KELOMPOK 12
Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami
kesehatan dan juga kesempatan untuk kami dapat menyelesaikan Laporan Modul Satu Sistem
Bioetik dan Medikolegal ini. Shalawat dan salam tak lupa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, karena beliau lah yang dapat kita jadikan panutan umat muslim.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para tutor kami dalam PBL yang telah
membimbing kami dan memberikan materi pada sistem ini guna untuk memudahkan kita dalam
menyelesaikan pembelajaran pada sistem ini, dan juga dapat memberikan gambaran terlebih
dahulu apa saja materi yang harus kita tuangkan dalam laporan ini. kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman kelompok 12 yang sudah membantu memberikan materi agar
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat diri saya sebagai penulis khususnya dan
juga dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya. Mohon maaf jika dalam penulisan makalah
ini masih banyak sekali kekurangan baik dalam segi penulisan ataupun kelengkapan materi.
Wassalamuailaikum Wr Wb
Dinilai berdasarkan :
2. Etika klinis
3. Etika Islam
4. Inform Consent
5. Malpraktek/Kelalaian medik
1 Non-maleficence Seorang perempuan usia 50 tahun • Tidak membunuh pasien Non- maleficence
datang dengan keluhan kanker (tidak melakukan
payudara stadium 3 yang euthanasia)
mempunyai harapan hidup sangat
kecil. Dokter memberikan terapi • Mengobati tidak secara
melebihi dosis minimal sebagai proporsional
peringan rasa sakit yang diderita • Tidak membahayakan
oleh pasien. Pasien mengaku tidak kehidupan pasien karena
sanggup lagi menerima rasa sakit. kelalayan
Dokter meningkatkan dosisnya
agar dapat meninggal lebih • Tidak memberikan
tenang. semangat hidup
KAIDAH DASAR MORAL (KAIDAH DASAR BIOETK)
Beneficence
7 Pembatasan goalbase √
3 Berterus terang √
4 Menghargai privacy √
Dimas Aditya P.
Raka Fawwaz
Pasal 4 (1)
“Dalam keadaan Gawat darurat, untuk menyelamatkan jiwa pasien dan/atau
mencegah kecatatan tidak di perlikan persetujuan tindakan kedokteran”
Pasal 4 (2)
“Keputusan untuk melakukan tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diputuskan oleh dokter atau dokter gigi dan dicatat dalam rekam medik”
B. Jika dokter menjaga perasaan pasiennya ata ketika pasien tidak ingin
mendengarkan penjelasan apapun, hanya ingin lansung diberikan terapi yang
dapat meringankan/ memulihkan penyakit yang di derita.
Pasal 9 (3)
“dalam hal dokter atau dokter gigi menilai bahwa penjelasan, tersebut dapat
merugikan kepentingan kesehatan pasien atau pasien menolak diberikan
penjelasan. Maka dokter atau dokter gigi dapat memberikan penjelasan tersebut
kepada keluarga terdekat dengan di dampingi oleh seorang tenanga kesehatan lain
sebagai saksi”
Pasal 12 (1)
Perluasan tindakan kedokteran yang tidak terdapat indikasi sebelumnya, hanya
dapat dilakukan untuk menyelamatkan jiwa pasien. “
• Peraturan mentri kesehatan republik indonesia no.585/Menkes/Per/IX/1989 tentang
persetujuan medik
Bab 2
Persetujuan
Pasal 2
1. Semua tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapat persetujuan
2. Persetujuan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan
Bab 4
Pasal 4
1. Persetujuan diberikan oleh pasien dewasa yang berada dalam keadaan sadar dan sehat
mental.
KONTRA
Alda Yulianita
Fajri Nova
Keempat kaidah dasar bioetik tersebut di-analisis berdasarkan beberapa ketentuan sebagai
berikut :
• Pasal 5: Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah
memperoleh persetujuan pasien.
• Pasal 7d: Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup
makhluk insani.
• Pasal 10 : Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu
dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan maka atas persetujuan pasien, ia
wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit
tersebut.
• Pasal 45 : Setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh dokter terhadap
pasien harus mendapat persetujuan.
• Pasal 51 a : memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.
• Pasal 51 b :merujuk pasien ke dokter lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan
yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan.
• Pasal 52 : Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai
hak: menolak tindakan medis.
• Pasal 56 ayat 1 : Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh
tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan
memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap.
Berdasarkan KUHP
• Pasal 338 : Barang siapa yang dengan sengaja merampas jiwa orang lain, karena
melakukan pembunuhan, diancam dengan pidana penjara maksimum 15 tahun.
• Pasal 340 : Barang siapa yang dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu
merampas jiwa orang lain, karena melakukan pembunuhan- berencana, diancam
dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau sementara maksimum 20
tahun.
• Pasal 344 : Barang siapa merampas jiwa orang lain atas permintaan yang sungguh-
sungguh dan meyakinkan dari orang lain itu, diancam dengan pidana penjara
maksimum 12 tahun.
• Pasal 359 : Barang siapa karena kelalainnya menyebabkan matinya orang diancam
dengan pidana penjara dengan maksimum 5 tahun atau kurungan maksimum 1 tahun.
• Pasal 345 : Barang siapa mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolong dia untuk
melakukan atau memberi sarana kepadanya untuk itu, maka jika orang lain itu jadi
bunuh diri, diancam dengan pidana penjara maksimum 4 tahun.
ETIKA KLINIK
2 Apakah masalah tersebut akut? Tergantung hasil PA, bisa dilakukan modalitas
Kronik? Kritis? Gawat darurat? Dan pengobatan tertentu. Atau jika-pun terpaksa, maka
masih dapat disembuhkan? dilakukan pengangkatan payudara (tidak sampai
perlu melakukan pengakhiran hidup)
3 Apakah tujuan akhir pengobatan? Peringanan rasa sakit (paliataif) dan meningkatkan
kualitas hidup pasien.
5 Adakah rencana lain bila tidak Melakukan pengakhiran hidup melalui penambahan
berhasil atau gagal? dosis obat (walaupun sebenarnya dilarang euthanasia
aktif)
2 Apakah gangguan fisik, mental, dan Ada, jika pasien terpaksa harus
social yang pasien alami Bila diangkat payudara-nya, maka
pengobatannya berhasil? ada kemugkinan untuk terjadi
penurunan self esteem
2 Bila berkompeten apa yang pasien Ingin ditambah dosis obat agar
katakan mengenai pilihan menghilangkan rasa sakitnya
pengobatannya?
5 Bila tidak kompeten siapa yang pantas Pihak keluarga, mungkin suami, atau
menggantikannya? Apakah yang anak mereka. Yang jika memiliki
menggantikan gunakan standar yang pendidikan tinggi dapat mengambil
sesuai standar dengan pengambilan keputusan sesuai dengan standar
keputusannya? pengambilan keputusan.
7 Sebagai tambahan, apakah hak pasien Iya, hal itu merupakan hak pasien.
untuk memilih untuk dihormati tanpa Sehingga dokter menerapkan golden
memandang etnis dan agama? rule principle
No Pertanyaan Etik (Constextual Features) Analisa
ETIKA ISLAM
3 Prinsip kerugian Ada. Sesuai dengan Surat Asy Syura Ayat 42 : “Sesungguhnya
atau do harm kesalahan hanya pada orang yang berbuat zalim kepada
manusia……” Dokter mecoba menambah dosis minimal
merupakan upaya untuk menolong (tidak berbuat zalim)
Malpraktek/Kelalaian Medik
No Kriteria Analisa
1 Duty of care Ada dokter berusaha menambah dosis minimal untuk
(kewajiban ) mengurangi rasa sakit pasien
(pelanggaran
kewajiban )
No Elemen Analisa
b. Authorization
(persetujuan )
Daftar Pustaka
Al Quran
Jonsen, Albert R, Mark Siegler, William J. Winslade, 2010, Clinical Ethics : A Practical Approach
to Ethical Decisions In Clinical Medicine, 7th Edition, USA: McGraw Hills Company, Inc