 2014)
Q 4
a. 3 0C
H= =eσA T
t b. 6 0C
dengan: c. 9 0C
e = emisivitas bahan d. 12 0C
 = tetapan Boltzmann (besarnya 5,67 x 10-8 Wm-2 K-4)
e. 15 0C
3. Air temperatur 20 0C dan massa a gram dicampur es temperatur -10 0C dan
bermassa b gram. Kesetimbangan temperatur tercapai tanpa adanya
kehilangan kalor dan sebagian es melebur. Diketahui kalor jenis air dan es
berturut turut adalah 1 kal/g 0C dan 0,5 kal/g 0C serta kalor lebur es adalah 80
kal/g. Berapa gram massa es yang melebur? (SBMPTN 2012)
a. (4a+b)16
b. (4a-b)16
c. (4b+a)16
d. (4b-a)16
e. (4a+4b)16
4. Titik beku air menurut skala celcius lebih tinggi daripada menurut skala c. 6
Fahrenheit. d. 8
SEBAB e. 13
Titik beku larutan garam lebih rnedah daripada titik beku air. 10. Pemanas air dari 210 watt, digunakan untuk memanaskan 2 liter air. Jika massa
5. Suatu thermometer menunjuk angka -20 0Y ketika es mencair dan menunjuk Jenis air 1.000 kg/m3 dan kalor jenis air 4.200 J.kg 0C, perkiraan lama waktu
angka 140 0Y pada saat air mendidih. Kenaikan skala thermometer ini bersifat yang diperlukan untuk kenaikan suhu air sebesar 36 0C adalah….(SBMPTN
linier terhadap kenaikan suhu. Angka yang ditunjuk termometer y tersebut 2015)
ketika termometer berskala Fahrenheit menunjuk angka 0 0F adalah…. a. 8 menit
(SBMPTN 2016) b. 12 menit
a. 28,44 c. 15 menit
b. 8,44 d. 18 menit
c. -18,44 e. 24 menit
d. -48,44 11. Jika 75 gram air yang suhunya 0 0C dicampur dengan 50 gram air yang
e. -54,44 suhunya 100 0C, maka suhu akhir campur adalah….(SBMPTN 2015)
6. Lima kilogram es batu bersuhu -22 0C dipanaskan samapi seluruh es tersebut a. 30 0C
mencair dengan suhu 0 0C. Jika kalor laten es 333 kJ/kg dan kalor jenis es b. 40 0C
2.100 J/kg 0C maka jumlah kalor yang dibutuhkan adalah ... c. 50 0C
a. 1.496 kJ d. 55 0C
b. 1.596 kJ e. 60 0C
c. 1.696 kJ 12. Sebuah pemanas dengan daya 100 watt digunakan untuk memanaskan air.
d. 1.796 kJ Jika 90 % dayanya terpakai untuk memanas 300 gram air selama 1 menit dan
e. 896 kJ suhu air mula-mula 25 0C, kalor jenis air 4.200 J/kg 0C, maka suhu akhir air
7. 50 gram es bersuhu 0 0C dicampur dengan 200 gram air bersuhu 20 0C. Kalor adalah…
lebur es 80 kal/g, sedangkan kalor jenis air 1 kal/g 0C. Suhu akhir campuran a. 29,09 0C
adalah ...0C. b. 29,19 0C
a. 0 c. 29,29 0C
b. 1,8 d. 29,39 0C
c. 2 e. 29,49 0C
d. 3,3 13. Es bersuhu -8 0C dan bemassa m1 gram dicampur dengan air bersuhu 12 0C
e. 5 dan bermassa m2 gram. Pada saat terjadi kesetimbangan suhu, sebagian
8. Kalor akan dilepaskan saat suatu zat berubah wujudnya. massa es melebur. Jika diketahui kalor lebur es 80 kal/g, maka massa es yang
SEBAB melebur adalah….(SBMPTN 2012)
Saat terjadi perubahan wujud, suhu suatu zat tidak berubah. (SBMPTN 2012) 1
9. Sebanyak 50 gram balok es 0 0C dicelupkan pada 200 gram air yang bersuhu 20
( 3 m2−m1 )
a.
30 0C. Jika kalor jenis air 4200 J/kg 0C dan kalor lebur es 336.000 J/kg, maka 1
suhu akhir campuran adalah …. 0C (SM UNY 2015)
20
( 3 m1 +m2 )
a. 0 b.
b. 4
1
( m −3 m2 )
20 1
c. 11. Optika Fisis dan Geometri
1
m +m
d. 20 ( 1 2 ) Cahaya dapat dilihat dan merambat dalam lintasan yang berupa garis lurus, yang
1 disebut berkas, menembus medium transparant yang meliputi udara dan kaca. Ketika
m cahaya dipantulkan melalui permukaan yang rata, sudut pantulan sama dengan sudut
e. 20 1 datang. Huku pemantulan ini menjelaskan terbentuknya bayangan.
14. Sebongkah es bermassa 50 gr dan bersuhu -10 0C dimasukkan dalam 400 gr Pada cermin datar, bayangan bersifat maya tegak, berukuran sama dengan
air bersuhu 40 0C. Kalor jenis es adalah 2060 J/Kg 0C. Kalor laten fusi adalah benda, dan sama jauhnya dibelakang cermin dengan benda di depannya.
3,34x105 J/kg. Kalor total yang dibutuhkan es untuk mencair dengan suhu 0 0C Cermin sferis bisa berupa cekung atau cembung, cermin sferis cekung
adalah….(SIMAK UI 2013) memfokuskan berkas cahaya sejajar (cahaya dari benda yang sabgat jauh) ke satu titik
a. 1,03 kJ yang disebut titik fokus. Jarak titk ini dari lensa adalah panjang fokus f dari cermin dan
b. 5,67 kJ besarnya :
c. 16,70 kJ r
f=
d. 17,73 kJ 2
e. 18,76 kJ Dimana r adalah radius kelengkungan cermin.
Berkas berkas sejajar yang jatuh pada cermin cembung terpantul dari cermin
15. Kalor jenis es akan ditentukan dengan cara memberikan kalor 400 kJ pada kg
seakan-akan tersebar dari satu titik di belakang cermin. jarak titik ini dari cermin merupakan
es bersuhu -10 0C. Jika kalor lebur es 340 kJ/kg dan setelah terjadi panjang fokus yang dianggap negatif untuk cermin cembung. Untuk suatu benda tertentu,
kesetimbangan termal tersisa 0,95 kg es, maka kalor jenis es pada percobaan posisi dan ukuran bayangan yang dibentuk oleh cermin bisa ditentukan dengan
tersebut adalah….(SBMPTN 2017-135) penelusuran berkas (do jarak benda, d1 jarak bayangan) :
a. 3850 J/kg 0C 1 1 1
b. 3570 J/kg 0C = +
f d 0 d1
c. 2542 J/kg 0C Pembesaran untuk cermin :
d. 2150 J/kg 0C h1 −d1
e. 1855 J/kg 0C m= =
h0 d 0
Jika berkas yang terpusat membentuk bayangan benar-benar melewati bayangan
tersebut sehingga benar benar muncul gambarannya pada suatu bisang, maka banyangan
itu nyata. Jika berkas sinar sebenarnya tidak melalui bayangan, maka bayangan itu maya.
Laju cahaya bergantung indeks bias (n) :
c
n=
v
m m
c=2,99792458 ×10 8 ≈ 3× 108
s s
Ketika cahaya melintas dari satu medium transparan ke medium transparant lain,
berkasnya akan dibiaskan :
n1 sinθ 1=n2 sin θ2
Lensa menggunakan pembiasan untuk menghasilkan bayangan nyata atau maya.  = sudut difraksi / interferensi
Berkas-berkas cahaya sejajar difokuskan pada satu titik yang disebut titik fokus, oleh lensa n = orde difraksi (n = 1,2,3,...)
konvergen. Setelah berkas-berkas sejajar melalui lensa divergen, berkas-berkas tersebut  = panjang gelombang yang digunakan (m)
tampak menyebar dari satu titik, titik fokusnya dan panjang fokus dianggap negatif. y = jarak antara garis gelap dengan terang pusat (m)
Kekuatan lensa satuannya adalah dioptri (m-1) dan disimbolkan dengan P. fungsinya adalah L = jarak celah dengan layar (m)
satu per fokus (1/f) Untuk lensa : C. Kisi Difraksi
1 1 1 Sejumlah besar celah paralel yang berjarak sama disebut kisi difraksi. Apabila
= +
f d 0 d1 terjadi pola difraksi akan berlaku persamaan:
h −d 1
m= 1 = 1 d sinθ=nλ dengan d= cm N
h0 d 0 N
Keterangan:
N = banyaknya celah tiap satuan panjang
Perjanjian tanda : d = jarak antara celah kisi (m)
1. F (+) untuk lensa konvergen, (-) untuk lensa divergen.
 = sudut deviasi
2. S0 (+) jika berada disisi yang sama dengan datangnya cahaya, selain itu negatif.
n = orde difraksi (n = 0,1,2,3,...)
3. S1 (-) jika berada disis yang beda dengan datangnya cahaya. Secara ekuivalen,
 = panjang gelombang yang digunakan (m)
jarak bayangan positif untuk bayangan nyata dan negatif untuk bayangan maya.
4. Tinggi bayangan (h1) (+) jika bayangannya tegak, dan (-) relatif terhadap benda (h 0
selalu diambil tegak dan positif.

A. Interferensi
Titik-titik terang yang terlihat pada pola interferensi dijelaskan sebagai pola
interferensi konstruktif antara berkas-berkas yang datang melalui kedua celah, sedangkan
daerah-daerah gelap diantaranya disebabkan oleh interferensi destruktif.
λ Y
Interferensi konstruktif sin θ=m ; sin θ=
d L
1 λ Y
Interferensi dertruktif sin θ=(m+ ) ; sin θ=
2 d L
Di mana m adalah bilangan bulat (0, 1, 2, 3, ….). rumus untuk interferensi
konstruktif tersebut juga berlaku untuk kisi difraksi, yang terdiri dari banyak celah atau garis,
yang dipisahkan satu sama lain dengan jarak d. difraksi mengacu pada fakta bahwa
cahaya, seperti gelombang lainnya, lewat dan mengitari benda yang dilewatinya dan
tersebar keluar setelah melewati celah sempit.
Interfereni selaput tipis 2 nd= m+( 12 ) λ
B. Difraksi Cahaya pada Celah Tunggal
λ
sin=n
d
Keterangan:
d = lebar celah (m)
4. Sebuah benda diletakkan di depan lensa konvergen sejauh 10 cm dengan fokus
sepanjang 15 cm. posisi bayangannya adalah …
a. -30 cm d. 30 cm
b. -20 cm e. 20 cm
c. -10 cm
5. Sebuah layar di mana terdapat dua celah yang berjarak 0,1 mm berada 1,2 m dari
layar. Panjang gelombang 500 nm jatuh pada celah celah dari sumber yang jauh,
jarak garis-garis terang pada layarnya yaitu …
a. 3 mm d. 4 mm
b. 5 mm e. 6 mm
c. 6 mm
6. (Optik fisis) Suatu cermin cekung berjari-jari kelengkungan 12 cm. Sejauh a cm
didepannya diletakkan benda sehingga menghasilkan bayangan maya dengan
perbesaran 2 kali. Jika benda diletakkan sejauh b cm di depan cermin, bayangan yang
diperoleh bersifat nyata dengan perbesaran 4 kali. Dari data tersebut dapat
diketahui nilai a dan b berturut-turut adalah
a. 1,5 dan 3,0
b. 1,5 dan 7,5
c. 3,0 dan 4,5
d. 3,0 dan 7,5
e. 4,5 dan 6,0
7. Pada percobaan Young, seberkas cahaya ditembakkan dari sebuah sumber yang
jaraknya 1.25 m dari celah-ganda yang terpisah sejauh 0,030 mm sehingga
Uji Kompetensi !!
menghasilkan frinji (cincin) terang orde ke-2 berjari-jari 5,00 cm dari pusat terang.
1. Seorang wanita dengan tinggi 1,6 m berdiri di depan cermin datar vertikal. Berapa
Mana sajakah kalimat yang benar terkait fenomena tersebut:
tinggi cermin minimum dan berapa tinggi bagian bawahnya dari lantai agar wanita
1) Panjang gelombang cahaya yang ditembakkan adalah 600 nm.
tersebut dapat melihat seluruh tubuhnya?
2) Frinji terang orde ke-3 berjari-jari 7,50 cm dari pusat.
a. 0,8 m – 0,75 m d. 0,5 m- 0,5 m
3) Jarak pisah frinji terang pertama dan kedua adalah 2,50 cm.
b. 0,8 m – 0,8 m e. 1 m – 0,8 m
4) Jika jarak pisah celah-ganda adalah 0,010 mm, maka frinji-frinji akan semakin
c. 1m – 1m
tampak terbedakan.
2. Benda setinggi 1,5 cm terletak 20 cm di depan cermin cekung yang memiliki radius
8. Seberkas cahaya dilewatkan pada kisi difraksi yang mempunyai 5000 goresan/ cm
kelengkungan 30 cm. nilai pembesaran lateralnya adalah …
menghasilkan garis terang kedua dengan sudut 30°. Panjang gelombang cahaya
a. -1 d. -2
yang digunakan adalah .... Angstrom.
b. -3 e. -4
a. 10000
c. -5
b. 8500
3. Cahaya jatuh pada potonngan kaca tebal yang rata dengan sudut datang 600, jika
c. 5000
indeks bias kaca sebesar 1,5, berapa sudut bias pada kaca?
d. 3400
a. 370 d. 530
0 9. Dua buah lensa positif yang psoitif satu sama lain bersinggungan. Jarak titik api lensa
b. 35,3 e. 42,10
0 pertama 10 cm dan yang kedua 20 cm. Jika benda diletakkan pada jarak 20 cm di
c. 60,3
muka kedua lensa ini, bayangan yang terbentuk terletak pada jarak ....
a. 10 cm di belakang lensa b. 10 cm di kanan lensa
b. 20 cm di belakang lensa c. 20 cm di kanan lensa
c. 10 cm di muka lensa d. 80 cm di kanan lensa
d. 20 cm di muka lensa e. 80 cm di kiri lensa
e. Tak hingga 14. Sebuah benda diletakkan tepat di tengah antara titik fokus dan permukaan cermin
10. Seberkas cahaya dilewatkan pada kisi difraksi yang mempunyai 5000 goresan/ cm cekung.
menghasilkan garis terang kedua dengan sudut 30°. Panjang gelombang cahaya Bayangan yang terbentuk adalah...
yang digunakan adalah .... Angstrom.
e. 10000 1) diperbesar dua kali
f. 8500 2) tegak
g. 5000 3) mempunyai jarak bayangan sama dengan jarak fokus
h. 3400 4) maya
i. 2500 15. Optik Fisis) Sinar matahari yang jatuh mengenai kisi P di fraksi menghasilkan pola
11. Jarak titik api lensa objektif dan lensda okuler sebuah mikroskop berturut-turut Adalah gelap terang. spektrum cahaya yang mungkin paling dekat dengan pusat adalah
1,8 cm dan 6 cm. Pada pengamatan mikroorgansime, mikrtoskop digunakan oleh warna ungu.
mata normal dengan titik dekat 24 cm tanpa berakomodasi.. Jika jarak antara lensa SEBAB
objektif dan lensa okuler 24 cm, maka perbedsaran mikroskop tersebut adalah Warna ungu mempunyai indeks bias terbesar sehingga sulit dilenturkan.
a. 10
b. 12
c. 16
d. 24
e. 36
12. Seberkas cahaya terpolarisasi bidang intensitasnya jatuh tegak lurus pada permukaan
selembar polaroid. Jika cahaya yang ditansmisikan intensitasnya 1/4 , berapa sudut
bidang antara bidsang data dan arah polarisasi polaroid?
a. 22,50
b. 300
c. 450
d. 600
e. 67,50
13. Terdapat dua lensa plan konvek sejenis. Bila
sebuah benda diletakkan 20 cm di kiri salah
satu lensa plan konvek tersebut. maka
terbentuk bayangan 40 cm di kanan lensa
plan konvek tersebut (lihat gambar).
Kemudian kedua lensa plan konvek disusun
bersentuhan sehingga membentuk sebuah
lensa bikonvek. Jika benda berada 20 cm di
kiri lensa bikonvek tersebut, letak bayangan
yang terbentuk adalah ...
a. 6,7 cm di kanan lensa
12. Listrik Statis r = jarak dari sebuah titik ke muatan sumber medan listrik (m)
A. Hukum Coloumb Catatan:
Jika ada dua muatan yang saling Gaya Coulomb dan medan listrik termasuk dalam besaran vektor maka tanda +/- tidak
berdekatan maka akan timbul gaya dipergunakan dalam perhitungan.
tarikan atau tolakan. Gaya tarikan
terjadi jika muatan berlainan jenis C. Energi Potensial Listrik
sedangkan gaya tolakan terjadi Energi potensial listrik dapat didefinisikan sebagai usaha untuk membawa tiap satu muatan
pada muatan yang sejenis seperti dari jarak tak terhingga menuju ke suatu titik berjarak r dari muatan lain. Secara matematis
yang ditunjukkan pada gambar dapat dirumuskan.
berikut. Sehingga persamaan gaya Qq
Coulumb dapat dituliskan sebagai E=k
er
berikut.

q 1 q2 di mana:
Fc =k 2 Ep = energi potensial muatan uji (Joule)
r k = konstanta = 9 x 109 N m2/C2
Q = besar muatan sumber (C)
Fc = gaya Coulomb ( N )
k = konstanta = 9 x 109 N m2/C2
q = besar muatan uji (C)
q1 = besar muatan 1 (C) r = jarak antara muatan sumber dan muatan uji (m)
q2 = besar muatan 2 (C) Usaha untuk memindahkan muatan
r = jarak kedua muatan (m) w=Δ E P
Q Q
B. Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah di sekitar muatan yang
(
w=Kq 1 − 2
r1 r2 )
masih terpengaruh dalam medan listrik. Medan ini Dimana :
yang mengakibatkan adanya gaya Coulomb pada ΔV =E . d
muatan vans didekatkan. Berdasarkan gambar Dengan
ditunjukkan arah garis-garis medan listrik jika E = kuat medan antar pelat (N/C)
muatan positif (+) keluar menuju muatan negatif (-) d = jarak antar pelat (m)
masuk. D. Potensial Listrik
Sehingga jika dihubungkan dalam persamaan gaya maka Energi potensial tiap satuan muatan disebut dengan potensial listrik
Fc sehingga dapat dirumuskan dengan persamaan.
E= E
q V= p
Atau q
kQ Atau
E=
r2 V =k
Q
di mana: r
E = medan listrik disekitar muatan (N/C) Jika muatan lebih dari satu danmemiliki beragam jarak maka:
k = konstanta = 9 x 109N m2/C2
Q = besar muatan (C)
q q q ϕ = fluks listrik (Weber)
V =Σ k
Q
r (
=k 1 + 1 + …+ n
r1 r1 rn ) q
0
= muatan yang dilingkupi muatan (C)
= permitivitas listrik di ruang hampa
di mana: (0 = 8,85 x 1012 C2/Nm2)
v = potensial listrik (V) E = medan listrik (N/C)
k = konstanta = 9 x 1 0 9 N m2/C2 A = luasan yang dilingkupi muatan (m2)
Q = besar muatan sumber (C)
 = sudut antara medan listrik E dan garis normal luasan tertutup A
r = jarak antara muatan sumber dan muatan u j i (m)
G. Kapasitor
Catatan:
Dalam rangkaian listrik kapasitor berfungsi
Karena merupakan besaran skalar maka untuk energi potensial dan potensial listrik
sebagai komponen elektronik yang digunakan
tanda +/- dipergunakan dalam perhitungan
untuk menyimpan muatan listrik.Kemampuan
kapasitor untuk menyimpan muatan disebut
.
dengan kapasitas kapasitor.
E. Kuat Medan Listrik dan Potensial Listrik pada Bola Konduktor
Bola Konduktor berongga Kuat Medan di dalam bola (r < R)
E=0
Potensial listrik di dalam bola (r<R)
Q Secara matematis kapasitas kapasitor dapat dirumuskan sebagai berikut.
v =k q
R C=
Kuat medan diluar nbola (r>R) v
Q dengan:
E=k 2 c = kapasitas kapasitor (Farad)
r
q = muatan yang tersimpan (Coulomb)
Potensial listrik di dalam bola (r > R)
v = beda potensial (Volt)
Q
v =k Kapasitor pada umumnya terdiri dari dua keping sejajar yang diletakkan berdekatan, tetapi
R tidak saling bersentuhan. Kapasitas kapasitor keeping sejajar tanpa bahan penyekat dapat
dengan dirumuskan sebagai berikut.
r = jarak titik ke muatan sumber A
R = jari-jari bola konduktor C0 =ε 0
d
Jika ada bahan penyekat/dielektrik maka menjadi:
F. Fluks Listrik A
Hukum Gauss menyatakan bahwa jumlah C=kε 0
seluruh garis medan listrik yang menembus d
suatu permukaan tertutup sebanding dengan dengan:
jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh C0 = kapasitas kapasitor tanpa bahan dielektrik (F)
permukaan tertutup. A = luasan penampang plat (m2)
d = jarak antarpiat sejajar (m)
Secara matematis fluks listrik dapat dirumuskan dengan persamaan berikut C = kapasitas kapasitor dengan bahan dielektrik (F)
q k = konstanta dielektrik bahan
ϕ= atauϕ=E A cos θ
ε0
H. R a n g k a i a n K a p a s i t o r
dengan:
Q1 :Q2 :Q3 ≔C 1 :C 2 :C 3
Seperti rangkaian komponen listrik lain, kapasitor juga dapat dirangkai secara seri maupun Energi yang tersimpan pada kapasitor. Energi yang tersimpan pada kapasitor
paralel. Adapun aturan dalam perhitungan rangkaian sebagai berikut: dapat dirumuskan dengan persamaan berikut.
1. Rangkaian Seri 1 1 1 Q2
W = C V 2= QV =
2 2 2 C
dengan:
W = energi yang tersimpan dalam kapasitor (Joule)
Q = muatan kapasitor (Coulomb)
V = beda potensial (Volt)
C = kapasitas kapasitor (Farad)
Listrik dinamis mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak tiap satuan waktu
dinamakan dengan arus listrik.Arus listrik mengalir dari potensial tinggi menuju
Berlaku :
potensial rendah.
Kapasitas pengganti
1 1 1 1
= + +
C s C1 C 2 C 3
Muatan tiap kapasitor sama. Hal ini diakibatkan karena muatan mengalir melewati
satu penghubung/kabel yang sama.
Q1=Q2=Q3 =Qtotal ,

Beda Potensial antarkapasitor


1 1 1
V 1 :V 2 :V 3= : :
C1 C 2 C 3
2. Rangkaian Paralel

Kapasitas pengganti
C p =C1 +C 2+ C3
Beda potensial tiap kapasitor sama. Hal ini diakibatkan karena kapasitor memiliki
ujung-ujung yang sama sehingga
V 1=V 2=V 3
Muatan antar kapasitor
Uji Kompetensi !! 5√2
a. µV d.
4 πε
1. misalkan sebuah elektron dipercepat dari keadaan diam melalui beda potensial Vb – 0

Va = Vba = + 5000 V, dari pelat negatif ke pelat positif. Berapa laju elektron (m = 9,1 x −√ 10
µV
10 -31 kg) sebagai akibat dari percepatan ini? 4 πε 0

a. 4,2 x 107 m/s c. 3,6 x 107 m/s e. 2,4 x 107 m/s −5 √ 2


7
b. 1,2 x 10 m/s d. 0 b. µV e. 0V
4 πε
2. Dua pelat sejajar diberi muatan untuk menghasilkan beda potensial 50 V. Jika jarak 0

antara kedua pelat tersebut adalah 0,05 m, maka hitung magnitodp medan listrik 25 √ 2
c. µV
dalam ruang antar kedua pelat! 4 πε 0

a. 1000 V/m b. 2000 V/m e. 5000 V/m 8. Dua muatan titik masing-masing besarnya masing-masing besarnya +4 μC dan
c. 3000 V/m d. 4000 V/m +9 μC . Sebuah titik pada garis hubung kedua muatan tersebut berjarak R dari
3. Berapa usaha minimum yang harus dilakukan oleh gaya eksternal untuk membawa +4 μC dan berjarak Z dari +9 μC . Jika kuat medan listrik di titik itu nol,
muatan q = 3 mikro coloumb darijarak yan sangat jauh ke titik berjarak 0,5 m dari Z
muatan Q = 20 mikro coloumb? maka adalah ....
R
a. 2,13 J b. 1,05 J e. 0
a. 3/2 d. ½
c. 2, 03 J d. 4,01 J
b. 5002/3 e. 1/3
4. Sebuah lampu kilat kamera menyimpan energi dalam kapasitor 660 mikro Farad pada
c. 2
330 V. daya yang dikeluarkan jika hampir semua energi ini dilepas dalam 1,0 ms
adalah…
a. 12000 W b. 24000 W e. 60000 W 13. TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA
c. 36000 W d. 48000 W
5. (Listrik statis) Gaya Coulomb dan gaya gravitasi merupakan gaya konservatif. A. PERSAMAAN GAS IDEAL
SEBAB 1. Ciri-ciri Gas Ideal
Gaya Coulomb dan gaya gravitasi besarnya terbalik dengan kuadrat jarak. Gas dapat dikatakan ideal jika memenuhi kriteria berikut:
Tapi tidak berhubungan. a. Terdiri dari molekul yang identik.
b. Molekul bergerak secara acak.
6. (Listrik statis) Dua buah muatan titik masing-masing sebesar 10µC dan 4µC terpisah c. Tidak terjadi gaya interaksi antarmolekul.
sejauh 10 cm. Kedua muatan tersebut berada di dalam medium yang memiliki d. Ukuran molekul gas dapat diabaikan terhadap ukuran wadah.
permitivitas relatif sebesar 3. Berapakah besar gaya yang bekerja pada kedua muatan e. Molekul gas terdistribusi merata dalam wadah.
tersebut? f. Tumbukan antar molekul bersifat elastis sempurna.
a. 10 N d. 72 N 2. Hukum-hukum tentang Gas
b. 12 N e. 100 N a. Hukum Boyle
c. 36 N “Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan
7. (Listrik statis) Empat buah muatan masing-masing q' = -2 µC q2 = 1µC. q 3 = -1µC dan konstan maka tekanan gas berbanding terbalik dengan
q4 = 1µC terletak di sudut-sudut suatu bujur sangkar bersisi 0,2 m. Bila diketahui P1 V 1=P 2 V 2
ε 0 adalah permitivitas vakum, maka potensial listrik di tengah bujur sangkar b. Hukum Charles
tersebut adalah .... “Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan
konstan maka volume gas sebanding dengan suhu mutlaknya”.
V1 V1 M = Massa partikel gas
= Mr = massa relaktif molekul gas
T 1 T2
c. Hukum Gay-Lussac
B. KELAJUAN EFEKTIF
“Jika tekanan gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan
Dalam gas ideal tekanan, suhu dan kecepatan dapat ditentukan dengan
konstan maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya”.
persamaan berikut:
P1 P 1. Tekanan Gas
=
T1 T2 2 N EK
P=
d. Hukum Boyle-Gay Lussac 3V
Hukum Boyle-Gay Lussac merupakan gabungan dari hukum Boyle, 2. Suhu gas
hukum Charles, dan hukum Gay Lussac.Sehingga berlaku persamaan 2
berikut: T= EK
3k
P1 V 1 P 2 V 2
=
T1 T2 3. Kecepatan Efektif

√ √ √
dengan: 3 kT 3 RT 3P
P1 = tekanan awal (N/m2) v rms = = =
m0 Mr ρ
P2 = tekanan akhir (N/m2)
dengan:
V1 = volume awal (m3)
N = jumlah partikel zat
V2 = volume akhir (m3)
EK = energi kinetik rata-rata (J)
T1 = suhu awal (K)
m0 = massa sebuah partikel gas (kg)
T2 = suhu akhir (K)
Mr = massa molekul relatif (kg/mol)
3. Persamaan Umum Gas Ideal
 = massa jenis gas ideal (kg/m3)
Pada keadaan tertentu, sejumlah mol gas ideal Dapat dirumuskan dengan
C. Energi Dalam
Persamaan berikut.
PV =NkT atau PV =nRT U=N E=Nf ( 12 kT )
dengan: Dengan f adalah derajat kebebasan
P = tekanan gas ideal (N/m2) 1. Gas monoatomik (f = 3 seperti He, Ne, dan Ar)
V = volume gas ideal (m3) 2. Gas diatomik seperti H2, O2, N2
N = jumlah molekul zat
n = perbandingan massa suatu partikel terhadap massa relatifnya Suhu rendah (T = ± 250 K), f = 3
(mol) Suhu sedang (T = ± 500 K), f = 5
k = konstanta Boltzmann (di mana k = 1,38 x 10-23 J/K) Suhu tinggi (T = ± 1000 K), f = 7
R = konstanta gas umum (di mana R = 8,31 J/mol K)
T = suhu gas ideal (K) D. Hukum Termodinamika
Jumlah mol zat (n) dapat ditentukan dengan persamaan. 1. Hukum I Termodinamika
N m Hukum I Termodinamika menyatakan
n= atau n=
NA Mr bahwa untuk setiap proses, dalam
Dengan : termodinamika apabila kalor Q
NA = bilangan avocagadro (6,02 x1023 partikel) diberikan kepada sistem dan sistem
melakukan usaha W maka akan terjadi Pada proses isotermik berlaku persamaan Usaha W
perubahan energi dalam ΔU. V2
Q= ΔU +W W =nRT ∈
V1
Perjanjian tanda untuk Q dan W sebagai berikut.
Perubahan energi dalam AU = 0 maka kalor Q = W
a. W bertanda positif jika sistem melakukan usaha terhadap lingkungan.
d. Proses Adiabatik
b. W bertanda negatif jika sistem menerima usaha dan lingkungan.
Proses adiabatik merupakan proses
c. Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan.
termodinamika yang berlangsung tanpa
d. Q bertanda negatif jika sistem memberikan kalor kepada lingkungan.
adanya pertukaran kalor antara sistem
2. Proses Termodinamika
dan lingkungan.
a. Proses Isokhorik
Proses isokhorik adalah proses
termodinamika yang terjadi pada gas
dalam keadaan volum tetap. Pada
Pada proses adiabatik berlaku persamaan
proses isokhorik berlaku persamaan
Usaha W
usaha W=0 maka Q=ΔU sehingga
1
3 W= (P V −P2)
Q= nRT (T 2−T 1 ) γ−1 1 1
2
Karena
b. Proses Isobarik
Q = 0 sehingga
Proses isobarik adalah proses
ΔU = W
termodinamika yang terjadi
Dengan
pada gas keadaan tekanan
 = konstanta Laplace
tetap. Pada proses isobaric
berlaku persamaan usaha W :
E. Mesin Carnot dan Mesin Pendingin
W =P (V 2−V 1) 1. Mesin Carnot
Perubahan energi dalam ΔU sehingga Sebuah mesin Carnot memiliki empat langkah dalam pengoperasiannya. Empat
3 langkah tersebut adalah dua proses isothermal dan dua proses adiabatik. Mesin
Δ U = P(V 2−V 1 )
2 kalor ideal adalah mesin dengan setiap proses yang terjadi secara reversible
Sehingga tanpa kehilangan energi. Dalam praktiknya, mesin tersebut tidak ada.Hal ini
5 disebabkan adanya energi yang hilang akibat gesekan dan konduksi kalor ke
Q= P(V 2 −V 1)
2 lingkungan sekitarnya.Contoh mesin kalor ideal adalah mesin Carnot
c. Proses Isotermik imajiner.Apabila skema mesin kalor digambarkan sebagai berikut.
Proses Isotermik merupakan proses
termodinamika yang terjadi pada gas
keadaan suhu tetap .
Mesin Carnot adalah mesin efisien yang bekerja dalam suhu reservoir tinggi dan
suhu reservoir rendah.Oleh karena itu, suatu mesi Carnot memiliki
efisiensi.Adapun rumus dari efisiensi mesin Carnot sebagai berikut.
T2
(
η= 1−
T1 )
x 100

Q
(
η= 1−
Q1 )
x 100

W
η= x 100
Q1

Keterangan:
η = efisiensi mesin kalor 1. Sebuah kubus dengan volume V terbuat dari bahan yang koefisen muai
T2 = suhu pada reservoir rendah (K) pamnjangnya α . Jika suhu kubus dinaikkan sebesar ΔT , maka luasnya akan
T1 = suhu pada reservoir tinggi (K) bertambah sebesar ....
W = usaha (Joule) a. α V ΔT
Q1 = kalor yang diserap (Joule) b. 6α V ΔT
Q2 = kalor yang dilepas (Joule)
c. 12 α V ΔT
2. Mesin Pendingin 2
Prinsip kerja dari lemari es dan penyejuk ruangan merupakan kebalikan dari d. 6 α V 3 ΔT
siklus Carnot atau mesin pemanas.Alat ini mengalirkan kalor keluar dari 2
lingkungan sejuk ke lingkungan hangat.Sebagai contoh lemari es, sistem e. 12 α V Δ T3

menerima kerja sebesar W dan menyerap kalor dengan suhu reservoir 2. Energi yang diradiasikan per detik oleh benda hitam pada suhu T 1 besarnya 16 kali
rendah T2 sebesar Q2 serta membuang sejumlah kalor yang lebih besar ke
energi yang diradiasikan per detik pada suhu T 0 maka T 1 =… .
reservoir suhu tinggi sebesar Q2. Untuk kerja dari lemari es dapat ditentukan
melalui koefiseien performansi Kp a. 2T 0
Q2 Q2 T2 b. 2,5 T 0
Kp= = = c. 3 T0
W Q1−Q2 T 1 −T 2
d. 4T0
e. 5 T0
a. ,1 T
3. Tiga batang besi pejal yang sama panjangnya disambungkan memanjang seperti
pada gambar di bawah ini.
Perbandingan luas penampang batang diurutkan dari kiri ke kana adalah 1:2:3. a. 928 K
Suhu ujung bebas batang pertama dijaga tetap pada suihu TA, dan batang ketiga b. 1.000 K
pada suhu TB. Suhu sambungan antara batang pertama dan kedua adalah .... c. 1.160 K
6 T A +7 T B d. 1.200 K
a. T1= e. 138 K
13
5 T A +6 T B 8. Suatu mesin Carnot mempunyai efisensi 30 % dengan temperatur reservoir suhu
b. T1= tinggi sebesar 750 K. Agar efisiensi mesin naik menjadi 50%, maka temperatur
11 reservoir suhu tinggi harus dinaikkan menjadi ....
4 T A +5 T B a. 1.050 K
c. T1=
9 b. 1.000 K
3 T A+ 4 T B c. 950 K
d. T1= d. 900 K
7
e. 850 K
2 T A +3 T B 9. Pernyataan yang benar tentang mesin Carnot dari gas ideal adalah ....
e. T1=
5 1. Usaha yang dihasilkan tidak nol
4. Jika suatu zat cair mempunyai kalor didih tinggi, maka jika dipanaskan terus zat cair 2. Jumlah kalor yang masuk tidak nol
itu .... 3. Jumlah kalor yang masuk lebih besar daripada jumlah kalor yang kleluar
a. Lambat naik suhunya 4. Efisiensi dalam berubah
b. Cepat naik suhunya 10. Suhu gas nitrogen pada saat kelajuan rms -nya (root mean square) sama
c. Lambat menguap dengan v 1 adalah 300 K. Jika kelajuan rms gas nitrogen diperbesar
d. Cepat menguap menjadi dua kali dari v 1 , maka suhu gas nitrogen tersebut berubah menjadi ...
e. Lambat mencair
a. 425 K
5. Dua buah bola sejenis tapi bneda ukuran memancarkan nergi radiasai yang sama besar
b. 600 K
ke sekitarnya. Jika bola A berjari-jari r bersuhu T, maka bola B yang berjari-jari 2r akan
c. 1146 K
bersuhu ....
d. 1200 K
b. 0,3 T
e. 2292 K
c. 0,5 T
d. 0,7 T
e. 0,9 T
f. 1,1 T
6. Sejumlah gas ideal mengalami proses termodinamika sehingga energi dalamnya
bertambah 560 J. Jika selama proses tersebut pada gas dilakukan usaha sebesar
320 J, selama proses tersebut ....
a. Gas menyerap kalor sebesar 240 J
14. LISTRIK DINAMIS
b. Gas melepas kalor sebesar 240 J
A. Kuat Arus, Hambatan, dan Hukum Ohm
c. Gas menyerap kalor sebesar 880 J
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui
d. Gas melepas kalor sebesar 880 J
penampang suatu penghantar per satuan waktu. Secara matematis kuat arus
e. Gas tidak menyerap kalor
dituliskan dalam persamaan:
7. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservori suhu tinggi 800 K mempunyai
Q
efisiensi 20%. Untuk menaikkan efisiensi menjadi 36% maka suhu reservoir kalor I=
suhu tinggi dinaikkan menjadi ... t
Keterangan: 0 = hambatan pada suhu mula-mula (ohm meter)
i = kuat arus (ampere) B. Rangkaian Hambatan
Q = muatan (coulomb) Hambatan dapat disusun secara seri, paralel, dan campuran antara seri dan paralel.
t = waktu (sekon) 1. Hambatan Seri
Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus yang mengalir melalui suatu penghantar Contoh bentuk rangkaian seri pada hambatan sebagai berikut.
sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar, asalkan suhu
penghantar tersebut tidak berubah. Secara umum, hukum Ohm dinyatakan dengan
persamaan:
V
R=
i
Keterangan:
R = hambatan (ohm)
V = tegangan (volt)
I = kuat arus (ampere) Pada rangkaian seri berlaku sebagai berikut
Sementara itu, besar hambatan suatu kawat penghantar bergantung pada: a. Hambatan pengganti rangkaian seri sama dengan jumlah tiap-tiap hambatan.
1. Kawatnya sebagai hambatan jenisnya (p) Rs =R 1+ R 2+ R 3+ …+ Rn
2. Panjang kawatnya (I) b. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan sama serta bernilai sama dengan nilai
3. luas penampang kawatnya (A) kuat arus yang melewati hambatan pengganti.
Apabila ketiga besaran tersebut dihubungkan diperoleh persamaan sebagai berikut. I s=I 1=I 2=I 3 =I n
I c. Tegangan pada hambatan pengganti seri bernilai sama dengan jumlah tegangan
R= ρ
A tiap-tiap hambatan.
Keterangan: V s=V 1+V 2+V 3 + …+ V n
R = hambatan (ohm) 2. Hambatan Paralel
p = hambatan jenis (ohm meter) Contoh bentuk rangkaian paralel pada hambatan sebaeai berikut.
I = panjang kawat (meter)
A = luas penampang kawat (m2)
Hambatan suatu kawat jenis konduktor akan berubah jika terjadi perubahan suhu sesuai
persamaan:
ρ= ρO(1+ a Δ T )
Keterangan:
p = hambatan jenis pada suhu T °C (ohm meter)
0 = hambatan jenis pada suhu mula-mula (ohm meter)
Α = koefisien suhu (°C-1))
ΔT = perubahan suhu (°C) Pada rangkaian paralel berlaku sebagai berikut.
a. Hambatan pengganti rangkaian paralel dapat ditentukan dengan persamaan
Hambatan jenis kawat akan mengalami perubahan ketika suhunya berubah. Oleh karena berikut.
itu, nilai hambatannya pun ikut berubah.Persamaan matematisnya sebagai berikut. 1 1 1 1 1
= + + +…+
R=R 0 (1+ a Δ T ) R p R1 R2 R 3 Rn
Keterangan: b. Kuat arus yang mengalir melalui
R = hambatan pada suhu TC (ohm meter)
hambatan pengganti yang disusun secara paralel sama dengan jumlah kuat arus 1. Hukum I Kirchhoff
yang terjadi pada tiap hambatannya. Hukum I Khirchoff menjelaskan bahwa pada rangkaian listrik bercabang, jumlah
I s=I 1+ I 2 + I 3+ …+ I n kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang
a. Tegangan pada tiap hambatannya keluar dari titik cabang. Apabila dituliskan dalam suatu rumusan sebagai berikut.
sama dengan tegangan pada hambatan pengganti paralel. Σi masuk =Σ i keluar
3. Hambatan Campuran 2. Hukum II Kirchhoff
Dalam menentukan besar hambatan, tegangan, serta arus pada hambatan campuran Hukum II Khirchoff tentang tegangan menyatakan bahwa jumlah aljabar
disesuaikan dengan jenis hambatan yang terjadi. Selain hambatan tersebut, perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (LOOP)sama
hambatan dapat disusun dengan menggunakan rangkaian jembatan dengan nol. Pernyataan tersebut jika dituliskan dalam suatu rumus akan
wheatstone.Susunan jembatan Wheatstone adalah susunan penghambat sedemikian menghasilkan sebagai berikut.
hingga tidak dapat dijumlahkan secara langsung baik secara paralel maupun ΣV =0
seri.Susunan jembatan Wheatsone dapat dilihat pada gambar berikut. Gaya gerak listrik e dalam sumber tegangan menyebabkan arus listrik mengalir
sepanjang i loop dan arus listrik yang mendapatkan hambatan menyebabkan
penurunan tegangan. Oleh karena itu, hasil penjumlahan dari jumlah ggl dalam
suatu sumber tegangan dan penurunan tegangan sepanjang rangkaian tertutup
(loop) sama dengan nol. Hal tersbut jika dituliskan dalam bentuk perumusan ditulis
sebagai berikut.
Σ E+ Σ iR=0

Keterangan:
E = ggl listrik (volt)
I = arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik (ohm)
Perjanjian Hukum II Khirchoff
Jika R1 R3= R2 R4 maka di G tidak ada arus yang mengalir sehingga untuk Untuk menggunakan persamaan hukum II Khirchoff, Anda harus memperhatikan
menentukan besarnya hambatan total dapat dilakukan dengan merangkai R 1 dan R2 perjanjian tanda untuk ggl sumber tegangan dan kuat arus i sebagai berikut.
secara seri sehingga menghasilkan Rs1 dan merangkai R3 dan R4 dengan seri dan 1. Kuat arus bertanda positif jika searah dengan arah loop yang kita tentukan
menghasilkan Rs2. Antara Rs1 dan Rs2 dirangkai secara paralel untuk mengetahui dan negatif jika berlawanan dengan arah loop yang kita tentukan.
hambatan totalnya. 2. Jika kutub positif sumber tegangan dijumpai terlebih dahulu oleh arah loop,
Apabila R1 R3  R2 R4 maka digunakan transformasi delta star (ΔY) seperti berikut. maka ggl akan bertanda positif. Sementara itu, jika kutub negatif sumber
tegangan dijumpai terlebih dahulu oleh arah loop, maka ggl akan bertanda
negatif.
D. Alat Ukur Listrik
1. Amperemeter
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik.Amperemeter dipasang
secara seri oleh resisitor sehingga dapat digunakan untuk mengukur kuat arus
yang melalui resistor dalam suatu rangkaian sederhana. Perhatikan gambar di
bawah ini!

C. Hukum Khirchhoff
Terdapat dua hukum Kirchhoff, yaitu:
batas ukur amperemeter dapat diperbesar dengan menambahkan suatu hambatan paralel Keterangan:
yang sering disebut sebagai hambatan Shunt. Hambatan Shunt dipasang seperti gambar Rp = hambatan depan (ohm)
berikut. Idealnya amperemeter memiliki hambatan yang sangat kecil sehingga kuat arus Rv = hambatan dalam voltmeter (ohm)
yang terukur oleh amperemeter sama dengan kiuat arus yang melewati hambatan. n = faktor pengali
Sementara itu, E. Susunan Elemen
Dalam suatu rangkaian listrik sering dijumpai sumber tegangan yang disusun secara
seri, disusun secara paralel, atau gabungan antara seri dan paralel.

1. Susunan Seri Elemen


Perhatikan gambar berikut.

Hubungan antara hambatan Shunt dengan hambatan dalam amperemeter dapat ditulis
sebagai berikut.
1
Rsh = R
n−1 A
KETERANGAN:
RA = hambatan dalam amperemeter (ohm)
Rsh = hambatan Shunt (ohm) Gambar tersebut menjelaskan n buah elemen masing-masing memiliki GGL yang
n = faktor pengali tersusun seri. Hambatan dalam masing-masing elemen adalah r, r2, r3,. . . .rn. Kedua
2. Voltmeter ujung susunan tersebut dihubungkan dengan rangkaian luar yang mempunyai
Voltmeter adalah alat untuk mengukur beda potensial listrik atau tegangan listrik. Voltmeter hambatan beban R. Jika terdapat n buah elemen yang disusun seri GGL total sama
dipasang paralel pada resistor dan digunakan untuk mengukur beda potensial pada resistor dengan jumlah GGL masing-masing elemen.
dalam suatu rangkaian. Bentuk skema Demasaneannva senerti berikut. ε S=ε 1+ ε 2 +ε 3 + …+ε n
Hambatan dalam total sama dengan jumlah hambatan dalam masing-masing elemen.
r S =r 1 +r 2 +r 3 +…+ r n
Kuat arus listrik yang mengalir pada masing- masing elemen adalah sama besar.
Kuat arus tersebut juga memiliki nilai yang sama dengan kuat arus listrik yang mengalir
pada hambatan R.
i S=i 1 +i 2+ i3 + …+i n
Apabila masing-masing elemen mempunyai GGL yang sama dan hambatan dalamnya
juga sama, maka GGL totalnya:
Voltmeter yang baik apabila memiliki hambatan sangat besar. Batas ukur voltmeter dapat ε S=ε +ε + ε +…+ ε=nε
diperbesar dengan menambahkan suatu hambatan seri yang sering disebut hambatan
Sementara itu, hambatan dalam totalnya:
depan. Hubungan antara hambatan depan dan hambatan dalam voltmeter sebagai berikut :
r S =r +r +r + …+r =nr
Kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan beban R dapat ditulis: V
2

εs nε W =Vit atau W = t atauW =i 2 Rt


i= = R
R +r s Rn +nr
2. Susunan Pararel elemen
Perhatikan gambar berikut Keterangan:
W = energi listrik (Joule)
I = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik (ohm)
t = waktu
Sementara itu; daya istrik didefinisikan sebagai energi per satuan waktu.

W
P= atau P=Vi
t
2
V
P= atau P=Vi
R
Keterangan:
P = daya listrik (watt)
Kedua ujung dari rangkaian tersebut dihubungkan dengan rangkaian luar yang memiliki
W = energi listrik (Joule)
hambatan beban R. Untuk n buah elemen identik yang disusun secara paralel, GGL total
V = beda potensial (volt)
sama dengan GGL salah satu elemen. p =  Dengan p adalah GGL total untuk susunan i = kuat arus listrik (ampere)
paralel. Sementara itu, hambatan dalam salah satu elemen dibagi dengan banyaknya t = waktu (sekon)
elemen. Pada suatu peralatan listrik semisal lampu dituliskan 40 W, 220 V pada salah satu
r bagian lampu. Adapun maksud dari tulisan tersebut yaitu lampu menyerap daya listrik
r p=
n 40 W apabila dipasang pada tegangan 220 V. Sementara itu, apabila lampu lampu
Kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan beban R dapat ditulis sebagai berikut. akan menyala lebih redup dibandingkan keadaan normalnya. Hal tersebut apabila
εp ε dituliskan dalam persamaan sebagai berikut.
i= =
R +r p r V2
R+
n
Kuat arus yang mengalir pada masing-masing cabang dalam kelompok paralel adalah
P= ( )P
V1 1
Keterangan:
sama besar. Nilainya sama dengan kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan beban P = daya listrik yang diserap (watt)
dibagi banyaknya elemen. V2 = tegangan akhir yang digunakan oleh peralatan listrik (volt)
i V1 = tegangan awal yang digunakan oleh peralatan listrik (volt)
i m=
n P1 = daya listrik awal yang digunakan peralatan listrik (watt)
Dengan im adalah kuat arus pada cabang- m (m = 1, 2, 3,...)

F. Daya dan Energi Ustrik


Energi listrik diperoleh dari sumber tegangan yang terpasang.Energi yang dikeluarkan
digunakan untuk memindahkan muatan dari satu ujung ke ujung yang lainnya. Energi
disimbolkan W. Adapun persamaan dari energi yaitu:
e. 12,5 w/m2
4. (Kombinasi dinamika dan listrik dinamis) Air terjun dengan debit air 50 m3/s dari
ketinggian 100 m, dipakai untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik, sehingga
dihasilkan daya listrik P watt. Bila hanya 60% energi mekanik air hujan terpakai untuk
menghasilkan energi listrik maka besar P adalah .... watt
a. 6 x 107
b. 3 x 107
c. 3 x 10
d. 1,5 x 104
e. 1,0 x 104
5. (Listrik dinamis) Kapasitor C1 = 1 µF. C2 = 2 µF dan C3 = 3 µF dihubungkan paralel
dan diberi tegangan total V volt. Pernyataan berikut yang benar adalah ....
1) pada masing-masing kapasitor akan bekerja tegangan listrik yang sama
2) kapasitor C3 menyimpan energi listrik paling banyak
3) kapasitor C1 mempunyai muatan paling kecil
Uji Kompetensi !! 4) ketiga kapasitor mempunyai harga kapasitansi ekivalen 6 µF
1. Suatu rumah memiliki jaringan listrik bertenaga 900 W dan bertegangan 110 V. Jika 6. (Listrik dinamis) Dua buah lampu listrik A dan B disusun seri dan dipasang pada
rumah tersebut memakai lampu 100 W, 220 V, maka jumlah maksimum lampu yang tegangan 220 V seperti gambar di bawah. Spesifikasi lampu A adalah 36W;220V dan
bias dipasang adalah….(SBMPTN 2014) lampu B 18W;220V.
a. 9 Susunan lampu tersebut berlaku
b. 18
c. 27
d. 36
e. 45
2. (Listrik dinamis) Hambatan dalam suatu ampermeter 10 ohm berdaya awal 15 mA
ingin digunakan untuk mengukur arus 120 mA, maka harus dipasang hambatan 1. Tegangan pada kedua lampu sama
tambahan 2. Arus pada kedua lampu sama
a. 1,25 ohm, seri 3. Daya pada kedua lampu sama
b. 1,25 ohm, paralel 4. Jumlah daya pada kedua lampu 12 W
c. 70 ohm, seri 7. (Listrik dinamis) Perhatikan rangkaian listrik berikut!
d. 70 ohm, paralel
e. 7 ohm, seri

3. (Listrik dinamis) Sebuah kalkulator yang menggunakan panel surya 4 cm x 1 cm


bekerja pada tegangan 3 volt dan arus 0,2 mA. Jika > pane! surya mengubah 20 %
energi cahaya menjadi energi listrik maka intensitas cahaya minimal yang harus
diterima panel suara adalah
a. 2,5 w/m2
b. 4,0 w/m2 Arus yang mengalir pada tahanan-tahanan 8 Ω adalah 0.33 A dengan arah b ke a.
c. 5,0 w/m2 SEBAB
d. 7.5 w/m2 Daya yang didisipasikan tahanan 10 Ω adalah 0.37 watt.
8 (Listrik dinamis) Sebuah kapasitor 200 µF yang mula-mula tidak bermuatan dialiri arus
10 mA selama 10 sekon. Beda tegangan yang terjadi pada kapasitor adalah...
a. 1.000mV d. 50 mV
b. 500 mV e. 25 mV
c. 250 mV

9. (Listrik dinamis) Ketika ke dalam sebuah solenoida yang dialiri listrik dimasukkan
sebatang logam. Maka energi magnetiknya bertambah Manakah pernyataan berikut
yang benar?
a. Energi magnetik berada dalam batang logam
b. Pemeliharaan batang logam lebih kecil daripada vakum
c. Kuat medan magnet solenoida tetap
d. Energi magnetik pada solenoida tidak bergantung pada jenis logam
e. Energi magnetik pada solenoida bertambah karena batang logam
10. (Listrik dinamis) Arah arus listrik dalam suatu kawat penghantar sama dengan arah
gerak elektron dalam penghantar tersebut
SEBAB
Arus listrik dalam suatu kawat penghantar mengalir dari potensial tinggi ke rendah.
11. (Listrik dinamis) Dua lampu masing-masing tertulis A(60 W, 20 V) dan B (60 W, 120 V).
Jika lampu A dan B dirangkai paralel pada tegangan 60 V, maka jumlah daya Hukum Biot-Savart menjelaskan bahwa besarnya medan magnet pada kawat yang dialiri
gabungan kedua lampu adalah .... oleh arus listrik dituliskan dalam persamaan berikut.
a. 24 W d. 80 W
b. 30 W e. 100 W
c. 60 W

Ì 0 I I ds x r^
dB=
4 σ r2
16. MEDAN MAGNET DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Berdasarkan persamaan di atas, besarnya medan magnet dapat dirumuskan
Listrik dinamis mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak tiap satuan waktu Ì 0 I I ds x r^
B= ∫ 2
dinamakan .dengan arus listrik. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi menuju potensial 4σ r
rendah.
A. Medan Magnet Dengan:
Medan magnet adalah ruang disekitar magnet yang masih dapat dirasakan adanya gaya 0 = permeabilitas ruang hampa = 4x10-7 T.m/A
magnetnya. Hubungan kemagnetan dan kelistrikan pertama kali ditemukan oleh Hans I = kuat arus listrik (A)
Crhristian Oersted menunjukkan bahwa arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar r =jarak titik ke kawat
dapat menghasilkan medan magnet. Perhatikan gambar berikut ini. s = jarak yang dilalui medan magnet (T)
Aturan dalam melukiskan medan magnet 3. Medan Magnet pada Kawat Melingkar
1. Pusat lingkaran pada titik 0
Jika kawat melingkar dengan sudut  maka besar induksi magnetnya adalah
μ0 I
B= θ
4 πa

Jika lingkaran penuh memiliki sudut  = 360° = 2, besarnya induksi magnet menjadi
μ0 I
B=
2a

Sehingga sudut yang digunakan yakni


Sudut 30o 45o 60o 90o Dst
Arah arus (I) searah ibu jari, sedangan arah .medan magnet (B) searah keempat jari  /6 /4 /3 /2 …
melingkar. Jilka terdiri daari N lingkaran maka
μ0 I
Medan Magnet pada kawat Lurus B=
2a
1. Kawat lurus panjang tertentu
Dengan N menyatakan banyak lilitan.
2. Jika titik terletak pada sumbu pada pusat lingkaran di titik P sebesar
μ o I a2
B=
2 r3
Aplikasi pada medan magnet solenoid dan Toroida
1. Solenoida

Besarnya medan pada titik P adalah


θ2
cos θ1 −cos ¿
μ I (i) (ii)
B= 0 ¿ Dipusat solenoid titik 0 Pada ujung-ujung solenoid
4 σa
μ0 ∈ ¿ di titik U
L μo ∈ ¿
2. Kawat lurus panjang tak hingga dengan 2 = 1800 dan 2 = 180° Bo =¿ 2L
Besarnya medan magnet adalah 1
μ0 I B u= B o=¿
B= 2
2 πa
Keterangan: 2. Toroida
a. = jarak antara kawat dengan titik medan magnet Besarnya medan magnet di pusat
μo ∈ ¿
2 πa
B=¿

B. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz atau sering disebut dengan gaya magnet merupakan gaya yang ditimbulkan
disekitar medan magnet. Gaya Lorentz antara lain dapat terjadi pada: Secara matematika besar
μ0 I 1 I 2
F12=F 21= l
2 πa
1. Gaya Lorentz pada Kawat Berarus di Dalam Medan Maenet dengan:
F12 = F12 = gaya Lorentz pada kawat kedua kawat (N)
0 = permeabilitas ruang hampa (0 =4 x 10-7 wb/am)
i1 = arus pada kawat pertama (A)
i2 = arus pada kawat kedua (A)
B1 = medan magnet yang diakibatkan oleh kawat pertama (A)
B2 = medan magnet yang diakibatkan oleh kawat kedua (A)
I = panjang kawat (m)
Aturan tangan kanan digunakan untuk memnentukan arah gaya a = jarak kedua kawat (m)

3. Gaya Lorentz pada Muatan yang Bergerak dalam Medan Magnet

Secara matematis dapat dituliskan dengan persamaan.


FL = Bil sin
dengan:
FL = gaya Lorentz (N) Arus listrik merupakan muatan yang bergerak. Ketika muatan bergerak melalui medan
B = besarnya medan magnet (T) magnet akan bekerja gaya Lorentz. Secara matematis besarnya gaya magnet pada
I = kuat arus yang dialirkan (A) muatan bergerak dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.
I = panjang kawat penghantar (m) F=B q v sinθ
 = sudut antara arus i dan medan magnet B Dengan:
2. Gaya lorentz antar kawat berarus F = gaya Lorentz (N)
B = medan magnet (T)
q = besarnya muatan listrik (C)

v = kecepatan muatan (m/s) Aturan tangan kanan pada muatan dipakai khusus untuk muatan positif, jika
 = sudut antara medan magnet Bdan kecepatan muatan v bermuatan negatif (elektron) maka gunakan tangan kiri dengan ibu jari sebagai
Adanya sudut antara medan magnet dan kecepatan muatan listrik mengakibatkan arah v,untuk F dan Bmasih tetap.
muatan memiliki lintasan yang berbeda pada saat berada di dalam medan magnet, C. F LUKS Magnet
a. Arah Kecepatan Muatan Positif Sejajar dengan Medan Magnet ( = 0°) maka F Faraday menemukan bahwa besaran yang berpengaruh terhadap munculnya arus
=0 induksi adalahfluks magnet. Fluks magnet adalah jumlah garis-garis gaya medan
magnet yang menembus tegak lurus bidang dengan luasan tertentu.

b. Arah Medan Magnet dan Kecepatan. Muatan Positif Membentuk Sudut 0 (0°
<90°) maka lintasan berbentuk spiral

Persamaan fluks magnet dapat dituliskan sebagai berikut.


ϕ=BA cos θ
Keterangan:
c. Arah Gerak Muatan Positif Tegak Lurus dengan Medan Magnet( = 90o) maka ϕ = fluks magnet (Wb)
Florentz = Fsentripetal sehingga lintasan berbentuk lingkaran B = besarnya medan magnet (T)
A = luasan permuakaan yang dilalui medanmagnet (m2)
 = sudut antara medan magnet B dengan garis normal bidang
permukaan

D. Induksi Magnetik
1. GGL Induksi
Hukum Lenz menyatakan bahwa arus induksi selalu menimbulkan medan magnet
induksi yang berlawanan dengan perubahan medan magnet asalnya. Hukum
Jarii-jari lintasan dapat ditentukan dengan persamaan berikut: Faraday yang berbunyi, “ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung suatu
mv penghantar atau kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang
R= dilingkupi oleh loop penghantar atau kumparan tersebut”.Apabila dituliskan dalam
Bq
dengan bentuk persamaan sebagai berikut.
R = jari-jari lintasan (m) lintasan(R) Δϕ dϕ
ε =−N atau ε=−N
m = massa muatan listrik (kg) Δt dt
Catatan: Sementara itu, besarnya GGIinduksi yang dihasilkan oleh generator dapat
dituliskan sebagai berikut.
ε =NBAω sinα
Adapun GGL induksi pada ujung-ujung sebuah penghantaryang digerakkan a. TRAFO STEP UP, trafo yang berfungsi menaikkan/memperbesar tegangan
memotong tegak lurus suatu medan magnet di rumuskan sebagai berikut. bolak balik suatu sumber.
ε =Blv sinα (Vp< Vs Np<Ns ,dan Ip> Is)
Keterangan: b. TRAFO STEP DOWN, trafo yang berfungsi menurunkan/memperkecil tegangan
 = ggl induksi (Volt) bolak balik suatu sumber.
N = jumlah lilitan (Vp> Vs Np>Ns , dan Ip< Is)
Δϕ
= laju perubahan fluks magnetik (Wb/s) 3. Aplikasiinduksi Elektromagnetik
Δt
B = besar induksi magnetik (Tesla) a. Kawat yang ditarik dalam medan magnet homogen
A = luas penampang kumparan (m2)
 = kecepatan sudut (rad/s)
v = kecepatan penghantar yang digerakkan (m/s)
α = sudut terhadap medan magnet
2. Transformator
Transformator yang lebih dikenal dengan nama trafo merupakan alat yang
digunakan untuk mengubah nilai tegangan bolak-balik yang diperlukan dalam
suatu rangkaian listrik. Pada transformator berlaku persamaan sebagai berikut.
Trafo Ideal Besarnya GGL Induksi
V P N P IS  = BvL
= = dengan:
V s Ns I P  = ggl induksi yang dihasilkan (volt)
Trafo Tidak Ideal B = medan magnet (T)
ηV P η N P I S v = kecepatan gerak kawat (m/s)
= =
Vs Ns IP L = panjang kawat (m)
R = hambatan (ohm)
Efisiensi Trafo c. Kawat yang diputar dalam medan magnet homogen
Ps
η= xl 00
Pp
Keterangan:
Vp = tegangan primer (Volt)
Vs = tegangan sekunder (Volt)
Np = lilitan primer
Ns = lilitan sekunder Besarnya ggl induksi
IP = arus pada kumparan primer (Ampere) BvL
ls = arus pada kumparan sekunder (Ampere) ε=
2
 = efisiensi transformator Karena v= L maka
Ps = daya kumparan sekunder/keluaran
Pp = daya kumparan primer/masukan Bω L2
ε=
Berdasarkan perubahan tegangan yang dihasilkan, trafo dibedakan menjadi dua, 2
yaitu: E. Tegangan Bolak Balik
Arus listrik bolak-balik dibangkitkan oleh generator AC
I =I m sin ωt +ϕ
Akar dari nilai rata-rata kuadrat arus disebut arus efektif. Jika kapasitor dihubungkan dengan arus AC maka tegangannya memenuhi
Im hubungan
I ef = π π
Keterangan:
√2 V c =V m sin ωt+( 2 ) (
dan I c =I m sin ωt+
2 )
Im = arus maksimum
Ief = arus efektif

Hubungan antara tegangan efektif dan tegangan maksimum adalah


Vm
V ef =
√2
Keterangan:
Vm = tegangan maksimum (volt)
V =Vm sin ωt +ϕ dan=ℑ sin ωt +ϕ
Vef = tegangan efektif (volt)
Arus rata-rata adalah arus bolak-balik yang menghasilkan muatan yang sama dengan
Impedansi rangkaian RLC
muatan arus searah dalam waktu yang sama. 2
2I X L− X C ¿
Í = m R2 +¿
π
Jika resistor dihubungkan dengan arus AC maka tegangannya memenuhi hubungan z= √ ¿
V R =V m sin ωt dan I R=I m sin ωt 1
Dimana XL dan L dan Xc =
ωC
Tipe rangkaian RLC
XL > XC bersifat rangkaian induktif
XL< XC bersifat rangkaian kapasitif
XL = XCBersifat rangkaian resistif terjadi resonansi
Resonansi rangkaian RLC
1
X L= X c → f o=
2 π √ LC
Daya pada rangkaian RLC
P=VI cos ϕ
3. (Medan magnet dan induksi) Untuk menguji sebuah trafo, seorang siswa melakukan
pengukuran tegangan dan arus dari kumparan primer maupun kumparan sekunder.
Hasil pengukuran dituangkan dalam tabel di bawah ini.

Ip Np Is Ns
Vp(V Vs(V
(mA (lilitan (mA (lilitan
) )
) ) ) )
240 2,0 X Y 50 50
Uji Kompetensi !!
Berdasarkan data dalam tabel diatas, nilai X dan Y adalah...
1. (Medan magnet dan Induksi elektromagnet) Sebuah penghantar PQRS berada a. X = 2; Y = 6000
dalam medan magnet homogen sebesar 10-2 tesla yang arahnya tegak lurus bidang b. X = 50; Y = 9.6
gambar meninggalkan pembaca (lihat gambar). c. X = 480: Y =1,0
d. X=1250; Y = 9,6
e. X = 1250; Y = 240
4. (Medan magnet dan induksi elektromagnetik) Dua kawat lurus panjang diletakkan
sejajar pada jarak 15 cm di udara. Pada masing-masing kawat dialiri arus searah 6 A
dan 9 A yang arahnya sama. Letak titik yang induksi magnetiknya nol diukur dari
Kawat TU panjang 80 cm digeser ke kiri dengan kecepatan 20 m/s. Bila hambatan kawat 6 A adaiah
kawat PQRS = 20/maka gaya lorentz yang bekerja pada kawat TU adalah . . . a. 3 cm
a. 2,4 x 10-4 N ke kanan b. 5 cm
b. 6,4 x 10-4 N ke kiri c. 6 cm
c. 6,4 x 10-4 N ke kanan d. 8 cm
d. 3,2 x 10-4 N ke kiri e. 10 cm
e. 3,2 x 10-4 N ke kanan 5. (Medan magnet dan induksi elektromagnet) Spektrometer massa digunakan untuk
2. (Medan magnet dan induksi elektromagnet) Gambar di bawah ini menunjukkan memisahkan dua jenis ion bermuatan sama (q 1 = q 2 ) tetapi dengan massa berbeda
kawat separuh lingkaran dapat diputar di dalam medan magnet homogen yang (m 1 = m2) Setelah dipercepat dengan beda potensial V ion-ion tadi bergerak
arahnya keluar bidang gambar. Kawat dirangkai dengan hambatan PQ. Hal yang memasuki daerah bermedan magnet seragam B secara tegak lurus sehingga
terjadi ketika kawat diputar adalah .... mereka mengikuti lintasan gerak berbentuk lingkaran dengan jari-jari R. Anggaplah
bahwa pada saat memasuki daerah bermedan magnet B kecepatan kedua massa
adalah V1 dan V2, serta jari-jari lintasan keduanya adalah R1 dan R2. Bila m1 = 4m,
dan V 1 = 2V2 maka berlaku ....
a. R1 = 4R2
b. R1 = 2R2
c. R1 = R2
1) Arah medan magnet memengaruhi arah arus d. R1 = 0,5R2
2) Tidak timbul arus listrik dalam rangkaian karena medan magnet homogen e. R = 0,2R2
3) Di dalam rangkaian timbul arus bolak-balik 6. (Medan magnet dan induksi elektromagnet) Kumparan generator AC memiliki 100
4) Fluks magnet tidak berubah karena medan magnet homogen lilitan dengan penampang lintang luasnya 0.05 m2 dengan hambatan 100 Ω. Rotor
diputar dalam medan magnet 2 tesla dengan frekuensi 50 Hz. Arus maksimum yang b. 2,0 V e. 22 V
diinduksikan adalah ... c. 2,1 V
a. 0,314 A d. 31,400 A 11. (Medan magnet dan induksi elektromagnet) Jika sebuah generator dengan daya keluaran P
b. 3,140 A e. 62,800 A dan tegangan keluaran V dihubungkan ke sebuah pabrik menggunakan kabel yang
c. 6,280 A hambatan totalnya R , daya masukan yang dikirim ke pabrik adalah ....
7. (Medan magnet dan induksi elektromagnet) Generator mempunyai teras persegi a. P
berukuran 30 cm x 50 cm terdiri dan 1000 man dan berputar 300 radian per menit. b. P – ½ (P/V) R
Medan magnet yang diperlukan untuk menghasilkan gaya gerak listrik 150 Volt c. P – (P/V) R
adalah ... Tesla. d. P – ½ (P/V)2 R
a. 2,0 e. P – (P/V)2 R
b. 0,2
c. 0,02
d. 0,3
e. 0,03
8. (Medan magnet dan induksi elektromagnet) Sebuah muatan sebesar +2q bergerak
dengan kecepatan v di dalam suatu medan magnet serba sama yang mempunyai
induksi magnetik 3. Bila sudut yang dibentuk oleh V dan medan magnet besar 45n,
maka muatan tersebut mengalami gaya sebesar
a.
√2 qB
2
b.
√2 B
2 qv
c.
√2 qv
2
d.
√ Bqv
2
2
e. √ 2 Bqv
9. (Medan magnet dan induksi elektromagnet) Sebuah kumparan mempunyai induksi
700 mH. Besar GGL induksi yang dibangkitkan dalam kumparan itu jika ada
perubahan arus listrik dari 200 mA menjadi 80 mA dalam waktu 0.02 sekon secara
beraturan adalah
a. 8,4 V d. 4,2 mV
b. 4,2 V e. 2,8 mV
c. 2,8 V
10. (Medan magnet dan induksi elektromagnet) Suatu kumparan terdiri dari 50 lilitan
mempunyai luas penampang 10 cm2. Tiba-tiba dilaui medanmagnet yang berubah-
ubah menurut persamaan B = 5t2 + 2t – 5 selama 0,2 sekon. Maka GGL induksi
yang terjadi dalam kumparan tersebut adalah ...
a. 0,2 V d. 21 V
4. Dilatasi Waktu
Δto
Δ t=


2
v
1− 2
c
5. Kontraksi panjang

L=L0 1−
√ v2
c
2

6. Massa dan energi Relativitas


Massa Relativitas
m0
m=

Energi Relativitas
√ 1−
v2
c
2

E = m.c 2
2
m0 c
E=


2
v
1− 2
c
Energi kinetik
EK = E – E0
17 . FISIKA MODERN m0 c 2
A. Relativitas Khusus Ek = −m0 c 2


2
1. Relativitas Newton v
1−
Relativitas Newton digunakan untuk benda dengan kecepatan rendah. c2
2. Teori Relativitas Kecepatan Einstein
berlaku umum, sedangkan teori relativitas Newton hanya berlaku untuk benda-
benda yang bergerak dengan kecepatan jauh lebih kecil daripada kecepatan B. Fisika Atom
cahaya. Persamaan relativitas kecepatan menurut Einstein adalah 1. Teori Atom Demokritus
V 2 +V 1 Atom berasal dari kata atomos (Yunani), artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.
V 21=
V V 2. Teori Atom Dalton
1+ 1 2 2 John Dalton seorang ahli kimia, mendukung pemikiran Demokritus dengan
c melakukan eksperimen kimia yang menghasilkan beberapa ciri-ciri atom, antara
3. Postulat Einstein lain:
a. Postulat pertama Hukum-hukum fisika memiliki bentuk yang sama pada a. Tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi
semua kerangka inersia. yang disebut atom.
b. Postulat kedua b. Setiap unsur tersusun dari atom-atom yang sama dan tidak dapat berubah
Kecepatan cahaya di ruang hampa adalah selalu sama untuk semua menjadi atom unsur lain..
pengamatan dan tidak bergantung pada kecepatan sumber. (c =3 x 108 m/s)
c. Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan dapat 5. Teori Atom Bohr
membentuk suatu molekul. Molekul adalah bagian dari senyawa yang Niels Bohr (1885-1962) menyempurnakan kelemahan teori atom menurut
terkecil. Rutherford dengan mengajukan postulat-postulat sebagai berikut.
d. Pada reaksi kimia atom-atom berpisah, kemudian bergabung lagi dengan a. Elektron mengelilingi inti atom hanya dalam lintasan lingkaran tertentu.
susunan yang berbeda dari semula, tetapi massa keseuruhan tetap. b. Elektron memiliki energi tertentu pada setiap orbit dan bergerak dalam orbit
Kelemahan dari teori atom Dalton adalah tidak menjelaskan tentang adanya tanpa meradiasikan energi. Orbit ini disebut orbit stasioner.
muatan listrik dalam atom. c. Energi radiasi terjadi hanya ketika elektron berpindah dari orbit stasioner satu
3. Teori Atom Thomson ke orbit stasioner lainnya yang lebih rendah. Energi radiasi yang dipancarkan
J.J. Thomson (1856-1940), mengubah pandangan tentang atom dengan berupa foron tunggal berenergi.
ditemukan muatan negatif pada atom yang disebut dengan elektron. Menurut E = hf = Et - Er
penemuan Thomson, antara lain: dengan
a. Atom berbentuk bola pejal dan memiliki muatan (positif dan negatif) yang Etadalah energi orbit yang lebih tinggi dan
tersebar merata di seluruh bagian atom. Eradalah energi orbit yang lebih rendah.
b. Atom bukanlah partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Energi dasar pada atom hidrogen E1 bernilai -13,6 eV
c. Atom adalah masif karena partikel- partikel pembentuk atom tersebar merata. sedangkan untuk atom berelektron n dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
d. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif sehingga atom −13,6
bersifat netral.
E n= 2
eV
n
e. Massa elektron jauh lebih kecil dari massa atom. 1) Momentum sudut memenuhi keadaan kuantum
Kelemahan teori atom Thompson adalah massa atom tersebar merata. Selain itu, h
belum ditemukannya besar massa muatan elektron. L=M V r n=n
4. Teori Atom Rutherford 2δ
Ernest Rutherford (1871-1937) berhasil memecahkan kelemahan teori atom dengan:
Thompson dengan melakukan eksperimen menggunakan berkas partikel alfa yang L = momentum sudut (Ns),
ditembakan ke lempeng tipis emas.Berdasarkan pengamatannya, sebagian besar m = massa elektron = 9,1 x 10-31 kg,
partikel alfa dapat dengan mudah menembus lempeng, tetapi ada sebagian rn = jari-jari orbit ke-n
partikel alfa yang dihamburkan kembali. h = konstanta Planck = 6,63 x 10-34 Js
Menurut Rutherford partikel alfa dihamburkan kembali oleh inti atom yang n = bilangan kuantum = 1, 2, 3,....
merupakan muatan positif sejenis dengan muatan yang ditembakan oleh partikel Bilangan kuantum berkaitan dengan kulit atom K, L, M, N,.... Jari-jari atom
alfa. Selain itu, ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh Rutherford, antara hidrogen menurut Bohr bernilai r1= 0,53A Untuk jari-jari atom berelektron n dapat
lain: dirumuskan berikut.
a. Inti atom bermuatan positif mengandung hampir seluruh massa atom. rn = n 2 r 1
b. Elektron bermuatan negatif selalu mengelilingi inti. dengan:
c. Jumlah muatan inti = jumlah muatan elektron yang mengelilinginya. rn = jari-jari atom berelektron n
d. Gaya sentripetal elektron selama mengelilingi inti dibentuk gaya tarik n = bilangan kuantum/kulit atom
elektrostatis (gaya Coulomb) oleh inti atom dan elektron. Kelemahan teori atom Bohr sebagai berikut.
Kelemahan dari teori atom Rutherford adalah tidak dapat menjelaskan kestabilan a. Lintasan elektron tidak sesederhana seperti yang dinyatakan Bohr.
inti atom dan tidak dapat menjelaskan spektrum garis atom hidrogen. Selain itu, b . T e o r i atom Bohr b e l u m dapat menjelaskan kejadian dalam ikatan kimia,
elektron yang mengelilingi inti akan terus memancarkan energi berupa gelombang pengaruh medan magnet terhadap atom (Efek Zeeman), dan tidak bisa
elektromagnet sehingga lintasannya berbentuk spiral dan suatu saat akan jatuh ke menjelaskan spektrum atom berelektron banyak. Deret atom Hidrogen sebagai
dalam inti. berikut.
1 1 1 Inti aton tersusun oleh proton dan neutron, tetapi jumlah massa proton dan massa
λ (
=R 2 − 2
nr nt ) neutron (massa nukleon) ternyata memiliki massa inti selalu lebih kecil daripada
massa nukleon. Selisih antara massa nukleon dan massa inti disebut defek massa.
Deret Lyman : nr = 1 dan nt = 2, 3, 4,...dst Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.
Deret Balmer : nr = 2 dan nt = 3, 4, 5,...dst Δ m=(Z m p+ N mn )−minti
Deret Paschen : nr = 3 dan nt = 4, 5, 6,...dst
Deret Brachet : nr = 4 dan nt = 5, 6, 7,...dst
Deret Pfund : nr = 5 dan nt = 6, 7, 8,...dst
dengan:
dengan:
Δm = defek massa
 = panjang gelombang (m) mp = massa proton
R = konstanta Rydberg = 1,0074x 107 m-1 mn = massa neutron
minti = massa inti atom
C. Fisika Inti dan Radioaktivitas Defek massa inti atom dapat disetarakan dengan satuan energi dalam eV (elektron
1. Inti Atom volt) yakni 1 sma = 931 MeV (mega elektron volt). Tabel beberapa partikel dan
Dalam sistem periodik unsur, atom dapat dituliskan sebagai berikut. massanya dalam sma maupun kg.
A
Z X Nama Massa
dengan: Massa (kg)
Partikel (sma)
A = nomor massa atom yang menunjukkan jumlah proton dan neutron pada inti
Z = nomor atom yang menunjukkan jumlah proton Proton 1,007825 1,6726 x 10-27
X = nama unsur atom Sehingga secara matematis jumlah neutron dapat dituliskan Neutron 1,008665 1,6749 x 10-27
sebagai berikut. Elektron - 9,11 x10-31
N =A-Z
dengan: 1 sma = 1,66 x 10-27 kg
N = jumlah neutron
A = jumlah proton dan neutron
Z = jumlah proton 3. Energi Ikat Inti Atom
Tabel beberapa contoh lambang unsur dan partikel Massa defek mengikat energi yang mengikat inti disebut energi ikat inti. Jika Δm
Nama Partikel Lambang dalam kg
Eikat = Δm c2 Joule
Elektron (partikel beta)
0
−1 e atau −1 β
0
Tetapi jika Δm dalam sma
Eikat = Δm 931 MeV
0 0
Positron +1 e atau +1β Dengan
Eikat = energi ikat inti atom
Proton
1
1 p atau 1 H
1
C=3x108 m/s
Energi ikat rata-rata tiap nucleon/inti atom dapat dinyatakan dengan
Neutron
1
0 n persamaanberikut :
Eikat
4 4 Enukleon =
Partikel α (inti helium) 2 α atau He 2 A
Dengan:
2. Defek Masa Enukleon = energi ikat rata-rata
A = jumlah nucleon (proton dan elektron) Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti berat menjadi inti-inti yang lebih ringan.
Contoh: reaksi Nuklir
4. Radio aktivitas Inti 1
0n → 235 141 92 1
92U → 56 Ba + 36 Kr + 30 n+Q
a. Pemancaran Partikel Radioaktif 1 235 140 94 1
0n → 92 U → 54 Xe + 38Sr +20 n+Q
Peristiwa pemancaran sinar radioaktif secara spontan disebut
radioaktivitas.Pemancaran partikel-partikel tersebut diakibatkan karena Reaksi Fusi
ketidakstabilan inti atom.Adapun beberapa contoh pemancaran partikel-partikel Reaksi fusi adalah reaksi pengabungan inti-inti yang ringan menjadi inti yang lebih
radioaktif sebagai berikut. berat. Contoh: reaksi energi Matahari
1 1 2 0
Pemancaran partikel α H → 1 H → 1 H + 1e + 0,42meV
1
A A−4 4 2 1 3 0
Z X → Z−2Y + 2 He + E 1H → 1 H → 2 He + 0γ +5,49 meV
3 3 1
He+ 2 He→ 2 2 H +12,86 meV
2
Pemancaran partikel 
A A 0
Z X → 2+1Y +−1 β + E
Pemancaran partikel v
A A 0
Z X → zY + 0 γ + E
dengan: 6. Energi Reaksi Inti Atom
X = inti atom awal Energi yang dihasilkan oleh reaksi fusi maupun fisi dapat diperoleh menggunakan
Y = inti atom hasil persamaan berikut.
E = energi yang dihasilkan E=| Σmakhir −Σ mawal|931 MeV
b. Peluruhan Inti Atom dengan:
Inti atom yang memancarkan radioaktif secara terus-menerus dapat mahir = jumlah massa inti setelah reaksi
mengakibatkan jumlah inti atom berkurang/mengalami peluruhan.Secara mahir = jumlah massa inti sebelum reaksi awal
matematis jumlah inti yang mengalami peluruhan radioaktif dapat dirumuskan 7. Jenis Ikatan Inti Atom
sebagai berikut. a. Isotop
t
1 Isotop merupakan unsur yang memiliki nomor atom sama akan tetapi nomor
N t =N 0
2() T
massa berbeda.
14 15 14
Contoh: 7 N dan 7 N , 6c dan 6C
15
dengan:
Nt = jumlah inti pada keadaan akhir b. Isoton
N0 = jumlah inti pada keadaan mula- mula Isotop merupakan unsur yang memiliki jumlah neutron sama.
31 32 40 39
t = waktu peluruhan Contoh: 15 P dan 16S , 20Ca dan 19C
T = waktu paroh c. Isobar
Konstanta peluruhan (X) dapat ditentukan dengan persamaan berikut. Isobar merupakan unsur yang memiliki nomor massa sama, tetapi nomor atom
¿ 2 0,693 berbeda.
λ= =
T T 14 14 24
Contoh: 6C dan 7 N , 12Mg dan 11 Na
24

5. Reaksi Inti Atom Buatan mH Radiasi Benda Hitam


Selain melalui pemancaran radioaktif, reaksi inti atom dapat terjadi secara buatan.
Adapun reaksi yang dilakukan secara buatan antara lain.
Reaksi Fisi
Uji Kompetensi !! 5. Apabila cahaya ultraungu menyinari potasium, elektron akan terpancar dan
1. Periode suatu pendulum di muka bumi besarnya 3,0 detik. Bila pendulum tersebut permukaan logam tersebut. Dalam peristiwa ini:
diamati oleh seorang yang bergerak relatif terhadap bumi dengan kecepatan 1) semua elektron yang terpancar mempunyai energi sama dengan energi
0,95 c (c=kecepatancahaya) , maka periode pendulum tersebut dalam partikel cahaya.
detik menjadi .... 2) energi partikel cahaya sebanding dengan frekuensi cahaya.
a. 0,5 3) peristiwa di atas berlaku untuk semua warna cahaya.
b. 1,5 4) energi kinetik maksimum elektron yang terpancar lebih kecil dari energi
c. 9,6 partikel cahaya.
d. 15 6. Sebuah pesawat super cepat bergerak terhadap bumi dengan kelajuan v=0,6 e. Di
e. 300 dalam pesawat, pulsa cahaya dipancarkan dari sumber S ke cermin C dan
2. Perbandingan dilatasi waktu untuk sistem yang bergerak dengan kecepatan dipantulkan kembali ke S. Peristiwa ini diamati oleh A yang berada di pesawat dan B
1 1 yang berada di bumi. Menurut A, waktu yang diperlukan pulsa cahaya untuk
√3 c dengan sistem yang bergerak dengan kecepatan c adalah ... bergerak bola-balik S-C-S adalah 2 x 10-8 s. Pernyataan di bawah ini yang benar
2 2
a. 1 : 2 adalah ....
1. Menurut A jarak dari S ke C adalah 3 m
b. 1 : √ 3
2. Mrnurut A jarak dari S ke C adalah 2,4 m
c. √3 : 1 3. Menurut B waktu yang diperlukan pulsa cahaya untuk bergerak bolak-balik S-
d. 2 : 3 C-S adalah 2 x 10-8 s
e. 3 : 2 4. Menurut B kelajuan pulsa cahaya pada saat bergerak dari C ke S adalah 1,2
3. Menurut Einstein, sebuah benda dengan massa diam m0 setara dengan x 108 m/s
2
m0 c , dengan c adalah kecepatan rambat cahaya di dalam hampa. Apabila 7. (Fismod) Jika tembaga ditembaki elektron berenergi tinggi dalan orde puluhan KeV,
benda bergerak dengan kecepatan v , maka energi total benda setara maka spketrum sinar-X yang terbentuk dapat mempunyai puncak pada bewberapa
dengan .... panjang gelombang tertentu menunjukkan karakteristik dari bahan tersebut.
1 SEBAB
1. m c2 Elektron berenrgi puluhan KeV jika ditumbukkan pada suatu bahan dapat
2 0
mengalami perlambatan yang besar sehingga akan muncul gelombang
2. m 0 ( 2c 2 + v2 ) elektromagnetik dengan panjang gelombang dalam orde panjang gelombang sinar-
3. m 0 ( c 2+ v 2 ) X.
210
m0 v 8. (Fismod) Isotop polonium 84 Po tidak mantap sehingga memancarkan partikel
alfa dengan energi kinetik sebesar 5,3 MeV. Jika massa atom 210 Po adalah


4. v
2
1− 209,9829 u, massa partikel alfa adalah 4,0026 u, dan massa 1 u setara dengan
2
c 206
energi 931 MeV, maka massa atom 82 Pb yang terbhentuk sebesar ....
4. Mana pernyataan yang benar mengenai efek fotolistrik? a. 205,9845 u
a. Menaikkan Intensitas cahaya menambah laju perpindahan energi ke logam b. 205,9812 u
b. Menaikkan intensitas cahaya menambah energi kinetik fotoelektron c. 205,9779 u
c. Elektron akan teremisi hanya bila frekuensi cahaya datang sama dengan d. 205,9746 u
frekuensi tertentu e. 205,9713 u
d. Energi kinetik maksimum fotoelektron bertambah dengan naiknya frekuensi 9. (Fismod) Sebuah atom memancarkan radiasi dengan oanjang gelombang λ
cahaya
ketika sebuah elektronnys mrlskuksn transit dari tingkat energi E1 dan E2 .
e. Tidak ada hubungan antara frekuensi cahaya dan energi kinetik fotoelektron
Manakah dari persamaan berikut yang menyatakan hubungan λ , E1 dan E 2 ?
h ΔQ
a. λ= ( E1−E 2 ) P= =eσ T 4
c Δt
b. λ=hc ( E 1−E2 )
c Sehingga intensitas radiasinya adalah
c. λ = ( E − E2 ) P
h 1 I= =eσ T 4
hc A
d. λ= Keterangan:
( E 1−E2 ) P = laju energi (daya) radiasi (watt)
E −E2 A = luas penampang benda (m2)
e. λ= 1 e = emisivitas benda
hc
10. (Fismod) Setiap detik di matahari terjadi perubahan 4x109 kg materi menjadi energi T = suhu mutlak benda (K)
radiasi. Bila kelajuan cahaya dalam vakum adalah 3x1010 cm/s, daya yang d = konstanta Stefan-Boltzmann
dipancarkan oleh matahari adalah ....  = intensitas radiasi benda (W/m2)
a. 3,6x1030 watt (o= 5,67 x 10-4 W/m2K=)
b. 35,0x1010 watt B. Hukum Pergeseran Wien
c. 1,2x1018 watt Wilhelm Wien menemukan hubungan antara panjang gelombang radiasi yang dipancarkan
d. 3,6x1026 watt benda hitam dan suhu benda.
e. 4,8x1027 watt

Pada grafik terlihat bahwa suhu T1> T2 sedangkan untuk panjang gelombang <2. Oleh
karena itu secara mnatematis dapat dirumuskan
−3
❑m T =2,9 x 1 0
Keterangan:
 m = panjang gelombang terpancar maksimum (m)
18. DUALISME PARTIKEL T = suhu mutlak benda hitam (K)
C. Hipotesis Kuantum Planck
A. Radiasi Benda Hitam Max Planck memperlihatkan bahwa energi radiasi tidaklah kontinu, tetapi terdiri atas paket-
Radiasi energi dari sebuah benda bergantung pada jenis, ukuran, dan suhu benda. J. paket energi yang diskrit yang disebut kuanta.Secara matematis dapat dirumuskan berikut.
Stefan dan Boltzmann menemukan bahwa laju energi radiasi dari benda sebanding dengan E=n hf
luas permukaan benda dan pangkat empat dari temperatur mutlaknya. Laju energi radiasi
yang dipancarkan dapat dirumuskan dengan Keterangan:
E = energi radiasi (J)
n = jumlah partikel cahaya/foton Sehingga
h = tetapan Planck (6,63 x 10-34Js) E K maks =hf −h f 0
f = frekuensi cahaya (Hz) hc hc
D. Efek Fotolistrik dan Teori Einstein E K maks= −
λ λ0
Efek fotolistrik merupakan peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam karena
Keterangan:
energi cahaya seperti yang ditunjukkan elektron akan terlepas dari pelat katode dan
bergerak menuju ke anode bila diberi seberkas cahaya dengan energi E = hf yang lebih EKmaks = energi kinetik maksimum (J)
c = kecepatan cahaya = 3 x 108 m/s
besar dari W0
E = energi foton (J)
 = panjang gelombang cahaya (m)
W0 = energi ambang/fungsi kerja logam (J)
f0 = frekuensi ambang (Hz)
h = konstanta Planck = 6,63 x 10-34 J.s
0 = panjang gelombang maksimum (m)
f = frekuensi cahaya (Hz)
Energi minimal yang dibutuhkan elektron untuk terlepas disebut fungsi kerja logam/ energi Grafik Hubungan Energi Kinetik dengan Frekuensi Foton
ambang W0.
Sesuai hukum kekekalan energi maka pada saat fotoeletron terhenti.Secara matematis
berlaku persamaan.
E K maks=e V 0
di mana:
EK maks = energi kinetik maksimum foto elektron
e = muatan elektron =-1,6 x 10-19 C
V0 = potensial henti (V)
Grafik Hubungan Intensitas dan tegangan
Makin besar frekuensi cahaya makin besar energi kirinya sebaliknya.
E. Sinar X
Keberhasilan teori foton yang dikemukakan Einstein dalam menjelaskan effek foto listrik
ternyata dapat digunakan juga untuk menjelaskan bagaimana proses terjadinya sinar x
yang jauh sebelumnya telah ditemukan oleh W Rontgen. X-rays dapat dijelaskan sebagai
elektron energetik yang menumbuk permukaan logam, dan dari permukaan logam
dipancarkan sinar-x atau foton-foton.Energi kinetik elektron diubah seluruhnya menjadi
energi foton. Secara umum dapat dirumuskan menjadi:
Makin besar intensitas cahaya akan makin banyak elektron yang terlepas dari pelat dan
hc hc
Ek =hf = atau eV =hf =
sebaliknya. Menurut Einstein, fenomena yang terjadi pada efek fotolistrik ini tidak dapat λ λ
dijelaskan mengagunkan teori gelombang. Ketika cahaya dijatuhkan pada logam, foton- Keterangan:
foton yang berinteraksi dengan elektron akan memberikan seluruh energinya pada elektron V = potensial pemercepat foton (volt)
untuk bergerak. Secara matematis dapat dirumuskan.
E K maks=E−W 0 Peristiwa yang terjadi saat sfnar-x dihasilkan, antara lain:
1. Efek Pengereman
Saat elektron yang ditembakkan ke logam saling bertumbukkan dan mengakibatkan Dengan :
energi kinetik diubah menjadi energi pancaran sinar x. Δ = pergeseran panjang gelombang (m)
2. Eksitasi Transisi Atom Logam  = panjang gelombang foton datang (m)
Saat bertumbukkan dengan atom pada logam energi dari elektron dipindahkan ke ’ = panjang gelombang foton hambur (m)
atom untuk melakukan transisi.Hal ini yang mengakibatkan adanya pancaran sinar x. M0 = massa diam elektron = 9,1 x 10-31 kg
 = sudut hamburan
F. Efek Compton h
A. H. Compton berhasil menjelaskan hambi sinar X (foton) yang menumbuk elektron = panjang gelombang Compton (m)
m0 C
sehingga foton mengalami pembelokkan dengan sudut .
G. Gelombang de Broglie
Konsep dualisme gelombang juga dijelaskan L. de Broglie yang menyatakan bahwa jika
cahaya dapat bersifat sebagai gelombang dan partikel, partikel pun mungkin dapat bersifat
sebagai gelombang. Menurut de Broglie selain untuk foton setiap partikel juga memenuhi
persamaan berikut.
h h
λ= =
p mv
dengan:
Secara matematis dapat dituliskan  = panjang gelombang partikel (m)
h p = momentum partikel (kg m/s)
Δ λ=λ−λ= (1−cos θ) m = massa partikel (kg)
m0 c
v = kecepatan partikel (m/s)

Uji Kompetensi !!
1. (Dualisme) Energi gelombang elektrtomagnetik yang mengenai suatu logam 3/5-
nya dimanfaatkan untuk mengatasi fungsi kerja. Jika frekuensi gelombang
elektromagnetik diperbesar menjadi dua kali, faktor penguatan energi kinetik
elektron yang terlepas dari logam adalah ....
a. 2
b. 7/2
c. 2/5
d. 1/5
e. 3/5
2. (Dualisme) Foton berpanjang gelombang λ bertumbukan lenting sempurna
dengan proton yang diam. Setelah tumbukan, foton terhambur 90 o terhadap arah
foton semula. Jika tetapan planck h, massa diam proton m, dan laju cahaya c, maka
pertambahan panjang gelombang foton adalah ....
λ
a.
137
λ
b.
1836
h
c.
mc
h
d. 1−
mc
e. 0
3. (Dualisme) Cahaya dengan frekuensi tertentu dijatuhkan pada permukaan suatu
logam sehingga foto elektron dengan energi kinetik maksimum sebesar 1,6 x 10 -19 J
terlepas darinya. Bila diketahui konstanta plansk adalah h=6,63.10 -34 JS dan fungsi
kerja logam tersebut 3,7.10-19 J, frekuensi cahaya yang jatuh pada permukaan logam
adalah sekitar ...
a. 0,8x1014 Hz
b. 2,0x1014 Hz
c. 04,0x1014 Hz
d. 6,0x1014 Hz
e. 8,0x1014 Hz
4. Menurut teori kuantum berkas cahaya terdiri atas foton. Intensitas berkas cahaya
ini ....
a.berbanding lurus dengan energi foton
b. berbanding lurus dengan akar energi foton
c. berbanding lurus dengan banyaknya foton
d. berbanding lurus dengan kuadrat banyaknya foton
e. tidak bergantung pada energi banyaknya foton.
5. Foton tidak mempunyai sifat partikel.
SEBAB
Foton tidak mempunyai massa diam

Anda mungkin juga menyukai