Oleh :
Faridah Alatas
1618012055
I. IDENTITAS PASIEN
Tn. S, usia 41 tahun, jenis kelamin Laki-laki, pendidikan terakhir SMA,
tidak bekerja, agama Islam, suku Lampung, alamat di Talang Padang Kab.
Tanggamus, belum menikah, nomor rekam medis 003XXX, pasien rawat
inap dilakukan pemeriksaan pada hari Jum’at tanggal 21 September 2018
Pukul 10.20 WIB.
A. Keluhan Utama
Pasien mengamuk dan melempari rumah orang dengan batu
E. Riwayat Pendidikan
Pasien menempuh pendidikan terakhir hingga bangku perkuliahan
namun hanya sampai semester 7. Pasien kuliah di Universitas Bandar
Lampung (UBL) hingga semester 7, pasien tidak meneruskan bangku
perkuliahannya dikarenakan penyakit yang kini diderita pasien.
F. Riwayat Pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja.
G. Riwayat Hukum
Menurut pasien dan keluarga, pasien tidak pernah terkait atau
bermasalah dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
H. Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah.
J. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 6 dari 6 bersaudara, merupakan anak laki-
laki satu-satunya dikeluarga. Pasien kini tinggal dirumah bersama
dengan ayah kandung dan ibu tiri. Ibu kandung pasien sudah
meninggal pada tahun 2011. Pasien memiliki hubungan yang baik
dengan orang tua dan saudara-saudara kandungnya. Pasien merupakan
orang yang kurang aktif dan cenderung suka menyendiri. Pasien jarang
cerita jika ada masalah dengan anggota keluarga lain. Tidak ada
riwayat penyakit ganggun jiwa dalam keluarga pasien.
B. Keadaan Afektif
Mood : Iritabel
Afek : Terbatas
Keserasian : Serasi
C. Pembicaraan
Selama wawancara, pembicaraan pasien spontan saat ditanya,
artikulasi jelas, intonasi sedang, volume cukup, kualitas baik, kuantitas
baik. Kontak mata dengan pemeriksa cukup.
D. Gangguan Persepsi:
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+), Halusinasi taktil (-)
2. Ilusi
Tidak ditemukan adanya ilusi pada pasien ini.
3. Derealisasi
Ditemukan adanya derealisasi pada pasien ini.
4. Depersonalisasi
Tidak ditemukan adanya depersonalisasi pada pasien ini.
E. Proses Berpikir:
1. Proses dan Bentuk Fikir
Flight of ideas / lompat gagasan
2. Arus Pikiran
Produktivitas : Cukup
Kontinuitas : Relevan
Hendaya berbahasa : Tidak ditemukan
3. Isi pikiran
Pada pasien tidak didapatkan kemiskinan isi pikir. Pasien
didapatkan waham kejar dan waham rujukan.
G. Pengendalian Impuls
Baik. Pasien tidak menunjukkan agresivitas selama diwawancara.
H. Daya Nilai
1. Nilai sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Kurang
3. Penilaian realitas : Terganggu
I. Tilikan
Tilikan derajat 1. Pasien menyangkal total akan penyakitnya.
B. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/90 mmHg, nadi : 98x/menit, RR : 20 x/menit,
suhu : 36,6° C.
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan mata, hidung, telinga, paru, jantung, abdomen, dan
ekstremitas tidak ditemukan kelainan.
D. Status Neurologis
Sistem sensorik, motorik dan fungsi luhur dalam batas normal.
E. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan Laboratorium pada pasien yaitu Hb 15 g/dL,
eritrosit: 5,25 juta/uL, leukosit 9700
b. Psikologik
Pada pasien ditemukan adanya halusinasi audiotorik dan visual.
Disertai adanya waham kejar (persekutorik) dan disertai gejala-gejala
negatif. Selain itu pasien dengan tanda dan gejala yang berulang
sehingga pasien membutuhkan psikoterapi dan psikofarmaka.
c. Sosiologik
Pada pasien ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial dan
stigma buruk pada pasien sehingga keluarga dan lingkungan pasien
membutuhkan psikoedukasi.
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
X. RENCANA TERAPI
1. Psikofarmaka
Risperidone 2x2 mg
Trihexyphenidyl 2x2 mg
Chlorpomazine 1x25 mg
2. Psikoterapi
a. Ventilasi: Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menceritakan keluhan dan isi hati sehingga pasien menjadi lega.
b. Konseling: Memberikan pengertian kepada pasien tentang
penyakitnya dan memahami kondisinya lebih baik serta
menganjurkan untuk minum obat teratur serta rutin kontrol.
c. Psikoedukasi: Memberikan penjelasan pada pasien dan orang
sekitar pasien untuk memberikan dorongan dan menciptakan
lingkungan yang kondusif.
XI. DISKUSI
Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang merasa sehat dan bahagia,
mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang lain
sebagaimana adanya (yaitu dapat berempati dan tidak bersikap negatif
terhadap orang atau kelompok lain yang berbeda), dan mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Kriteria gangguan jiwa yaitu
suatu kelompok gejala atau perilaku yang secara klinis ditemukan
bermakna dan yang disertai dengan penderitaan (distress) pada
kebanyakan kasus, dan yang berkaitan dengan terganggunya fungsi
(disfungsi/hendaya) seseorang. Pada pasien ini mengalami gangguan jiwa
karena, ditemukan adanya gangguan persepsi dan isi pikir yang bermakna
serta menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan disability (hendaya)
dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien, sesuai dengan pengertian
gangguan jiwa.1
Pada pasien didapatkan gangguan berupa mood iritabel dan afek terbatas.
Terdapat halusinasi auditorik dan visual, serta ditemukan waham
kejar..Gejala-gejala negatif seperti penarikan diri dari sosial ditemukan.
Semua gejala tersebut sudah dialami sejak tahun 1998. Pasien tidak
mengkonsumsi obat secara rutin sehingga gejala kemudian muncul
kembali dan pasien dibawa ke UGD RSJ untuk dilakukan pengobatan.
Dari data ini menjadi dasar untuk mendiagnosis bahwa pasien menderita
skizofrenia (F.20), sekaligus menyingkirkan diagnosis gangguan psikotik
akut (F.23).Dari data ini menjadi dasar untuk mendiagnosis bahwa pasien
ini didapatkan dengan skizofrenia paranoid remisi tak sempurna (F.20.04).
1. Maslim R. 2011.
Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ. Jakarta : Bagian
Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya.
2. Kusumawardhani A,
Husain AB, dkk. 2013. Buku Ajar Psikiatrik. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
3. Lieberman JA. 2005.
Effectiveness ofantipsychotic drugs in patients withchronic schizophrenia. N
Engl J Med.; 353:1209-23.
4. Maslim R. 2007.
Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi III. Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya. PT Nuh Jaya; Jakarta.
5. Maramis WF. 2010.
Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi II. Surabaya: FK Unair..
6. Kaplan, H.I.,
Saddock, B.J., dan Grebb J.A., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu
Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Jilid 2. Jakarta: Binanupa Aksara
LAMPIRAN
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Autoanamnesis
Keterangan:
D : Dokter muda
P : Pasien
P : Oh boleh dokter.
D : Sebelumnya perkenalkan yaa mas, nama saya dokter muda faridah dan
ini temen saya dokter muda irfan. Mas sendiri namanya siapa?
P : Safrudin dokter
D : Yakin usianya 40 tahun? Kalo tempat tanggal lahirnya inget gak mas
udin?
P : Ada sih dokter yang Udin suka. Tapi udah punya anak sama suami
hehehe. Dulu waktu masih kuliah juga ada dokter
D : Ooh mas udin anak terakhir yaaa? Mas udin sukunya apa?
P : Jadi gini loh dokter, jadi saya dulu pernah kuliah di UBL jurusan
FISIPOL. Terus ada temen orang aceh mau kuliah ke Kairo tapi uangnya
kurang untuk bayarin kuliah. Terus saya bilang sama bapak sama ayuk
katanya jangan, gausah ikut ke Kairo. Karena waktu itu mau KKN terus
nilai saya turun, jelek gitu dokter nilainya jadi udin Cuma kuliah sampe
semester 7 aja ga nerusin lagi
P : Iya kata bapak katanya suruh dirumah aja, padahal dirumah kerja juga
gaboleh. Kan bapak ada kebon gitu ya dokter bagi hasil sama yang kerja.
Kata bapak udah dirumah aja. Jadi saya di rumah ya cuma makan nonton
tv aja gaada kegiatan gitu
P : Islam dokter
P : Sama ayuk, sama suami ayuk sama anaknya ayuk yang di pringsewu
P : Jadi dokter karna udin marah-marah terus kesel jugaaa sama bingung.
Kayanya karna pergaulan disanaa..
D : Emangnya udin marah-marah sama siapa? Kesel kenapa? Sampe
ngerusak barang memangnya?
P : Hehehe udin kan kesel ya dokter bingung juga jadi udin lempar batu aja
kerumah orang. Soalnya udin bingung gitu dokter..
P : Rumah cewe yang udin suka itu dokter. Kan udin mau juga punya temen
ngobrol, udin suka. Tapi cewe itu udah ada suami, udah ada anaknya juga
dokter
P : Karna udin bingung terus malu yaudah udin lempar batu aja dokter
kerumahnya
P : Yaa namanya orang ya dokter, pasti ada aja yang gasuka sama udin
D : Mas udin ngerasa ga ada orang yang mau ngejahatin mas udin?
P : Pernah dulu dokter. Kayanya ada temen udin yang gasuka sama udin mau
ngejahatin udin..
P : Pernah dokter, biasanya kalo abis solat suka ada yang bisikin udin
D : Kalo ngeliat yang kira-kira orang lain gabisa liat pernah ga mas udin?
P : Ga kerja mba. Gaboleh sama bapak. Kan bapak punya kebun tuh..
lumayan luas. Nah itu bagi hasil sama yang ngelola gitu mba jadi udin
gadibolehin kerja. Katanya ngapain kerja dirumah aja
D : Mas udin pernah ada perasaab mau bunuh diri atau mau bunuh orang
lain?
P : Gapernah lah dokter..
P : Yaa disini lumayan dokter banyak temen banyak yang diajak ngobrol
D : Kalo 10 -3 berapa?
P : 7 ya? Hehehe
P : Dikurangin 3? 4 ya dokter?
P : Bisa dokter..
D : Terus? Ga dibalikin?
P : Pernah jatoh dari motor waktu mau ketempat ayuk dokter. Terus di rawat
di RSAM 2 hari
P : Ga pernah dokter
P : Banyak dokter. Aku dulu suka main-main sama temen aku kalau
sepulang sekolah
P : Gapernah dokter.. aku kan kata ayuk aku sedikit pinter gitu dokter hehe
P : Kalo kata ayuk aku, cita-cita aku jadi Presiden dokter. Biar bisa
ngelindungin keluarga
P : Dokter faridah
D : Wah masih inget yam as udin hehhe. Mas udin ngerasa sakit ga makanya
dibawa kerumah sakit ini
Keterangan
D : Dokter muda
D : Iya ibu perkenalkan saya dokter muda faridah. Izin mau bertanya-tanya
mengenai safrudin ibu, apa ibu ada waktu bu?
D : Mohon maaf kalo boleh tau ini saya berbicara dengan siapa?
D : Baik ibu, mau bertanya. Kemarin yang mengantar udin ke RSJ siapa saja
ya bu?
K : Yang antar saya sendiri, suami saya, supir sana nak saya yang
perempuuan dokter
K : Jadi seperti ini dokter, waktu bulan agustus sekitar tanggal 5 itu udin
ngelemparin rumah tetangga dengan batu. Rumah yang dilempari itu ada cewe
cantik, sudah berkeluarga, punya anak juga. Nah kayanya udin suka dengan cewe
itu karena cewe itu mirip dengan pacarnya yang dulu pernah ditinggal nikah
waktu kuliah. Makanya dia merasa marah atau kesal gitu ya dokter, dilempari lah
rumah itu dengan batu. Setelah ngelempari itu seperti ada perasaan puas seperti itu
dokter. Nah kemudian saya bawa ke Pringsewu dapat sekitar 10 hari kemudian
lebaran idul Adha, udin kembali pulang ke talang padang sana. Baru kemarin
tanggal 6 September ini dia lempari lagi rumah itu dengan batu. Sebetulnya
warga-warga sana sudah mau lapor polisi Cuma kan karena keadaan udin yang
stress jadi saya piker saya bawa aja ke RSJ dari pada kena amuk masyarakat
dokter. Itu juga dia ga mau ngaku dokter kalo dia ngelemparin rumah itu pake
batu, dia merasa dituduh jadinyaa
D : Kalo awal mula dibawa kesini tahun 1998 itu kenapa bu?
K : Ohiyaa betul. Jadi dokter udin itu kan kuliah di UBL kemudian dia
ngekos, terus ada temennya yang ngajak ke Kairo untuk kuliah tapi orang tua
sama saya juga kurang setuju dokter. Tapi ternyata udin itu di bohongin dokter
uang yang kita kasih ke udin sekitar 700 ribu jaman dulu itu udah besar banget
dokter, nah itu di pinjem temennya dan ga dibalikin. Sampai uang kosan ga
dibayar. Sempat suatu saat mau ngejenguk udin, dia udah gaada dikosan. Dan kata
yang punya kosan itu udin udah lama gak tinggal di kosan ini. Akhirnya kita tanya
sama kawan dekatnya, katanya udin ada di Masjid Babussalam di tanjung karang.
Kita samper kesana dokter, ternyata ada udin disana. Keadaannya itu kurus sekali,
bajunya berantakan di pinggiran Masjid. Akhirnya kita bawa pulang, sampai
dirumah itu tidak mau makan, tidak mau mandi, kalau solat itu dokter lamaa
sekali bisa sampai 3 jam. Kemudian akhirnya kita ajak berobat awalnya ke dukun
tapi ternyata gaada perubahan, akhirnya barulah kita bawa ke RSJ saat itu dokter
K : Setelah dari sini lumayan dokter, sudah mau makan, mau mandi mau
diajak bicara. Kemudian kambuh-kambuhan lagi semenjak ibuku sakit dokter.
Disitu udin jadi sering kambuh-kambuhan lagi. Keluar masuk RSJ ini udah sering
sekali dokter sudah lebih dari 5 kali.
K : Jadi bapak saya awalnya ga terima dokter anaknya sakit seperti ini, ajdi
setiap obat abis keadaan udin keliatan seger dan enakan itu biasanya bapak ga
ngebolehin kontro. Karena menurut bapak itu udah sembuh dokter jadinya barulah
berobat kalo udin udah ngamuk, udah marah marah baru diajak berobat lagi
dokter. Terus semenjak ibu meninggal juga jarang ada yang ngingetin udin untuk
minum obat, dia juga kayanya ngerasa bosen karena udah bertahun-tahun minum
obat itu terus gitu dokter
D : Selama sekolah dulu udin pernah tinggal kelas gak bu? Atau
memperlihatkan gejala-gejala seperti mengurung diri?
K : Ngga dokter, ga sama sekali. Jadi udin dulu itu sekolahnya mulai umur 5
tahun karena ternyata dia pinter naik kelas terus. Waktu di sekolah juga temennya
banyak, ga pernah ada masalah selama SD, SMP, SMA itu dokter. Nah karena
lulus SMA lebih duluan dibandingin temen seumurannya, masukin lah udin kuliah
di UBL. Nah waktu awal-awal kuliah di UBL, ditempat kosannya itu dokter ada
anak yang perempuan yang punya kosan itu yang deket sama udin. Nah tapi
ternyata udin di tinggal nikah, makanya setiap ada perempuan yang mirip sama
perempuan yang ninggalin dia nikah biasanya udin suka marah-marah kesel gitu
dokter
D :Udin pernah cerita suka lihat sesuatu aau ada yang bisikin gitu gak bu?
K : Iya dokter, katanya suka takut karena ada yang bisikin makanya kadang
kalo di pringsewu tidurnya ditemenin sama suami saya dokter, katanya takut
D : kira-kira udin pernah minum alkohol atau pake narkoba gak bu?
K : Kayanya sih dokter dari cerita-cerita kayanya dia pernah coba pil koplo
itu dokter, tapi Cuma cerita-cerita aja gatau bener apa ngga
K : Pernah dirawat karena kecelakan itu dokter 2 hari di RSAM. Tapi kata
dokter waktu itu gapapa..
D : Waktu kecil mas udin itu lahirnya normal gak bu? Pernah kejang ga?
K : Normal dokter, karena dia anak terakhir jadi paling disayang lah gitu
istilahnya. Kejang juga gapernah dokter
D : Baik ibu, mungkin cukup segitu aja tanya-tanyanya. Ibu ada yang mau
ditanyakan?
D : wassalamualaikum
K : waalaikumsalam warrohmatullah