Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN NYERI

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSUD LEUWILIANG 029/YANMED/SPO
KABUPATEN BOGOR 1/3
JL. Raya Cibeber Leuwiliang Bogor
Tlp. (0251)8643290-91

Ditetapkan :
Tanggal terbit Direktur RSUD Leuwiliang,
01-Mei-2016

SPO

Drg. Wiwik wahyuningsih, MKM


NIP. 196405021992122001
PENGERTIAN Suatu pedoman dalam penanganan masalah nyeri pada
penderita rawat inap maupun pasca bedah.

TUJUAN 1. Meningkatkan kualitas hidup penderita

2. Memfasilitasi pemulihan segera dan kembalinya kondisi


pasien seperti sedia kala

3. Mengurangi morbiditas

4. Mempercepat proses pasien keluar rumah sakit

KEBIJAKAN Keputusan Direktur RSUD Leuwiliang Nomor : 821/SK-82-


RSUD-L/2016 tentang Panduan Asesmen Pasien

PROSEDUR 1. Lakukan pengkajian dan evaluasi nyeri dengan


menggunakan format Pengkajian Pasien

a. Nyeri Ringan (1-4)

Perawat melakukan edukasi dan tindakan-tindakan


non-farmakologis yang dapat mengurangi rasa nyeri,
seperti :
1) Menenangkan pikiran (menghilangkan
kecemasan)

2) Mengatur pola napas

3) Merubah/menanyakan posisi sampai nyeri


berkurang dan sebagainya. Juga diberikan
analgetik non-opioid bila diperlukan, tanpa
memberikan adjuvan.

4) Apabila dengan tindakan edukasi , nyeri tidak


teratasi maka perawat melaporkan dan
merekomendasikan ke DPJP/ dokter jaga
PENATALAKSANAAN NYERI

RSUD LEUWILIANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KABUPATEN BOGOR 029/YANMED/SPO 2/3
JL. Raya Cibeber Leuwiliang Bogor
Tlp. (0251)8643290-91

5) Dokter memberuikan instruksi pemberian obat


anti nyeri berupa: Diclofenac, Paracetamol,
Ibuprofen, Ketoprofen.

b. Nyeri Sedang (5 - 6)

1) Perawat melaporkan dan merekomendasikan


kepada DPJP/ dokter jaga.

2) DPJP/ dokter jaga akan memberikan instruksi


pemberian obat : Codein 15-60 mg, Tramadol injeksi

c. Nyeri Berat (7 - 10)

1) Perawat melaporkan dan merekomendasikan


kepada DPJP/ dokter jaga.

2) DPJP/ dokter jaga akan memberikan instruksi


pemberian obat : Codein, Tramadol injeksi,
Morphine, Fentanyl.
2. Beritahu pasien maupun keluarga tentang advis dokter
dan dilaksanakan apabila disetujui.

3. Lakukan evaluasi nyeri sesuai dengan kebijakan rumah


sakit yaitu 1 jam untuk obat oral 15 menit untuk obat
injeksi dan selanjutnya bila nyeri berkurang atau hilang
setiap 3 jam atau sesuai kondisi pasien.

4. Lapor DPJP atau dokter jaga bila intervensi tidak berhasil,


bila rasa nyeri belum berkurang :

a. Nyeri ringan dilaporkan setelah 3 jam

b. Nyeri sedang dilaporkan setelah 15 menit sampai


dengan 1 jam

5. Observasi efek samping obat dan segera lapor dokter bila


hal itu terjadi.

6. Dokumentasikan semuanya dalam catatan keperawatan /


progress note dan formulir evaluasi nyeri.
PENATALAKSANAAN NYERI

RSUD LEUWILIANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KABUPATEN BOGOR 029/YANMED/SPO 3/3
JL. Raya Cibeber Leuwiliang Bogor
Tlp. (0251)8643290-91

7. Lakukan pengukuran tanda vital setiap kali melakukan


evaluasi nyeri

8. Pada saat menerima instruksi dokter untuk pemberian


obat anti nyeri, harus diingat bahwa pemberian anti nyeri
pada pasien kritis dapat memperburuk kondisi, seperti :

a. Gangguan lambung dan saluran cerna (gastritis dan


duodenitis)

b. Gangguan fungsi hati dan ginjal

UNIT TERKAIT 1. DPJP

2. Dokter ruangan

3. Perawat

4. Bidan

Anda mungkin juga menyukai